15 Juli 2007

Yang Terbaik untuk Allah

Topik : Allah

Nats : Rumah yang harus didirikannya bagi Tuhan haruslah luar biasa besarnya (1Tawarikh 22:5)
Bacaan : 1Tawarikh 22

Kami telah berlatih menyanyikan suatu lagu selama beberapa minggu,dan kedengarannya sudah baik. Sebenarnya, ada satu bagian sulit yang belum dapat kami nyanyikan dengan benar. Namun, kami menganggapnya sudah cukup baik. Pemimpin paduan suara kami tampaknya setuju. Ia juga sudah lelah melatih bagian yang sulit itu berkali-kali.

Akhirnya ia berkata, "Kita sudah bekerja keras untuk menyanyikan bagian yang sulit itu. Anda semua lelah. Saya pun lelah. Waktu kita tinggal sedikit. Lagi pula 99 persen orang tidak akan tahu apakah kita menyanyikan bagian itu dengan benar atau tidak." Kami pun mulai mengemasi buku musik kami, tetapi tiba-tiba ia melanjutkan, "Namun, kita akan menyanyi dengan benar untuk satu persen jemaat yang mengetahui perbedaannya." Kami mengeluh sambil membuka kembali buku musik kami di halaman yang kumal karena sudah sering dilatihkan.

Pada Minggu pagi ketika kami menyanyikan keseluruhan lagu itu dengan benar, hanya sedikit orang yang mengetahuinya. Namun, itu tidak penting. Yang terpenting adalah bahwa kami menyanyikannya dengan sepenuh hati untuk Seorang Pendengar -- Seorang Pendengar yang layak menerima puji-pujian yang terbaik.

Raja Daud ingin membangun rumah Tuhan yang "luar biasa megahnya" (1Tawarikh 22:5). Jadi, sebelum wafat ia memastikan bahwa putranya, Salomo, punya segala sesuatu untuk membangun Bait Suci itu -- emas, perak, tembaga, besi, kayu, batu yang sangat banyak, dan orang-orang yang ahli (ayat 14,15).

Apa pun yang kita lakukan, Seorang Pendengar itu patut menerima yang terbaik dari kita --JAL



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA