30 Januari 2005

Memetik Kelopak Daisy

Topik : Kasih-Nya

Nats : Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1)
Bacaan : Roma 8:31-39

Saya ingat masa-masa di sekolah dasar, saat saya pertama kali bersitatap dengan sepasang mata cokelat seorang gadis yang duduk beberapa baris dari tempat saya. Sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata, tetapi terjadi sesuatu. Itulah “cinta monyet” pertama saya. Pada saat itu kami memetik setangkai bunga daisy dan melepas kelopaknya satu-satu, sambil membayangkan seseorang dan berkata, “Ia mencintaiku, ia tidak mencintaiku.” Oh, betapa sakitnya saat kelopak bunga daisy terakhir jatuh pada kalimat “ia tidak mencintaiku”.

Ini mengingatkan saya akan seorang gadis kecil yang berlari masuk rumah di suatu pagi sambil menangis tersedu-sedu. “Ada apa, Sayang?” tanya ibunya. Sambil mengempaskan diri dalam pelukan ibunya, ia menangis, “Allah tak mengasihiku lagi.” “Tentu saja Dia mengasihimu,” kata ibunya meyakinkannya. “Tidak, Dia tidak mengasihiku,” anak itu tersedu. “Aku tahu Dia tidak mengasihiku karena aku telah mengujinya dengan memetik kelopak bunga daisy.”

Satu-satunya cara terpercaya untuk mengetahui bahwa Allah mengasihi kita adalah dengan merenungkan segala yang Dia lakukan bagi kita setiap hari. Dan jika masih ragu-ragu, pikirkanlah apa yang dilakukan-Nya untuk menyelamatkan kita! Alkitab mengatakan, “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa.” (Roma 5:8).

Kita dapat meyakini kasih Allah yang tidak pernah gagal, karena Dia telah membuktikannya melampaui semua pertanyaan. Ya, kasih-Nya nyata —Richard De Haan



TIP #03: Coba gunakan operator (AND, OR, NOT, ALL, ANY) untuk menyaring pencarian Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.02 detik
dipersembahkan oleh YLSA