Pemberi Makan Tupai
Topik : Kasih-NyaNats : Engkau memahkotai tahun dengan kebaikan-Mu, jejak-Mu mengeluarkan lemak (Mazmur 65:12)
Bacaan : Mazmur 65
Beberapa tahun lalu, saya memasang sebuah tempat untuk memberi makan tupai di pohon cemara beberapa meter dari rumah. Wadah itu cukup sederhana -- dua papan dan sebuah paku untuk menancapkan tongkol jagung. Setiap pagi, seekor tupai datang dan menikmati makanannya. Tupai itu sangat cantik -- bulunya hitam dan perutnya yang gendut berwarna abu-abu.
Saya duduk di teras belakang rumah setiap pagi dan melihatnya makan. Tupai itu memipil setiap biji dari tongkolnya, memegang dan memutar dengan cakarnya, lalu makan dengan rakus. Di ujung hari, tak ada lagi biji yang tersisa. Yang ada hanyalah sisa makanan yang tertumpuk di bawah pohon.
Meski saya memerhatikannya, tupai itu takut kepada saya. Ketika saya mendekat, ia akan lari, bersembunyi di pohon, dan mencicit memperingatkan kalau saya terlalu dekat. Ia tak tahu bahwa sayalah yang menyediakan makanannya.
Sebagian orang bersikap seperti itu terhadap Allah. Mereka lari ketakutan dari-Nya. Mereka tak tahu bahwa Dialah yang mengasihi mereka dan menyediakan segalanya dengan berlimpah untuk kesenangan mereka (Mazmur 65:12).
Henry Scougal, seorang menteri Skotlandia abad ke-17, menulis, "Tak ada yang jauh lebih kuat untuk menggetarkan hati kita selain kesadaran bahwa kita (dikasihi oleh) Pribadi yang penuh kasih.... Seharusnya ini membuat kita takjub dan bersukacita; seharusnya ini mengalahkan (ketakutan) dan meluluhkan hati kita." Kasih Allah adalah kasih sempurna yang "melenyapkan ketakutan" (1 Yohanes 4:18) --DHR