Latar belakang dari pasal ke-29 dalam Kitab Yehezkiel adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal
29 ditulis oleh nabi Yehezkiel selama pembuangan bangsa Israel di Babel pada abad ke-6 SM. Pada saat itu, Kerajaan Yehuda telah jatuh ke tangan Babel dan banyak orang Yahudi dibuang dari tanah mereka. Yehezkiel adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah untuk memberikan nubuat dan peringatan kepada umat Israel yang terpencar.
Konteks Budaya:
Bangsa Babel adalah kekuatan dominan pada masa itu, dan mereka telah menaklukkan banyak negara, termasuk Yehuda. Pasal
29 berbicara tentang hukuman yang akan diberikan oleh Allah kepada Firaun, raja Mesir, yang telah bersekutu dengan Babel melawan Yehuda. Mesir pada saat itu adalah negara yang kuat dan dianggap sebagai kekuatan politik dan ekonomi di wilayah itu.
Konteks Literatur:
Kitab Yehezkiel adalah salah satu dari kitab-kitab nabi dalam Alkitab. Kitab ini berisi nubuat dan penglihatan yang diterima oleh Yehezkiel dari Allah. Pasal
29 berisi nubuat tentang hukuman yang akan diberikan kepada Mesir karena kesombongan dan keangkuhannya.
Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Yehezkiel telah menerima nubuat tentang hukuman yang akan datang kepada bangsa-bangsa yang telah bersekutu dengan Babel dan menindas umat Allah. Pasal
29 melanjutkan tema ini dengan fokus pada Mesir. Tujuan dari hukuman ini adalah untuk menunjukkan kuasa Allah dan menghukum bangsa-bangsa yang telah melawan-Nya.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yehezkiel telah menerima nubuat tentang hukuman yang akan datang kepada Tirus (pasal
26) dan Sidon (pasal
28). Pasal
29 dimulai dengan nubuat tentang hukuman yang akan diberikan kepada Mesir. Allah akan menghancurkan Mesir dan membuatnya menjadi reruntuhan yang tidak berpenghuni selama empat puluh tahun. Hukuman ini akan menjadi pelajaran bagi bangsa-bangsa lain yang melawan Allah.
Demikianlah latar belakang singkat dari pasal
29 dalam Kitab Yehezkiel. Semoga ini membantu Anda memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal ini.