1 Samuel 15:18-23
Konteks15:18 Ia menyuruh engkau pergi dengan pesan, 'Pergi dan tumpaslah orang Amalek yang berdosa itu. Jangan ada seorang pun yang dibiarkan hidup.' 15:19 Mengapa engkau tidak taat kepada TUHAN? Mengapa engkau mengambil jarahan dan melanggar perintah-Nya?" 15:20 Saul menjawab, "Tetapi aku sudah menaati perintah Allah. Aku sudah melakukan apa yang dipesankan-Nya kepadaku; hanya Raja Agag yang aku tawan, tetapi yang selebihnya telah kutumpas. 15:21 Para prajurit telah mengambil domba-domba dan sapi-sapi yang terbaik untuk dipersembahkan sebagai kurban kepada TUHAN Allahmu di Gilgal." 15:22 Samuel menjawab, "Apakah TUHAN senang akan kurban bakaran dan kurban sembelihanmu sama seperti akan ketaatanmu? Ketaatan jauh lebih baik daripada domba sembelihan. Ia lebih senang jika engkau mendengarkan Dia daripada jika engkau mempersembahkan lemak domba-domba jantan kepada-Nya. 1 15:23 Karena pendurhakaan sama jahatnya seperti dosa bertenung, dan kedegilan sama jahatnya seperti penyembahan berhala. Dan sekarang, karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai raja." 2 3


Nas : 1Sam 15:22
(versi Inggris NIV -- "menaati lebih baik ..."). Menaati Firman Allah dengan segenap hati adalah lebih baik daripada suatu bentuk penyembahan, pelayanan atau pengorbanan pribadi yang lahiriah. Dosa Saul ialah menempatkan pemahamannya sendiri tentang apa yang benar di atas penyataan alkitabiah; dosa ini akan menjadi titik pusat dari kemurtadan terakhir yang dinubuatkan untuk masa sebelum Yesus datang kembali (Mat 24:11,24; 2Tes 2:9-12; 2Tim 4:3-4; bd. 2Pet 2:1-22). Penyembahan, doa, puji-pujian, karunia-karunia rohani, dan pelayanan kepada Allah tidak berharga dalam pandangan-Nya jikalau tidak disertai ketaatan tegas kepada Allah dan standar kebenaran-Nya (bd. Yes 58:2; 59:2; 1Kor 13:1-13).
Nas : 1Sam 15:23
Dosa "bertenung" artinya berusaha untuk memanipulasi peristiwa, orang, atau masa depan dengan mempergunakan roh-roh orang yang sudah mati (bd. Im 19:26; Ul 18:9-12). Pemberontakan terhadap Firman Allah adalah sama dengan dosa ini karena keduanya mencakup penolakan ke-Tuhanan Allah dan suatu usaha untuk menentukan kesudahan hal-hal dengan cara yang tidak selaras dengan cara Allah. Selanjutnya, kedua dosa itu mengeluarkan si pelanggar dari perlindungan Allah dan meletakkannya di bawah kuasa Iblis dan roh-roh jahat yang membinasakan (bd. 1Sam 16:14; 18:10; 19:9).
Nas : 1Sam 15:23
Teks :- 1) Pencabutan hak Saul sebagai raja dan kemudian juga penolakan keturunannya tidak berarti bahwa Allah menolak Saul secara pribadi untuk selamanya. Sekalipun kedudukan Saul sebagai raja tidak pernah akan dipulihkan, ia masih dapat diampuni dan menikmati hubungan yang menyelamatkan dengan Allah melalui pertobatan yang sungguh-sungguh dan dengan hidup bagi Tuhan (ayat 1Sam 15:24-25,31).
- 2) Prinsip yang sama berlaku pada zaman perjanjian baru. Seorang
pemimpin rohani dapat gagal secara moral, dan oleh karena itu ditolak
selama-lamanya oleh Allah dari kedudukan rohani, namun tetap terbuka
untuk menerima pengampunan, keselamatan, dan persekutuan yang sempurna
dengan Allah
(lihat art.
SYARAT-SYARAT MORAL PENILIK JEMAAT ).