HEBREW: 3316 xtpy Yiphtach
BARCLAY: 2422
HAAG: Yefta
TOKOH: Yefta
BIOTOKOH PL: YEFTA
BROWNING: YEFTA
ENSIKLOPEDIA: YEFTA
MYSABDA: Yiftah Yiftah
AI-PEDIA: Yiftah
Yefta
Yunani
Strongs #2422: Iefyae Iephthae
Jephthah = "whom God sets free"1) son of Gilead, and a judge in Israel
2422 Iephthae ee-ef-thah'-eh
of Hebrew origin (3316); Jephthae (i.e. Jiphtach), an Israelite: KJV -- Jephthah.see HEBREW for 03316
Ibrani
Strongs #03316: xtpy Yiphtach
Jephthah or Jiphtah = "he opens"n pr m
1) a son of Gilead and a concubine and the judge who defeated the
Ammonites; after the victory because of a vow taken before the
battle he sacrificed his daughter as a burnt offering
n pr loc
2) a city in Judah
3316 Yiphtach yif-tawkh'
from 6605; he will open; Jiphtach, an Israelite; also a place in Palestine: KJV -- Jephthah, Jiphtah.see HEBREW for 06605
Yefta [haag]
Yefta. (Bhs. Ibr.: Semoga Yahwe memberi kebebasan).
Ia berasal dari Gilead. Menjadi hakim atas Isr. selama 6 tahun. Membebaskan bangsanya dari bangsa Amon (atau bangsa Moab: Hak 11:15-27). Di kubur di Zafon (atau Mispa) di daerah Gilead. Berita tentang peperangannya Hak 10:6-12:7 berasal dari berbagai sumber. Nadar ~Y dipandang sebagai ungkapan sebuah tradisi khusus dan barangkali diberi suatu corak etiologis (Hak 11:30). Isi nadar adalah: Bahwa yang pertama bertemu dengannya setelah ia menang nanti akan di korbankan. Dengan nadar itu ia kehilangan puteri tunggalnya. Meskipun demikian Ibr 11:32-34 menyebutnya sebagai contoh iman.
Yefta [tokoh]
Yefta
Hakim dari Gilead yang melepaskan Israel dari Amon (Hak 10:6-12:7).
Diusir oleh orang Gilead (Hak 11:1-3).
Diminta untuk kembali melawan bani Amon (Hak 11:4-11).
Membuat nazar (Hak 11:30-40).
YEFTA [biotokoh pl]
Arti nama | : | PENENTANG |
Ibu | : | Pelacur yang tak disebut - Hakim-hakim 11:1 |
Anak perempuan | : | Tak disebut - Hakim-hakim 11:34, 37 |
Disebut pertama | : | Hakim-hakim 11:1 |
Namanya disebut | : | 28 kali |
Kitab yang menyebut | : | 3 buku : Hakim-hakim, 1 Samuel, Ibrani |
Pekerjaan | : | Tentara profesional - Hakim-hakim 11:3-11 |
Terakhir disebut | : | Ibrani 11:32 |
Fakta penting | : | IA MEMBUAT NAZAR TERGESA-GESA, SEHINGGA DIKEMUDIAN HARI SANGAT DISESALI (HAKIM-HAKIM 11:30-40). |
YEFTA [browning]
Seorang hakim Israel selama enam tahun, mungkin pada abad sebelum kerajaan *Saul berdiri (kira-kira 1050 sM). Setelah masa *pembuangan, Yefta dipanggil kembali ke *Gilead oleh para tua-tua dan dibujuk untuk memimpin ekspedisi melawan para perampok *Amon. Ia menerima tanggung jawab itu, namun bersumpah, jika upaya tersebut berhasil, ia akan mempersembahkan kepada Yahweh segala sesuatu atau siapa pun yang pertama-tama muncul dari rumahnya untuk menyambutnya (Hak. 11:30-31). Ternyata yang menyambut dia adalah anak perempuannya. Sumpah itu lebih tinggi daripada kemanusiaannya dan gadis itu dikorbankan setelah ditunda selama dua bulan untuk diratapi karena kegadisannya. Kisah ini diceritakan sebagai kejadian yang mengejutkan, yang kemungkinan menyiratkan adanya *pengorbanan manusia di antara bangsa-bangsa tetangga Israel, yang biasanya ditolak di Israel.
Selama terjadinya konflik antar-suku dengan orang *Efraim (Hak. 12:1-6), Yefta memerintahkan orang-orangnya untuk menggunakan kata shibboleth sebagai kata sapaan, yang tidak dapat diucapkan oleh musuh-musuhnya (bnd. Ibr. 11:32).
YEFTA [ensiklopedia]
Salah seorang hakim Ibrani pada masa kemudian, kr 1100 sM. Namanya, yiftakh, 'mungkin dipendekkan dari yiftakh-'el, artinya Allah membuka (rahim), yg disebut sebagai nama diri dalam bahasa Sabea' (TAMK jilid 1, hlm 410; Hak 11:1-12:7). Sebagai putra seorang pelacur kafir dengan Gilead, yg waktu itu belum mempunyai anak, Yefta merasa hak warisnya diputuskan secara melawan hukum oleh adik-adiknya, yaitu para putra Gilead yg sah. Ia lari ke negeri Tob. Dari sana ia bersama pembelot yg dikumpulkannya menyerang tempat-tempat pemukiman dan kafilah-kafilah, dan seperti gerombolan Daud (1 Sam 22:2; 27:8-9; 30), mungkin melindungi desa-desa Israel dari suku-suku perampok, barangkali termasuk orang Amon.
Jadi, sewaktu orang Israel yg tinggal di Transyordan diancam oleh serangan habis-habisan orang Amon, maka para tokoh masyarakat Gilead meminta Yefta menjadi komandan mereka. Ia baru setuju setelah mereka berjanji bahwa dia akan tetap menjadi kepala (yaitu hakim) mereka, biarpun pertempuran sudah selesai. Perjanjian ini diadakan di Mizpa (bnd Kej 31:48-49). Diplomasi yg diusahakan Yefta untuk menasihati orang Amon supaya membatalkan maksud mereka, gagal (Hak 11:12-28).
Dengan semangat dan kebijakan yg diberikan Roh Allah untuk tugasnya, Yefta mengunjungi seluruh daerah Gilead dan Manasye untuk memperoleh tentara tambahan. Lalu ia menyeberangi S Yabok dan pergi ke Markas Besar Israel di Mizpa. Di sana, sebelum bergerak melawan orang Amon, ia bernazar (neder) di hadapan Allah, suatu kebiasaan bangsa-bangsa kuno sebelum maju ke pertempuran. Dengan penuh kesadaran Yefta berjanji akan mempersembahkan kepada Yahweh sebagai korban bakaran 'apa yg keluar dari pintu rumahku'. Barangkali maksudnya seorang hamba, sebab jika hanya seekor binatang itu tak mempunyai arti apa-apa dari seorang pemimpin rakyat.
Terjemahan LXX untuk hayyotse', ho emporeuomenos, artinya 'yg datang di jalan', sudah sejak lama menjelaskan bahwa inilah tafsiran yg sebenarnya. Yefta hidup di tengah-tengah orang kafir yg mempersembahkan manusia sebagai korban bakaran kepada ilah-ilah mereka (bnd 2 Raj 3:27), dan pada zaman dia Taurat Musa sedikit sekali diketahui dan dilaksanakan. Mungkin Yefta sungguh-sungguh (walaupun salah -- Im 18:21; Ul 12:31) menganggap 'bahwa murka Yahweh perlu ditenangkan dengan suatu korban bakaran, yg senilai dengan korban-korban berdarah di atas mezbah-mezbah Kamos dan Molokh' (F. W Farrar).
Sesudah dengan iman Yefta mengalahkan orang Amon (bnd Ibr 11:32), ia kembali dengan sukacita kemenangan ke rumahnya di Markas Besar, tapi hanya untuk berjumpa dengan putrinya yg satu-satunya, yg memimpin pawai kemenangan (bnd 1 Sam 18:6; Kel 15:20). Dengan dukacita yg tak terperikan Yefta harus menggenapi nazarnya dengan mempersembahkan putrinya itu sebagai korban bakaran ('ola, selalu harus dibakar). Tidak diserahkannya putrinya itu menjalani hidup lajang (suatu pandangan yg baru diperkenalkan oleh Rabi Kimkhi), sebab tak ada satu ay pun yg mengatakan bahwa yg mengunjungi Kemah Suci atau Bait Suci harus anak dara (Hana sudah kawin, Luk 2:36).
Yefta menunjukkan dirinya berpendirian keras, sama terhadap saudara-saudaranya orang Efraim seperti terhadap orang Amon ataupun terhadap dirinya sendiri bertalian dengan putrinya itu. Orang Efraim bersungut-sungut karena mereka tidak turut dalam kemenangan Yefta melawan orang Amon, sehingga mereka mengancam hidup Yefta. Tapi Yefta menjawab dengan kasar juga, dan menghabisi mereka tanpa ampun di S Yordan (Hak 12:1-6). JR/MHS/HAO
Yiftah [MYSABDA]
Yiftahmale person |
Definisi | : | Anak Yaezer-Gilead; Hakim Israel; Penerus dari Yair |
Nama Lain | : | Yefta |
Nomor Strong | : | G2422; H3316 |
Kata Asli | : | ἰεφθάε; Ἰεφθάε; Ἰεφθάε; יִפְתָּח |
Orang Tua | : | Yaezer-Gilead |
Yiftah [MYSABDA]
Yiftahlocation |
Definisi | : | Kota; Wilayah kekuasaan Yehuda |
Nama Lain | : | Yefta |
Nomor Strong | : | H3316 |
Kata Asli | : | יִפְתָּח |
Yiftah [AI-PEDIA]
Pendalaman Alkitab: Yiftah
Biodata:
- Nama: Yiftah (Ibrani: יִפְתָּח, Yiftach, artinya "Dia akan membuka")
- Asal: Gilead (Hakim-hakim 11:1)
- Ayah: Gilead (bukan Gilead yang sama dengan nama tempat)
- Ibu: Seorang perempuan sundal (Hakim-hakim 11:1)
- Saudara: Beberapa saudara tiri dari istri-istri ayahnya (Hakim-hakim 11:2)
- Pekerjaan: Pemimpin, Hakim Israel (Hakim-hakim 11:11)
- Masa Hidup: Sekitar abad ke-12 SM, antara Yefta dan Simson.
Peristiwa Penting:
- Penolakan dan Pengasingan (Hakim-hakim 11:1-3): Yiftah adalah anak haram. Saudara-saudaranya yang sah mengusirnya dari rumah dan merampas hak kesulungannya. Ia pun tinggal di daerah Tob dan menjadi pemimpin pasukan.
- Panggilan untuk Memimpin (Hakim-hakim 11:4-11): Ketika bangsa Amon mengancam Israel, para tua-tua Gilead memohon Yiftah untuk memimpin mereka berperang. Yiftah awalnya menolak karena perlakuan buruk mereka di masa lalu, tetapi akhirnya setuju dengan syarat mereka akan menjadikannya pemimpin mereka jika ia berhasil mengalahkan bangsa Amon.
- Negosiasi dengan Amon (Hakim-hakim 11:12-28): Sebelum berperang, Yiftah mengirim utusan kepada raja Amon untuk menanyakan alasan penyerangan mereka. Ia dengan fasih menjabarkan sejarah Israel dan hak mereka atas tanah yang dipersengketakan. Namun, raja Amon menolak argumen Yiftah.
- Nazar Yiftah (Hakim-hakim 11:29-31): Dipenuhi Roh TUHAN, Yiftah bernazar kepada Tuhan bahwa jika Tuhan memberikan kemenangan kepadanya atas bangsa Amon, ia akan mempersembahkan apa pun yang keluar dari pintu rumahnya sebagai korban bakaran kepada Tuhan.
- Kemenangan atas Amon (Hakim-hakim 11:32-33): Yiftah memimpin Israel meraih kemenangan besar atas bangsa Amon, menaklukkan dua puluh kota mereka.
- Pengorbanan Putri Yiftah (Hakim-hakim 11:34-40): Saat Yiftah kembali ke rumahnya di Mizpa, putrinya keluar menyambutnya dengan sukacita. Yiftah pun teringat akan nazarnya dan sangat sedih karena harus mengorbankan putri tunggalnya. Putrinya menerima keputusan ayahnya dengan tabah dan meminta waktu dua bulan untuk meratapi keperawanannya bersama teman-temannya. Setelah itu, Yiftah menepati nazarnya.
- Perselisihan dengan Efraim (Hakim-hakim 12:1-7): Suku Efraim marah karena tidak diajak berperang melawan Amon. Mereka mengancam Yiftah, tetapi Yiftah dan pasukan Gilead berhasil mengalahkan mereka. Untuk membedakan orang Efraim, mereka disuruh mengucapkan "syibolet". Karena tidak bisa, orang Efraim dibunuh.
Ayat-ayat Alkitab Terkait:
- Hakim-hakim 11:1-12:7: Kisah lengkap tentang Yiftah.
- Ibrani 11:32: Yiftah termasuk dalam daftar pahlawan iman.
Pelajaran dari Kehidupan Yiftah:
- Anugerah dan Pengampunan: Meskipun diperlakukan buruk oleh saudara-saudaranya, Yiftah tetap bersedia memaafkan dan memimpin mereka.
- Keberanian dan Kepemimpinan: Yiftah adalah pemimpin militer yang berani dan ahli strategi.
- Kesetiaan dan Ketaatan: Yiftah menepati nazarnya kepada Tuhan, meskipun itu berarti harus mengorbankan hal yang paling berharga baginya.
- Pentingnya Kebijaksanaan: Nazar Yiftah menunjukkan pentingnya berpikir matang sebelum bernazar.
Pertanyaan untuk Refleksi:
- Bagaimana kita dapat menunjukkan anugerah dan pengampunan kepada orang yang telah menyakiti kita?
- Apa yang dapat kita pelajari dari keberanian dan kepemimpinan Yiftah?
- Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita menepati janji dan komitmen kita kepada Tuhan?
- Apa pentingnya kebijaksanaan dalam membuat keputusan, terutama yang berkaitan dengan Tuhan?
Catatan:
Kisah Yiftah dan nazarnya adalah salah satu bagian yang paling sulit dan kontroversial dalam Alkitab. Ada banyak interpretasi tentang apa yang sebenarnya terjadi pada putri Yiftah. Beberapa orang percaya bahwa dia benar-benar dikorbankan sebagai korban bakaran, sementara yang lain percaya bahwa dia dikhususkan untuk melayani Tuhan seumur hidupnya di Bait Suci. Tidak ada jawaban yang pasti, dan setiap orang harus mempelajari teks Alkitab dengan cermat dan berdoa untuk mendapatkan pemahaman mereka sendiri.