Hades

Dalam versi-versi Alkitab:

alam barzach: SBDR
alam maut: BABA ENDE SBDR TB TL
Alam Maut: BIS
alam-berzach: KL1870
alam-maut: BABA
dinaraka: KL1863
dunia orang mati: BIS TB
dunia orang-orang mati: BIS
keradjaan maut: ENDE
kerajaan maut: TB WBTCDR
kuasa maut: WBTCDR
lijang tanah: LDKDR
maut: BIS
Maut: ENDE
naraka: ENDE KL1863 KL1870 LDKDR
neraka: BIS FAYH
petala maut: ENDE
tampat orang mati: KL1863
tempat orang mati: WBTCDR
tempat orang-orang mati: WBTCDR

Gambar

alam maut: selebihnya..
Topik: In Hades; The Descent into Hades
Alam Maut: selebihnya..
Topik: In Hades; The Descent into Hades
dunia orang mati: selebihnya..
Topik: In Hades; The Descent into Hades
kerajaan maut: selebihnya..
Topik: In Hades; The Descent into Hades
neraka: selebihnya..
Topik: Hell

ALAM MAUT [browning]

Lihat *hades.

MAUT [browning]

Para penulis Alkitab tidak diperhadapkan dengan masalah-masalah etis dan biologis modern mengenai apakah sesungguhnya yang disebut kematian manusia itu. Apa sajakah syarat-syarat kematian tubuh sebelum dapat dikatakan bahwa seorang manusia telah mati? Apakah ini merupakan keadaan seperti tumbuh-tumbuhan yang diam tak bergerak, namun dengan beberapa aktivitas bawah sadar? Tidak diragukan, bahwa pada abad pertama keadaan tidak sadar telah dianggap mati, yang tidak dapat begitu didefinisikan dewasa ini. Dalam Alkitab, ketika semua tanda-tanda kehidupan tidak ada lagi, maka itu dianggap mati; itu adalah akhir kehidupan alamiah. Namun, kematian bukanlah bagian asli dari *penciptaan Allah (Kej. 3). *Dosa telah masuk dan menyebabkan kematian. Dalam PL terdapat pandangan yang berbeda mengenai keadaan mereka yang telah mati. Mungkin kematian adalah ketiadaan semata (2Sam. 14:14), atau keberadaan yang lemah dan samar-samar dalam *syeol (Yes. 14:10-11; Ayb. 10:21-22), tanpa adanya hubungan dengan Allah (Mzm. 6:5). Namun ada juga kepercayaan bahwa *roh orang-orang yang telah mati dapat dibangkitkan dari syeol, seperti ketika perempuan sihir dari *Endor mendatangkan *Samuel (1Sam. 28). Kemudian, awal kepercayaan terhadap *kebangkitan orang mati muncul dalam Dan. 12:2, dan hal ini diungkapkan dengan lebih jelas dalam 2Mak. 7:9-11, seperti halnya kepercayaan terhadap immortalitas, jiwa dalam Kitab Kebijaksanaan Salomo 1-5, di bawah pengaruh Platonisme *Aleksaridria popular.

Dalam PB maut dianggap sebagai kuasa jahat, yang terhadapnya Yesus sendiri ngeri (Mrk. 14:34), namun iman *kebangkitan meredakan kengeriannya (1Tes. 4:13). Kematian juga sering disamakan dengan tidur (Yoh. 11:11-13). Memang, dalam Alkitab tidur merupakan metafora umum untuk kematian (mis. Dan. 12:2). Yesus memarahi para pekabung di rumah *Yairus, Anak ini tidak mati, tetapi tidur (Mrk. 5:39). Mungkin gadis itu koma, meskipun Lukas (Luk. 8:49) menafsirkan ungkapan Markus sebagai mati. *Mukjizat-mukjizat sebagaimana dicatat Injil-injil, pada tingkat tertentu, mengantisipasi kebangkitan Yesus sendiri, karena kebangkitan-Nya menjadi jaminan bagi kebangkitan orang-orang yang percaya kepada-Nya. Itulah sebabnya dalam arti tertentu. Paulus merindukan kematian (2Kor. 5:8).

'Maut' juga digunakan sebagai gambaran keterasingan yang disebabkan oleh dosa: 'karena keinginan daging adalah maut' (Rm. 8:(3); 'kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian ....Pilihlah kehidupan...' (Ul. 30:19). 'Kematian yang kedua' (Why. 2:11) menunjukkan status terakhir mereka yang dengan sengaja memisahkan diri dari Allah untuk selama-lamanya.

Berdasar bentuk perfect tense kata kerja *Yunani dalam Yoh. 11:11, ada interpretasi yang diajukan mengenai kebangkitan *Lazarus: secara klinis ia telah mati, karena tidak ada lagi tanda-tanda kehidupan, namun belum mati secara biologis, karena tidak ada petunjuk kerusakan tubuhnya. Lazarus baru dalam keadaan 'sekarat' dan dapat kembali sadar akibat perintah Yesus, 'Marilah ke luar!' (Yoh. 11:43). Namun, lebih benar kemungkinannya, cerita mengenai kebangkitan Lazarus ini merupakan contoh tulisan kreatif penginjil. Cerita itu bukanlah sejarah, melainkan alegori untuk penderitaan, kematian, dan kebangkitan Yesus, yang dihubungkan dengan pengalaman manusiawi. Lazarus mewakili kemanusiaan manusia, kita semua dapat dibangkitkan ke dalam kehidupan baru oleh Yesus. Hal ini merupakan janji, yang akhirnya mendorong para pemimpin Yahudi menuduh Yesus sebagai penghujat yang layak dihukum mati (Yoh. 11:53).

NERAKA [browning]

Dalam versi-versi yang lebih tua, kata Inggris hell digunakan secara menyesatkan untuk menerjemahkan kata Ibrani *syeol, atau kata Aram *gehenna, atau kata Yunani *hades. Biasanya, kata ini dipahami sebagai tempat siksaan kekal, terutama dengan api (Yes. 66:24), bagi orang-orang fasik yang tak dapat ditebus (Why. 21:8). Membingungkan, bahwa kata ini sering pula menunjukkan tempat peristirahatan atau penantian orang-orang yang telah mati, dan bukan tempat azab kesengsaraan. Itulah makna *hades (alam maut) dalam Why. 20:13, dan juga pada anak kalimat dalam pengakuan iman Gereja, yang menyatakan bahwa setelah *disalibkan, Kristus 'turun ke dalam kerajaan maut'. Kepercayaan ini didasarkan pada 1Ptr. 3:19, yang merupakan warisan mitos penebusan dengan turunnya dewa ke dunia bawah (Orpheus dan Eurycide, Persephone, dsb.) yang diterima oleh umat Kristen. Dalam konteks PB hal ini merupakan pernyataan iman bahwa misi Kristus adalah universal -- bahkan diperluas bagi mereka yang telah mati sebelum dilahirkan.




TIP #15: Gunakan tautan Nomor Strong untuk mempelajari teks asli Ibrani dan Yunani. [SEMUA]
dibuat dalam 0.15 detik
dipersembahkan oleh YLSA