17 Februari 2007

Menemukan-Nya Dalam Gelap

Topik : Kasih-Nya

Nats : Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Luk. 19:10)
Bacaan : Kisah 17:22-31

Ketika anak-anak laki-laki kami masih kecil, kami suka bermain "Sarden-sardenan". Kami mematikan semua lampu di rumah dan saya bersembunyi dalam lemari atau tempat-tempat sempit lainnya. Anggota keluarga yang lain meraba-raba dalam gelap untuk menemukan tempat persembunyian saya, kemudian bersem-bunyi bersama saya sampai kami berde-sak-desakan seperti ikan sarden. Dari situlah kami menamai permainan itu.

Ada kalanya anggota keluarga saya yang paling kecil takut berada dalam ge-lap, jadi ketika ia mendekat, saya berbisik kepadanya, "Ayah di sini." Namun ia sege-ra berteriak, "Aku menemukan Ayah!" ujarnya sambil menubruk saya dalam gelap, tanpa sadar bahwa ia membuat saya "ditemukan".

Demikian juga kita diciptakan untuk mencari Allah, yaitu untuk "menemukan Dia", sebagaimana yang disampaikan Paulus dengan begitu jelas (Kis. 17:27). Namun, inilah kabar baiknya: Dia tidak sulit ditemukan, karena "Ia tidak jauh dari kita masing-masing". Dia ingin menyatakan diri-Nya. "Dalam dahaga dan kerinduan Allah, ada harta yang tersimpan. Dia rindu memiliki kita," tulis Dame Julian dari Norwich berabad-abad lalu.

Sebelum mulai mengenal Kristus, kita meraba-raba Allah dalam kegelapan. Akan tetapi, apabila kita mencari Dia dengan sungguh-sungguh, Dia akan menyatakan diri-Nya, karena Dia memberi upah orang yang sungguh-sungguh mencari-Nya (Ibr. 11:6). Dia akan memanggil kita dengan lembut, "Aku di sini."

Dan, Dia menanti jawaban kita, "Aku menemukan-Mu!" --DHR

Manusia meraba-raba di lorong gelap kehidupan;
Memanjatkan doa kepada ilah yang tak dikenalnya,
Sampai suatu hari ia berjumpa dengan Anak Allah --
Akhirnya ia menemukan Sang Kehidupan! --D. De Haan



TIP #04: Coba gunakan range (OT dan NT) pada Pencarian Khusus agar pencarian Anda lebih terfokus. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA