1 Samuel 7:3-9
Konteks7:3 Lalu berkatalah Samuel kepada seluruh kaum Israel demikian: "Jika kamu berbalik j kepada TUHAN dengan segenap hati, maka jauhkanlah k para allah asing dan para Asytoret l dari tengah-tengahmu dan tujukan m hatimu kepada TUHAN dan beribadahlah hanya n kepada-Nya; maka Ia akan melepaskan o kamu 1 dari tangan orang Filistin." 7:4 Kemudian orang-orang Israel menjauhkan para Baal dan para Asytoret dan beribadah hanya kepada TUHAN. 7:5 Lalu berkatalah Samuel: p "Kumpulkanlah segenap orang Israel ke Mizpa; q maka aku akan berdoa r untuk kamu kepada TUHAN." 7:6 Setelah berkumpul di Mizpa, s mereka menimba air dan mencurahkannya t di hadapan TUHAN. Mereka juga berpuasa pada hari itu dan berkata di sana: "Kami telah berdosa kepada TUHAN." Dan Samuel menghakimi u orang Israel di Mizpa. 7:7 Ketika didengar orang Filistin, bahwa orang Israel telah berkumpul di Mizpa, majulah raja-raja kota orang Filistin mendatangi orang Israel. Serta didengar orang Israel demikian, maka ketakutanlah v mereka terhadap orang Filistin. 7:8 Lalu kata orang Israel kepada Samuel: "Janganlah berhenti berseru w bagi kami kepada TUHAN 2 , Allah kita, supaya Ia menyelamatkan kami dari tangan orang Filistin itu." 7:9 Sesudah itu Samuel x mengambil seekor anak domba yang menyusu, lalu mempersembahkan seluruhnya kepada TUHAN sebagai korban bakaran. Dan ketika Samuel berseru kepada TUHAN bagi orang Israel, maka TUHAN menjawab dia. y
[7:3] 1 Full Life : JIKA KAMU BERBALIK KEPADA TUHAN ... MAKA IA AKAN MELEPASKAN KAMU.
Nas : 1Sam 7:3
Samuel menekankan prinsip alkitabiah bahwa apabila umat Allah berharap untuk menerima perlindungan dan pembebasan-Nya, mereka pertama-tama harus berbalik kepada-Nya dengan segenap hati dan membuang semua bentuk penyembahan berhala dan kompromi (bd. Rom 12:1-2). Semua orang yang dengan sungguh-sungguh ingin menyenangkan Allah dapat mengharapkan pemeliharaan, berkat, dan pembebasan Allah (bd. Kel 23:22; Ul 20:1-4; Yos 1:5-9).
[7:8] 2 Full Life : JANGANLAH BERHENTI BERSERU ... KEPADA TUHAN.
Nas : 1Sam 7:8
Sepanjang hidup kita, kemenangan atas musuh-musuh rohani tergantung pada doa yang tak berkeputusan kepada Allah. Doa membawa Allah ke dalam setiap aspek kehidupan kita: pekerjaan, rencana, keluarga, persoalan, dan keberhasilan kita
(lihat cat. --> Luk 18:1;
lihat cat. --> Luk 18:7).
[atau ref. Luk 18:1,7]
Mengabaikan doa membuka diri kita terhadap serangan Iblis dan kekalahan kita. Jawaban Samuel terhadap permohonan bangsa itu (ayat 1Sam 7:9) adalah mempersembahkan seekor anak domba sebagai korban bakaran, selaku tanda pembaharuan penyerahan kepada Tuhan, dan memanjatkan doa-doa demi bangsa itu.