Latar belakang dari pasal
2 Kitab Nehemia adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal
2 terjadi pada masa pemerintahan Raja Artahsasta I dari Persia, sekitar tahun 445 SM. Pada saat itu, Nehemia, seorang Yahudi yang menjadi pelayan istana, mendengar tentang keadaan yang buruk di Yerusalem, termasuk keruntuhan tembok kota dan pintu gerbangnya. Nehemia merasa terpanggil untuk memperbaiki keadaan tersebut.
Konteks Budaya:
Yerusalem pada masa itu merupakan ibu kota orang Yahudi dan tempat suci mereka, tetapi kota ini telah hancur akibat penaklukan oleh Babel dan pembuangan orang Yahudi ke Babel. Pada saat Nehemia mendengar tentang keadaan Yerusalem, orang Yahudi masih hidup di dalam pembuangan dan kota tersebut dalam keadaan yang hancur.
Konteks Literatur:
Kitab Nehemia adalah salah satu dari dua kitab dalam Alkitab Ibrani yang menceritakan tentang pemulihan Yerusalem setelah pembuangan Babel. Kitab ini ditulis oleh Nehemia sendiri atau oleh seseorang yang bekerja dengan Nehemia. Kitab ini berfungsi sebagai catatan sejarah dan juga mengandung pesan teologis tentang pentingnya membangun kembali hubungan dengan Allah dan memelihara iman.
Konteks Teologis:
Nehemia adalah seorang pemimpin yang saleh dan beriman. Ia merasa terpanggil oleh Allah untuk memperbaiki keadaan Yerusalem dan memulihkan ibadah yang benar di sana. Tindakan Nehemia ini merupakan bagian dari rencana Allah untuk mengembalikan umat-Nya ke tanah yang dijanjikan dan memulihkan hubungan mereka dengan-Nya.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Nehemia telah mendengar tentang keadaan Yerusalem dan merasa sedih. Ia berdoa kepada Allah dan memohon untuk mendapatkan belas kasihan-Nya. Nehemia juga meminta izin dari Raja Artahsasta untuk pergi ke Yerusalem dan memperbaiki tembok kota. Raja Artahsasta memberikan izin tersebut dan Nehemia pun berangkat ke Yerusalem.
Demikianlah latar belakang dari pasal
2 Kitab Nehemia, termasuk konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta apa yang terjadi dalam ayat-ayat sebelumnya.