Elimelech

Dalam versi-versi Alkitab:

Gambar

Elimelekh: selebihnya..

Elimelekh dalam Alkitab

Elimelekh adalah seorang tokoh minor dalam Alkitab, namun kisahnya menjadi pembuka bagi kisah Rut, seorang perempuan asing yang menjadi teladan iman dan kesetiaan.

Biodata:

• Nama: Elimelekh (Ibrani: אֱלִימֶלֶךְ, artinya "Allahku adalah Raja")
• Asal: Betlehem-Yehuda (Rut 1:2)
• Istri: Naomi
• Anak: Mahlon dan Kilyon
• Masa hidup: Masa hakim-hakim memerintah Israel (Rut 1:1)

Peristiwa penting:

1. Bencana Kelaparan: Elimelekh dan keluarganya meninggalkan Betlehem karena bencana kelaparan yang melanda tanah Yehuda (Rut 1:1).
2. Pindah ke Moab: Mereka pindah ke tanah Moab untuk mencari penghidupan yang lebih baik (Rut 1:1-2).
3. Kematian Elimelekh: Elimelekh meninggal di tanah Moab, meninggalkan Naomi dengan kedua anak mereka (Rut 1:3).

Ayat-ayat Alkitab terkait:

• Rut 1:1-3: "Pada zaman para hakim memerintah di Israel, terjadilah bencana kelaparan di tanah itu. Lalu pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, bersama dengan isterinya dan kedua anaknya laki-laki, untuk menetap di daerah Moab. Nama orang itu ialah Elimelekh, nama isterinya Naomi dan nama kedua anaknya Mahlon dan Kilyon. Mereka adalah orang-orang Efrata dari Betlehem-Yehuda. Mereka sampai ke daerah Moab, lalu diam di situ. Kemudian matilah Elimelekh, suami Naomi, sehingga tinggallah ia dengan kedua anaknya."

Pelajaran dari Elimelekh:

Meskipun kisah Elimelekh singkat, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik:

• Ketidakpastian hidup: Elimelekh dan keluarganya mengalami kesulitan hidup yang tak terduga. Hal ini mengingatkan kita bahwa hidup ini penuh dengan ketidakpastian.
• Pentingnya iman: Keputusan Elimelekh untuk pindah ke Moab bisa jadi didasari oleh rasa takut dan putus asa, bukan iman kepada Tuhan.
• Kedaulatan Tuhan: Meskipun Elimelekh meninggal di tanah asing, Tuhan tetap memakai kisahnya untuk menggenapi rencana-Nya, yaitu membawa Rut ke dalam garis keturunan Yesus (Matius 1:5).

Meskipun Elimelekh bukan tokoh utama dalam kitab Rut, kisahnya menjadi pengingat bahwa setiap kehidupan, sekecil apapun perannya, dapat dipakai Tuhan untuk tujuan-Nya yang besar.