Amsal 27:21
Konteks27:21 Kui untuk melebur perak dan perapian untuk melebur emas, t dan orang dinilai menurut pujian 1 yang diberikan kepadanya.
Amsal 5:2
Konteks5:2 supaya engkau berpegang pada kebijaksanaan dan bibirmu memelihara pengetahuan.
Amsal 14:30
Konteks14:30 Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang. j
Amsal 10:19
Konteks10:19 Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi. u
Amsal 13:10
Konteks13:10 Keangkuhan hanya menimbulkan pertengkaran 2 , tetapi mereka yang mendengarkan nasihat c mempunyai hikmat.
Amsal 14:17
Konteks14:17 Siapa lekas naik darah, s berlaku bodoh, t tetapi orang yang bijaksana, bersabar. u
Amsal 20:3
Konteks20:3 Terhormatlah seseorang, jika ia menjauhi perbantahan, tetapi setiap orang bodoh q membiarkan amarahnya meledak. r
Amsal 29:14
Konteks29:14 Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil, takhtanya tetap kokoh x untuk selama-lamanya.
Amsal 24:18
Konteks24:18 supaya TUHAN tidak melihatnya dan menganggapnya jahat, lalu memalingkan murkanya dari pada orang o itu.
Amsal 6:16
Konteks6:16 Enam perkara ini yang dibenci b TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya:
[27:21] 1 Full Life : ORANG DINILAI MENURUT PUJIAN.
Nas : Ams 27:21
Pujian yang kita terima dari orang lain menguji kita mengenai cara kita menanggapinya -- dengan sombong atau rendah hati. Sikap sombong menyatakan penipuan diri di dalam hati kita, karena kita tidak sadar bahwa diri kita dan apa yang telah kita lakukan sebagian besar adalah karena Allah dan orang lain
(lihat cat. --> Fili 2:3).
[atau ref. Fili 2:3]
Tindakan kita tidak boleh dilaksanakan untuk memuji atau memuliakan diri, tetapi hendaknya mengalir dari pengabdian kita kepada Allah, firman, dan kerajaan-Nya. Apabila kita lulus ujian pujian ini, terbukti kita hidup untuk menyenangkan Allah daripada orang lain dan hati kita murni dan roh kita manunggal dengan Allah.
[13:10] 2 Full Life : KEANGKUHAN HANYA MENIMBULKAN PERTENGKARAN.
Nas : Ams 13:10
Sering kali orang berselisih dan bertengkar mempertahankan pendapatnya sendiri karena kesombongan. Dengan melakukan hal itu mereka mungkin ingin dianggap terbesar (Luk 22:24), memberontak terhadap yang berkuasa (Bil 12:2) atau kepada kebenaran alkitabiah (2Tim 4:3-4), atau terdorong oleh roh pemisah (1Kor 3:3-4). Apabila terjadi perselisihan, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah kesombongan terlibat dalamnya ataukah karena kita sungguh-sungguh ingin mempertahankan kebenaran (Gal 2:4-5; 1Tes 2:2; Yud 1:3).