Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal
24 dari Kitab Keluaran terutama berfokus pada perjanjian antara Allah dan bangsa Israel di Gunung Sinai.
Secara historis, peristiwa ini terjadi sekitar 1446 SM, ketika bangsa Israel sedang dalam perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian. Setelah keluar dari Mesir, mereka tiba di Gunung Sinai, di mana Allah memberikan hukum-hukum-Nya kepada mereka melalui Musa.
Secara budaya, bangsa Israel pada saat itu masih dipengaruhi oleh budaya Mesir di mana mereka sebelumnya tinggal. Mereka juga memiliki tradisi dan kepercayaan yang berbeda dengan bangsa-bangsa di sekitarnya. Perjanjian di Gunung Sinai menjadi landasan bagi identitas dan kehidupan rohani bangsa Israel.
Secara literatur, pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Keluaran menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel dari Mesir ke Gunung Sinai. Mereka mengalami berbagai ujian dan mujizat dari Allah, termasuk pembebasan dari perbudakan, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian manna di padang gurun.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal
19 dan 20, Allah menunjukkan kuasa-Nya kepada bangsa Israel dengan menurunkan hukum-hukum-Nya, termasuk Sepuluh Perintah Allah. Bangsa Israel menyatakan kesediaan mereka untuk taat kepada Allah dan menjalankan hukum-hukum-Nya.
Dalam pasal
24, Musa memimpin bangsa Israel untuk mempersembahkan korban dan mempersembahkan persembahan syukur kepada Allah. Darah korban dipersembahkan sebagai tanda perjanjian antara Allah dan bangsa Israel. Musa juga membaca kitab perjanjian kepada bangsa Israel dan mereka bersedia untuk taat kepada Allah dan melakukan segala yang diperintahkan-Nya.
Secara teologis, perjanjian di Gunung Sinai menunjukkan kasih dan kekudusan Allah yang memilih bangsa Israel sebagai umat-Nya. Perjanjian ini juga menegaskan pentingnya taat kepada Allah dan menjalankan hukum-hukum-Nya sebagai tanggapan atas kasih-Nya.
Dengan demikian, pasal
24 dari Kitab Keluaran memberikan latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis yang penting untuk memahami perjanjian antara Allah dan bangsa Israel di Gunung Sinai.