Dalam versi-versi Alkitab:
Datan: BIS FAYH TB TLDATAN [ensiklopedia]
(Ibrani datan, 'mata air'?). Seorang keturunan Ruben, anak Eliab. Bil 16:1-35 menceritakan tentang pemberontakannya bersama kakaknya, yaitu Abiram dan Korah, orang Lewi, melawan Musa (*KORAH). JDD/MHS
Datan [MYSABDA]
Datan male person |
Definisi | : | Anak Eliab; Seorang Bani Ruben; Saudara dari Nemuel, Abiram |
Nomor Strong | : | H1885 |
Kata Asli | : | דָּתָן |
Orang Tua | : | Eliab ![]() |
Saudara | : | Abiram ![]() ![]() |
Datan [AI-PEDIA]
Datan
Biodata:
- Nama: Datan
- Asal: Suku Ruben (Bilangan 16:1)
- Ayah: Eliab (Bilangan 26:7)
- Saudara: Abiram dan On (Bilangan 16:1)
- Informasi lain: Pemimpin pemberontakan melawan Musa dan Harun di padang gurun.
Peristiwa penting:
Datan dan Abiram dikenal karena peran mereka dalam pemberontakan melawan kepemimpinan Musa dan Harun. Mereka mempertanyakan otoritas Musa dan menuduhnya ingin meninggikan diri di atas umat Israel.
- Pemberontakan Korah, Datan, dan Abiram (Bilangan 16): Datan dan Abiram, bersama dengan Korah dan 250 pemimpin Israel lainnya, menantang kepemimpinan Musa dan Harun. Mereka menuduh Musa dan Harun mengangkat diri mereka sendiri dan mempertanyakan mengapa mereka harus memimpin umat Israel. Mereka menuntut agar keimamatan diberikan kepada seluruh umat Israel, bukan hanya keturunan Harun.
- Tindakan Allah: Allah menunjukkan murka-Nya atas pemberontakan ini. Tanah terbuka dan menelan Datan, Abiram, dan keluarga mereka, serta semua harta benda mereka. Api juga keluar dari hadapan Tuhan dan menghanguskan 250 pemimpin yang mempersembahkan ukupan.
Ayat-ayat Alkitab terkait:
- Bilangan 16:1-3: "Korah bin Yizhar bin Kehat bin Lewi, menyertai Datan dan Abiram, anak-anak Eliab, dan On bin Pelet, anak-anak Ruben, mengajak orang-orang Lalu mereka bangkit berdiri menghadapi Musa, beserta dua ratus lima puluh orang Israel, pemimpin-pemimpin umat itu, yaitu orang-orang yang dipilih oleh masyarakat dan yang termasyhur, lalu mereka bersama-sama melawan Musa. Dan mereka berkumpul mengerumuni Musa dan Harun, serta berkata kepada mereka: "Cukuplah itu! Sebab seluruh umat itu, semuanya adalah orang-orang kudus, dan Tuhan ada di tengah-tengah mereka. Mengapa kamu meninggikan diri di atas umat Tuhan?"
- Bilangan 16:25-33: "Lalu pergilah Musa kepada Datan dan Abiram, dan para tua-tua Israel mengikuti dia. Dan berkatalah ia kepada umat itu: "Baiklah kamu menyingkir dari kemah orang-orang fasik ini dan janganlah kamu kena kepada sesuatu apapun dari kepunyaan mereka, supaya kamu jangan mati lenyap karena segala dosa mereka." Lalu mereka menyingkir dari sekeliling kemah Korah, Datan dan Abiram. Adapun Datan dan Abiram, mereka keluar berdiri di pintu kemah mereka, bersama-sama dengan isteri mereka, anak-anak mereka dan anak-anak kecil mereka. Kemudian berkatalah Musa: "Dari hal inilah kamu akan tahu, bahwa Tuhanlah yang mengutus aku untuk melakukan segala perbuatan ini, dan hal itu bukanlah dari hatiku sendiri: jika orang-orang ini nanti mati seperti matinya setiap manusia, dan mereka mengalami yang dialami setiap manusia, maka bukanlah Tuhan yang mengutus aku. Tetapi, jika Tuhan akan menjadikan sesuatu yang belum pernah terjadi, dan tanah mengangakan mulutnya dan menelan mereka dan segala kepunyaan mereka, sehingga mereka hidup-hidup turun ke dunia orang mati, maka kamu akan tahu, bahwa orang-orang ini telah menista Tuhan." Dan baru saja ia selesai mengucapkan segala perkataan itu, maka terbelahlah tanah yang di bawah mereka, dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka dengan kaum-kaum mereka dan seluruh orang-orang yang ada pada Korah dan dengan segala harta benda mereka."
- Bilangan 26:9-11: "Dan anak-anak Eliab ialah Nemuel, Datan dan Abiram. Itulah Datan dan Abiram, orang-orang yang dipilih oleh umat itu, yang bersengketa melawan Musa dan Harun dalam kumpulan Korah, ketika mereka bersengketa melawan Tuhan, dan bumi membuka mulutnya dan menelan mereka bersama-sama dengan Korah, ketika mati orang-orang muri itu, ketika api memakan habis kedua ratus lima puluh orang itu, sehingga mereka menjadi tanda peringatan."
Pelajaran dari Datan:
Kisah Datan memberi kita beberapa pelajaran penting:
- Bahaya dari kesombongan dan pemberontakan: Datan dan Abiram membiarkan kesombongan menguasai hati mereka dan memberontak melawan otoritas yang telah Allah tetapkan. Tindakan mereka membawa konsekuensi yang mengerikan.
- Kedaulatan Allah: Allah adalah pemimpin tertinggi, dan Dia menetapkan otoritas di bumi. Kita harus menghormati dan tunduk kepada otoritas yang telah Dia tetapkan.
- Pentingnya kerendahan hati: Kita harus selalu hidup dalam kerendahan hati di hadapan Allah dan manusia. Kesombongan dan keegoisan hanya akan membawa kehancuran.
Meskipun Datan hanya disebutkan dalam beberapa ayat, kisahnya menjadi peringatan bagi kita tentang bahaya kesombongan, pemberontakan, dan pentingnya menghormati otoritas yang telah Allah tetapkan.
