HAAG: Megido
BROWNING: MEGIDO
ENSIKLOPEDIA: MEGIDO
MYSABDA: Megido
Megido
Ibrani
Strongs #04023: Nwdgm M@giddown (\\#Zec 12:11\\) or wdgm M@giddow
Megiddo or Megiddon = "place of crowds"1) ancient city of Canaan assigned to Manasseh and located on the
southern rim of the plain of Esdraelon 6 miles (10 km) from Mount
Carmel and 11 miles (18 km) from Nazareth
4023 Mgiddown meg-id-done'
(Zech. 12 or Mgiddow {meg-id-do'}; from 1413; rendezvous; Megiddon or Megiddo, a place in Palestine: KJV -- Megiddo, Megiddon.see HEBREW for 012
see HEBREW for 01413
Megido [haag]
Megido.
Sebuah benteng kuno di Kanaan pada jalan masuk sebelah barat ke dataran Yesreel, yang menguasai jalan perdagangan besar dari Mesir ke Babilon. ~M direbut oleh Thutmosis III (sekitar tahun 1468 sebelum Mas.) dan sejak itu ~M memainkan peran besar dalam sejarah Mesir. Boleh jadi kota itu baru jatuh ke tangan Isr. pada zaman Daud (Yos 17:11). Salomo memperluasnya untuk dijadikan ibu-kota distrik (1Raj 4:12; 9:15). Pada tahun 733 ~M direbut oleh bangsa Asyur. Pada zaman Yosia, ~M sebentar sekali masih menjadi milik Yehuda (2Raj 23:29-30). Pada zaman Persia dan Helenis, ~M tidak disebut-sebut lagi. Pada zaman kekuasaan Romawi, didirikanlah sebuah koloni yang bernama Legio dekat sekali dengan M, namun pada saat itu boleh dikatakan, bahwa ~M sudah ditinggalkan. - Para arkeolog membedakan adanya 20 susunan bekas-bekas tempat penghunian orang. Susunan-susunan itu pulang kembali sampai pada pertengahan pertama dari dasa abad ke-4. Benteng berkeliling yang dibangun oleh Salomo dengan pintu jepitan dan sebuah terowongan untuk --> penyediaan air kota sangat mengesankan bagi pengetahuan Alkitab. Kadang-kadang kuda di ~M yang terkenal (1Raj 9:15) berasal dari zaman Ahab. Gamb. 28 dan Peta PL C4.
MEGIDO [browning]
Kota di dataran *Esdraelon yang terletak pada dua jalan utama para pedagang dan tentara: satu dari Yerusalem di sebelah selatan dan satu lagi dari pantai di sebelah barat. Dalam naskah-naskah *Mesir dan *Asyur disebut sebagai medan pertempuran, dan dalam PL diceritakan bahwa kota ini direbut *Yosua (Yos. 12:21) dan *Salomo memperkuatnya (1Raj. 9:15 dst.), dan *Yosia meninggal di sini (2Raj. 23:29 dst.). Para ahli purbakala Jerman dan Amerika menemukan banyak hal penting di Megido.
Tidak mengherankan bahwa dalam *Harmagedon PB (Why. 16:16), 'bukit Megido' menjadi lambang tempat penentuan pertempuran akhir antara *kebaikan dan *kejahatan.
MEGIDO [ensiklopedia]
Suatu kola penting dalam PL, letaknya di pegunungan Karmel, kr 30 km sebelah tenggara (selatan) dari kola pelabuhan Haifa modern.
I. Keterangan Alkitab
Kota Megido (megiddo) adalah yg pertama disebut di antara kola yg 'ditumpas' oleh Yosua selama penaklukan Palestina (Yos 12:21), dan kemudian ditentukan menjadi bagian suku Manasye di daerah Isakhar (Yos 17:11; 1 Taw 7:29). Tapi Manasye tidak menumpas orang Kanaan yg ada di kola itu, dan membiarkan mereka melakukan rodi (Hak 1:28).
Megido disebut secara aneh dalam Nyanyian Debora; di situ dikatakan Taanakh terletak 'pada mata air di Megido' ('al-me megiddo, Hak 5:19), tapi tidak disebut tentang Megido sebagai kola (*KISON). Hunjukan berikutnya berasal dari zaman raja Salomo, sewaktu kota itu termasuk daerah taklukan kelima, yg diperintah oleh Baana (bin Ahilud, 1 Raj 4:12), dan dipilih bersama Hazor dan Gezer menjadi kota benteng utama di luar Yerusalem, tempat menyimpan kereta perang dan kuda (1 Raj 9:15-19). Sekilas Megido disinggung sebagai tempat kematian Ahazia raja Yehuda, waktu dia melarikan dini dari Yehu, sesudah dia terluka (2 Raj 9:27), kemudian di situ juga mati raja Yosia, waktu dia berusaha mencegah raja Nekho dari Mesir, yg maju berperang melawan Asyur (2 Raj 23:29-30; 2 Taw 35:22, 24). Nama itu berbentuk megiddon dalam Za 12:11, dan bentuk inilah yg dipakai Harmagedon dalam PB (*HARMAGEDON), yg berasal dari har-megiddon, artinya 'bukit Megido'.
II. Sumber-sumber di luar Alkitab
Tempat Megido kuno sudah ditentukan sama dengan Tell el-Mutesellim modern, yaitu bukit yg sudah ditinggalkan di sebelah utara pegunungan Karmel, menguasai jalan utama yg menembus pegunungan dari dataran tepi pantai menuju lembah Esdraelon. Tinggi bukit itu kr 21,5 m, dengan tanah bagian atasnya kr 4 ha luasnya, dan kota-kota yg terdahulu yg lebih rendah di bukit itu masih lebih luas lagi.
Penggalian pertama alas situs Megido thn 1903-1905 dilakukan oleh ekspedisi Jerman dipimpin oleh G Schumacher. Puncak bukit itu digali dari ujung dan dijumpailah sejumlah gedung. Tapi karena ilmu tentang barang pecah belah sangat terbatas pada saat itu, hanya sedikit pengetahuan yg didapati. Sebelum thn 1925 situs itu tidak digali lagi. Baru thn 1925 Oriental Institute dari Universitas Chicago dengan pimpinan J. H Breasted memilih situs yg sama sebagai proyek raksasa pertama dalam rangka penggalian menyeluruh alas seluruh wilayah Asia Barat. Pekerjaan itu berturut-turut dipimpin oleh C. S Fisher (1925-1927), P. L. O Guy (1927-1935), dan G Loud (1935-1939).
Tujuan semula ialah membersihkan seluruh bukit itu, tingkat demi tingkat, sampai ke dasar, dan untuk mencapai maksud tsb segeralah digali lubang besar di lereng bukit itu untuk menampung tanah urukan dari alas bukit. Perang Dunia II mengakhiri usaha tsb, dan walaupun seluruh pertapakan (lay-out) kola Zaman Besi telah terbuka, tingkat-tingkat terdahulu yg dapat diketahui hanyalah sebagian kecil saja. Penggalian selanjutnya dilakukan oleh Y Yadin pada thn 1960, 1966-1967, dan 1971 untuk memperjelas beberapa masalah tentang (ilmu) lapisan tingkat V-III.
Sudah 20 tingkat penghunian utama ditemukan, termasuk penghunian bertarikh Zaman Batu Kapur (Kalkolit) awal thn 4000 sM (tingkat XX, XIX). Hal penting yg menarik perhatian dari tingkat XIX ialah satu kuil kecil dengan satu mezbah di dalamnya. Selama Awal Zaman Perunggu (thn 3000 sM) ada kola yg agak besar di Megido (tingkat XVIII-XVI); bagian yg menarik perhatian di situ ialah satu pentas bundar, terdiri dari batu-batu besar bundar yg bisa dicapai melalui tangga, yg ditutupi dengan tulang-belulang binatang dan pecahan periuk belanga. Mungkin ini suatu bama (*TEMPAT TINGGI).
Pentas ini terus digunakan sampai Zaman Perunggu Pertengahan (tingkat XV-X; paroan pertama thn 2000 sM), yaitu zaman pengaruh Mesir, den permulaan zaman ini ditandai dengan pemugaran-pemugaran yg luas, dan pentas bundar itu menjadi pusat dari tiga candi berbentuk megaron (= ruangan laki-laki/perempuan; 'ruangan besar' di istana Mikena; 'ruang mahakudus' dari suatu kuil di Delfi; Grieksch-Nederlandsch Woordenboek -- J. B Wolters-Batavia) den beberapa mezbah.
Satu pintu gerbang yg indah dengan tiga tiang, sejenis yg berasal dari Mesopotamia, terdapat juga di tingkat ini. Perlunya gerbang-gerbang yg kokoh teguh seperti itu dapat dilihat dari bukti sejumlah kerusakan besar pada bagian akhir zaman itu, yg memuncak pada kemusnahan yg parah, yg mungkin harus dihubungkan dengan penaklukan Palestina yg kedua kalinya oleh Mesir, sesudah bangsa Hyksos diusir dari Mesir.
Bukti-bukti dari tindak kekerasan periodik menyatakan bahwa kekerasan jarang terjadi pada akhir Zaman Perunggu (tingkat VIII, VII). Dan walaupun masa ini sebenarnya adalah masa penjajahan Mesir, kebudayaan Palestina sampai batas tertentu menggambarkan peradaban Kanaan Utara. Pada masa ini terjadi pertempuran yg datanya paling lengkap ditemukan, tatkala Tutmoses III mengalahkan koalisi Asia di Megido kr thn 1468 sM. Sisa-sisa arsitektur dari zaman ini yg dimiliki antara lain ialah sebuah candi, istana dengan gerbangnya. Pengaruh budaya utara jelas kelihatan pada lebih 200 potong gading berukir, yg dijumpai di kamar perbendaharaan di bawah tanah di istana pada tingkat VII (*GADING). Inilah salah satu koleksi paling dini dari karya seni yg terkenal pada Zaman Besi dari daerah sejauh Asyur (*SAMARIA). Walaupun praktisnya tidak ditemukan contoh-contohnya di Fenisia, besar kemungkinan banyak dari benda tersebut adalah buatan Fenisia atau karya pengukir-pengukir Fenisia yg bekerja di luar Fenisia. Bahwa pada zaman itu ada hubungan Megido dengan Mesopotamia, jelas dari temuan baru pada waktu belakangan ini di punggung bukit itu berupa serpihan Epik Gilgamesy dari Babel, yg tarikhnya bisa ditentukan adalah abad 14 sM yg terbukti pada bentuk tulisannya.
Temuan lain, barangkali dari zaman yg sama, ialah sistem penyediaan air untuk kota. Bagian bukit yg tidak dijadikan pertapakan bangunan digali sedalam 37 m; bagian dasarnya menyerupai lubang besar yg dilengkapi tangga yg dipahat pada dinding batu itu, melingkar terus sampai ke dasarnya. Dari bagian dasar lubang itu, tangga itu masuk ke suatu lubang sempit sejauh 90 m menuju gua bermata air di gunung batu yg satu lagi. Kelihatannya asal sumber air itu berada di lereng bukit di luar kota. Tapi di kemudian hari batu itu ditembus dari dalam kota, den gua itu di uruk kemudian ditutupi demi pengamanan.
Kendati ada tanda-tanda pengrusakan menjelang akhir abad 12, pada suatu kurun waktu sesudah orang Israel memasuki tanah Kanaan, dan kendati ada tanda-tanda bahwa tempat itu selama satu kurun waktu ditinggalkan karena pengrusakan itu, tapi bangsa yg menempati kembali bukit itu (V) agaknya bukan orang Israel. Hal ini selaras dengan pernyataan Alkitab, bahwa penduduk Megido tidak diusir pada saat penaklukan, dan kemudian disuruh melakukan pekerjaan rodi (Hak 1:27-28). Sejumlah besar alai ibadah seperti mezbah-mezbah bertanduk untuk pedupaan, yg dibuat dari batu kapur (*MEZBAH), tempat-tempat pedupaan dari tanah liat dan perapian, dari tingkat ini dan tingkat-tingkat berikutnya, barangkali berkaitan dengan orang Kanaan itu -- yg berlawanan dengan perintah Allah -- tidak ditumpas.
Mungkin gerbang kota yg berbilik 6 dan tembok benteng yg tergabung dengan gerbang itu (*ARSITEKTUR) harus dianggap masuk pada bagian akhir tingkat ini dan awal tingkat berikutnya (VA-IVB), seperti ditunjukkan oleh Y Yadin. Dalam hal perencanaan semuanya hampir sama dengan contoh-contoh yg ditemukan di Hazor dan Gezer, dan barangkali termasuk zaman Salomo, dan inilah suatu kenyataan yg menerangkan ucapan pada 1 Raj 9:15-19.
Penggalian sebelum perang dunia pertama menemukan sejumlah istal berdaya tampung 450 ekor kuda. Para penggali menghubungkannya dengan raja Salomo, yg terkenal membentuk pasukan kereta perang dalam angkatan perangnya; tapi penggalian-penggalian Yadin menunjukkan bahwa kandang-kandang kuda itu berada pada bagian akhir tingkat IV (IVA), yg mungkin dibangun kembali sesudah kota bangunan zaman Salomo dimusnahkan oleh Firaun Syesyonk (*SISAK). Justru sangat mungkin kandang-kandang kuda itu adalah karya raja Ahab, yg dari Risalah-risalah Salmaneser diketahui mempunyai pasukan kereta perang sebanyak 2000 kereta. Tingkat terakhir (III) yg dari zaman Israel mungkin dimusnahkan pada thn 733 sM oleh Tiglat-Pileser III, tatkala kota itu menjadi ibukota dari suatu propinsi Asyur. Akibat merosotnya keberuntungan Asyur, maka kota ini (tingkat II) sekali lagi menjadi daerah kekuasaan Israel. Dan kekalahan dan kematian raja Yosia di sang pada thn 609 sM mungkin menjadi pertanda keruntuhannya.
Penggalian-penggalian di Megido menunjukkan betapa hebatnya peradaban yg harus dihadapi oleh bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua, sewaktu mereka memasuki tanah Kanaan.
KEPUSTAKAAN. G Schumacher dan C Steuernagel, Tell el-Mutesellim, 1, Fundbericht, 1908; C Watzinger, 2, Die Funde, 1929; R. S Lamon dan G. S Shipton, Megiddo 1: Seasons of 1925-1934, 1939, 1948; I-I. G May, Material Remains of the Megiddo Cult, 1935; R. S Lamon, The Megiddo Water System, 1935; G Loud, Megiddo 2: Seasons of 1935-1939, 1948; P. L. O Guy and R. M Engberg, Megiddo Tombs, 1938; G Loud, The Megiddo Ivories, 1939; W. F Albright, AJA, 58, 1949, hlm 213-215; G. E Wright, JAGS, 70, 1950, hlm 56-60; BA, 13, 1950, hlm 28-46; Y Yadin, BA, 23, 1970, hlm 62-68; Hazor, 1972, hlm 150-164; Goetze and S Levy, 'Fragment of the Gilgamesh Epic from Megiddo', 'Atigot, 2, 1959, hIm 121-128, IDES, 1976, hlm 583-585. TCM/MHS/HAO
Megido [MYSABDA]
Megidolocation |
Definisi | : | Kota Orang Kanaan; Wilayah kekuasaan Bani Manasye; Kota |
Nomor Strong | : | H4023 |
Kata Asli | : | מְגִדּוֹ; מְגִדּוֹן |