Latar belakang dari pasal ke-7 dari Kitab Ester terletak dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Kitab Ester terjadi pada masa pemerintahan Raja Ahasyweros dari Kerajaan Persia pada abad ke-5 SM.
Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, kita melihat bagaimana Ester, seorang Yahudi yang menjadi ratu Persia, berusaha menyelamatkan umat Yahudi dari rencana jahat Haman, seorang pejabat tinggi di istana. Haman berencana untuk memusnahkan seluruh umat Yahudi di kerajaan Persia.
Dalam pasal
7, Ester mengadakan pesta makan malam untuk Raja Ahasyweros dan Haman. Pada saat itu, Ester mengungkapkan identitasnya sebagai seorang Yahudi dan mengungkap rencana jahat Haman kepada raja. Raja sangat marah dan memerintahkan agar Haman digantung di tiang yang telah disiapkan untuk Mordekhai, sepupu Ester yang merupakan seorang Yahudi.
Secara teologis, pasal ini menunjukkan bagaimana Tuhan melindungi umat-Nya dan membalas kejahatan yang ditujukan kepada mereka. Ini juga menunjukkan pentingnya keberanian dan kepercayaan kepada Tuhan dalam menghadapi ancaman dan kesulitan.
Dalam konteks budaya, pasal ini menggambarkan pentingnya posisi dan pengaruh seorang ratu di istana Persia. Ester menggunakan posisinya untuk melindungi umat Yahudi dan mengungkapkan kejahatan yang direncanakan terhadap mereka.
Secara literatur, pasal ini menunjukkan perubahan dramatis dalam alur cerita, dengan pengungkapan identitas Ester dan hukuman yang diberikan kepada Haman. Ini memberikan klimaks yang kuat dalam narasi Kitab Ester.
Dengan demikian, pasal
7 dari Kitab Ester memberikan gambaran tentang bagaimana Tuhan melindungi umat-Nya dan menghukum para penentang mereka, serta menunjukkan pentingnya keberanian dan kepercayaan kepada Tuhan dalam menghadapi ancaman.