1 Petrus 2:10
Konteks2:10 kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, r yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan.
1 Petrus 2:14
Konteks2:14 maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat z dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. a
1 Petrus 2:18
KonteksPenderitaan Kristus sebagai teladan
2:18 Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan i kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, j tetapi juga kepada yang bengis.
1 Petrus 3:3
Konteks3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian g yang indah-indah,
1 Petrus 3:14
Konteks3:14 Tetapi sekalipun kamu harus menderita juga karena kebenaran, kamu akan berbahagia. y Sebab itu janganlah kamu takuti apa yang mereka takuti dan janganlah gentar. z
![Seret untuk mengatur ukuran](images/t_arrow.gif)
![Seret untuk mengatur ukuran](images/d_arrow.gif)
[3:3] 1 Full Life : PERHIASANMU IALAH MANUSIA BATINIAH.
Nas : 1Pet 3:3-4
Perhiasan yang terlalu mencolok atau mahal bertentangan dengan sikap kesederhanaan yang diinginkan Allah dari seorang istri Kristen
(lihat cat. --> 1Tim 2:9).
[atau ref. 1Tim 2:9]
- 1) Yang dinilai tinggi oleh Allah di dalam diri seorang istri Kristen ialah sikap yang lemah lembut dan tenang (bd. Mat 11:29; 21:5) yang berusaha untuk memuliakan Dia dengan menyerahkan dirinya untuk menolong suami dan keluarganya mencapai kehendak Allah dalam hidup mereka.
- (a) Kata sifat "lembut" menggambarkan suatu sikap sederhana yang terungkap dalam kerendahan hati yang halus dan kepedulian terhadap orang lain (bd. Mat 5:5; 2Kor 10:1; Gal 5:23).
- (b) Kata sifat "tenteram" menunjuk kepada suatu sikap yang tidak riuh dan tidak menimbulkan keributan. Dengan kata lain, Allah menyatakan bahwa kecantikan yang sejati adalah soal sifat dan bukan hiasan.
- 2) Istri-istri Kristen harus tetap setia kepada Kristus dan Firman-Nya di dalam dunia yang dipengaruhi oleh materialisme, gaya-gaya manipulasi, pengutamaan diri, perhatian berlebihan terhadap seks, dan menganggap rendah nilai-nilai rumah tangga dan keluarga.