10 Juli 2004

Pernikahan di Surga

Topik : Surga

Nats : Sebab apabila orang bangkit dari antara orang mati, orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di surga (Markus 12:25)
Bacaan : Markus 12:18-27

Ketika masih menjadi mahasiswa di Moody Bible Institute, saya mengenal seorang profesor yang istrinya telah meninggal. Lalu ia menikahi seorang janda yang adalah mantan istri sahabatnya. Suatu hari seorang mahasiswa bertanya kepadanya, “Akankah istri pertama Anda mengetahui pernikahan kedua Anda ketika Anda berjumpa dengannya di surga kelak, dan jika ya, menurut Anda bagaimana reaksinya?” Profesor itu tersenyum dan berkata, “Tentu saja ia tahu, dan karena ia sempurna, ia takkan cemburu. Meski kami tak lagi hidup sebagai suami-istri, saya yakin kami akan saling mengenali. Kami semua akan menjadi sahabat selamanya.”

Dalam Markus 12, kita membaca tentang beberapa musuh Yesus yang mengarang kisah tentang seorang wanita yang suaminya meninggal dan tidak meninggalkan seorang anak lelaki pun. Menurut hukum Yahudi, saudara dari orang yang meninggal harus mengawini jandanya demi mendapatkan seorang anak lelaki (Ulangan 25:5). Menurut cerita mereka, ini terjadi dengan ketujuh saudara lelaki orang tersebut. Para pencemooh Yesus bertanya, “Saat mereka bangkit, siapakah yang menjadi suami perempuan itu?” Dia mengatakan mereka tidak memahami Kitab Suci maupun kuasa Allah dalam membangkitkan orang mati serta menjadikannya makhluk yang mulia tanpa pernikahan.

Saya percaya di surga kita akan saling memiliki perasaan istimewa terhadap orang lain. Kita akan mengasihi dengan sempurna dan menikmati pemulihan total dari segala sakit hati selama menjalin hubungan di dunia. Itu jauh lebih bermakna daripada pernikahan mana pun —Herb Vander Lugt



TIP #20: Untuk penyelidikan lebih dalam, silakan baca artikel-artikel terkait melalui Tab Artikel. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA