1 Raja-raja 8:6
Konteks8:6 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian x TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, y tepat di bawah sayap kerub-kerub; z
1 Raja-raja 8:1
Konteks1 Tawarikh 15:1-2
Konteks1 Tawarikh 1:4
Konteks1:4 Nuh, h i Sem, Ham dan Yafet. j
[8:1] 1 Full Life : TABUT PERJANJIAN TUHAN.
Nas : 1Raj 8:1
Tabut perjanjian menjadi satu-satunya perabot di Tempat Yang Mahakudus. Tabut itu merupakan sebuah kotak sepanjang 1 m 14 cm, lebar 68.5 cm dan setinggi 68.5 cm, terbuat dari kayu penaga dan dilapisi dalam dan luar dengan emas murni. Tabut itu mula-mula berisi tiga benda pengingat bahwa Allah adalah raja atas Israel:
- (1) loh-loh batu yang berukir Kesepuluh Hukum (bd. Kel 25:16,21;
Kel 40:20;
lihat cat. --> Kel 25:10);
[atau ref. Kel 25:10]
- (2) sebuah buli-buli emas penuh dengan manna, yaitu makanan yang disediakan Allah setiap hari untuk Israel selama mereka mengembara di padang gurun; dan
- (3) tongkat Harun yang bertunas secara adikodrati. Akan tetapi, pada
zaman Salomo tabut perjanjian hanya berisi dua loh batu
(2Taw 5:10).
Tabut itu ditutup dengan "tutup pendamaian," tempat darah dipercikkan
setiap tahun sekali oleh imam besar pada Hari Raya Pendamaian. Dua kerub
emas diukir seiras, ditempatkan dengan muka saling menghadap dengan sayap
terbentang ke depan, sambil menudungi tutup tabut dalam bentuk lingkungan.
Pada tengah tutup pendamaian, kehadiran Allah dilambangkan oleh terang
adikodrati yang sangat cemerlang disebut shekinah
(lihat art. KEMULIAAN ALLAH).
[15:1] 2 Full Life : MENYIAPKAN TEMPAT BAGI TABUT ALLAH.
Nas : 1Taw 15:1
Tabut Allah berisi dua loh batu bertulis sepuluh hukum, buli-buli manna dan tongkat Harun yang bertunas (lih. Kel 25:10-22; Ul 10:2-5). Tabut itu melambangkan pengarahan, persediaan, kuasa, dan kemurahan Allah yang dijumpai dalam ketaatan yang setia kepada Dia dan perjanjian-Nya (lih. Mazm 132:8; Ibr 9:1-28). Menempatkan tabut di Yerusalem menunjukkan bahwa Daud ingin mengembalikan bangsa itu kepada maksud keberadaan yang semula dan mendasar, yaitu menjaga agar Allah dan Firman-Nya tetap menjadi pusat hidup mereka
(lihat cat. --> Kel 25:10).
[atau ref. Kel 25:10]