Kitab Yeremia adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam kategori kitab-kitab nabi. Kitab ini ditulis oleh nabi Yeremia, yang hidup pada abad ke-7 SM di Kerajaan Yehuda. Pasal
45 dalam Kitab Yeremia berisi pesan yang ditujukan kepada Barukh bin Neria, seorang sekretaris dan sahabat dekat Yeremia.
Dalam konteks historis, pada saat itu, Kerajaan Yehuda sedang mengalami masa-masa sulit. Yerusalem telah dihancurkan oleh Babel dan banyak orang Yahudi telah dibuang ke Babel sebagai tawanan. Barukh, sebagai sekretaris Yeremia, telah terlibat dalam menyampaikan pesan-pesan nabi kepada raja dan rakyat.
Dalam konteks budaya, masyarakat pada masa itu sangat dipengaruhi oleh kepercayaan dan praktik agama pagan. Mereka juga menghadapi tekanan politik dan sosial yang kuat dari bangsa-bangsa tetangga, terutama Babel.
Dalam konteks literatur, Kitab Yeremia terdiri dari berbagai macam genre, termasuk nubuat, nyanyian, dan surat-surat. Pasal
45 termasuk dalam genre surat, yang ditulis oleh Yeremia kepada Barukh.
Dalam konteks teologis, pesan yang terkandung dalam pasal
45 adalah penghiburan dan dorongan kepada Barukh. Barukh merasa putus asa dan kecewa karena situasi sulit yang dihadapi oleh bangsa Yehuda. Yeremia mengingatkan Barukh bahwa Allah akan melindungi dan memelihara dia, meskipun segala sesuatu di sekitarnya tampak suram.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal
44, Yeremia telah menyampaikan nubuat tentang hukuman yang akan menimpa bangsa Yehuda karena penyembahan berhala dan pelanggaran terhadap perjanjian Allah. Barukh, sebagai saksi dari semua ini, merasa terbebani dan khawatir akan nasibnya sendiri.
Dalam pasal
45, Yeremia menulis surat kepada Barukh untuk menghibur dan memberikan dorongan kepadanya. Yeremia mengingatkan Barukh bahwa meskipun situasi sulit, Allah akan melindungi dan memelihara dia. Yeremia juga menegaskan bahwa Barukh tidak boleh mencari keuntungan pribadi atau kebesaran bagi dirinya sendiri, tetapi harus tetap setia dalam melayani Allah.
Dengan demikian, latar belakang pasal
45 dari Kitab Yeremia mencakup konteks historis yang sulit, budaya yang dipengaruhi oleh agama pagan, genre surat dalam literatur, dan pesan teologis tentang penghiburan dan dorongan dalam menghadapi kesulitan. Ayat-ayat sebelumnya menunjukkan situasi sulit yang dihadapi oleh bangsa Yehuda dan peran Barukh sebagai saksi dan sahabat dekat Yeremia.