7 Desember 2004

Menjadi Tidak Disukai

Topik : Ketaatan

Nats : “Celakalah para gembala yang membiarkan kambing domba gembalaan-Ku hilang dan terserak!” (Yeremia 23:1)
Bacaan : Yeremia 23:16-23

Pada tahun 1517 Martin Luther memakukan 95 dalilnya pada pintu gereja di Wittenberg. Luther menjadi terkenal sebagai seorang reformis, dan kita mengenang usahanya yang berani itu sebagai titik balik yang menentukan dalam sejarah gereja.

Pendeta yang sangat bersemangat itu menunjukkan keberanian yang besar dalam mengungkapkan kemarahannya terhadap praktik gereja yang menjual pengampunan melalui pengampunan dosa. Dengan praktik semacam itu orang dapat berbuat dosa secara sengaja lalu “membeli” pengakuan dosa.

Hasrat Luther untuk menghentikan praktik ini menjadikannya tidak disukai oleh otoritas religius pada zamannya. Kenyataannya, upayanya itu justru menimbulkan serangkaian upaya pihak lawan untuk membungkamnya.

Lama sebelum Luther, Nabi Yeremia merasakan kuasa firman Allah dalam hatinya “seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang- tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup” (Yeremia 20:9). Yeremia dan Luther tidak membiarkan kebenaran Allah dicemarkan.

Hidup bagi Allah tidak hanya berkaitan dengan anugerah dan pengampunan, namun berkaitan juga dengan keberanian untuk berpihak pada kebenaran. Memegang firman Allah dalam hati tidak selalu menghadirkan perasaan yang menyenangkan dan hangat. Kadang-kadang kebenaran-Nya menjadi api yang menyala, yang membuat kita menantang kerusakan yang terjadi—meskipun untuk hal itu kita mungkin akan mendapat serangan dari pihak lain —Julie Link



TIP #19: Centang "Pencarian Tepat" pada Pencarian Universal untuk pencarian teks alkitab tanpa keluarga katanya. [SEMUA]
dibuat dalam 0.05 detik
dipersembahkan oleh YLSA