Telinga

1. 1. Alat pendengar.
Ayub 13:1; 29:11

2. 2. Dapat menguji dan membedakan kata-kata.
Ayub 12:11

3. 3. Allah:
1. 3.1 Membuat - .
Ams 20:12

2. 3.2 Menanamkan - .
Mazm 94:9

3. 3.3 Membuka - .
Ayub 33:16; 36:10

4. 3.4 Menutup - .
Yes 6:10; Mat 13:15

4. 4. Kristus membuka - .
Yes 35:5; 43:8,10

5. 5. Pengajaran diterima melalui - .
Yes 30:21

6. 6. Yang mendengar serta melakukan Firman Tuhan, berbahagia.
Kel 15:26; Mat 13:16

7. 7. Harus digunakan untuk:
1. 7.1 Mencari pengetahuan.
Ams 18:15

2. 7.2 Tunduk kepada akal budi.
Ams 5:1

3. 7.3 Memperhatikan hikmat.
Ams 2:2

4. 7.4 Memperhatikan pengajaran Allah.
Yes 1:10

5. 7.5 Menerima Firman Tuhan.
Yer 9:20

6. 7.6 Mendengar dan menurut teguran.
Ams 15:31; 25:12

8. 8. Jangan dipuaskan dengan hal-hal duniawi.
Pengkh 1:8

9. 9. - orang-orang fasik:
1. 9.1 Tidak bersunat.
Yer 6:10; Kis 7:51

2. 9.2 Ingin memuaskan - nya.
2Tim 4:3

3. 9.3 Tidak mau mendengar Allah.
Yer 7:24; 35:15

4. 9.4 Memalingkan - dari hukum Allah.
Ams 28:9

5. 9.5 Menutup - terhadap Firman Tuhan.
Mazm 58:5; Za 7:11

10. 10. Jangan menutup - terhadap jeritan orang lemah.
Ams 21:13

11. 11. Darah dibubuh pada - kanan:
1. 11.1 Imam-imam pada waktu pentahbisan mereka.
Kel 29:20; Im 8:23

2. 11.2 Orang berpenyakit kusta pada waktu dilakukan pentahiran.
Im 14:14

12. 12. Sering kali dihiasi dengan anting-anting.
Yeh 16:12; Hos 2:12

13. 13. - hamba yang tidak mau meninggalkan tuannya ditindik.
Kel 21:6; Ul 15:17

METONIMIA untuk hal mendengarkan dengan penuh perhatian. 2 Raj 19:16; Neh 1:6; Ayb 36:10; Mzm 31:3; Ams 18:15; Yes 50:5; Hos 5:1; Mrk 8:18; Why 2:7, dll.

Secara harfiah adalah salah satu organ tubuh manusia (mis. Luk. 22:50), namun secara metaforis berarti kemauan hati untuk mendengar dan mengindahkan (mis. Mrk. 4:23).

Dalam PL kata Ibrani 'ozen, mungkin berasal dari akar kata yg berarti 'tirus' atau 'tajam', merujuk kepada telinga binatang (Am 3:12), dan lebih sering ke telinga manusia. Ada kata-kata sejajarnya dalam bahasa-bahasa lain di Asia Barat. Kata kerja 'azan (dlm bentuk Hif il) berarti 'memasang telinga' (Ul 32:1; Hak 5:3), 'mendengar'. Dalam PB kata ous adalah biasa dipakai. Kadang-kadang (ump Kis 17:20) terdapat juga akoe, dari akoud, artinya 'mendengar'. Dalam kejadian 'telinga yg terputus' (Mat 26:51) dan ay-ay sejajarnya, kata yg dipakai ialah otion, artinya secara khusus ialah daun telinga.

Sementara dalam pengertian PB anggota-anggota tubuh saling berkaitan (1 Kor 12:16), PL memandangnya semi berdiri sendiri. (*TUBUH.) Ini terang dalam hal telinga sebagai ditanamkan oleh Allah (Mzm 94:9), atau Allah membuat lubang telinga (Mzm 40:7). Telinga tidak hanya mendengar, tapi juga dapat 'diberikan' (Neh 1:6), menguji kata-kata (Ayb 34:3), dapat ditutup supaya jangan mendengar (Yes 33:15) atau dapat dibuat 'berat', supaya 'sukar' mendengar (Yes 6:10). Mengenai Allah dikatakan bahwa Ia mendengar (Yes 59:1), berbeda dari telinga berhala-berhala yg tidak dapat mendengar (Mzm 135:17). Telinga wajib dipakai sebaik-baiknya, untuk mengerti makna kata-kata yg sebenarnya (Mat 11:15).

Ada dua kebiasaan dalam PL yg khusus memusatkan perhatiannya kepada telinga. Pertama, upacara menetapkan seorang hamba Ibrani menjadi hamba seumur hidup dengan sukarela, dengan menusukkan telinganya ke (daun) pintu tuannya (Kel 21:6). Kedua, membubuhkan darah domba korban pada kuping telinga kanan, pada ibu jari tangan dan ibu jari kaki kanan dari imam (Im 8:23-24). Mungkin keduanya menunjuk kepada jaminan ketaatan. 'Membuka telinga' dalam bh Ibrani dipakai sebagai ungkapan kiasan untuk penyataan (ump Yes 50:5). BOB/MHS/HAG