Gallio

Dalam versi-versi Alkitab:

Yunani

Strongs #1058: galliwn Gallion

1058 Gallion gal-lee'-own

[Barclay]

Strongs #1058:

BIS- Gubernur Romawi atas provinsi Akhaya (tahun 51-52 Sesudah Masehi, Kis 18:12-17).

KS.- [PB] Kis 18:12,14,17

Saudara laki-laki filsuf Seneca, yang dalam Kis. 18:12-17 disebut sebagai gubernur *Akhaya dan hakim atas perkara yang diajukan oleh orang-orang Yahudi untuk melawan Paulus. Ia membebaskan para tertuduh. Sebuah inskripsi yang ditemukan di Delfi menyebut nama Galio dan kapan ia berada di *Korintus. Dengan demikian inskripsi itu juga memberi ancar-ancar waktu Paulus mendirikan jemaat Korintus yaitu tahun 51-52 M.

Lucius Junius Annaeus (atau Annaeanus) Galio adalah anak dari Seneca ahli pidato, dan saudara dari Seneca ahli filsafat. Suatu tulisan pada Delphi (SIG, 2', 801; lih pembahasan oleh K Lake, BC, 5, hlm 460 dst), menjelaskan bahwa sesungguhnya ia adalah prokonsul (gubernur) Akhaya 52-53 M; dalam Kis 18:12 dab dia disebut dengan jabatannya. Dengan demikian suatu hunjukan yg tepat tentang kronologis pekerjaan Paulus mencuat, walaupun tanggal yg tepat dari masa jabatan itu tidak diketahui. Saudaranya, Seneca, menulis tentang dia (Ep. Mor. 104.1: Quaest. 4a, pref 11), demikian juga penulis-penulis kuno lainnya (yaitu Pliny, NH 21.33; Tacitus, Ann. 15.73; Dio Cassius, 61.35; 62.25), dengan tidak menyebutkan noda apa pun. Lukas melukiskan penolakannya yg keras untuk mendengar tuntutan orang Yahudi terhadap Paulus, atas perhitungan tidak akan timbul tindakan kriminal. Kata-kata, 'Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu' (Kis 18:17), berarti bukan kurang perhatiannya terhadap perbedaan agama, melainkan ia menginginkan kelanjutan berlangsungnya amarah anti-Semit. Naskah 'Barat' di sini memaksudkan 'Galio pura-pura tidak melihat'. Galio dijatuhi hukuman mati atas perintah Nero 65 M. JHH/JMP

Galio dalam Alkitab

Galio adalah seorang prokonsul Romawi di Akhaya selama pemerintahan Kaisar Claudius. Meskipun hanya disebutkan dalam satu bagian Alkitab, yaitu Kisah Para Rasul 18:11-17, perannya dalam peristiwa yang dicatat memberikan wawasan penting tentang penyebaran agama Kristen di awal perkembangannya.

Biodata:

• Nama: Galio
• Jabatan: Prokonsul Romawi di Akhaya
• Periode: Sekitar tahun 51-52 M
• Keluarga: Saudara laki-laki Seneca yang Muda, seorang filsuf Stoik terkenal.

Peristiwa Penting:

Satu-satunya peristiwa yang dicatat Alkitab tentang Galio adalah ketika Paulus diadili di Korintus. Orang-orang Yahudi di kota itu menuduh Paulus menghasut orang untuk menyembah Allah dengan cara yang bertentangan dengan hukum Taurat. Mereka membawa Paulus ke hadapan Galio, berharap prokonsul itu akan menghukum Paulus.

Namun, Galio dengan bijaksana menolak untuk terlibat dalam perselisihan agama mereka. Dia menyatakan bahwa tuduhan terhadap Paulus adalah masalah hukum Yahudi, bukan pelanggaran hukum Romawi. Galio kemudian mengusir mereka dari ruang pengadilan.

Ayat Alkitab Terkait:

• Kisah Para Rasul 18:12-17

  12. Ketika Galio menjadi prokonsul di Akhaya, bangkitlah orang-orang Yahudi bersama-sama melawan Paulus, lalu mereka membawa dia ke depan pengadilan.
  13. Kata mereka: "Ia membujuk orang untuk beribadah kepada Allah dengan jalan yang bertentangan dengan hukum Taurat."
  14. Ketika Paulus hendak mulai berbicara, berkatalah Galio kepada orang-orang Yahudi itu: "Hai orang-orang Yahudi, jika sekiranya dakwaanmu mengenai suatu pelanggaran atau kejahatan, sudahlah sepatutnya aku melayani permintaanmu.
  15. Tetapi kalau hal itu adalah perselisihan tentang perkataan atau nama atau hukum yang berlaku di antara kamu, maka selesaikanlah persoalan itu di antara kamu sendiri. Aku tidak hendak menjadi hakim atas perkara-perkara seperti itu."
  16. Lalu ia mengusir mereka dari ruang pengadilan.
  17. Maka orang itu semua menyerbu Sostenes, kepala rumah ibadat, lalu memukulinya di depan gedung pengadilan itu; tetapi Galio sama sekali tidak menghiraukan hal itu.

Pelajaran dari Galio:

Meskipun Galio bukan seorang Kristen, tindakannya memberikan beberapa pelajaran penting:

• Netralitas dalam Perselisihan Agama: Galio menunjukkan bahwa pemerintah sekuler tidak boleh terlibat dalam perselisihan agama internal.
• Pentingnya Membedakan Hukum Sipil dan Agama: Galio dengan tepat membedakan antara pelanggaran hukum Romawi dan perselisihan dalam hukum agama Yahudi.
• Perlindungan Hukum bagi Kebebasan Beragama: Meskipun tidak disengaja, tindakan Galio melindungi Paulus dan haknya untuk memberitakan Injil.

Meskipun kemunculannya singkat, Galio memainkan peran penting dalam sejarah awal Kekristenan. Tindakannya memungkinkan Paulus untuk terus memberitakan Injil di Korintus, yang mengarah pada pembentukan gereja Kristen yang kuat di kota itu.