Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Tukang Jampi dipukuli

Paulus di Efesus. Murid-murid Yohanes Pembaptis menjadi Kristen. Paulus di rumah ibadat dan di ruang kuliah Tiranus. Mujizat-mujizat Paulus. Huru-hara tukang perak.

19:1 Roh Kudus diberikan melalui tangan Paulus.
19:8 Orang Yahudi menghina ajarannya, yang ditegaskan melalui mujizat.
19:13 Orang Yahudi mengusir setan,
19:16 dikalahkan oleh iblis.
19:19 Buku-buku sihir dibakar.
19:21 Demetrius, demi kepentingannya, menimbulkan huru-hara melawan Paulus;
19:35 yang diredakan oleh panitera kota.

Paulus di Efesus (19:1-12)
Anak-anak Skewa (19:13-20)
Demetrius menimbulkan huru-hara di Efesus (19:21-40)

Yesus, Roh Kudus, Apolos, Paulus, Yohanes Pembaptis, Tiranus, Skewa, tujuh anaknya, Timotius, Erastus, Demetrius, Gayus, Aristarkhus.

Akhaya, Aleksander, Allah, Apolos, Aristarkhus, Artemis, Asia, Demetrius, Efesus, Erastus, Gayus, Kerajaan Allah, Korintus, Makedonia, Paulus, Roh Kudus, Roma, Skewa, Timotius, Tiranus, Tuhan, Yahudi, Yerusalem, Yesus, Yohanes, Yunani

Kiranya para saksi Kristus berbicara dengan berani dengan ketetapan hati yang kudus, sebagai orang-orang yang tidak memiliki keraguan sekecil apapun mengenai hal-hal yang diberitakan, ataupun tidak ragu sedikitpun tentang kuasa-Nya yang mereka beritakan, ataupun ketakutan terkecil dari mereka yang mendengar. Sementara beberapa orang akan menentang Injil karena Injil menunjukkan pekerjaan berdosa mereka, Injil akan membawa kepada kesedihan yang mendalam akan dosa dan pengakuan pada Kristus.

Injil adalah Firman Kristus. Mengajar dari Kitab Suci tanpa mengajarkan Kristus berarti menghilangkan hasilnya di ay. 20, semakin besar kuasanya di dalam hati manusia. Kristus di dalam pengajaran kitalah yang terus mengalahkan dan menaklukkan.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 19, Paulus tiba di Efesus dan menemukan beberapa murid yang belum menerima Roh Kudus. Setelah mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus, Roh Kudus turun atas mereka dan mereka mulai berbicara dalam berbagai bahasa. Paulus mengajar dengan berani selama tiga bulan di sinagoge, tetapi ketika beberapa orang menolak percaya, ia meninggalkan mereka dan mengajak para muridnya ke sekolah Tiranus. Selama dua tahun, semua orang di Asia mendengar firman Tuhan dan banyak mukjizat dilakukan melalui tangan Paulus. Namun, ada juga pengusir setan Yahudi yang mencoba menggunakan nama Paulus untuk mengusir roh jahat, tetapi roh jahat itu mengalahkan mereka. Hal ini membuat takut dan memuliakan nama Tuhan Yesus. Banyak orang yang percaya membakar buku-buku sihir mereka dan firman Tuhan terus bertumbuh. Setelah itu, Paulus berencana pergi ke Yerusalem dan Roma, tetapi terjadi kerusuhan di Efesus karena Demetrius, seorang pengrajin perak, khawatir akan kehilangan penghasilan dari pembuatan kuil-kuil perak Dewi Artemis. Orang-orang marah dan menyeret teman seperjalanan Paulus ke gedung kesenian, tetapi Paulus tidak diizinkan masuk. Akhirnya, panitera kota membubarkan kerumunan dan menenangkan orang-orang Efesus.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 19 berisi kisah tentang Paulus di Efesus. Latar belakang historisnya adalah pada abad pertama Masehi, Efesus adalah salah satu kota terbesar di Asia Kecil dan pusat kegiatan perdagangan serta keagamaan. Efesus juga terkenal dengan kuil dewi Artemis.

Dalam konteks budaya, Efesus adalah tempat di mana praktik-praktik pagan dan kepercayaan-kepercayaan mistik sangat kuat. Orang-orang di Efesus terlibat dalam penyembahan berhala dan praktik sihir.

Secara literatur, Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas adalah seorang penulis yang terlatih dan menggunakan gaya narasi yang terperinci dan akurat.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kisah Para Rasul 19:1-10, Paulus tiba di Efesus dan menemukan beberapa orang yang telah dibaptis dengan baptisan Yohanes Pembaptis. Paulus memberitakan Injil kepada mereka dan mereka dibaptis kembali dalam nama Yesus. Paulus juga mengajar di sinagoge selama tiga bulan, tetapi ketika beberapa orang menentangnya, ia pindah ke aula sekolah Tyrannus dan mengajar di sana selama dua tahun.

Dalam ayat-ayat berikutnya, Kisah Para Rasul 19:11-20, Lukas mencatat bagaimana Allah melakukan mujizat-mujizat besar melalui tangan Paulus di Efesus. Banyak orang yang percaya dan berbalik dari praktik-praktik sihir mereka. Namun, ada juga orang-orang yang mencoba menggunakan nama Yesus tanpa memiliki hubungan yang benar dengan-Nya, dan mereka mengalami kegagalan.

Secara teologis, kisah ini menunjukkan kuasa Allah yang bekerja melalui Paulus untuk menyatakan kebenaran Injil dan mengalahkan kekuatan-kekuatan jahat. Ini juga menekankan pentingnya baptisan dalam nama Yesus dan pentingnya memiliki hubungan yang benar dengan Kristus.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 19 Kisah Para Rasul dengan lebih baik.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 19:

1. Pembaptisan dalam Roh Kudus (ayat 2-6)
- Paulus bertanya kepada murid-murid apakah mereka menerima Roh Kudus setelah mereka percaya (ayat 2)
- Murid-murid mengaku belum pernah mendengar tentang Roh Kudus (ayat 2)
- Paulus membaptis mereka dalam nama Tuhan Yesus dan Roh Kudus turun atas mereka (ayat 5-6)

2. Pelayanan Paulus di Efesus (ayat 8-10)
- Paulus masuk ke sinagoge dan berbicara dengan berani selama tiga bulan (ayat 8)
- Paulus mengajar tentang Kerajaan Allah dan meyakinkan orang-orang (ayat 8)
- Beberapa orang menolak percaya dan mengatakan hal-hal jahat tentang Jalan itu (ayat 9)
- Paulus meninggalkan mereka dan mengajak para murid pergi, sambil bertukar pikiran setiap hari di sekolah Tiranus (ayat 9-10)

3. Mukjizat dan pengusiran setan (ayat 11-20)
- Allah melakukan banyak mukjizat melalui tangan Paulus (ayat 11-12)
- Pengusir setan Yahudi mencoba menggunakan nama Paulus untuk mengusir roh jahat, tetapi roh jahat menolak (ayat 13-16)
- Orang yang kerasukan roh jahat mengalahkan pengusir setan dan mereka melarikan diri (ayat 16)
- Banyak orang menjadi takut dan nama Tuhan Yesus semakin dimuliakan (ayat 17)
- Orang-orang yang percaya membakar buku-buku sihir mereka (ayat 18-20)

4. Kerusuhan di Efesus (ayat 21-41)
- Demetrius, seorang pengrajin perak, mengeluhkan pengaruh Paulus terhadap bisnis pembuatan kuil-kuil perak Dewi Artemis (ayat 24-27)
- Orang-orang Efesus marah dan berteriak-teriak memuliakan Artemis (ayat 28-34)
- Panitera kota menenangkan orang banyak dan mengingatkan mereka tentang pentingnya kuil Dewi Artemis (ayat 35-41)

Orang-orang:
- Apolos: Berada di Korintus.
- Paulus: Melewati daerah pedalaman dan sampai di Efesus.
- Murid-murid: Ditemukan oleh Paulus di Efesus. Mereka belum menerima Roh Kudus dan dibaptis dalam baptisan Yohanes.
- Yohanes: Membaptis dengan baptisan pertobatan.
- Yesus: Diberitakan kepada murid-murid oleh Paulus.
- Tujuh anak laki-laki Skewa: Salah seorang imam besar Yahudi yang mencoba mengusir roh jahat dengan menyebut nama Tuhan Yesus.

Lokasi:
- Korintus: Tempat Apolos berada.
- Efesus: Tempat Paulus tiba dan menemukan beberapa murid. Tempat Paulus berbicara dengan berani selama tiga bulan dan mengajak para murid pergi ke sekolah Tiranus. Tempat terjadinya kerusuhan mengenai Jalan itu.
- Sinagoge: Tempat Paulus masuk dan berbicara dengan berani selama tiga bulan.
- Sekolah Tiranus: Tempat Paulus bertukar pikiran dengan para murid setiap hari selama dua tahun.
- Makedonia: Tempat yang akan dilewati oleh Paulus setelah ia pergi ke Yerusalem.
- Akhaya: Tempat yang akan dilewati oleh Paulus setelah ia pergi ke Yerusalem.
- Roma: Tempat yang ingin dilihat oleh Paulus setelah ia pergi ke Yerusalem.
- Asia: Tempat di mana semua orang yang tinggal di sana mendengar firman Tuhan melalui Paulus. Tempat terjadinya kerusuhan mengenai Jalan itu.
- Gedung kesenian: Tempat di mana orang banyak berkumpul dan terjadi kekacauan.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 19 adalah sebagai berikut:

1. Apolos: Seorang pengajar yang berada di Korintus saat Paulus datang ke Efesus.
2. Paulus: Rasul yang melewati daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Ia bertanya kepada beberapa murid apakah mereka menerima Roh Kudus.
3. Roh Kudus: Paulus bertanya kepada murid-murid apakah mereka menerima Roh Kudus setelah mereka percaya. Mereka mengaku belum pernah mendengar tentang Roh Kudus.
4. Baptisan Yohanes: Murid-murid tersebut mengaku bahwa mereka dibaptis dengan baptisan Yohanes.
5. Yesus: Paulus memberitahu murid-murid bahwa Yohanes membaptis dengan baptisan pertobatan dan mengajak mereka untuk percaya kepada Yesus.
6. Sinagoge: Paulus masuk ke sinagoge dan berbicara dengan berani selama tiga bulan, meyakinkan orang-orang tentang Kerajaan Allah.
7. Tiranus: Paulus mengajak para murid pergi dan bertukar pikiran setiap hari di sekolah Tiranus selama dua tahun.
8. Mukjizat: Allah melakukan banyak mukjizat yang luar biasa melalui tangan Paulus, seperti menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat.
9. Demetrius: Seorang pengrajin perak yang membuat kuil-kuil perak Dewi Artemis di Efesus.
10. Dewi Artemis: Kuil Dewi Artemis adalah tempat penyembahan yang penting di Efesus. Paulus telah membuat banyak orang berbalik dan mengatakan bahwa allah yang dibuat dengan tangan manusia bukanlah Allah.
11. Kekacauan: Terjadi kerusuhan di Efesus karena orang-orang marah terhadap pengaruh Paulus yang mengancam bisnis pembuatan kuil-kuil perak Dewi Artemis.
12. Aleksander: Seorang Yahudi yang mencoba membela diri di hadapan orang banyak, tetapi tidak berhasil karena orang banyak berteriak memuliakan Dewi Artemis.
13. Panitera kota: Meminta orang-orang Efesus untuk tetap tenang dan tidak bertindak gegabah dalam menghadapi kerusuhan tersebut.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya menerima Roh Kudus setelah percaya kepada Yesus?
2. Bagaimana pengalaman Paulus dengan murid-murid di Efesus menggambarkan pentingnya pemahaman yang benar tentang baptisan?
3. Mengapa Paulus memilih untuk mengajar di sekolah Tiranus selama dua tahun? Apa yang dapat kita pelajari dari pendekatan pengajaran Paulus ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kisah ini menunjukkan kekuatan dan otoritas Yesus dalam mengusir roh jahat?
2. Mengapa pengrajin perak Demetrius dan tukang-tukangnya merasa terancam oleh pengajaran Paulus? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka terhadap pengajaran Paulus?
3. Bagaimana reaksi orang-orang Efesus terhadap kerusuhan ini menggambarkan pentingnya memahami dan menghormati kepercayaan agama orang lain?

Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 19:
1. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman yang benar tentang baptisan dan penerimaan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
2. Pengalaman Paulus dengan roh jahat yang mengakui Yesus dan Paulus, tetapi tidak mengenal orang lain, menunjukkan bahwa hanya melalui iman yang benar dalam Yesus kita dapat memiliki otoritas atas roh jahat.
3. Reaksi orang-orang Efesus terhadap pengajaran Paulus menggambarkan betapa kuatnya pengaruh kepercayaan agama dan kebiasaan budaya dalam masyarakat pada saat itu.

Dari pasal 19 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya menerima Roh Kudus: Seperti yang terjadi pada murid-murid di Efesus, kita juga perlu memastikan bahwa kita telah menerima Roh Kudus setelah kita percaya kepada Yesus. Roh Kudus memberikan kuasa dan pengarahan dalam hidup kita.

2. Pentingnya baptisan dalam nama Tuhan Yesus: Paulus membaptis murid-murid di Efesus dalam nama Tuhan Yesus. Baptisan adalah tanda publik dari iman kita kepada Yesus dan menjadi bagian dari komunitas gereja.

3. Pentingnya berani berbicara tentang Kerajaan Allah: Paulus berbicara dengan berani di sinagoge selama tiga bulan, meyakinkan orang-orang tentang Kerajaan Allah. Kita juga harus berani berbicara tentang iman kita dan membagikan kabar baik kepada orang lain.

4. Pentingnya menghormati dan memuliakan nama Tuhan Yesus: Ketika nama Tuhan Yesus disebutkan, roh-roh jahat takut dan orang-orang mulai menghormati dan memuliakan nama-Nya. Kita juga harus menghormati dan memuliakan nama Tuhan Yesus dalam segala hal yang kita lakukan.

5. Pentingnya meninggalkan praktik-praktik yang bertentangan dengan iman: Banyak orang yang sebelumnya melakukan sihir membakar buku-buku mereka setelah mereka percaya kepada Yesus. Kita juga harus meninggalkan praktik-praktik yang bertentangan dengan iman kita dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan, kami bersyukur atas pengajaran yang kami dapatkan dari pasal 19 Kitab Kisah Para Rasul. Kami berdoa agar Engkau memberikan kami keberanian untuk menerima Roh Kudus dan hidup dalam kuasa-Nya. Bantu kami untuk hidup dalam baptisan yang benar dan menjadi bagian dari komunitas gereja yang setia. Berikan kami keberanian untuk berbicara tentang Kerajaan-Mu dan membagikan kabar baik kepada orang lain. Bantu kami untuk menghormati dan memuliakan nama Tuhan Yesus dalam segala hal yang kami lakukan. Tolong kami untuk meninggalkan praktik-praktik yang bertentangan dengan iman kami dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Terima kasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 19 :

1. What (Apa):
- Paulus bertemu dengan beberapa murid di Efesus yang belum menerima Roh Kudus.
- Paulus mengajukan pertanyaan kepada mereka apakah mereka menerima Roh Kudus setelah mereka percaya.
- Mereka mengaku belum pernah mendengar tentang Roh Kudus.
- Paulus menjelaskan bahwa Yohanes membaptis dengan baptisan pertobatan dan mengajak mereka untuk dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.
- Setelah dibaptis, Paulus menumpangkan tangannya atas mereka dan Roh Kudus turun atas mereka.

2. Who (Siapa):
- Apolos, seorang pengajar yang berada di Korintus.
- Paulus, seorang rasul, yang melewati daerah pedalaman dan sampai di Efesus.
- Beberapa murid di Efesus yang belum menerima Roh Kudus.
- Yohanes Pembaptis, yang membaptis dengan baptisan pertobatan.
- Tujuh anak laki-laki Skewa, salah seorang imam besar Yahudi, yang mencoba mengusir roh jahat dengan menyebut nama Yesus dan Paulus.

3. Where (Dimana):
- Paulus berada di Efesus.
- Paulus juga berbicara dengan berani di sinagoge selama tiga bulan.
- Paulus tinggal di Asia selama beberapa waktu.

4. When (Kapan):
- Kejadian ini terjadi saat Apolos berada di Korintus.
- Paulus melewati daerah pedalaman dan sampai di Efesus.
- Paulus tinggal di Asia selama dua tahun.

5. Why (Mengapa):
- Paulus bertanya kepada murid-murid apakah mereka menerima Roh Kudus untuk memastikan bahwa mereka telah menerima keselamatan sepenuhnya.
- Paulus menjelaskan kepada mereka tentang baptisan dalam nama Tuhan Yesus agar mereka dapat menerima Roh Kudus.
- Paulus meninggalkan beberapa orang yang menolak percaya dan mengajak murid-murid pergi ke sekolah Tiranus untuk bertukar pikiran setiap hari.
- Paulus melakukan banyak mukjizat untuk memperkuat iman orang-orang dan menyembuhkan orang-orang sakit.

6. How (Bagaimana):
- Paulus bertanya kepada murid-murid apakah mereka menerima Roh Kudus setelah mereka percaya.
- Paulus menjelaskan kepada mereka tentang baptisan dalam nama Tuhan Yesus.
- Setelah dibaptis, Paulus menumpangkan tangannya atas mereka dan Roh Kudus turun atas mereka.
- Paulus berbicara dengan berani di sinagoge selama tiga bulan.
- Paulus melakukan banyak mukjizat melalui tangan-tangannya, seperti menyembuhkan orang-orang sakit dan mengusir roh jahat.