Pasal
2 dari Kitab Yohanes berisi tentang peristiwa pertama kali Yesus melakukan mujizat di Kana, yaitu mengubah air menjadi anggur pada pernikahan di Kana.
Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa peristiwa ini terjadi pada masa pelayanan awal Yesus di Galilea, sekitar tahun 27-30 Masehi. Pada waktu itu, Galilea merupakan wilayah yang didominasi oleh orang-orang Yahudi, dan pernikahan merupakan acara penting dalam budaya Yahudi.
Dalam konteks budaya, pernikahan dianggap sebagai peristiwa yang penting dan meriah. Pada pernikahan di Kana, Yesus dan para murid-Nya juga diundang. Namun, dalam perayaan tersebut, anggur yang digunakan untuk minuman pernikahan habis. Hal ini menjadi masalah karena anggur dianggap sebagai simbol kegembiraan dan kemurahan hati.
Dalam konteks literatur, peristiwa ini merupakan mujizat pertama yang dicatat dalam Kitab Yohanes. Mujizat ini menunjukkan kuasa dan keilahian Yesus, serta mengawali pelayanan-Nya sebagai Mesias.
Dalam konteks teologis, mujizat ini mengungkapkan kemurahan hati Yesus dan kehadiran-Nya sebagai penyelamat. Perubahan air menjadi anggur juga melambangkan perubahan yang terjadi dalam hidup orang-orang yang percaya kepada-Nya.
Sebelum pasal
2, dalam pasal
1 Kitab Yohanes, diceritakan tentang keilahian Yesus sebagai Firman yang menjadi manusia dan datang ke dunia. Pasal
1 juga menggambarkan Yohanes Pembaptis sebagai saksi yang memberikan kesaksian tentang Yesus.
Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal
2 Kitab Yohanes memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang peristiwa perubahan air menjadi anggur di pernikahan di Kana.