Dalam versi-versi Alkitab:
Habaya: BIS FAYH TB TLHabaya [MYSABDA]
Habayamale person |
Definisi | : | Imam; Setelah pembuangan |
Nomor Strong | : | H2252 |
Kata Asli | : | חֲבַיָה; חֲבַיָּה |
Habaya [MYSABDA]
Habayamale person |
Definisi | : | Kembali dari pembuangan |
Nomor Strong | : | H2252 |
Kata Asli | : | חֲבַיָה; חֲבַיָּה |
Habaya [AI-PEDIA]
Habakuk
Biodata:
- Nama: Habakuk (Ibrani: חֲבַקּוּק, Ḥavaqquq - artinya "pelukan" atau "memeluk").
- Latar Belakang: Tidak banyak informasi mengenai latar belakang Habakuk. Tidak seperti nabi-nabi lain, Alkitab tidak mencatat silsilah, suku, atau tempat asalnya.
- Profesi: Kemungkinan besar adalah seorang nabi dan pemusik di Bait Allah (lihat Habakuk 3:19).
- Periode: Meskipun tidak pasti, para ahli Alkitab memperkirakan Habakuk bernubuat antara tahun 650-609 SM, menempatkannya sezaman dengan nabi-nabi seperti Zefanya, Nahum, dan Yeremia.
Peristiwa Penting:
Kitab Habakuk mencatat pergumulan sang nabi dengan ketidakadilan yang merajalela di Yehuda dan kebingungannya tentang diamnya Allah.
- Pertanyaan Habakuk kepada Allah (Habakuk 1:1-4): Habakuk mempertanyakan mengapa Allah seolah-olah tidak bertindak atas kejahatan dan penindasan yang dilakukan oleh orang fasik di Yehuda. Ia merasa Allah tidak adil membiarkan orang benar menderita.
- Jawaban Allah dan Pertanyaan Lanjutan (Habakuk 1:5-17): Allah menjawab bahwa Ia akan memakai bangsa Babel yang kuat dan kejam untuk menghukum Yehuda. Jawaban ini justru menimbulkan pertanyaan baru bagi Habakuk. Bagaimana mungkin Allah, yang adil, menggunakan bangsa yang lebih jahat untuk menghukum umat-Nya sendiri?
- Penantian dan Penglihatan (Habakuk 2:1-20): Habakuk dengan sabar menantikan jawaban Allah. Dalam penglihatannya, Allah menyatakan bahwa Ia akan menghukum Babel atas kesombongan dan kejahatannya. Allah juga menegaskan kembali janji-Nya untuk menyelamatkan umat-Nya yang setia.
- Doa dan Nyanyian Habakuk (Habakuk 3): Bab terakhir kitab ini berisi doa dan nyanyian pujian Habakuk kepada Allah. Ia mengakui kebesaran, kekuatan, dan kesetiaan Allah, meskipun situasinya tampak suram. Habakuk menaruh iman dan kepercayaannya kepada Allah, bahkan di tengah-tengah ketidakpastian.
Ayat-ayat Kunci:
- Habakuk 1:5: "Lihatlah di antara bangsa-bangsa dan perhatikanlah, tercengang-cenganglah dan terheran-heranlah, sebab Aku akan melakukan suatu pekerjaan dalam zamanmu yang tidak akan kamu percayai, jika diceritakan."
- Habakuk 2:4: "Sesungguhnya, orang yang sombong tidak akan tenang hatinya, tetapi orang yang benar akan hidup oleh kepercayaannya."
- Habakuk 3:17-18: "Sungguh, pohon ara tidak akan berbunga, pohon anggur tidak akan berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, padang-padang tidak menghasilkan makanan, kambing domba terhalau dari kurungan, dan tidak ada lembu sapi dalam kandang, namun aku akan bersorak-sorak di dalam TUHAN, beria-ria di dalam Allah yang menyelamatkan aku."
Pelajaran dari Habakuk:
- Beranilah mempertanyakan Allah dengan hormat: Habakuk menunjukkan bahwa kita boleh mempertanyakan Allah, tetapi dengan sikap hormat dan kerendahan hati.
- Allah bekerja sesuai dengan waktu dan cara-Nya: Kita mungkin tidak selalu memahami cara Allah bekerja, tetapi kita dapat percaya bahwa Ia berdaulat dan memiliki rencana yang sempurna.
- Hidup oleh iman, bukan oleh penglihatan: Iman adalah kunci untuk menghadapi masa-masa sulit. Kita harus percaya kepada Allah, bahkan ketika kita tidak melihat bukti nyata dari campur tangan-Nya.
- Bersukacitalah di dalam Allah, apa pun keadaannya: Sukacita kita tidak boleh bergantung pada keadaan, tetapi pada kesetiaan dan kasih Allah yang tak tergoyahkan.
Kitab Habakuk memberikan pelajaran berharga tentang iman, kesetiaan, dan kedaulatan Allah. Meskipun menghadapi pertanyaan dan keraguan, Habakuk tetap berpegang pada Allah dan menemukan pengharapan di dalam Dia.