Statistik	24 pasal, 685 ayat, 18.858 kata
Penulis	Yosua
Tema	Menaklukkan Kanaan; Kesetiaan Tuhan dinyatakan dan dibuktikan.
Waktu	Abad ke-14 SM
Tempat	Kanaan
Kata Kunci	Kepemilikan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Pemimpin Keselamatan kita

Kitab Yosua merupakan kelanjutan sejarah Pentateukh. Kitab Yosua mencatat peristiwa Israel menyeberangi Sungai Yordan memasuki Kanaan setelah Musa wafat, dan juga penaklukan dan menetapnya kedua belas suku Israel di Kanaan di bawah pemimpin Yosua. Tanggal alkitabiah untuk masuknya Israel ke Kanaan adalah sekitar tahun 1405 SM. Kitab ini meliput 25-30 tahun selanjutnya dalam sejarah Israel, mengisahkan bagaimana Allah memberikan kepada Israel "negeri yang dijanjikan-Nya dengan bersumpah untuk diberikan kepada nenek moyang mereka" (Yos 21:43).

Sudah sepantasnya, kitab ini dinamakan menurut tokoh utama yang memainkan peranan utama selaku pemimpin yang ditetapkan Allah sepanjang kitab ini. Sejarah pribadi Yosua mempersiapkannya dengan baik untuk menjadi pemimpin penaklukan. Yosua yang hidup pada akhir masa penindasan Israel di Mesir menyaksikan kesepuluh tulah hukuman, Paskah pertama, penyeberangan ajaib Laut Merah, dan tanda-tanda (dan hukuman-hukuman) adikodrati sepanjang perjalanan Israel di padang gurun. Ia menjadi panglima perang di bawah Musa dalam perang melawan suku Amalek tidak lama sesudah meninggalkan Mesir (Kel 17:8-16), dan hanya ia sendiri yang menyertai Musa naik ke Gunung Sinai ketika Allah memberikan Kesepuluh Hukum (Kel 24:12-18). Sebagai pembantu Musa, Yosua menunjukkan suatu pengabdian dan kasih yang mendalam kepada Allah dengan sering kali berada di hadapan Allah untuk jangka waktu yang lama (Kel 33:11); dialah orang yang sangat menghargai kehadiran Allah yang kudus. Ia pasti belajar banyak dari Musa, penasihat dan pembimbingnya yang dipercayai, tentang cara-cara Allah dan kesulitan menuntun umat itu. Di Kadesy Yosua menjadi salah seorang dari dua belas mata-mata yang mengintai negeri Kanaan. Bersama Kaleb, ia dengan gigih menolak laporan ketidakpercayaan sepuluh mata-mata yang lain (Bil 14:1-45). Bertahun-tahun sebelum menggantikan Musa sebagai pemimpin Israel, Yosua sudah menunjukkan bahwa ia seorang yang beriman, bervisi, memiliki keberanian, setia, taat dengan sungguh-sungguh, tekun berdoa, dan mengabdi kepada Allah dan firman-Nya. Pada saat ia dipilih sebagai pengganti Musa, ia merupakan orang yang "penuh Roh" (Bil 27:18; bd. Ul 34:9).

Tradisi Yahudi (Talmud) menyebutkan Yosua sebagai penulis kitab ini. Dua kali kitab ini menyebutkan bahwa Yosua menulis kitab ini (Yos 18:9; Yos 24:26). Bukti dari dalam kitab ini dengan kuat menunjukkan bahwa penulisnya telah menyaksikan sendiri penaklukan Kanaan (bd. "kita" dalam Yos 5:6; perhatikan bahwa Rahab masih hidup ketika penulis menuliskan kitab ini, Yos 6:25). Bagian-bagian yang ditambahkan setelah Yosua wafat -- mis. Yos 15:13-17 (bd. Hak 1:9-13); Yos 24:29-33 -- mungkin ditulis oleh salah seorang tua-tua "yang hidup lebih lama daripada Yosua" (Yos 24:31). Yosua wafat sekitar tahun 1375 SM ketika berusia 110 tahun (Yos 24:29).

1. I. Persiapan untuk Masuk dan Menduduki Kanaan
   (Yos 1:1-5:15)
   
1. A. Yosua Ditugaskan Allah
   (Yos 1:1-9)
   
2. B. Persiapan untuk Menyeberangi Yordan
   (Yos 1:10-3:13)
   
3. C. Menyeberangi Sungai Yordan
   (Yos 3:14-4:24)
   
4. D. Sunat, Paskah, dan Perjumpaan di Gilgal
   (Yos 5:1-15)
   
2. II. Menaklukkan Tanah yang Dijanjikan
   (Yos 6:1-13:7)
   
1. A. Menaklukkan Kanaan Tengah
   (Yos 6:1-8:35)
   
1. 1. Kemenangan di Yerikho
   (Yos 6:1-27)
   
2. 2. Kekalahan di Ai karena Dosa Akhan
   (Yos 7:1-26)
   
3. 3. Kemenangan di Ai
   (Yos 8:1-29)
   
4. 4. Penyembahan dan Pembaharuan Perjanjian di Sikhem
   (Yos 8:30-35)
   
2. B. Menaklukkan Kanaan Selatan
   (Yos 9:1-10:43)
   
1. 1. Perjanjian dengan Suku Gibeon
   (Yos 9:1-27)
   
2. 2. Pemusnahan Persekutuan Suku Amor
   (Yos 10:1-43)
   
3. C. Menaklukkan Kanaan Utara
   (Yos 11:1-15)
   
4. D. Rangkuman Daerah-Daerah yang Ditaklukkan
   (Yos 11:16-12:24)
   
5. E. Rangkuman Daerah-Daerah yang Belum Ditaklukkan
   (Yos 13:1-7)
   
3. III.Membagi Tanah Sebagai Milik Pusaka
   (Yos 13:8-22:34)
   
1. A. Suku-Suku di Bagian Timur Sungai Yordan
   (Yos 13:8-33)
   
2. B. Suku-Suku di Bagian Barat Sungai Yordan
   (Yos 14:1-19:51)
   
3. C. Jatah-Jatah Khusus
   (Yos 20:1-21:45)
   
1. 1. Enam Kota Perlindungan
   (Yos 20:1-9)
   
2. 2. Kota-Kota Suku Lewi
   (Yos 21:1-45)
   
4. D. Kembalinya Suku-Suku Timur
   (Yos 22:1-34)
   
4. IV. Amanat-Amanat Perpisahan Yosua
   (Yos 23:1-24:28)
   
1. A. Kepada Para Pemimpin Israel
   (Yos 23:1-16)
   
2. B. Kepada Seluruh Israel: Pembaharuan Perjanjian di Sikhem
   (Yos 24:1-28)
   
5. Penutup
   (Yos 24:29-33)
   
1. A. Kematian dan Penguburan Yosua
   (Yos 24:29-31)
   
2. B. Penguburan Tulang-Tulang Yusuf
   (Yos 24:32)
   
3. C. Kematian dan Penguburan Eleazar
   (Yos 24:33)
   

Kitab Yosua ditulis sebagai catatan mengenai kesetiaan Allah dalam menggenapi janji-janji perjanjian-Nya kepada Israel mengenai tanah Kanaan (Yos 23:14; bd. Kej 12:6-7). Kemenangan-kemenangan penaklukan disebut sebagai tindakan penebusan Allah bagi Israel dan tindakan penghukuman atas kebudayaan Kanaan yang merosot (lih. Ul 9:4). Kekerasan di dalam kitab ini harus dilihat dari perspektif ini. Arkeologi menegaskan bahwa kebejatan dan kekejaman yang merajalela menjadi ciri khas dari suku-suku Kanaan yang diganti oleh Israel.

1. Selidikilah doktrin ini
Yosua menyinggung masalah penyelamatan. Nama Yosua berarti "penyelamat". Beberapa orang menemukan kesamaan-kesamaan lain antara dia dan Yesus. Apakah itu? Apa yang dapat kita pelajari dari Rahab mengenai penyelamatan? (Lihat Ibr 11:30, 31) Kota-kota suaka (Yos 20:1-9) memberikan gambaran mengenai keselamatan. Kumpulkan ilustrasi atau contoh-contoh mengenai keselamatan yang ditemukan dalam Kitab Yosua.

2. Laksanakan petunjuk ini
Pelajari dengan saksama perintah Allah kepada Yosua (Yos 1:8), dan carilah jawabannya mengapa firman Allah sangat penting; bagaimana seharusnya mempelajari firman Allah; apa tujuannya dan hasil apa yang diperoleh dari mempelajarinya.

3. Teladani orang ini
Yosua adalah seorang pemimpin yang menarik bagi bangsanya dan sampai pada akhir hidupnya ia selalu berterima kasih pada kebaikan Allah (Yos 23:14). Kumpulkanlah pelajaran yang Anda dapatkan dari watak dan contoh yang diberikan Yosua.

4. Hindarilah kesalahan-kesalahan ini
Yosua merupakan kitab yang penuh kejujuran, yang mencatat bukan saja keberhasilan umat Allah tetapi juga kegagalan-kegagalan mereka (Yos 7:1-26; 9:1-27; 17:14-18). Apa yang harus diajarkan kepada gereja masa kini?

5. Jelaskan upacara-upacara ini
Yosua mencatat pendirian batu-batu peringatan (Yos 4:1-24); penyunatan (Yos 5:2-9); perayaan Paskah (Yos 5:10), upacara pengikatan (Yos 8:30-35) dan pembangunan sebuah mezbah (Yos 22:10-34). Carilah upacara-upacara serupa yang mungkin dapat kita temukan dewasa ini.

6. Pikirkanlah hal-hal adikodrati
Allah digambarkan sebagai Allah adikodrati (Yos 3:7-17; 6:20; 10:12). Di mana tempat hal-hal yang adikodrati dalam dunia sekular modern?

Kitab Yosua dimulai di mana kitab Ulangan berakhir. Israel masih berkemah di dataran Moab (Ul 34:1), di sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan. Kitab ini terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Bagian pertama (Yos 1:1--5:15) menggambarkan penugasan Yosua oleh Allah sebagai pengganti Musa dan persiapan Israel untuk memasuki Kanaan (Yos 1:1--3:13), penyeberangan Sungai Yordan (Yos 3:14--4:24), dan kegiatan perjanjian mereka yang pertama di negeri itu (pasal 5; Yos 5:1-12). Allah berjanji kepada Yosua, "Setiap tempat yang akan diinjak oleh telapak kakimu Ku-berikan kepada kamu" (Yos 1:3).
2. (2) Bagian kedua (Yos 6:1--13:7) menggambarkan bagaimana Israel dengan taat maju melawan kota-kota otonom yang bersenjata lengkap dan memiliki tembok yang dibentengi dengan kuat. Allah memberikan kemenangan-kemenangan menentukan kepada umat-Nya di wilayah tengah (pasal 6-8; Yos 6:1--8:35), selatan (pasal 9-10; Yos 9:1--10:23), dan utara (pasal 11-12; Yos 11:1--12:24) Kanaan, sehingga Israel menguasai wilayah pegunungan (selatan ke utara) sampai ke Negev. Cara luar biasa Israel menaklukkan Yerikho dengan jelas menunjukkan kepada Israel siapa Pemimpin keselamatan mereka (pasal 6; Yos 6:1-27). Kekalahan Israel di Ai menunjukkan kejujuran kitab ini dan ketaatan yang sungguh-sungguh yang dituntut Allah dari Israel (pasal 7; Yos 7:1-26).
3. (3) Bagian ketiga (Yos 13:8--22:34) mencatat pembagian tanah oleh Yosua kepada ke-dua belas suku, warisan Kaleb, enam kota perlindungan, dan ke-48 kota Lewi di antara suku-suku itu. Kitab ini diakhiri dengan dua amanat perpisahan Yosua (Yos 23:1--24:28) dan pernyataan singkat tentang penguburan Yosua dan Eleazar (Yos 24:29-33).

Tujuh ciri utama menandai Kitab Yosua.

1. (1) Kitab ini menjadi kitab sejarah PL pertama yang melukiskan sejarah Israel sebagai bangsa di Palestina.
2. (2) Kitab Yosua memberikan pengetahuan banyak tentang kehebatan hidup Yosua selaku pilihan Allah untuk menyelesaikan tugas Musa; tugasnya ialah menegakkan Israel sebagai umat perjanjian di tanah perjanjian.
3. (3) Kitab ini mencatat banyak sekali mukjizat ilahi demi Israel, dua yang paling menakjubkan ialah kejatuhan Yerikho (pasal 6; Yos 6:1-27) dan perpanjangan waktu siang hari pada saat pertempuran di Gibeon (pasal 10; Yos 10:1-43).
4. (4) Inilah kitab PL terkemuka yang menggambarkan konsep "perang suci" sebagai suatu tugas khusus dan terbatas yang ditetapkan Allah di dalam konteks sejarah keselamatan.
5. (5) Kitab ini menekankan tiga kebenaran akbar mengenai hubungan Allah dengan umat perjanjian-Nya:
1. (a) kesetiaan-Nya,
2. (b) kekudusan-Nya, dan
3. (c) keselamatan-Nya.
6. (6) Kitab ini menekankan pentingnya mempertahankan warisan tindakan-tindakan penyelamatan Allah demi umat-Nya dan pentingnya melestarikan warisan tersebut dari angkatan ke angkatan.
7. (7) Kisah panjang dalam kitab ini mengenai pelanggaran Akhan dan hukumannya (pasal 7; Yos 7:1-26), bersama dengan berbagai nasihat, peringatan, dan hukuman lainnya, menekankan pentingnya takut akan Tuhan di dalam hati umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Nama Yosua (Ibr. _Yehoshua_ atau _Yeshua_) adalah nama Ibrani yang sepadan dengan "Yesus" dalam PB (lihat cat. --> "Yos 1:1"). [atau ref. Yos 1:1] Di dalam peranan menuntun Israel memasuki tanah perjanjian, Yosua menjadi lambang PL dari Yesus yang berperanan untuk "membawa banyak orang kepada kemuliaan" (Ibr 2:10; Ibr 4:1-13 bd.2Kor 2:14). Juga, sebagaimana Yosua yang pertama menggunakan pedang hukuman Allah yang dahsyat dalam penaklukan, demikian pula Yosua kedua akan menggunakannya dalam penaklukan atas bangsa-bangsa pada akhir sejarah (Wahy 19:11-16).

Undian suku Manasye

Pembagian negeri; bagian untuk Manasye.

17:1 Undian untuk suku Manasye.
17:7 Pesisirnya.
17:12 Orang Kanaan tidak dihalau keluar.
17:14 Keturunan Yusuf mendapatkan undian lagi.

Allah, Yosua, Eleazar, Musa, anak perempuan Zelafedad.

Abiezer, Asriel, Asyer, Basan, Bet-Sean, Dor, Efraim, Eleazar, En-Dor, Feris, Gilead, Hefer, Helek, Hogla, Isakhar, Israel, Kana, Kanaan, Mahla, Makhir, Manasye, Megido, Mikhmetat, Milka, Musa, Noa, Nun, Refaim, Sekhem, Semida, Sikhem, Taanakh, Tapuah, Tirza, TUHAN, Yibleam, Yizreel, Yordan, Yosua, Yusuf, Zelafehad

(ay. 14). Banyak orang tamak yang ingin memiliki lebih banyak, yang tidak mengusahakan dan berusaha sebaik mungkin dengan apa yang mereka miliki. Jika kita memiliki lebih banyak talenta yang dianugerahkan kepada kita, kita harus bertukar dengan mereka yang mempercayakan kepada kita.

ay. 13. Banyak orang Kristen yang berusaha untuk mendapatkan tujuan mereka sendiri dengan berkomplot dengan orang Kanaan, yang terhadap mereka Kristus telah perintahkan untuk mengusir mereka keluar. Maka mencari kompromi dengan dunia berarti mencari kegagalan.

Pasal 17 dari Kitab Yosua menceritakan tentang pembagian tanah untuk suku Manasye. Bagian yang diundikan kepada suku Manasye termasuk Gilead dan Basan, karena mereka adalah keturunan Manasye yang lain. Namun, Zelafehad, seorang perempuan, tidak memiliki anak laki-laki, hanya memiliki anak perempuan. Anak-anak perempuan Zelafehad datang menghadap Imam Eleazar dan Yosua serta para pemimpin untuk meminta bagian milik pusaka. Sesuai perintah TUHAN, mereka diberikan bagian milik pusaka di antara saudara-saudara ayah mereka. Sepuluh bagian tanah jatuh kepada suku Manasye, kecuali tanah Gilead dan Basan. Batas wilayah Manasye adalah dari Asyer ke Mikhmetat di sebelah timur Sikhem. Meskipun ada beberapa kota yang berada di wilayah Manasye, orang Kanaan tetap tinggal di sana dan menjadi pekerja paksa setelah orang Israel menjadi kuat. Keturunan Yusuf mengeluh bahwa satu undian dan satu bagian milik pusaka tidak cukup bagi mereka, tetapi Yosua memberikan solusi dengan mengatakan bahwa mereka dapat membuka lahan di hutan dan mengusir orang Kanaan, meskipun mereka memiliki kereta-kereta besi.

Kitab Yosua adalah kitab ke-6 dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama. Pasal 17 dari Kitab Yosua berbicara tentang pembagian tanah di antara suku-suku Israel setelah mereka memasuki tanah Kanaan.

Latar belakang historisnya adalah bahwa setelah kematian Musa, Yosua menjadi pemimpin bangsa Israel dan membawa mereka melintasi sungai Yordan ke tanah Kanaan. Setelah merebut kota Yerikho dan kota-kota lainnya, tanah Kanaan dibagi menjadi bagian-bagian untuk suku-suku Israel.

Latar belakang budayanya adalah bahwa pada masa itu, pembagian tanah adalah hal yang penting dalam masyarakat Israel. Tanah dianggap sebagai warisan yang diberikan oleh Allah kepada suku-suku Israel, dan pembagian ini dilakukan berdasarkan keturunan dan jumlah anggota keluarga.

Latar belakang literatur dan teologisnya adalah bahwa Kitab Yosua adalah bagian dari narasi yang menggambarkan pemenuhan janji Allah kepada bangsa Israel untuk memberikan mereka tanah Kanaan. Pembagian tanah ini juga menunjukkan pentingnya setia kepada Allah dan perjanjian-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 17, pembagian tanah dilakukan untuk suku-suku Manasye dan Efraim. Mereka mengajukan keluhan kepada Yosua bahwa mereka tidak mendapatkan bagian yang cukup besar. Yosua memberikan jawaban kepada mereka dan mengatur ulang pembagian tanah agar adil.

Dengan demikian, pasal 17 dari Kitab Yosua memberikan gambaran tentang pembagian tanah di antara suku-suku Israel dan bagaimana Yosua menangani keluhan suku Manasye dan Efraim. Hal ini juga menunjukkan pentingnya keadilan dan kepatuhan kepada Allah dalam pemenuhan janji-Nya kepada bangsa Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yosua pasal 17:

1. Pembagian tanah untuk suku Manasye (ayat 1-6)
- Suku Manasye menerima bagian tanah di Gilead dan Basan (ayat 1)
- Pembagian tanah dilakukan berdasarkan keluarga-keluarga mereka (ayat 2-6)

2. Kekurangan keturunan laki-laki dalam suku Manasye (ayat 3-4)
- Zelafehad, anak Hefer, tidak memiliki anak laki-laki, hanya anak perempuan (ayat 3)
- Anak-anak perempuan Zelafehad meminta bagian milik pusaka (ayat 4)

3. Pemberian milik pusaka kepada anak-anak perempuan Manasye (ayat 5-6)
- Milik pusaka diberikan kepada anak-anak perempuan Manasye sesuai perintah TUHAN (ayat 5)
- Sepuluh bagian tanah jatuh kepada suku Manasye, termasuk tanah Gilead (ayat 6)

4. Batas wilayah suku Manasye (ayat 7-11)
- Batas wilayah Manasye dari Asyer ke Mikhmetat di sebelah timur Sikhem (ayat 7)
- Kota Tapuah adalah milik suku Manasye, tetapi kota Tapuah dekat perbatasan Manasye adalah milik keturunan Efraim (ayat 8)
- Batas wilayah Manasye melewati sebelah utara sungai Kana dan berakhir di laut (ayat 9-11)

5. Kesulitan menguasai kota-kota di wilayah Manasye (ayat 12-13)
- Orang Kanaan bersikeras untuk tetap tinggal di kota-kota di wilayah Manasye (ayat 12)
- Orang Kanaan dijadikan pekerja paksa setelah orang Israel menjadi kuat (ayat 13)

6. Keluhan keturunan Yusuf tentang pembagian tanah (ayat 14-18)
- Keturunan Yusuf mengeluh karena hanya mendapatkan satu undian dan satu bagian milik pusaka (ayat 14)
- Yosua menyarankan mereka untuk membuka lahan di hutan dan wilayah orang Feris dan orang Refaim (ayat 15)
- Keturunan Yusuf mengeluh karena orang Kanaan memiliki kereta-kereta besi (ayat 16)
- Yosua menjamin bahwa pegunungan akan menjadi milik mereka dan mereka akan mengusir orang Kanaan (ayat 17-18)

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Makhir: Anak sulung Manasye, bapa Gilead.
- Abiezer: Keturunan Manasye.
- Helek: Keturunan Manasye.
- Asriel: Keturunan Manasye.
- Sekhem: Keturunan Manasye.
- Hefer: Keturunan Manasye.
- Semida: Keturunan Manasye.
- Zelafehad: Anak Hefer, anak Gilead, anak Makhir, anak Manasye.
- Mahla: Anak perempuan Zelafehad.
- Noa: Anak perempuan Zelafehad.
- Hogla: Anak perempuan Zelafehad.
- Milka: Anak perempuan Zelafehad.
- Tirza: Anak perempuan Zelafehad.
- Imam Eleazar: Imam pada waktu itu.
- Yosua anak Nun: Pemimpin Israel pada waktu itu.

Lokasi-lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Gilead: Diberikan kepada suku Manasye.
- Basan: Diberikan kepada suku Manasye.
- Tanah Gilead: Milik keturunan Manasye.
- Asyer: Batas wilayah Manasye.
- Mikhmetat: Batas wilayah Manasye.
- Sikhem: Batas wilayah Manasye.
- En-Tapuah: Batas wilayah Manasye.
- Tapuah: Kota yang menjadi milik suku Efraim.
- Kana: Anak sungai yang menjadi batas wilayah Manasye.
- Bet-Sean: Milik suku Manasye.
- Yibleam: Milik suku Manasye.
- Dor: Milik suku Manasye.
- En-Dor: Milik suku Manasye.
- Taanakh: Milik suku Manasye.
- Megido: Milik suku Manasye.
- Pegunungan Efraim: Milik suku Efraim dan suku Manasye.
- Hutan: Lahan yang harus dibuka oleh suku Efraim dan suku Manasye.
- Negeri orang Feris dan orang Refaim: Tempat di mana suku Efraim dan suku Manasye harus membuka lahan.
- Lembah Yizreel: Tempat di mana orang Kanaan tinggal.

Kata kunci dalam Kitab "Yosua" pasal 17 adalah sebagai berikut:

1. Suku Manasye: Suku keturunan Manasye, anak sulung Yusuf, yang mendapatkan bagian tanah di Gilead dan Basan.

2. Milik pusaka: Bagian tanah yang diberikan kepada suku Manasye sebagai warisan dari TUHAN.

3. Anak perempuan: Zelafehad, anak Manasye, tidak memiliki anak laki-laki, hanya memiliki anak perempuan.

4. Imam Eleazar dan Yosua: Para pemimpin yang menerima keluhan dari anak-anak perempuan Manasye mengenai milik pusaka.

5. Batas wilayah: Penjelasan mengenai batas wilayah suku Manasye, termasuk tanah Gilead dan Basan.

6. Kota-kota: Daftar kota-kota yang berada di wilayah suku Manasye, tetapi tidak dapat dikuasai oleh keturunan Manasye karena keberadaan orang Kanaan.

7. Orang Kanaan: Orang Kanaan yang tinggal di wilayah suku Manasye, tetapi tidak diusir oleh orang Israel.

8. Keturunan Yusuf: Keturunan suku Efraim dan suku Manasye yang mengeluhkan bagian tanah yang diberikan kepada mereka.

9. Pegunungan Efraim: Wilayah yang ditawarkan kepada suku Efraim dan suku Manasye untuk membuka lahan di sana.

10. Kereta-kereta besi: Keberadaan kereta-kereta besi yang dimiliki oleh orang Kanaan di Bet-Sean dan Lembah Yizreel.

11. Mengusir orang Kanaan: Yosua meyakinkan keturunan Yusuf bahwa mereka akan dapat mengusir orang Kanaan meskipun mereka memiliki kereta-kereta besi.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari bagian ini tentang pembagian tanah pusaka kepada suku-suku Israel?
2. Bagaimana sikap keturunan Manasye terhadap pembagian tanah yang mereka terima? Apakah sikap mereka sesuai dengan kepercayaan mereka kepada Tuhan?
3. Mengapa keturunan Yusuf merasa tidak puas dengan bagian tanah yang mereka terima? Apakah sikap mereka mencerminkan ketidakpercayaan kepada Tuhan?
4. Bagaimana Yosua menanggapi keluhan keturunan Yusuf? Apakah tanggapannya mencerminkan kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap keturunan Manasye yang tidak mampu mengusir orang Kanaan dari tanah yang mereka terima? Apakah ada pelajaran yang dapat kita ambil dalam konteks kehidupan kita saat ini?
2. Bagaimana kita dapat menghubungkan pembagian tanah pusaka kepada suku-suku Israel dengan konsep berkat dan tanggung jawab dalam hidup kita sebagai orang percaya?
3. Apa pesan yang dapat kita ambil dari pernyataan Yosua bahwa pegunungan yang hutan akan menjadi milik keturunan Yusuf? Bagaimana hal ini dapat menginspirasi kita dalam menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup?
4. Bagaimana sikap keturunan Yusuf yang merasa tidak puas dengan bagian tanah yang mereka terima dapat mengajarkan kita tentang rasa syukur dan kepuasan dalam hidup?

Hal menarik terkait Kitab Yosua pasal 17:
1. Bagian ini menunjukkan bahwa pembagian tanah pusaka kepada suku-suku Israel tidak selalu berjalan mulus dan sempurna. Ada tantangan dan konflik yang harus dihadapi dalam prosesnya.
2. Sikap keturunan Manasye yang tidak mampu mengusir orang Kanaan dari tanah mereka menunjukkan bahwa keberhasilan dalam hidup tidak hanya bergantung pada kekuatan manusia, tetapi juga atas kehendak dan kuasa Tuhan.
3. Pernyataan Yosua bahwa pegunungan yang hutan akan menjadi milik keturunan Yusuf menggambarkan bahwa Tuhan memberikan janji dan kemampuan kepada umat-Nya untuk mengatasi segala rintangan dan kesulitan yang mungkin mereka hadapi.
4. Sikap keturunan Yusuf yang merasa tidak puas dengan bagian tanah mereka mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur dan puas dengan apa yang Tuhan berikan kepada kita, serta mengandalkan-Nya dalam setiap situasi.

Dari pasal 17 Kitab Yosua, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Pengaturan warisan: Pasal ini menggambarkan bagaimana tanah diwariskan kepada suku Manasye. Hal ini mengajarkan pentingnya memiliki pengaturan yang adil dan bijaksana dalam membagi harta warisan atau aset keluarga.

2. Keadilan gender: Pasal ini juga menyoroti kasus Zelafehad, seorang perempuan yang tidak memiliki anak laki-laki. Namun, Allah memberikan keadilan kepada perempuan tersebut dengan memberikan milik pusaka kepada anak-anak perempuannya. Ini mengajarkan pentingnya menghormati dan memberikan hak-hak yang setara kepada perempuan dalam masyarakat.

3. Kekuatan Allah: Yosua memberikan dorongan kepada suku Efraim dan Manasye untuk mengambil tanah yang dihuni oleh orang Kanaan yang kuat dan memiliki kereta besi. Ini mengajarkan kita untuk memiliki iman dan percaya bahwa dengan kekuatan Allah, kita dapat mengatasi rintangan dan tantangan yang sulit dalam hidup.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk kebijaksanaan dalam mengatur harta warisan dan aset keluarga, agar dapat membaginya dengan adil dan bijaksana.

2. Berdoa untuk keadilan gender, agar perempuan dihormati dan diberikan hak-hak yang setara dalam masyarakat.

3. Berdoa untuk kekuatan dan iman dalam menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidup, percaya bahwa Allah akan memberikan kekuatan dan bimbingan-Nya.

Tuhan yang Mahakuasa, kami bersyukur atas pengajaran yang diberikan dalam pasal 17 Kitab Yosua. Kami memohon kebijaksanaan dalam mengatur harta warisan dan aset keluarga kami, agar dapat membaginya dengan adil dan bijaksana. Kami juga memohon agar perempuan dihormati dan diberikan hak-hak yang setara dalam masyarakat. Berikanlah kami kekuatan dan iman untuk menghadapi rintangan dan tantangan dalam hidup, percaya bahwa Engkau akan memberikan kekuatan dan bimbingan-Mu. Terima kasih, Tuhan. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.