Aramean
Dalam versi-versi Alkitab:
Aram: BIS TBorang Aram: BIS FAYH TB TL
perempuan Aram: FAYH
seorang Aram: BIS TB TL
Syam: TL
Gambar
ARAM [ensiklopedia]
I. Orang pribadi
a. Putra Sem, Kej 10:22-23; 1 Taw 1:17, saudara Elam dan Asyur dll, 4 generasi didaftarkan keturunannya. Mengenai hubungan Aram dengan bagian-bagian timur dan timur laut dari dunia Timur Tengah Kuno, lih IIa di bawah.
b. Nama pribadi pada zaman Bapak-bapak leluhur dan sesudahnya: Aram, cucu Nahor, saudara Abraham (Kej 22:21); seorang perempuan Aram menjadi ibu Makhir, karena menikah dengan Manasye (1 Taw 7:14); seorang keturunan Asyer (1 Taw 7:34).
II. Bangsa, tanah, bahasa
a. Asal-usul
Dalam kurun waktu 3000 thn sM, orang-orang setengah pengembara berbahasa Semitis Barat, terus-menerus menyusup memasuki Siria dan Mesopotamia, dari hampir seluruh pinggiran gurun Arab. Hal ini kita ketahui dari prasasti beraksara persegi. Di Mesopotamia pada masa pemerintahan raja-raja Akad dan Wangsa Ur ke-3 (kr 2400-2000 sM), 'orang-orang barat' (MAR. TU dlm bh Sumer dan Amurru dlm bh Babel) menembus melewati S Tigris ke daerah-daerah padang di Timur, mencapai pegunungan Iran. Mereka menetap di sana. Landberger, diikuti oleh Bauer, secara agak mengherankan berpendapat bahwa tempat itu adalah asal mereka. (Ttg ini lih J-R. Kupper, Les Nomades en Mesopotamie au Temps des Rois de Mari, 1957, hlm 147148, 166, 177-178, 196.) Tapi daerah-daerah timur laut itu bukanlah tanah kosong. Di padang-padang rumput dan bukit-bukit di atasnya tinggal orang-orang Huria, dan kedua bangsa itu pasti bercampur-baur. Demikianlah latar belakang asal-usul orang-orang Aram yg muncul dalam Alkitab dan sumber-sumber lain.
Di bawah Wangsa Akad dan Ur ke-3 (kr 2400-2000 sM), ada suatu perkampungan bernama Aram di daerah Tigris sebelah timur, di sebelah utara dari Elam dan di sebelah timur laut Asyur. Bila hal ini dihubungkan dengan adanya orang-orang berbahasa Semit Barat yg menetap di sana, maka orang-orang ini boleh dianggap sebagai 'proto-Aram' (orang Aram pertama). Kupper menolak keterangan ini. Tapi nampaknya ia mengabaikan pentingnya beberapa bagian PL mengenai soal ini. Hubungan orang Aram dengan penduduk timur dan timur laut jelas dalam Kej 10:22-23, di mana Aram, Elam dan Asyur disebut bersama-sama -- yg menandakannya sebagai sangat tua. Am 9:7 meneruskan pola ini di kemudian hari: Allah menuntun orang Israel keluar dari Mesir (selatan), orang Filistin dari Kaftor (barat), dan orang Aram dari Kir (timur laut). Kir juga muncul bersama Elam dalam Yes 22:6. Dengan demikian Amos sepakat dengan Kej 10 dan dengan apa yg kita ketahui tentang orang 'proto-Aram' di sebelah timur laut. Ahli-ahli yg mendasarkan pendapat mereka atas bukti-bukti aksara persegi (dgn tidak memakai bg-bg Alkitab yg dikemukakan di sini) juga menerima mereka sebagai 'proto-Aram'; lih A Dupont-Sommer, VT, Jilid tambahan I, 1953, hlm 40-49; S Moscati, The Semites in Ancient History, 1959, hlm 66-67, dan M McNamara, Verbum Domini 35, 1957, hlm 129-142.
Nama Aramu terbukti sebagai nama pribadi pada zaman Wangsa ke-3 Ur dan di Muri (abad 18 sM). Di Alalah di Siria Utara kr pada waktu itu terdapat bentuk arammu, bnd huruf ganda 'm' dalam kata Ibrani arammi, orang Aram. Ini cocok dengan pemakaian Aram dalam PL sebagai nama pribadi pada waktu itu. Kata Aram itu mungkin ialah nama dalam bh Hur; di Alalah dan Nuzi muncul serangkaian jenis nama Hur yg digabungkan dengan awalan Aram- atau Arim (Kupper, Nomades, hlm 113). 'Aram' itu mungkin nama kelompok suku yg mula-mula menyeberangi S Tigris masuk ke daerah orang Hur. Nama itu diterapkan oleh orang Hur kepada semua orang berbahasa Semit Barat yg menyusup dan menetap di sana (bnd pemakaian MAR. TU dan Amurru oleh orang Sumer dan Babel). Keterangan ini menjelaskan penggunaan istilah ini menjadi nama-nama tempat.
Kemungkinan lain ialah, nama itu merupakan kata sifat dalam bh Hur, dan ini menjelaskan penggunaannya sebagai nama-nama pribadi. Pada waktu orang-orang Hur menyebar melewati Mesopotamia bagian atas dan masuk ke Siria pada permulaan milenium 2, mungkin mereka menggunakan istilah ini untuk menyebut orang-orang Semit Barat yg menetap di daerah-daerah itu -- seperti diketahui dari tulisan-tulisan beraksara persegi non-Hur (mis Mari). Orang-orang yg dimaksud ialah orang Han, Sutea dan lain-lain. Tapi pemecahan soal ini masih belum tuntas.
b. Sejarah Aram, abad-abad 19-12 sM
Para leluhur Ibrani setelah meninggalkan Ur, mula-mula menetap di Haran di wilayah Mesopotamia atas (Kej 11:28-32). Sebagian keluarga mereka menetap di sana (Nahor, Betuel, Laban) sebagai 'orang Aram', sedangkan Abraham pergi ke Kanaan. Istri-istri Ishak dan Yakub berasal dari cabang keluarga 'Aram' (Kej 24; 28), dan mengukuhkan pengakuan orang Israel di kemudian hari 'Bapakku dahulu seorang Aram, seorang pengembara' (Ul 26:5). Cara bicara keluarga Yakub dan Laban menunjukkan beda logat Kanaan dari logat Aram (Kej 31:47).
Aram-naharaim ('Aram dari dua sungai') atau Padan-Aram, pada dasarnya ialah daerah di belokan luas S Efrat melewati Karkemis yg membatasinya di sebelah barat, dengan S Habur sebagai batasnya di sebelah timur. Di daerah ini muncul kerajaan Hur dari Mitanni (abad 16-14 sM). Dalam Surat-surat dari Amarna (lk 1360 sM) kerajaan ini disebut Nahrima dengan m sebagai bentuk jamak seperti dalam bh Kanaan (dim bh Ibrani juga), sedang dalam tulisan Mesir dari lk 1520-1170 sM terdapat bentuk Nhrn, yg jelas memperlihatkan bentuk jamak jenis Aram yg memakai n, tidak disesuaikan dengan bh Kanaan seperti dalam Surat-surat dari Amarna. Bentuk dalam tulisan Mesir itu merupakan bukti yg jelas -- yg langsung berasal dari hubungan militer Mesir dengan Aram-naharaim tentang bentuk-bentuk logat Aram di sana dari abad 16 sM. Bentuk-bentuk Nahrima dan Nhrn disebut secara singkat dalam Gelb, Hurrians and Subarians, 1944, hlm 74 dan catatan 208. Petunjuk-petunjuk selanjutnya terdapat dalam Albright, Archiv fur Orientforschung 6, 1930-193 1, hlm 218, catatan 4.Dari Ugarit pada abad-abad 14 dan 13 sM terdapat nama-nama pribadi Armeya dan B(e)n-Arm(e)y(a), dan sebidang tanah bernama padang Aram (Kupper, Nomades, hlm 114). Tapi nama tempat 'Aram' atau 'Pa-Aram' dalam Papirus Mesir Anastasi III (abad 13 sM) mungkin suatu kesalahan untuk Amurru/Amor. Dalam abad 13 Bileam diupahi dari Petor (di Amaw?) di S Efrat di Aram (-naharaim) dan 'gunung-gunung di sebelah timur' untuk mengutuki Israel (Bil 22:5; 23:7; Ul 23:4).
Dalam kekacauan yg menimpa wilayah barat Timur Kuno, yg terjadi segera sesudah lk 1200 sM, ketika orang-orang Laut membinasakan kerajaan Het dan mengganggu Siria dan Palestina, salah seorang penindas Israel ialah Kusyam-Risyataim, raja Aram-naharaim (Hak 3:7-11). Kerajaannya luas tapi bertahan hanya 8 thn (Hak 3:7-11) (*KUSYAM-RISYATAIM).
Kemudian pada zaman Hakim-hakim, dewa-dewa Siria sudah dapat disebut 'dewa-dewa Aram' (kr thn 1 100 sM) dalam Hak 10:6 (Ibr); ini cocok dengan dipercepatnya perpindahan dan menetapnya orang-orang Aram di Siria dan Mesopotamia pada akhir abad 12 dan 11 sM, yg memuncak dengan terbentuknya negara-negara Aram. Tepat pada waktu ini, Tiglat-Pileser I dari Asyur (1100 sM) sia-sia membendung kemajuan orang-orang 'Akhlamu, Aram' di seberang sepanjang Efrat Tengah (ANET, hlm 275). Orang Akhlamu sudah muncul abad 13 dan 14, dan (sebagai nama pribadi) abad 18 sM sebagai orang-orang bertipe Aram, demikianlah dicerminkan kesinambungan orang Aram sejak waktu dulu hingga zaman kemudian. Mengenai isi bagian ini lihat juga Kupper, Nomades; R. T O'Callaghan, Aram Naharaim, 1948; dalam bh Ibrani modern; A Malmat, The Aramaeans in Aram Naharaim and the Rise of Their States, 1952; M. F Unger, Israel and the Aramaeans of Damascus, 1957; ANET, hlm 259 dan catatan 11.
c. Israel dan Negara-negara Aram, kr 1000-700 sM
(i) Saul (kr 1050-1010 sM). Selama pemerintahannya, Saul harus berperang melawan banyak musuh demi Israel: Moab, Amon, dan Edom di sebelah timur, orang Filistin di bagian barat daya, dan 'para raja Zoba' di sebelah utara (1 Sam 14:47). Ini mungkin terjadi pada kemuncak kekuasaannya (kr 1025 sM), sebelum malapetaka terakhir menimpa pemerintahannya.
(ii) Daud (kr 10 10-970 sM). Hubungan Daud yg pertama dengan Aram yg diketahui ialah dengan Talmai, putra Amihur, raja Gesur, yg putrinya dinikahinya (Absalom adalah anaknya dgn Daud) pada 7 thn pertama pemerintahannya di Hebron (1010-1003 sM), 2 Sam 3:3-5. Talmai masih memerintah di Gesur pada akhir pemerintahan Daud, ketika Absalom melarikan diri ke sana selama 3 thn (2 Sam 13:37-39). Pada parohan kedua pemerintahannya, Daud berselisih dengan Hadadezer, anak Rehob, raja Aram-Zoba (di sebelah utara Damsyik). Raja ini telah memperluas pemerintahannya sejauh S Efrat (menaklukkan Toi yg memusuhinya, raja Hamat, 2 Sam 8:10). Tapi warganya di sebelah utara pasti memberontak, karena ketika Daud menyerangnya Hadadezer berada di utara untuk 'memulihkan' kekuasaannya di sana (2 Sam 8:3). Mungkin Daud dan Toi merasakan bahwa Hadadezer cukup berbahaya; bagaimanapun juga, Daud mencaplok Damsyik dan Toi dari Hamat menjadi (taklukan) sekutunya, 2 Sam 8:5-12. Pemberontakan terhadap Hadadezer mungkin terjadi sesudah dua kekalahan berat dideritanya akibat tindakan Daud, yg bertindak karena Hadadezer adalah sekutu Amon (2 Sam 10; 1 Taw 19) dengan negara-negara bagian Aram lainnya (lih Unger, hlm 42-46).
Hubungan waktu antara 2 Sam 8:3-12 dan 9-12 tidak dinyatakan. Sebagai bukti bahwa perang Amon mendahului 2 Sam 8, lih uraian Kitchen, Hittite Hieroglyphs, Aramaeans and Hebrew Traditions, Table IV. Selanjutnya, Daud adalah maharaja atas Hadadezer dan seluruh Siria. Kekuasaan Hadadezer yg dahulu luas tapi hanya berlangsung sebentar saja, nampaknya dicerminkan dalam naskah-naskah Asyur yg kemudian, yg melaporkan bagaimana di bawah kekuasaan Ashur-rabi II (kr 10 12-972 sM) 'raja Aram' memperoleh kekuasaan atas Petor (Pitru) dan Mutkinu di sebelah S Efrat; ini dapat menjadi tanda berdirinya kerajaan Aram dari Bit-Adini di sana -- mungkin kampung halaman anggota pasukan Hadadezer di sebelah luar S Efrat. Untuk bahasan lebih lanjut, lih Landsberger, Sam'al 1, 1948, hlm 35, catatan 74; dan Malamat, BA 21, 1958, hlm 101, 102.
(iii) Salomo (kr 970-930 sM). Mungkin pada parohan pertama pemerintahannya Salomo mengalahkan 'Hamat-Zoba', agaknya sewaktu menumpas pemberontakan di wilayah selatan negara Hamat yg berbatasan dengan Zoba -- mungkin pemberontakan terhadap kedudukan Hamat sebagai sekutu yg tunduk kepada Daud? Bagaimanapun juga kedudukan Salomo sebagai maharaja, cukup efektif baginya untuk mendirikan kota-kota perbekalan di sana (2 Taw 8:3,4). Tapi pada bagian akhir pemerintahan Daud, setelah kekalahan Hadadezer dan Zoba, seorang remaja, Rezon, berangkat dan mengumpulkan gerombolan perampok bagi dirinya. Selama beberapa waktu, pada tahun-tahun awal pemerintahan Salomo, ia mungkin tidak lebih dari pengacau berkeliling kelas teri. Tapi pada akhir parohan pemerintahan Salomo, Rezon menguasai Damsyik dan menjadi Raja di sana. Ia hidup lebih lama sedikit daripada Salomo, yg ia lawan selamanya (1 Raj 11:23-25); Rezon rupanya berperan sebagai perampok hingga kr thn 955 sM, memerintah di Damsyik, kr thn 955-925 SM, hingga pada akhirnya -- dalam usia lanjut -- ia meninggal. Dan 'seorang kuat' baru, Hezion, naik takhta Damsyik.
(iv) Dinasti Hezion. Petualang baru itu membentuk dinasti yg berlangsung seabad. Hezion (kr 925-915?), putranya Tabrimon (kr 915-900?), dan cucunya Ben-Hadad I (kr 900860?). Kebenarannya terbukti dalam urutan dan hubungan keluarga ini dalam 1 Raj 15:18 dan dari karya Ben-Hadad, yakni 'Melgart Stele' dari kr thn 860 SM. Untuk itu lihat Albright dan della Vida, BASOR, 87, 1942, hlm 23-29; 90, 1943, hlm 30-34; Black dlm Thomas (ed), DOTT, hlm 239241 dan gambar 15, juga Parrot, Samaria, 1958, hlm 25, gambar III. Raja-raja ini dengan cepat membuat Damsyik menjadi kerajaan terpenting di Siria, yg hanya disaingi oleh Hamat. Ketika Baesa dari Israel menyerang Asa dari Yehuda, Asa meminta bantuan dari Ben-Hadad I (1 Raj 15:18 dab).
Ben-Hadad yg bermusuhan dengan Ahab (1 Raj 20) dan dibunuh oleh Hazael pada zaman Yoram kr 843 sM (2 Raj 6:24 dab; 8:7-15), mungkin adalah raja lain, yakni Ben-Hadad II (kr 860-843), tapi juga dapat diperdebatkan, seperti dilakukan oleh Albright, yg mengatakan bahwa dia adalah tetap Ben-Hadad I (waktu itu kr 900-843 sM -- suatu pemerintahan lama tapi bukan tak ada bandingannya); *BEN-HADAD. Ben-Hadad II/I sudah hampir pasti adalah Adad-idri ('Hadad-ezer') dari Damsyik, orang yg diserang oleh Salmaneser III pada thn 853, 849, 848, dan 845 sM, yg peristiwa pembunuhannya dan penggantiannya oleh Hazael juga disinggung oleh orang Asyur (*HAZAEL). Nama-nama rangkap adalah biasa di antara penguasa-penguasa Timur Dekat Kuno; Ben-Hadad/Adad-idri hanyalah sebuah contoh. Ben-Hadad dari Damsyik dan Urhileni dari Hamat -- keduanya memimpin perlawanan terhadap Asyur dan penyumbang kesatuan bersenjata terbesar. Usaha akbar mereka ditandingi oleh Ahab dari Israel pada thn 853 sM di Qarqar (ANET, hlm 278-281; Wiseman dlm DOTT, hlm 47).
(v) Hazael hingga Rezin. Pengambilalihan kekuasaan oleh Hazael (kr 843-796 sM) hampir serta merta bentrok dengan Yoram dari Israel (842/1 SM), lih 2 Raj 8:28, 29; 9:15. Yehu menjadi Raja Israel pada waktu itu, tapi dia dan raja-raja lainnya membayar upeti kepada Asyur (ANET, hlm 280; DOTT, hlm 48; IBA, hlm 57, gbr 51), dan meninggalkan Hazael dari Damsyik sendirian melawan Asyur pada thn 841 dan 837 sM (Unger, op cit., hlm 76-78). Sesudah itu Hazael secara kejam menyerang Israel di bawah pemerintahan Yehu, merebut Transyordan (2 Raj 10:32, 33) dan seluruh daerah kekuasaan Yoahas, kr 814/3-798 sM (2 Raj 13:22). Tapi pandangan lain muncul; 'penolong' yg diutus oleh Allah pada waktu itu (2 Raj 13:5) mungkin adalah Adad-Nirari III dari Asyur, yg campur tangan melawan Hazael (yg disebut 'Mari'; *HAZAEL) kr thn 805-802 sm.
Pada tahun-tahun awal pemerintahan raja Yoas di Israel, tekanan mula-mula datang dari putra Hazael, Ben-Hadad III (2 Raj 13:3). Tapi seperti sudah dijanjikan Allah melalui Elisa, Yoas (kr 798-782/1 SM) berhasil mengambil alih dari Ben-Hadad tanah-tanah yg dahulu jatuh ke tangan Hazael (2 Raj 13:14-19, 22-25). Ben-Hadad naik takhta kr thn 796 SM, dan memerintah hingga kr thn 770 sM, demikian prasasti tiang Zakir sebagai buktinya. Ben-Hadad mengepalai suatu koalisi yg kuat menentang Zakir dari Hamat, yg mengambil alih kuasa dari Lu'ash yg telah menguasai seluruh kerajaan Hamat-Lu `ash. Tapi Zakir dan para sekutunya mengalahkan koalisi Ben-Hadad, dan dengan demikian berarti akhir kekuasaan kerajaan Aram dari Damsyik di Siria. Mengenai prasasti tiang Zakir lih Unger, op cit., hlm 85-89, dan Black dalam DOTT, hlm 242-250.
Tak lama sesudah ini, Damsyik yg kehilangan gengsi itu, tunduk kepada Yerobeam II dari Israel (2 Raj 14:28). Namun kemudian, mungkin sesudah kematian Yerobeam II pada thn 753 sM, seorang raja Rezin (dlm bh Asyur Rahianu) muncul di Damsyik dan mengancam Yehuda sebagai sekutu Israel, bahkan (seperti Hazael) menaklukkan Transyordan lagi; tapi Ahas dari Yehuda mohon bantuan ke Tiglat-Pileser dari Asyur, yg kemudian pada thn 732 sM mengalahkan dan membunuh Rezin (2 Raj 16:5-9; ANET, hlm 283), mengangkut orang-orang Aram yg malang tertawan ke Kir; secara ironis pada zaman purba itu, daerah Kir itulah kampung halaman mereka, seperti nubuat Amos (1:4, 5).
(vi) Kerajaan-kerajaan Aram lainnya. Meliputi Arpad (Bit-Agusi) antara Alepo bagian utara dan Karkemis, BitAdini di belokan S Efrat, dan Guzano (Gozan) agak di sebelah timur dari Haran. Tapi kelompok ini tidak muncul dalam Kitab Suci. Sanherib pada thn 701 sM mengejek Hizkia karena ketidakmampuan raja-raja dan para dewa Arpad, Hamat, Gozan, Haran, Rezef (bh Asyur Rasappa), dan 'bani Eden di Telasar' (2 Raj 18:34; 19:12, 13). Nama yg terakhir, Bene-'Eden yg tinggal di Telasar, adalah penduduk dari propinsi Aram (kerajaan sebelumnya) dari Bit-Adini, 'Rumah Eden' atau Bet-Eden dalam Am 1:5. 'Pemegang tongkat kerajaan dari Bet-Eden', yakni malapetakanya Amos (kr thn 790-740 SM) nampaknya dinubuatkan sebagai gubemur Asyur dari Bit-Adini, yg hampir memperoleh kemerdekaannya, bersama Shamshi-ilu (kr thn 780-743 SM), pastilah ditekan oleh Tiglat-Pileser III; lih A Malamat, BASOR 129, 1953, hlm 25, 26.
KEPUSTAKAAN. M. F Unger, R. T O'Callaghan, A Malamat (karya-karya disebut pada akhir iib); A Dupont-Sommer, Les Arameens, 1949. Penyelidikan khusus meliputi: R de Vaux, RB 63, 1934, hlm 512-518, dan A Jepsen, A. f O, 14, 19411944, hlm 153-172, dan ih.,16,1952-3, hlm 315-317; B Mazar, BA 25, 1962, hlm 98-120, untuk Aram-Damaskus dan Israel; E. 0 Forrer, dalam Ebeling dan Meissner, Reallexikon der Assyriologie, 1, 1932, hlm 131-139 (Aramu) dan B Landsberger, Sam'al 1, 1948; W. F Albright dalam AS 6, 1956, hlm 75-85, mengenai penetrasi Asyur dengan politik dan kesenian Aram; Kitchen, Hittite Hieroglyphs, Aramaeans and Hebrew Traditions, mengenai negara-negara Aram dan Neo-Het sebagai latar belakang PL dan soal-soal sekutu.
d. Bahasa
Lihat *BAHASA PL, untuk uraian yg lebih lengkap; pengamatan-pengamatan berikut secara historis dan arkeologis melengkapi catatan itu.
(i) Bahasa Aram dalam PL. Kehadiran bh ini dalam PL sering mengacu kepada tarikh yg dini, bukan yg baru. Perhatikan penemuan-penemuan dari masa milenium kedua berkaitan dengan bentuk-bentuk bh Aram (iib, di atas). Negara-negara Aram di Siria yg berdiri paling sedikit sejak pemerintahan Saul, dan pernikahan-pernikahan pada zaman Daud (Talmai), menyiratkan pasti ada pengaruh bh Aram di Palestina pada waktu itu. Akhirnya, beberapa contoh 'bh Aram' sebenarnya adalah contoh pengaruh bh Ibrani (atau bh Kanaan) dalam bh Aram.
(ii) Pemakaian bh Aram yg lebih luas. Dalam abad 9 dan berikutnya sM, bh Aram dan tulisannya (diambil dari bh Ibrani/Fenesia menurut abjad) dengan segera menjadi bh internasional dalam bidang perdagangan dari diplomasi. Sudah sejak abad 9 sM Israel dan Damsyik, mempunyai pedagang-pedagang di masing-masing ibukotanya (1 Raj 20:34). Pada thn 701 sM petugas-petugas Hizkia meminta supaya pembicaraan dengan mereka dilakukan dalam bh Aram yg sama dimengerti oleh para penguasa dan pedagang, tapi bukan oleh 'rakyat biasa' (Yehuda) (2 Raj 18:26). Di Asyur sendiri sejak kr thn 730 sM di bawah pemerintahan Tiglat-Pileser III, bh Aram terus-menerus digunakan secara resmi: acara-acara pengadilan Aram di atas lembaran-lembaran tulisan kuno, catatan-catatan dalam bh Aram oleh para pejabat tinggi Asyur, dan patung-patung Asyur yg menunjukkan pencatatan upeti oleh para jurutulis ahli (dim bh Aram) dengan pena di atas perkamen, maupun dalam tulisan kuno di atas lembaran-lembaran dari tanah liat. (Untuk uraian lengkap, Iih R. A Bowman, JNES 7, 1948, hlm 73-76, di mana ditambahkan lembaran baru berupa daftar orang-orang Yahudi yg diasingkan ke Asyur, ditemukan di Calah, J. B Segal, Iraq, 19, 1957, hlm 139-145, dan Albright, BASOR 149, 1958, hlm 33-36.)
Perhatikan juga di sini surat dalam bh Aram pada Adon dari Askalon kepada Firaun Mesir pada thn 604 sM (?) (W. D McHardy dlm DOTT, hlm 251-255 dgn kepustakaan). Kecuali catatan itu untuk pembaca yg mengikuti bh Aram, maka catatan Dan 2:4 'dalam bh Aram' sewaktu orang-orang Kasdim bicara dengan Nebukadnezar, akan benar sesuai dengan pemakaian bh Aram di istana Asyur-Babilonia. Disamping contoh-contoh di atas, terdapat prasasti-prasasti Aram pada batu-batu yg digunakan mendirikan bangunan-bangunan besar Nebukadnezar dari Babel, dan membuktikan pemakaian bh itu secara umum di sana pada waktu itu (Iih R Koldewey, The Excavations at Babylon, 1914, hlm 80, 81, gbr 52, 53). Bahasa Aram menjadi media komunikasi resmi di seluruh kerajaan Persia yg bahasanya bermacam-macam Kitab Ezr merupakan contoh alkitabiah klasik. Ini dengan gamblang digambarkan oleh papirus kuno (lontar) dari Mesir (abad 5 sM); untuk hal ini lih A Cowley, Aramaic Papyri of the Fifth Century BC, 1923; H. L Ginsberg dalam ANET, hlm 222, 223,427-430,491, 492; E. G Kraeling, The Brooklyn Museum Aramaic Papyri, 1953; G. R Driver dll, Aramaic Documents of the Fi fth Century BC,1954, disingkat dan diperbaiki, 1957.
(iii) Bahasa Aram PL. Hal ini sering merupakan pokok perdebatan. Dahulu dalam bh Aram ada suatu bunyi d (dh) yg pada zaman Persia dilafalkan menjadi Sama dengan 'd'. Di bagian barat (Siria) konsonan ini ditulis sebagai 'z' (bahkan dlm nama bukan Aram, seperti Miliz untuk Milid(h), 'Melitene' pada tiang Zakir yg dibubuhi prasasti), dan ini berlangsung lama sebagai ejaan 'historis' dalam papirus Aram dari kerajaan Persia. Tapi di Timur, 'dh' sudah ditulis oleh orang-orang Asyur sebagai 'd' pada abad 9 sM [Adadidri untuk (H) adad-ezer]. Pelafalan 'd' yg benar dalam zaman Persia diperlihatkan oleh berbagai petunjuk: satu naskah Aram yg luar biasa dalam tulisan Mesir sederhana pada abad 5 sM menulis 't'/' d' (Bowman, JNES 3,1944, hlm 224, 225 dan catatan 17), sementara dalam beberapa papirus Aram biasa, terdapat hal-hal pemalsuan tulisan kuno yg menulis 'z' untuk 'd' asli (bukan 'dh'), bnd Kutscher, JAOS 74, 1954, hlm 235 (zyn wzbb).
Bahasa Aram PL secara fonetis menulis 'd' yg benar, bukan 'z' yg historis dari Barat; hal ini bukan mengacu kepada tanggal terakhir, tapi memberitahukan satu dari dua hal berikut. Apakah Daniel, Ezra dan lain-lain, hanya memasukkan bh Aram yg dipakai di Babilonia dalam abad ke6/5 ke dalam suatu ejaan fonetis secara langsung, ataukah mereka menggunakan ejaan historis yg sebagian besar dihapuskan karena adanya suatu revisi ejaan yg dilakukan pada waktu yg agak kemudian. Mengenai revisi ejaan seperti diperlihatkan pemakaiannya di Timur Dekat Purba, *MESIR:Kesusastraan. Untuk bh Aram, lih H. H Schaeder, Iranische Beitrage 1, 1930; evaluasi kesusastraan selengkapnya sebelum 1939 dalam F Rosenthal, Die Aramaistische Forschung, 1939; yg lebih baru adalah R. A Bowman, JNES 7, 1948, hlm 65-90, mengenai 'Bh Aram, orang-orang Aram dan Alkitab' dan penelitian E. G Kraeling, Brooklyn Museum Aramaic Papyri, 1953. hlm 3-119, termasuk hal historis mengenai orang Yahudi di Mesir.
e. Kebudayaan Aram
Sumbangan utama bangsa Aram bagi kebudayaan Timur purba ialah bahasa mereka: mula-mula dalam perdagangan dan diplomasi, kemudian untuk komunikasi meliputi daerah yg luas (Iih di atas), tapi juga sebagai alat dalam bidang kesusastraan. Cerita dan pepatah-pepatah Ahiqar dibuat di negeri Asyur pada zaman Sanherib. Aslinya tentu berasal dari sekitar zaman itu. Sejak abad 5 sM terdapat naskah tentang agama dalam tulisan (Mesir) sederhana (Bowman, JNES 3, 1944, hlm 219-231) dan Papirus Blacassiani (G. A Cooke, A Textbook of North-Semitic Inscriptions, 1903, hlm 206-210, No.76). Kemudian terdapat naskah-naskah tentang hal-hal gaib, di antaranya satu dalam bentuk tulisan kuno dari zaman Seleucid (C. H Gordon, Archiv fur Orientforschung 12, 1937-1939, hlm 105-117). Bahasa Siria dalam zaman Kristen berperan luas di bidang kesusastraan Kristen. Dewa-dewa utama orang Aram ialah Baal-shamain dan bentuk-bentuk Baal lainnya, Hadad, dewa badai, dewa-dewa Kanaan seperti Astarot, dan dewa-dewa Mesopotamia, termasuk Marduk, Nebo, Samas, dan lain-lain (Dupont-Sommer, Les Inscriptions Arameenes de Sfire, 1958, hlm 19, dst). Lih Dupont-Sommer, Les Arameens, hlm 106-119; Dhorme dan Dussaud, Religions, Bahylonie, dst, 1949, hlm 389 dst. KAK/NY WBS
Aram [MYSABDA]
Arammale person |
Definisi | : | Anak Sem; Saudara dari Lud, Asyur, Arpakhsad; Ayah Hul, Geter, Us |
Nama Lain | : | Siria |
Nomor Strong | : | H758 |
Kata Asli | : | אֲרָם |
Orang Tua | : | Sem |
Saudara | : | Arpakhsad , Lud , Asyur , Elam |
Keturunan | : | Geter , Hul , Us , Mas |
Aram [MYSABDA]
Arammale person |
Definisi | : | Anak Kemuel; Keturunan dari Nahor |
Nomor Strong | : | H758 |
Kata Asli | : | אֲרָם |
Orang Tua | : | Kemuel |
Aram [MYSABDA]
Arammale person |
Definisi | : | Anak Semer, Somer; Seorang Bani Asyer; Saudara dari Ahi, Rohga, Yehuba |
Nomor Strong | : | H758 |
Kata Asli | : | אֲרָם |
Orang Tua | : | Semer , Somer |
Saudara | : | Ahi , Rohga , Yehuba |
Orang Aram [MYSABDA]
Orang Arampeople |
Definisi | : | Penduduk Aram |
Nama Lain | : | Aram |
Nomor Strong | : | H761 |
Kata Asli | : | אֲרַמִּי |
Aram [AI-PEDIA]
Aram: Leluhur Bangsa Aram
Nama "Aram" dalam Alkitab bisa merujuk pada beberapa hal: seseorang, tempat geografis, atau bangsa. Mari kita bahas satu per satu:
1. Aram, Anak Sem:
- Biodata: Aram adalah salah satu dari lima putra Sem, yang merupakan putra Nuh. Ia adalah saudara Elam, Asyur, Arpakhsad, dan Lud (Kejadian 10:22; 1 Tawarikh 1:17).
- Peristiwa: Tidak ada kisah spesifik tentang Aram dalam Alkitab.
- Ayat Alkitab: Kejadian 10:22; 1 Tawarikh 1:17.
2. Aram, Sebagai Tempat Geografis:
- Biodata: Aram merujuk pada wilayah yang luas di Suriah modern, yang membentang dari Pegunungan Taurus di utara hingga Damaskus di selatan, dan dari Sungai Efrat di timur hingga Laut Tengah di barat.
- Peristiwa: Wilayah Aram sering disebut dalam Alkitab, terutama dalam kaitannya dengan kerajaan-kerajaan Aram seperti Aram-Damaskus dan Aram-Zoba.
- Ayat Alkitab: Bilangan 23:7; Ulangan 26:5; Hakim-hakim 10:6; 2 Samuel 8:6; Yesaya 7:8; Yehezkiel 27:16.
3. Aram, Sebagai Bangsa:
- Biodata: Keturunan Aram dikenal sebagai bangsa Aram. Mereka adalah bangsa yang kuat dan berpengaruh di Timur Dekat kuno, terkenal dengan keahlian mereka dalam perdagangan dan peperangan.
- Peristiwa: Bangsa Aram sering terlibat konflik dengan bangsa Israel. Beberapa peristiwa penting yang melibatkan bangsa Aram antara lain:
- Perang melawan bangsa Israel: Hakim-hakim 3:7-11; 10:6-18; 1 Samuel 14:47.
- Hubungan Daud dengan orang Aram: 1 Samuel 15:6; 2 Samuel 8:3-8; 10:6-19.
- Persekutuan dengan Israel melawan Asyur: 2 Raja-raja 16:5-9; Yesaya 7.
- Ayat Alkitab: Banyak ayat dalam Alkitab yang menyebutkan bangsa Aram, seperti Kejadian 25:20; 28:5; 31:47; 35:26; 46:10; Keluaran 2:21; Bilangan 23:7; Ulangan 26:5; Hakim-hakim 3:7-11; 10:6-18; 1 Samuel 14:47; 2 Samuel 8:3-8; 10:6-19; 1 Raja-raja 11:23-25; 15:18-20; 20; 2 Raja-raja 5:1-27; 6:8-23; 8:7-15; 13:3-25; 16:5-9; Yesaya 7; 9:8-12; 17; 36-37; Yeremia 49:23-27; Yehezkiel 27:16; Amos 1:5; 9:7; Zakharia 9:1.
Bahasa Aram:
Bahasa Aram adalah bahasa Semit yang terkait erat dengan bahasa Ibrani. Bahasa ini menjadi bahasa perdagangan dan diplomasi yang penting di Timur Dekat kuno, dan bahkan digunakan dalam beberapa bagian Alkitab Ibrani (misalnya, Daniel 2:4b-7:28; Ezra 4:8-6:18; 7:12-26).
Kesimpulan:
Aram, baik sebagai individu, tempat, maupun bangsa, memainkan peran penting dalam narasi Alkitab. Keturunan Aram, bangsa Aram, memiliki interaksi yang kompleks dengan bangsa Israel, yang melibatkan konflik dan kerjasama. Bahasa Aram juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap bahasa dan budaya Timur Dekat kuno.