Topik : Jaminan/Keraguan

30 Januari 2004

Ahli Perubahan

Nats : Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus anak- Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat (Galatia 4:4)
Bacaan : Galatia 3:22-4:7

Para anggota Asosiasi Manajemen Perubahan jarang diminta bergabung dengan perusahaan-perusahaan sukses. Sebaliknya, para profesional terampil tersebut diminta nasihatnya oleh banyak perusahaan yang tidak sehat untuk membantu usaha mereka agar tetap bertahan.

Kebutuhan akan perubahan dramatis seperti itu terdapat juga dalam masyarakat. Orang-orang yang dapat membalikkan pusaran kemerosotan dalam kehidupan seseorang, dalam suatu hubungan, atau sebuah kelompok, akan senantiasa dibutuhkan.

Namun, bagaimana dengan mengubah dunia? Banyak orang mengatakan bahwa hanya Allah yang dapat melakukannya. Dan untuk itulah Dia telah mengutus anak-Nya. Alkitab menggambarkan pusaran kemerosotan manusia itu dengan mengatakan bahwa seluruh dunia telah terkurung dan "takluk" oleh dosa (Galatia 3:22; 4:3)

Yesus telah datang ke dunia yang kehilangan pengharapan "untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak" (ayat 4:5). Perubahan pribadi kita dimulai ketika kita menerima tawaran Allah akan hidup kekal dalam Kristus dan menerima Roh-Nya di dalam hati (ayat 6). Kita tidak hanya diberi seperangkat aturan baru dan menyingkirkan peraturan kita sendiri yang telah kita anut, namun lebih dari itu, kita juga diangkat menjadi keluarga Allah.

Yesus Kristus adalah ahli perubahan yang terbaik. Dia ahli mengatasi kasus-kasus yang mustahil. Apakah Anda ingin mengundang-Nya masuk ke dalam hidup Anda hari ini? David McCasland

7 Februari 2004

Bersama Allah Selamanya

Nats : Jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di surga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal (2Korintus 5:1)
Bacaan : 2 Korintus 5:1-10

Saat itu Melissa sedang menikmati liburan musim panas kenaikan kelas dari kelas satu ke kelas dua SMU. Ia dan temannya, Mandy, sedang berada di Spanyol dalam suatu perjalanan darmawisata bersama teman-teman kelas bahasa Spanyol mereka. Suatu malam mereka terlibat dalam suatu diskusi serius di dalam kamar hotel. Mereka baru saja menyaksikan sebuah berita di saluran BBC tentang kematian beberapa orang remaja akibat kecelakaan, dan mereka mulai membicarakan topik tentang kematian.

Melissa berkata kepada Mandy bah-wa ia tidak mengerti mengapa orang kristiani takut pada kematian. Bagaimanapun juga, katanya, ketika seorang kristiani meninggal maka ia akan "bersama Allah selamanya". Apakah ada yang lebih baik dari hal itu? Melissa tak habis pikir.

Bagaimana mungkin kami dapat mengetahui percakapan ini? Mandy menceritakannya kepada kami tidak lama setelah meninggalnya putri kami tercinta, Melissa, pada umur 17 tahun, dalam sebuah kecelakaan mobil pada tahun 2002. Cerita ini membuat kami terhibur karena melaluinya kami senantiasa diingatkan bahwa Melissa tahu bahwa dirinya telah diselamatkan, dan ia yakin akan melewatkan kekekalan bersama Juruselamatnya. Kami hanya tidak me-nyangka bahwa ia akan "bersama Allah selamanya" dalam waktu secepat itu, dan dalam usia yang masih sangat muda.

Apakah Anda memiliki keyakinan yang sama seperti Melissa, bahwa saat meninggal Anda akan berada dalam hadirat Allah selamanya? (2Korintus 5:6-8). Pastikan keselamatan Anda hari ini juga. Maka Anda tidak lagi takut pada kematian --Dave Branon

14 Juni 2005

Selalu di Jembatan

Nats : Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau (Yosua 1:5)
Bacaan : Yosua 1:1-9

Kawan saya Ralph mengalami kejadian mendebarkan saat melakukan perjalanan singkat dengan menaiki kapal perang induk USS Kennedy. Ia melihat bagaimana pesawat-pesawat jet penyerang mulai tinggal landas, dan mempertontonkan manuver. Ia diberi tahu bahwa kapan pun pesawat tinggal landas maupun mendarat—suatu operasi berbahaya—sang kapten mengawasi dari jembatan. Bahkan ketika pesawat-pesawat itu terus-menerus terbang, ia tetap berada di sana, tidur-tidur ayam di sela-sela tugasnya, jika perlu. Jadi, setiap kali seorang pilot tinggal landas atau mendaratkan pesawatnya, ia tahu sang kapten selalu mengawasi.

Bacaan Kitab Suci hari ini mengisahkan bahwa ketika Yosua harus mengambil alih tampuk kepemimpinan Israel, ia butuh diyakinkan kembali bahwa Allah akan menyertainya seperti Dia menyertai Musa. Bangsa Israel tahu Musa memiliki arahan ilahi selama menempuh perjalanan di padang gurun, karena Allah memimpin mereka dengan tiang api dan tiang awan.

Namun, bagaimana dengan Yosua? Allah berjanji kepadanya, "Seperti Aku menyertai Musa, demikianlah Aku akan menyertai engkau; Aku tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau" (Yosua 1:5). Akhirnya Yosua mampu memimpin Israel dengan keyakinan mutlak bahwa Allah selalu mengawasinya.

Di mana pun kita berada kini, betapa pun kerasnya usaha yang kita lakukan, atau apa pun peperangan rohani yang mungkin kita hadapi, kita memiliki keyakinan bahwa Allah bersama kita. Terlebih lagi, Dia memimpin, melindungi, dan memimpin kita. Dia selalu berada "di atas jembatan"! —DCE

15 Oktober 2005

“tak Ada yang Pasti”

Nats : Kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok (Yakobus 4:14)
Bacaan : Yakobus 4:13-17

Pada November 1975, kapal barang yang besar Edmund Fitzgerald tenggelam di air dingin Danau Superior selama badai yang keras. Hanya seminggu sebelum tragedi itu terjadi, kepala pelayan kapal Robert Rafferty menulis surat kepada istrinya, “Aku mungkin pulang tanggal 8 November. Tetapi, tidak ada yang pasti.” Ironi yang mengandung nubuatan dari kata-katanya dicatat di sebuah artikel surat kabar yang menampilkan daftar 29 anggota kru yang tewas dalam bencana tersebut.

Tidak ada satu hari pun yang berlalu tanpa peringatan yang menyatakan bahwa kehidupan kita di bumi ini bisa berakhir setiap saat. Yang perlu kita lakukan adalah membaca kolom berita kematian. Kita akan mendengar sebuah pesan yang keras dan jelas: Hari ini kita ada di sini, tetapi besok mungkin kita tiada! “Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap” (Yakobus 4:14).

Kalau begitu, apakah satu-satunya kepastian kita adalah kenyataan pasti bahwa setiap saat kita bisa terlempar ke ketiadaan? Tidak! Kristus-lah pautan jiwa. Dia membayar hukuman atas dosa-dosa kita di kayu salib. Jika kita mengakui kesalahan kita di hadapan Allah, kita akan menerima pengampunan dan kehidupan abadi melalui iman kepada-Nya. Dia telah berjanji untuk tetap bersama kita, bahkan di saat kematian.

Apakah hidup Anda di dunia ini tampak sia-sia karena “tidak ada yang pasti”? Jika demikian, berserahlah kepada Kristus! Dia menyediakan kepastian penuh sukacita akan keabadian yang bisa menjadi milik Anda sekarang juga -DJD

9 Mei 2006

Sindrom Gunung St. Helens

Nats : Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh keselamatan (2Petrus 3:15)
Bacaan : 2Petrus 3:3-15

Pada 20_Maret 1980, Gunung St. Helens di Washington, sebuah gunung berapi yang disangka orang tidak aktif lagi, tiba-tiba bergetar dan mengeluarkan suara gemuruh. Penduduk setempat dievakuasi ke jarak "aman" sekitar 12,8 km dari gunung tersebut. Beberapa waktu kemudian, sisi gunung mulai menggelembung. Namun, para ilmuwan tidak mengkhawatirkan hal itu karena berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan mengenai gunung berapi, gunung-gunung itu tidak pernah meletus dari samping.

Kemudian pada tanggal 18_Mei lereng Gunung St. Helens meletus dan memuntahkan berton-ton reruntuhan ke bawah dengan kecepatan 250,5 km/jam. Semenit kemudian, gunung berapi itu meletus ke atas dengan kekuatan yang setara dengan 500 bom atom! Letusan yang sangat besar ini merusakkan hutan seluas 59.600 hektar dan menewaskan 57 orang. Para ilmuwan mengira peristiwa-peristiwa alam akan berlangsung seperti sebelumnya. Namun ternyata mereka keliru!

Kitab 2 Petrus menceritakan kepada kita bahwa suatu saat di masa depan, keyakinan keliru semacam ini juga akan dirusak oleh panasnya api hari kiamat (3:4-7). Namun, berita baiknya adalah Allah akan membangun "langit yang baru dan bumi yang baru" (ayat 13). Dia menghendaki agar "jangan ada yang binasa", dan dengan sabar menanti agar lebih banyak orang menemukan keselamatan sejati dalam Putra-Nya Yesus (ayat 9). Mereka hanya perlu menerima keselamatan yang ditawarkan-Nya.

Sudahkah Anda memercayakan keselamatan Anda kepada Yesus? --HDF

1 Juli 2006

Percaya Pada Firman-Nya

Nats : Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak Allah, tahu bahwa kamu memiliki hidup yang kekal (1Yohanes 5:13)
Bacaan : 1Yohanes 5:1-13

Banyak orang yang sungguh-sungguh percaya kepada Kristus ternyata me-ragukan keselamatan yang mereka nikmati. Meskipun telah bertobat dan mengimani Yesus sebagai Sang Juru Selamat, mereka masih saja bertanya-tanya di da-lam hati, "Apakah saya akan benar-benar masuk surga?"

Suami saya, almarhum Bill, kerap kali menceritakan peristiwa yang pernah dialaminya ketika ia berusia dua tahun. Suatu hari saat ia tidak patuh, ia keluyuran ke luar rumah dan tersesat. Saat menyadari bahwa Bill hilang, orangtuanya pun pergi mencarinya. Mereka begitu lega ketika akhirnya menemukan Bill yang sedang menangis. Kemudian mereka pun membawa Bill pulang dalam keadaan selamat.

Beberapa hari kemudian, Billy mendengar ibunya menceritakan peristiwa ini kepada seorang tamu. Saat sampai pada bagian yang mengisahkan pencarian mereka terhadapnya, Billy mulai teringat pada pengalamannya itu. "Ibu, Ibu!" isaknya. "Apakah dulu Ibu benar-benar menemukanku?" Karena terkejut dan sangat terharu oleh keraguan Bill, sang ibu memeluknya sambil berkata, "Tentu, Nak! Apa kamu tidak mengingat saat yang membahagiakan itu? Sekarang kamu bersama kami, dan kami jamin kamu akan selalu bersama kami." Perkataan itu menenangkan Billy karena ia memercayai perkataan ibunya.

Surat 1Yohanes dalam Perjanjian Baru ditulis untuk menyatakan kepada orang kristiani tentang jaminan keselamatan. Jaminan keselamatan itu pun dapat menjadi milik Anda jika Anda memercayai firman-Nya --JEY

16 Juli 2006

Umat-ku

Nats : [Kami] sekarang telah menjadi umat-Nya (1Petrus 2:10)
Bacaan : 1Petrus 2:1-10

Seorang gadis kecil dihukum karena berperilaku buruk. Orangtuanya kemudian menyuruh dia untuk menyantap makan malamnya seorang diri di pojok ruangan. Mereka tidak memedulikan gadis kecil itu sampai mendengar ia memanjatkan doa yang dikutip dari Mazmur 23, "Terima kasih, ya Tuhan, karena Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku."

Kisah di atas memang lucu. Akan tetapi, keluarga kita sendiri memang kadang kala dapat menjadi seperti musuh tatkala perilaku mereka tidak sesuai dengan apa yang kita kehendaki. Bahkan keluarga seiman kita di gereja kadang-kadang juga dapat mengecewakan kita. Namun dengan mengubah fokus diri kita, maka kita akan dapat belajar mengesampingkan pemikiran yang naif bahwa orang lain akan senantiasa memenuhi pengharapan kita yang tinggi.

Daripada memusatkan pengharapan kepada sesama, kita dapat menemukan pengharapan di dalam kebenaran bahwa kita adalah salah seorang anak Allah dengan meletakkan iman kepada Yesus (1Petrus 2:10). Dia telah memilih kita dan menjadikan kita "umat kepunyaan Allah sendiri" (ayat 9). Tuhan telah membawa kita masuk ke dalam keluarga-Nya, dan kita dapat merasa yakin bahwa persekutuan kita dengan-Nya takkan pernah dapat diputuskan. Dia tidak akan memperlakukan kita sebagai musuh.

Ketika orang lain mengecewakan Anda, janganlah berkecil hati. Ubahlah fokus perhatian Anda dan ingatkan diri sendiri bahwa Anda yang telah mengimani Yesus adalah seorang anak Allah -- yang dihargai dan dipelihara oleh-Nya --AMC

19 September 2006

Terobosan Hidup Kekal

Nats : Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada (Yohanes 14:3)
Bacaan : Mazmur 90

Ray Kurzweil adalah seorang ilmuwan dan penemu yang luar biasa. Dalam buku yang ia tulis bersama rekannya, Fantastic Voyage: Live Long Enough To Live Forever [Perjalanan yang Luar Biasa: Hidup Cukup Lama untuk Hidup Selamanya], ia menulis bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting untuk mencapai hidup kekal. Kurzweil menjalani diet ketat dan mengonsumsi sejumlah suplemen. Ia sangat yakin akan tetap hidup dengan membuat terobosan hidup kekal. Ia bukan orang sinting, melainkan seorang anggota komunitas bisnis yang dihormati.

Optimisme yang dapat dilakukan ilmu pengetahuan ini berlawanan dengan realisme yang diungkap Musa. "Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan" (Mazmur 90:10). Masa kejayaan kita hanya bertahan dalam beberapa puluh tahun, setelah itu kita akan menjadi seperti rumput di taman.

Alangkah baiknya jika kita memercayakan diri kepada Yesus, yang berjanji akan bergabung dengan kita untuk menikmati kehidupan abadi di dalam Allah. Dia berkata kepada para murid-Nya, "Apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada" (Yohanes 14:3).

Para pengikut Kristus hidup dengan jaminan bahwa ketika matahari memancarkan sinarnya untuk terakhir kali dan bintang-bintang berjatuhan dari langit, kita akan tetap hidup. Kita telah menantikan kehidupan yang lebih luar biasa dari apa pun yang dapat kita bayangkan dalam impian kita sekalipun -HWR

10 Mei 2007

Jawaban yang Benar

Nats : Jawab Simon Petrus, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (Matius 16:16)
Bacaan : Matius 16:13-17

Apabila Yesus mengajukan pertanyaan, bukan berarti Dia tidak mengetahui jawabannya. Yakinlah bahwa Dia sedang ingin menegaskan sesuatu.

Saat itu Yesus dan para murid-Nya sedang berada di Kaisarea Filipi, jauh dari kampung halaman mereka. Itu adalah tempat penyembahan berhala dan penuh dengan penindasan -- sebuah tempat yang mengerikan baik secara politik maupun rohani. Di lingkungan ini, Yesus mengajukan dua pertanyaan penting mengenai persepsi akan jati diri-Nya. Dia tidak berniat mencari tahu tingkat popularitas-Nya. Dia ingin para murid-Nya merasa yakin tentang Pribadi yang mereka ikuti.

Budaya masa kini juga sama tak ramah dan sama menentangnya seperti ketika Yesus mengajukan pertanyaan ini pertama kalinya: "Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?" (Matius 16:13). Pada zaman Yesus, orang-orang memiliki daftar panjang tentang konsep tak lengkap dan tak benar mengenai Yesus, mulai dari "sekadar guru yang baik" sampai "memecah-belah" dan "tidak punya toleransi".

Pertanyaan yang diajukan sejak dulu sampai sekarang: "Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?" (16:15). Petrus menyatakan dengan tegas, "Engkaulah Mesias, Anak Allah yang hidup!" (ayat 16). Yesus berkata bahwa pengakuan Petrus yang akurat adalah pengetahuan dari Allah dan ia diberkati karena pernyataannya itu (ayat 17).

Mari bergabung dengan Petrus untuk menyatakan bahwa Yesus adalah Juru Selamat Anda. Hidup Anda akan diteguhkan dan diberkati --JMS


Hari ini terimalah Dia yang sangat mengasihimu
Dia bersedia mati disalib untuk menebus dosamu;
Percayalah kepada-Nya dan bukalah pintu hatimu,
Persilakan masuk Juru Selamat yang mengasihimu. --Anon.

20 Mei 2007

Lebih dari Itu

Nats : Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus (Yohanes 17:3)
Bacaan : Yohanes 17:1-8

Anda selalu duduk di depan Sam di gereja. Anda tersenyum padanya dan berkata, "Selamat pagi" saat datang, lalu berkata, "Sampai Minggu depan" saat pulang. Namun suatu pagi, Anda menambahkan obrolan, "Sam, bisakah saya meminjam 100 dolar?"

Sayangnya, begitulah beberapa orang memperlakukan Tuhan. Mereka bersekutu dengan Tuhan hanya pada hari Minggu sampai mereka memerlukan sesuatu. Namun, Allah ingin lebih dari itu.

Yang terutama, Tuhan ingin kita mengenal-Nya sebagai Juru Selamat. "Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus" (Yohanes 17:3).

Setelah kita menjadi anak-Nya (1:12), Allah menginginkan komunikasi yang terus-menerus terjalin dengan kita dan Dia juga ingin pengenalan kita tentang Dia maupun tentang siapa kita nantinya melalui pertolongan-Nya semakin bertumbuh. Dia tak ingin menjadi kenalan yang hanya ditemui pada hari Minggu atau Seseorang yang hanya menjadi tempat curahan hati pada saat kita putus asa. Allah ingin kita memiliki persekutuan pribadi dengan-Nya. Dia pun ingin kita bertumbuh dalam kerinduan kita untuk menyenangkan-Nya dengan menaati-Nya. "Inilah tandanya bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya" (1Yohanes 2:3).

Allah mengasihi Anda dan ingin Anda mengenal-Nya. Dia memang menjawab doa-doa yang bernada putus asa. Namun, sebelum Anda meminta, pastikan Anda mengenal-Nya secara pribadi --CHK


Bukan hanya kata-kata hampa yang Tuhan mau
Dari orang-orang yang telah ditebus-Nya;
Dia merindukan kita mengenal kasih-Nya,
Dan kita berdiam di dalam kasih-Nya itu. --D. De Haan

23 Desember 2007

Tersimpan di Surga

Nats : Warisan yang tidak dapat binasa ... yang tersimpan di surga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah (1Petrus 1:4,5)
Bacaan : 1Petrus 1:3-12

Seorang teman saya menghabiskan waktu beberapa bulan untuk membangun kembali sebuah Ford Bronco tua dan mengubahnya menjadi kendaraan untuk jalanan pedesaan yang dipakai di sini, di Idaho. Ia menyimpan mobil itu di garasi yang terkunci rapat. Ketika Natal tiba, Gary berpikir, Ini tempat terbaik untuk menyembunyikan hadiah bagi putri saya, Katie.

Beberapa hari sebelum Natal, seseorang bertanya kepada Katie apa yang akan diterimanya sebagai hadiah Natal. "Oh," jawabnya, "Saya sudah punya. Sebuah sepeda dalam kotak di bawah Bronco di garasi!"

Saya tidak tahu bagaimana cara Katie menemukan hadiah itu. Namun, saya mengagumi kepercayaannya yang teguh bahwa sepeda itu untuknya, meskipun ia belum menerimanya.

Kepercayaan tersebut mengingatkan saya pada kata-kata yang telah ditulis oleh Rasul Petrus: "[Allah] telah membuat kita lahir kembali melalui kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima warisan yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan tidak dapat layu, yang tersimpan di surga bagi kamu.Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah melalui imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah siap untuk dinyatakan pada zaman akhir" (1Petrus 1:3-5).

Apa yang tersimpan bagi kita? Pusaka kita -- surga, dan warisan yang tak terlukiskan berdasarkan keyakinan akan hidup kekal "yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta" (Titus 1:2) --DHR

31 Juli 2008

Harus Dimainkan

Nats : Marilah kita ... berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus (Ibrani 12:1,2)
Bacaan : Ibrani 12:1-12

Di kota Cremona, Italia, didirikan sebuah museum biola. Di museum itu ada ratusan biola kenamaan yang dipajang, termasuk yang sudah berusia lebih dari tiga ratus tahun. Andrea Masconi ditugaskan untuk merawat biola-biola tersebut. Selama tiga puluh tahun, tiap pagi ia memainkan sekitar sepuluh biola bergantian. Tiap biola dimainkannya selama enam sampai tujuh menit. Tujuannya supaya kualitas suaranya tetap terjaga. "Kayu biola bagai otot manusia. Jika tidak dimainkan bakal cepat kendor dan rusak," katanya.

Otot rohani kita juga harus dipakai agar tetap berfungsi prima. Hidup kristiani bagaikan "perlombaan lari yang diwajibkan" (ayat 1). Tiap peserta harus melatih otot tubuhnya tiap hari. Memang melelahkan, tetapi itulah satu-satunya cara mempertahankan stamina otot. Dalam pertandingan iman, otot rohani bisa dilatih lewat ujian dan masalah. Tak heran, kadang Tuhan memberi "ganjaran" (ayat 7-9). Kadang kita dibiarkan menghadapi masalah rumit. Di waktu lain, kita dihadapkan dengan ujian iman yang berat. Lewat semua itu kita bisa melatih kesabaran, kepekaan, dan kebergantungan diri kepada-Nya. Dia menghajar kita untuk kebaikan kita (ayat 10).

Apakah Anda sering meragukan kasih Allah, ketika menempuh jalan hidup yang sulit? Pernahkan Anda merasa iri melihat orang lain hidup lebih nyaman, sedang hidup Anda penuh perjuangan? Percayalah, Allah mengizinkan banyak persoalan datang, karena Dia ingin terus membentuk hidup kita. Seperti Andrea Masconi, setiap pagi Dia menggesek dawai hidup kita supaya tetap berada dalam kondisi prima. Tidak kendur. Berjuanglah bersama-Nya -JTI



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA