1 Samuel 6:19--7:17
Konteks6:19 Dan Ia membunuh a beberapa orang 1 Bet-Semes, karena mereka melihat b ke dalam tabut TUHAN; Ia membunuh tujuh puluh orang dari rakyat itu. Rakyat itu berkabung, karena TUHAN telah menghajar mereka dengan dahsyatnya. 6:20 Dan orang-orang Bet-Semes berkata: "Siapakah yang tahan berdiri c di hadapan TUHAN, Allah yang kudus d ini? Kepada siapakah Ia akan berangkat meninggalkan kita?" 6:21 Lalu mereka mengirim utusan kepada penduduk Kiryat-Yearim e dengan pesan: "Orang Filistin telah mengembalikan tabut TUHAN; datanglah dan angkutlah itu kepadamu." 7:1 Lalu orang-orang Kiryat-Yearim datang, mereka mengangkut tabut f TUHAN itu dan membawanya ke dalam rumah Abinadab g yang di atas bukit. Dan Eleazar, anaknya, mereka kuduskan untuk menjaga tabut TUHAN itu.
[6:19] 1 Full Life : MEMBUNUH BEBERAPA ORANG.
Nas : 1Sam 6:19
Banyak penduduk Bet-Semes mengabaikan perintah Tuhan untuk tidak memandang atau menyentuh benda-benda suci dari tempat kudus (Bil 4:15,20). Dengan memeriksa tabut perjanjian, mereka menunjukkan bahwa takut akan Tuhan dan sikap hormat akan hal-hal yang kudus sama sekali tidak ada di dalam diri mereka. Sikap hormat, tunduk, dan rasa takut seharusnya menandai umat Allah dalam hubungan mereka dengan Allah yang kudus.
[7:3] 2 Full Life : JIKA KAMU BERBALIK KEPADA TUHAN ... MAKA IA AKAN MELEPASKAN KAMU.
Nas : 1Sam 7:3
Samuel menekankan prinsip alkitabiah bahwa apabila umat Allah berharap untuk menerima perlindungan dan pembebasan-Nya, mereka pertama-tama harus berbalik kepada-Nya dengan segenap hati dan membuang semua bentuk penyembahan berhala dan kompromi (bd. Rom 12:1-2). Semua orang yang dengan sungguh-sungguh ingin menyenangkan Allah dapat mengharapkan pemeliharaan, berkat, dan pembebasan Allah (bd. Kel 23:22; Ul 20:1-4; Yos 1:5-9).
[7:8] 3 Full Life : JANGANLAH BERHENTI BERSERU ... KEPADA TUHAN.
Nas : 1Sam 7:8
Sepanjang hidup kita, kemenangan atas musuh-musuh rohani tergantung pada doa yang tak berkeputusan kepada Allah. Doa membawa Allah ke dalam setiap aspek kehidupan kita: pekerjaan, rencana, keluarga, persoalan, dan keberhasilan kita
(lihat cat. --> Luk 18:1;
lihat cat. --> Luk 18:7).
[atau ref. Luk 18:1,7]
Mengabaikan doa membuka diri kita terhadap serangan Iblis dan kekalahan kita. Jawaban Samuel terhadap permohonan bangsa itu (ayat 1Sam 7:9) adalah mempersembahkan seekor anak domba sebagai korban bakaran, selaku tanda pembaharuan penyerahan kepada Tuhan, dan memanjatkan doa-doa demi bangsa itu.