Kitab Ezra adalah bagian dari sejarah yang berkesinambungan dari orang
Yahudi yang ditulis setelah masa pembuangan, terdiri atas 1 dan 2 Tawarikh,
Ezra, dan Nehemia. Dalam PL Ibrani, Ezra dan Nehemia semulanya satu kitab
sebagaimana halnya 1 dan 2 Tawarikh. Para ahli Alkitab pada umumnya
beranggapan bahwa sejarah yang disajikan dalam kitab-kitab ini pertama-tama
merupakan karya yang terilham dari seorang pengarang pada masa
pascapembuangan. Sekalipun penulisnya tidak pernah disebutkan dalam Alkitab,
tetapi hampir semua sumber Yahudi dan Kristen, serta juga banyak ahli
modern, percaya bahwa pengarangnya adalah Ezra, imam dan ahli Taurat itu.
Untuk keterangan lebih terinci mengenai peran Ezra sebagai pengarang,
Lihat "PENDAHULUAN 1TAWARIKH" 08053.
Menurut tradisi, Ezralah yang mengumpulkan semua kitab PL menjadi satu unit,
memulai bentuk ibadah yang dipakai di sinagoge dan mendirikan Sinagoge Besar
di Yerusalem di mana kanon PL akhirnya ditetapkan. Ezra adalah seorang
pemimpin saleh dengan kesetiaan yang kokoh dan kasih yang mendalam kepada
Firman Allah. Sejarahnya yang tertulis dalam 1 dan 2 Tawarikh serta Ezra dan
Nehemia menekankan tema pengharapan, kebangunan, pembaharuan, dan pemulihan
umat Allah. Seluruh sejarah ini ditulis pada parohan kedua abad ke-5 SM.
Kitab Ezra mencatat bagaimana Allah menggenapi janji nubuat-Nya melalui
Yeremia (Ezr 29:10-14) untuk memulihkan orang Yahudi setelah 70 tahun
pembuangan dengan membawa mereka kembali ke tanah air mereka (Ezr 1:1).
Keruntuhan Yehuda dan pembuangan mereka ke Babel terjadi dalam tiga tahap.
Pada tahap pertama (605 SM), kalangan bangsawan muda Yehuda, termasuk
Daniel, dibuang ke Babel; pada tahap kedua (597 SM) ada sekitar 11.000 orang
buangan lagi, termasuk Yehezkiel; dan pada tahap ketiga (586 SM) penduduk
Yehuda yang tersisa, kecuali Yeremia dan rakyat yang paling miskin,
diangkut. Demikian pula, pemulihan kaum sisa buangan, sebagai penggenapan
nubuat Yeremia, terjadi dalam tiga tahap. Pada tahap pertama (538 SM) 50.000
orang kembali di bawah pimpinan Zerubabel dan Yesua (bd. Ezr 2:1-70);
pada tahap kedua (457 SM) lebih dari 1.700 orang laki-laki (tambah wanita
dan anak-anak, berjumlah 5.000-10.000 orang Yahudi) berangkat pulang di
bawah pimpinan Ezra (bd. Ezr 8:1-14,18-21); dan pada tahap ketiga
(444 SM) Nehemia memimpin kelompok lain lagi (bd. Neh 2:1-10).
Perhatikan bahwa rombongan pertama pada tahun 538 kembali ke Yerusalem
sekitar 70 tahun setelah pengangkutan pertama ke dalam pembuangan.
Sekitar dua tahun setelah kerajaan Babel dikalahkan dan diganti kerajaan
Persia (539 SM), dimulailah pengembalian orang Yahudi ke tanah air mereka.
Kitab Ezra mencatat tahap pertama dan kedua dari pemulihan itu, yang
melibatkan tiga raja Persia (Koresy, Darius, dan Artahsasta) dan lima
pemimpin rohani yang terkemuka:
- (1) Zerubabel, yang memimpin rombongan pertama untuk mendirikan kembali
Yerusalem dan membangun kembali Bait Suci;
- (2) Yesua, seorang imam besar saleh yang membantu Zerubabel;
- (3) Hagai dan
- (4) Zakharia, dua nabi Allah yang menasihatkan umat itu untuk menyelesaikan
pembangunan Bait Suci; dan
- (5) Ezra, yang memimpin rombongan kedua ke Yerusalem dan yang dipakai Allah
untuk memulihkan kerohanian dan moralitas umat itu.
Jikalau Ezra adalah penulis kitab ini, sesuatu yang sangat mungkin, ia
menyusun catatan sejarah ini di bawah ilham Roh Kudus dengan merujuk
kepada aneka dokumen dan surat yang resmi (mis. Ezr 1:2-4; Ezr 4:11-22;
Ezr 5:7-17; Ezr 6:1-12), daftar keturunan (mis. Ezr 2:1-70), dan
catatan pribadi (mis Ezr 7:27--9:15). Kitab ini ditulis dalam bahasa
Ibrani, kecuali Ezr 4:8--6:18 dan Ezr 7:12-26 yang ditulis dalam
bahasa Aram, bahasa resmi kaum buangan.