Kitab Yehezkiel adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian nabi-nabi besar. Kitab ini ditulis oleh Yehezkiel, seorang nabi Israel pada abad ke-6 SM. Kitab ini berisi nubuat-nubuat dan penglihatan-penglihatan yang diterima oleh Yehezkiel selama pembuangan bangsa Israel ke Babel.
Pasal
45 dalam Kitab Yehezkiel berbicara tentang pembagian tanah di dalam tanah Israel yang baru. Ayat-ayat sebelumnya, khususnya pasal
44, berbicara tentang tugas dan tanggung jawab para imam dan pengaturan ibadah di Bait Suci yang baru.
Secara historis, pasal ini ditulis pada masa setelah pembuangan bangsa Israel ke Babel dan ketika mereka sedang dalam proses pemulihan dan pembangunan kembali. Konteks budaya dan literaturnya mencerminkan kehidupan masyarakat Israel pada saat itu, di mana mereka sedang berusaha untuk membangun kembali kehidupan mereka di tanah yang baru.
Secara teologis, pasal ini menunjukkan perhatian Allah terhadap umat-Nya dan rencana-Nya untuk memulihkan mereka. Pembagian tanah yang diatur dalam pasal ini adalah bagian dari rencana Allah untuk memberikan keadilan dan keberkahan kepada umat-Nya.
Dalam pasal
45, terdapat pengaturan tentang pembagian tanah untuk raja, imam, dan suku-suku Israel. Hal ini menunjukkan pentingnya tatanan sosial dan keadilan dalam masyarakat Israel yang baru.
Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal
45 Kitab Yehezkiel adalah tentang pemulihan dan pembangunan kembali umat Israel setelah pembuangan ke Babel, dengan fokus pada pembagian tanah dan tatanan sosial yang diatur oleh Allah.