Kitab Bilangan adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari 36 pasal. Pasal
9 dari Kitab Bilangan berbicara tentang perayaan Paskah yang pertama kali diatur oleh Tuhan kepada bangsa Israel setelah mereka keluar dari perbudakan di Mesir.
Secara historis, peristiwa ini terjadi sekitar 1.400 SM, ketika bangsa Israel sedang berada di padang gurun Sinai dalam perjalanan menuju Tanah Kanaan. Setelah keluar dari Mesir, bangsa Israel mengalami berbagai peristiwa dan pengalaman, termasuk menerima hukum-hukum Allah di Gunung Sinai.
Dalam konteks budaya, perayaan Paskah adalah perayaan yang penting bagi bangsa Israel. Paskah merupakan peringatan akan pembebasan mereka dari perbudakan di Mesir dan juga merupakan perayaan panen pertama. Perayaan ini melibatkan penyembelihan seekor anak domba yang tidak bercela dan memakan dagingnya bersama dengan roti yang tidak beragi dan ramuan pahit.
Secara literatur, pasal
9 Kitab Bilangan mencatat perintah Tuhan kepada bangsa Israel untuk merayakan Paskah pada tanggal yang ditentukan setiap tahun. Pasal ini juga mencatat kasus-kasus khusus di mana beberapa orang tidak dapat merayakan Paskah pada waktu yang ditentukan karena mereka sedang najis atau dalam perjalanan jauh. Tuhan memberikan petunjuk tentang bagaimana mereka dapat merayakan Paskah pada waktu yang lain.
Secara teologis, perayaan Paskah memiliki makna yang mendalam bagi bangsa Israel. Selain sebagai peringatan sejarah, Paskah juga mengandung makna teologis tentang pengorbanan anak domba yang mengingatkan akan pengorbanan Yesus Kristus sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kitab Bilangan mencatat perintah Tuhan kepada Musa untuk membuat tabut perjanjian dan memasukkan Lohot Hukum ke dalamnya. Ayat-ayat sebelumnya juga mencatat perjalanan bangsa Israel dari Gunung Sinai menuju padang gurun Paran.
Demikianlah latar belakang singkat dari pasal
9 Kitab Bilangan dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.