Ayub 4:9
Konteks4:9 Mereka binasa oleh nafas Allah, e dan lenyap f oleh hembusan hidung-Nya.
Ayub 8:13
Konteks8:13 Demikianlah pengalaman e semua orang yang melupakan Allah; f maka lenyaplah harapan orang fasik, g
Ayub 11:9
Konteks11:9 Lebih panjang dari pada bumi ukurannya, x dan lebih luas dari pada samudera. y
Ayub 12:13
Konteks12:13 Tetapi pada Allahlah hikmat r dan kekuatan 1 , s Dialah t yang mempunyai pertimbangan dan pengertian.
Ayub 15:12
Konteks15:12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu m dan mengapa matamu menyala-nyala,
Ayub 29:17
Konteks29:17 Geraham orang curang kuremuk, dan merebut mangsanya l dari giginya. m
Ayub 30:16
Konteks30:16 Oleh sebab itu jiwaku hancur g dalam diriku; hari-hari kesengsaraan mencekam aku. h
Ayub 30:18
Konteks30:18 Oleh kekerasan j yang tak terlawan koyaklah pakaianku dan menggelambir sekelilingku seperti kemeja.
Ayub 40:1
KonteksAyub merendahkan diri di hadapan Allah
40:1 (39-34) Maka jawab TUHAN kepada Ayub: e
Ayub 40:16
Konteks40:16 (40-11) Perhatikanlah tenaga e di pinggangnya, kekuatan pada urat-urat perutnya! f
[12:13] 1 Full Life : PADA ALLAHLAH HIKMAT DAN KEKUATAN.
Nas : Ayub 12:13
Kita harus percaya bahwa Allah itu bijaksana dan berkuasa sehingga cara-cara-Nya menghadapi kita itulah yang terbaik dan yang paling tepat untuk mencapai yang paling baik bagi kita (bd. Ayub 9:4; 36:5; Yes 40:26,28; Dan 2:20; Rom 16:25,27;
lihat cat. --> Rom 8:28).
[atau ref. Rom 8:28]
- 1) Orang percaya tidak boleh berpikir bahwa Allah menjanjikan hidup tanpa kesukaran (bd. Mazm 34:20). Allah mungkin mengirim baik kesenangan maupun kesusahan supaya melepaskan kasih kita akan hal-hal dari dunia ini dan mengikat kasih itu kepada diri-Nya.
- 2) Allah mengarahkan semua peristiwa di dalam kehidupan orang percaya
yang mengabdi dengan tujuan pengudusan pribadi dan menggenapi
pelayanannya di dalam kerajaan Allah (bd. Yakub dalam pasal
Kej 28:1-35:29; Yusuf dalam Kej 37:28,
lihat cat. --> Kej 37:28;
[atau ref. Kej 37:28]
lihat art. PEMELIHARAAN ALLAH).
- 3) Di dalam hidup ini orang percaya tidak pernah dapat memahami sepenuhnya tujuan akhir dari segala sesuatu yang menimpa diri mereka, demikian pula tidak senantiasa jelas bagaimana Allah bekerja di dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan (Pengkh 3:11; 7:13; 11:5; Rom 8:28). Selama saat-saat itu, ketika kita tidak bisa mengerti sepenuhnya cara Allah menangani kita, kita harus menyerahkan diri kepada Bapa sorgawi, sama seperti yang dilakukan Kristus ketika Ia disalibkan (bd. Mat 27:46; Luk 23:46).