Jehoash

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Yoas: selebihnya..

1) Anak *Amazia, raja *Yehuda, yang memerintah selama 40 tahun, sejak sekitar ¦ 836 sM. Di bawah kepedulian Imam Besar Yoyada yang waspada, Yoas memperbarui *perjanjian dengan Yahweh (2Raj. 11:17) dan membasmi Baalisme. Ia dipaksa menyerahkan banyak perbendaharaan Bait Allah kepada penguasa *Siria, dan pada akhirnya ia dibunuh dalam persekongkolan keluarga. Menurut penulis Tawarikh (2Taw. 24:20-22), hal ini karena Yoas telah memerintahkan agar *Zakharia yang blak-blakan itu dirajam. Kejahatan inilah yang dirujuk dalam Luk. 11:51.

2) Raja Israel, 801-785 sM, yang mengalahkan *Benhadad, raja Aram, dan membangun kembali beberapa kota, sebagaimana telah diramalkan oleh *Elisa (2Raj. 13:14-19). Ia juga mengalahkan *Amazia, raja Yehuda (2Raj. 14:8-14), yang kisahnya ditenun oleh penulis Tawarikh dalam cerita yang kemudian: Amazia dengan jahat telah hermain-main dengan ilah-ilah Edom (2Taw. 25:20).

(yo'asy, yeho'asy, 'Yahweh memberi'). Nama -- baik dalam bentuk pendek maupun panjang -- dipakai oleh beberapa tokoh PL. Beberapa di antara mereka adalah tokoh-tokoh berikut.

1. Ayah Gideon (Hak 6:11 dab). Orang Abiezer dari suku Manasye, termasuk orang terpandang (bnd ay 27, 31) dan berpendirian teguh (ay 29-31), memiliki sebatang pohon tarbantin (ay 11) dan satu mezbah untuk Baal di Ofra (ay 25). Agaknya dialah yg memberi Gideon nama Yerubaal (ay 32). *GIDEON.

2. 'Anak' raja Ahab, yg mewakili raja dalam urusan militer bila raja berhalangan. Nabi Mikha dibawa menghadap Yoas karena mengucapkan nubuat yg tidak menyenangkan hati raja. Raja menyuruh Yoas menahan Mikha dan supaya nabi itu diberi makan roti dan minum air serba sedikit (1 Raj 22:26 dab; 2 Taw 18:25). Ada yg mengatakan bahwa sebutan 'anak raja' hanyalah gelar jabatan bukan hubungan keluarga.

3. Anak Ahazia, dan raja Yehuda yg kesembilan (2 Raj 11 dab). Pada usia bayi Yoas diselamatkan oleh Yoseba, bibinya, istri Yoyada, imam kepala di Bait Suci, sewaktu Atalia bertekad membunuh semua anak Ahazia. Pada umur 7 thn (lk 837 sM; *KRONOLOGI PL) Yoas diumumkan menjadi raja oleh Yoyada, dan Atalya dibunuh. Yoas memerintah 40 thn, tapi mungkin termasuk masa 6 thn Atalya berkuasa. Bait Suci dipugar pada pemerintahan Yoas, dan kehidupan agama yg benar dipulihkan di seluruh negeri itu. Tapi setelah kematian imam Yoyada penyembahan berhala menyusup kembali dan merasuki kehidupan nasional. Karena melecehkan peringatan-peringatan para nabi dan membunuh Zakharia -- anak imam Yoyada dan pengganti imam itu, Yoas mencapai keruntuhannya. Merasa terancam oleh serangan Siria dalam pemerintahan Hazael, ia menjarah emas inventaris Bait Suci dan mengirimkannya sebagai suap kepada raja Siria. Tapi tidak lama kemudian Yoas dibunuh oleh komplotan perwira yg berusaha menggulingkan dia.

4. Anak Yoahas dan raja Israel yg kedua belas (2 Raj 13:10-25; 14:8-16; 2 Taw 25:17-24). Ada pertanda bahwa pemerintahannya berhasil baik (801-786 sM; *KRONOLOGI PL), dan boleh dianggap bahwa celaan dalam 2 Raj 13:11 menyinggung tahun-tahun pertama pemerintahannya (bnd Jos., Ant. 9. 8. 6). Pertikaian yg lama dengan Siria yg memojokkan Israel ke tepi jurang kemusnahan (bnd 2 Raj 13:7), sekarang berbalik menjadi keuntungan Israel karena Asyur menekan Siria. Dalam pergumulan ini Yoas didukung oleh Elisa, nabi dan sahabat raja, tapi musuh Siria. Di luar kehendaknya ia terpaksa melayani tantangan Amazia, raja Yehuda, yg dia kalahkan secara mutlak. Ia menaklukkan Yerusalem dan menjarahnya, kemudian membawa sejumlah tawanan untuk memaksa Amazia tetap bersikap baik. Segera sesudah itu Yoas mati, dan dikuburkan di Samaria.

KEPUSTAKAAN. A Malamat dalam POTT, hlm 145 dst. JDD/DWB/MHS/HAO

Yoas (Raja Yehuda)

Biodata:

• Nama: Yoas (Bahasa Ibrani: יוֹאָשׁ, Yôʼāš, artinya "Yahweh telah diberikan" atau "Yahweh telah menolong")
• Ayah: Ahazia, Raja Yehuda (2 Tawarikh 22:1)
• Ibu: Zibya dari Bersyeba (2 Raja-raja 12:1)
• Masa Hidup: 835-796 SM (memerintah selama 40 tahun)
• Disebutkan dalam: 2 Raja-raja 11-12; 2 Tawarikh 22:10-24:27

Peristiwa Penting:

1. Diselamatkan dari Kematian: Saat masih bayi, Yoas menjadi satu-satunya keturunan Daud yang selamat dari pembantaian Atalya, neneknya yang haus kekuasaan. Ia disembunyikan oleh bibinya, Yosabat, dan suaminya, Imam Yoyada, di Bait Suci selama enam tahun. (2 Raja-raja 11:1-3; 2 Tawarikh 22:10-12)

2. Dinobatkan Menjadi Raja: Pada usia tujuh tahun, Yoas dinobatkan menjadi raja oleh Imam Yoyada, yang memimpin pemberontakan melawan Atalya dan mengembalikan takhta kepada garis keturunan Daud. (2 Raja-raja 11:4-12; 2 Tawarikh 23:1-11)

3. Pemerintahan yang Baik di Bawah Bimbingan Yoyada: Selama Yoyada hidup, Yoas memerintah dengan bijaksana dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan. Ia memimpin pemulihan Bait Suci yang telah dijarah oleh Atalya. (2 Raja-raja 12:2-16; 2 Tawarikh 24:1-14)

4. Jatuh ke dalam Kejahatan: Setelah kematian Yoyada, Yoas meninggalkan Tuhan dan mulai menyembah berhala-berhala, dipengaruhi oleh para pemimpin Yehuda. Ia mengabaikan peringatan dari para nabi dan bahkan memerintahkan untuk membunuh Zakharia, anak Yoyada, yang menegurnya. (2 Tawarikh 24:15-22)

5. Kekalahan dan Kematian: Akibat ketidaksetiaannya, Tuhan mendatangkan pasukan Aram untuk menyerang Yehuda. Yoas dikalahkan dan dijarah, serta dibunuh oleh para pegawainya sendiri. Ia dimakamkan di Kota Daud, tetapi tidak di makam raja-raja. (2 Raja-raja 12:17-21; 2 Tawarikh 24:23-27)

Ayat-ayat Alkitab Terkait:

• 2 Raja-raja 11-12
• 2 Tawarikh 22:10-24:27

Pelajaran dari Kehidupan Yoas:

• Pentingnya Bimbingan Rohani: Kehidupan Yoas menunjukkan betapa pentingnya memiliki mentor rohani yang saleh dan pengaruh yang baik dalam hidup kita.
• Bahaya Kemurtadan: Meskipun memulai dengan baik, Yoas meninggalkan Tuhan dan menghadapi konsekuensi yang tragis. Ini mengingatkan kita akan bahaya berkompromi dengan iman kita dan pentingnya tetap setia kepada Tuhan.
• Keadilan dan Penghakiman Tuhan: Kisah Yoas menunjukkan bahwa Tuhan tidak mentolerir dosa dan ketidaksetiaan, bahkan dari orang-orang yang dipilih-Nya.

Meskipun Yoas memulai pemerintahannya dengan baik, ia akhirnya jatuh ke dalam dosa dan ketidaksetiaan. Kisahnya menjadi peringatan bagi kita untuk tetap setia kepada Tuhan dan mencari bimbingan-Nya sepanjang hidup kita.