Esther
Dalam versi-versi Alkitab:
Ester: BIS FAYH TB TLGambar
ESTER [biotokoh pl]
Arti nama | : | PLANET VENUS, BINTANG YANG BERCAHAYA |
Ayah | : | Abihail - Ester 2:15 |
Suami | : | Ahasweros - Ester 2:17 |
Disebut pertama | : | Ester 2:7 |
Namanya disebut | : | 55 kali |
Kitab yang menyebut | : | 1 buku : Ester |
Pekerjaan | : | Permaisuri/Ratu Medi-persi (Ester 1:1-3, 2:17) |
Tempat kelahiran | : | Susan |
Terakhir disebut | : | Ester 9:32 |
Fakta penting | : | IA MENYELAMATKAN BANGSANYA DARI PENCOBAAN PEMBUNUHAN MASAL (ESTER 7:3-6; 8:3-8). |
ESTER [ensiklopedia]
Menurut Est 2:7 nama Yahudi dari Ester ialah Hadasa ('pohon murad'). Nama Ester barangkali adalah padanan dari kata Persia stara ('bintang') walau ada yg menghubungkannya dengan Isytar, dewa perempuan Babel.
Ester menikah dengan Ahasyweros atau Xerxes (486-465 sM). Menurut Herodotus istri Ahasyweros ialah Amestris. Tak ada alasan untuk menjabarkan Amestris dengan Ester. Ester mungkin menjadi istri kedua, kesayangan untuk beberapa waktu. Mungkin inilah yg tergenggam dalam kata-kata penutup Est 4:11, walaupun 2:17 nampaknya mengisyaratkan kedudukan yg lebih tinggi dari itu. Atau mungkin Amestris menggantikan Ester sebagai istri raja sesudah Ester mati. Singgungan pertama dalam Herodotus (7.14) adalah mengenai usia tua Amestris, dan tidak ada tanggalnya. Yg kedua (9.108-109) yg tanggalnya ditentukan Herodotus tidak lama sesudah penyerangan Persia ke Yunani, bisa mengenai tanggal yg lebih kemudian.
Ester memang perempuan berani, yg mempertaruhkan jiwanya demi keselamatan orang Yahudi (4:11-17). Tindakannya yg mendorong orang Yahudi untuk membantai musuh mereka (ps 9) dicatat tapi tidak dipuji dalam Alkitab. Dalam hal ini Ester mengikuti kebiasaan zamannya. Menurut catatan Amestris juga bertindak bengis. JSW/MHS
Ester [MYSABDA]
![]() | Ester female person |
Definisi | : | Anak Abihail; Penerus dari Wasti |
Nomor Strong | : | H635 |
Kata Asli | : | אֶסְתֵּר |
Orang Tua | : | Abihail ![]() |
Ester [AI-PEDIA]
Pendalaman Alkitab: Ester
A. Biodata
- Nama: Ester (Bahasa Ibrani: אֶסְתֵּר, ’Estēr; Bahasa Persia: اِستِر, Estar) yang berarti "bintang". Nama aslinya adalah Hadasa (Bahasa Ibrani: הֲדַסָּה, Hadassah), yang berarti "pohon murad" (Ester 2:7).
- Latar Belakang: Seorang wanita Yahudi dari suku Benyamin, keturunan orang-orang buangan yang dibawa ke Babel oleh Nebukadnezar (Ester 2:5-7).
- Keluarga:
- Ayah: Abihail, tidak diketahui secara pasti.
- Sepupu/Ayah Angkat: Mordekhai, yang membesarkan Ester seperti anaknya sendiri setelah orang tua Ester meninggal (Ester 2:7).
- Status: Menjadi Ratu Persia setelah terpilih oleh Raja Ahasyweros (Xerxes I).
B. Peristiwa Penting
-
Kehilangan Orang Tua dan Diasuh Mordekhai: Ester menjadi yatim piatu dan dibesarkan oleh sepupunya, Mordekhai, di Susan, ibu kota Persia (Ester 2:7).
-
Kontes Kecantikan dan Menjadi Ratu: Raja Ahasyweros mencari ratu baru setelah memecat Ratu Wasti. Ester terpilih menjadi ratu karena kecantikannya, meskipun identitas Yahudinya dirahasiakan atas saran Mordekhai (Ester 2:8-20).
-
Rencana Pemusnahan Orang Yahudi: Haman, pejabat tinggi kerajaan, merencanakan pemusnahan orang Yahudi di seluruh kerajaan Persia karena dendam pada Mordekhai yang menolak sujud menyembahnya (Ester 3:1-15).
-
Keberanian Ester Menghadap Raja: Mordekhai meminta Ester untuk menghadap raja dan memohon belas kasihan bagi bangsanya, meskipun hal itu berisiko besar karena menghadap raja tanpa dipanggil dapat dihukum mati (Ester 4:1-17).
-
Ester Mengungkapkan Identitasnya: Dalam perjamuan yang diadakannya, Ester mengungkapkan identitasnya sebagai seorang Yahudi kepada raja dan menuduh Haman merencanakan pembunuhan massal terhadap bangsanya, termasuk dirinya (Ester 7:1-6).
-
Kejatuhan Haman dan Penyelamatan Orang Yahudi: Raja Ahasyweros marah besar dan menghukum mati Haman. Raja kemudian mengeluarkan dekrit baru yang memberikan hak kepada orang Yahudi untuk membela diri dan membatalkan dekrit pemusnahan (Ester 7:7-8:14).
-
Perayaan Purim: Untuk memperingati keselamatan mereka, Ester dan Mordekhai menetapkan perayaan Purim, yang dirayakan setiap tahun oleh orang Yahudi hingga saat ini (Ester 9:20-32).
C. Ayat-Ayat Alkitab Terkait
- Ester 2:7: "Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yaitu Ester, anak saudara ayahnya, sebab anak itu tidak beribu bapa lagi; gadis itu cantik perawakannya dan elok mukanya, dan ketika ayah dan ibunya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai."
- Ester 2:17: "Maka Ester dikasihi oleh raja lebih dari pada perempuan-perempuan lain, sehingga dia diangkatnya menjadi ratu dan diberi mahkota kerajaan di kepalanya, di istana kerajaan di Susan."
- Ester 4:14: "Sebab, jika engkau pada saat ini berdiam diri saja, maka akan timbul juga pertolongan dan kelepasan bagi orang Yahudi dari pihak lain, tetapi engkau dan kaum keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu."
- Ester 4:16: "Pergilah, kumpulkanlah semua orang Yahudi yang terdapat di Susan dan berpuasalah untuk aku, janganlah makan dan janganlah minum tiga hari lamanya, baik waktu malam, baik waktu siang. Aku serta dayang-dayangku pun akan berpuasa demikian, dan kemudian aku memberanikan diri menghadap raja, sungguhpun berlawanan dengan undang-undang; kalau terpaksa aku mati, biarlah aku mati."
- Ester 7:3-4: "Maka jawab Ratu Ester: "Ya raja tuanku, jikalau aku mendapat kasih karunia di matamu dan jikalau raja berkenan, karuniakanlah kiranya kepadaku hidupku--itu permintaanku--dan bangsaku--itu keinginanku."
- Ester 9:20-22: "Dituliskan oleh Mordekhai segala kejadian itu, dan mengirimkan surat-surat kepada semua orang Yahudi di seluruh daerah raja Ahasyweros, baik dekat maupun jauh, untuk mewajibkan kepada mereka, supaya tiap-tiap tahun mereka merayakan hari yang keempat belas dan yang kelima belas bulan Adar, karena pada hari-hari itulah orang Yahudi mendapat sentosa dari musuhnya, dan pada bulan itulah dukacita mereka berubah menjadi kegembiraan dan hari ratap menjadi hari gembira; supaya dijadikan hari-hari perjamuan dan sukacita dan hari-hari untuk saling mengirim hadiah makanan dan pemberian kepada orang-orang miskin."
D. Pelajaran dari Kehidupan Ester
- Keberanian: Ester menunjukkan keberanian besar dengan mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan bangsanya.
- Ketaatan: Ester taat kepada nasihat Mordekhai, bahkan ketika itu berarti mempertaruhkan nyawanya.
- Iman: Ester percaya kepada Tuhan dan rencana-Nya, bahkan di saat-saat sulit.
- Kepedulian: Ester menunjukkan kepedulian yang besar terhadap bangsanya dan bersedia melakukan apa pun untuk menyelamatkan mereka.
Kisah Ester adalah kisah yang penuh inspirasi tentang iman, keberanian, dan kesetiaan. Ini menunjukkan bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja, bahkan seseorang dalam posisi yang tampaknya tidak mungkin, untuk mencapai tujuan-Nya.
