Pada Pasal 9 Kitab Yosua, ketika raja-raja di sebelah barat sungai Yordan bersatu untuk melawan Yosua dan orang Israel, penduduk Gibeon memutuskan untuk menggunakan akal untuk menyelamatkan diri. Mereka berpura-pura datang dari negeri jauh dengan membawa bekal yang tampak usang dan rusak, lalu meminta Yosua untuk mengikat perjanjian dengan mereka. Meskipun orang Israel curiga, mereka tidak meminta petunjuk dari Tuhan dan akhirnya mengikat perjanjian dengan Gibeon.

Setelah tiga hari, orang Israel mengetahui bahwa Gibeon sebenarnya tinggal dekat mereka. Meskipun umat bersungut-sungut, para pemimpin tidak dapat membatalkan perjanjian yang telah mereka buat demi Tuhan. Sebagai akibatnya, Gibeon dijadikan tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat Israel dan untuk mezbah Tuhan, sesuai dengan keputusan yang diambil oleh para pemimpin.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 9 Kitab Yosua, serta konteks yang relevan:

Latar Belakang Pasal 9 Kitab Yosua

1. Konteks Historis

Pasal 9 dari Kitab Yosua terjadi setelah bangsa Israel memasuki Tanah Kanaan di bawah kepemimpinan Yosua. Mereka telah mengalami beberapa kemenangan militer, termasuk penaklukan kota Yerikho dan Ai. Pada saat ini, ketakutan di antara bangsa-bangsa Kanaan mulai meningkat karena keberhasilan Israel.

2. Konteks Budaya

Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan berhala dan perjanjian antar suku. Banyak bangsa Kanaan memiliki dewa-dewa mereka sendiri dan sering kali terlibat dalam perang untuk mempertahankan wilayah mereka. Dalam konteks ini, Gibeonites (penduduk Gibeon) menggunakan tipu daya untuk menyelamatkan diri dari penaklukan Israel.

3. Konteks Literatur

Pasal ini merupakan bagian dari narasi yang lebih besar dalam Kitab Yosua yang menggambarkan penaklukan dan pembagian tanah Kanaan. Gaya penulisan dalam Kitab Yosua cenderung naratif dan historis, dengan fokus pada tindakan Tuhan melalui bangsa Israel.

4. Konteks Teologis

Teologis, pasal ini menunjukkan tema kedaulatan Tuhan dan pentingnya kesetiaan terhadap perjanjian. Meskipun bangsa Israel terjebak dalam tipu daya Gibeonites, Tuhan tetap berdaulat atas situasi tersebut. Ini juga menggarisbawahi pentingnya kebijaksanaan dan kehati-hatian dalam membuat perjanjian.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 9, dalam pasal 7 dan 8, bangsa Israel mengalami kekalahan di Ai karena dosa Achan, yang menyebabkan mereka harus menghadapi konsekuensi dari ketidaktaatan. Namun, setelah mengatasi masalah tersebut, mereka berhasil merebut Ai dan memperkuat posisi mereka di Kanaan. Pasal 9 dimulai dengan reaksi bangsa-bangsa Kanaan terhadap keberhasilan Israel, yang mendorong Gibeonites untuk menggunakan tipu daya agar dapat bertahan hidup.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat lebih menghargai dinamika yang terjadi dalam pasal 9 dan bagaimana hal itu berkontribusi pada narasi keseluruhan Kitab Yosua.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yosua pasal 9 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Persekutuan yang Menipu
  Orang-orang Gibeon menggunakan tipu daya untuk mengikat perjanjian dengan Israel, menunjukkan pentingnya kebijaksanaan dan kehati-hatian dalam membuat keputusan. (Yosua 9:3-5)

• Kekurangan dalam Mencari Petunjuk Tuhan
  Israel tidak meminta petunjuk dari Tuhan sebelum membuat perjanjian dengan Gibeon, yang mengakibatkan konsekuensi yang tidak diinginkan. (Yosua 9:14)

• Sumpah dan Kesetiaan
  Para pemimpin Israel terikat oleh sumpah yang mereka buat kepada Gibeon, menunjukkan pentingnya komitmen dan kesetiaan dalam perjanjian. (Yosua 9:18-19)

• Konsekuensi dari Keputusan yang Buruk
  Meskipun mereka terjebak dalam perjanjian yang tidak tepat, Israel tetap harus menghormati sumpah mereka, yang mengajarkan tentang tanggung jawab atas keputusan yang diambil. (Yosua 9:20)

• Peran Gibeon dalam Pelayanan
  Gibeon dijadikan tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat Israel dan untuk mezbah Tuhan, menunjukkan bagaimana Tuhan dapat menggunakan situasi yang tidak ideal untuk tujuan-Nya. (Yosua 9:23, 27)

• Takut akan Tuhan
  Rasa takut Gibeon terhadap Tuhan dan tindakan-Nya di Mesir dan terhadap raja-raja Amori menunjukkan bagaimana ketakutan akan Tuhan dapat mendorong tindakan yang bijaksana. (Yosua 9:9-10)

Topik-topik ini mencerminkan tema-tema penting dalam hubungan antara Tuhan, umat-Nya, dan bangsa-bangsa lain, serta pelajaran moral yang dapat diambil dari tindakan dan keputusan yang diambil oleh Yosua dan orang Israel.

Nama Orang

• Yosua: Pemimpin Israel yang memimpin umat dalam penaklukan tanah Kanaan.
• Raja-raja orang Het: Pemimpin dari suku Het yang bersekutu melawan Israel.
• Raja-raja orang Amori: Pemimpin dari suku Amori yang bersekutu melawan Israel.
• Raja-raja orang Kanaan: Pemimpin dari suku Kanaan yang bersekutu melawan Israel.
• Raja-raja orang Feris: Pemimpin dari suku Feris yang bersekutu melawan Israel.
• Raja-raja orang Hewi: Pemimpin dari suku Hewi yang bersekutu melawan Israel.
• Raja-raja orang Yebus: Pemimpin dari suku Yebus yang bersekutu melawan Israel.
• Sihon: Raja Hesybon, salah satu raja Amori yang dikalahkan oleh Israel.
• Og: Raja Basan, salah satu raja Amori yang dikalahkan oleh Israel.
• Para pemimpin umat: Pemimpin dari bangsa Israel yang terlibat dalam perjanjian dengan Gibeon.

Nama Lokasi

• Gibeon: Kota tempat tinggal orang-orang yang berunding dengan Yosua.
• Kefira: Salah satu kota orang-orang Gibeon.
• Beerot: Salah satu kota orang-orang Gibeon.
• Kiryat-Yearim: Salah satu kota orang-orang Gibeon.
• Yerikho: Kota yang pertama kali ditaklukkan oleh Yosua dan orang Israel.
• Ai: Kota yang kedua ditaklukkan oleh Yosua dan orang Israel.
• Gilgal: Tempat perkemahan Yosua dan orang Israel saat berunding dengan orang Gibeon.
• Mesir: Negara asal yang disebutkan dalam konteks kabar tentang Tuhan Israel.
• Asytarot: Kota tempat tinggal Og, raja Basan.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Yosua pasal 9:

1. Raja-raja

   • Mengacu pada raja-raja di sebelah barat sungai Yordan yang bersatu untuk melawan Yosua dan orang Israel.

2. Gibeon

   • Kota yang dihuni oleh orang-orang yang menipu Yosua untuk mengikat perjanjian, meskipun mereka tinggal dekat.

3. Perjanjian

   • Kesepakatan yang dibuat antara Yosua dan orang-orang Gibeon, yang berujung pada konsekuensi bagi orang Israel.

4. Penipuan

   • Taktik yang digunakan oleh orang-orang Gibeon untuk menyamar sebagai utusan dari negeri jauh agar bisa selamat.

5. Sumpah

   • Janji yang diucapkan oleh para pemimpin Israel demi Tuhan, yang mengikat mereka untuk tidak membunuh orang Gibeon.

6. Tukang belah kayu dan tukang timba air

   • Pekerjaan yang diberikan kepada orang Gibeon sebagai konsekuensi dari perjanjian yang mereka buat dengan Israel.

7. Kebijaksanaan

   • Kualitas yang seharusnya dimiliki oleh orang Israel dalam meminta petunjuk Tuhan sebelum mengambil keputusan.

8. Takut

   • Alasan di balik tindakan orang Gibeon, yang merasa terancam oleh kekuatan Israel dan ingin menyelamatkan diri.

9. Kota-kota

   • Menyebutkan kota-kota Gibeon, Kefira, Beerot, dan Kiryat-Yearim yang menjadi bagian dari wilayah orang Gibeon.

10. Tuhan

    • Referensi kepada Allah Israel, yang menjadi pusat dari perjanjian dan tindakan yang diambil oleh Yosua dan orang Israel.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal 9 dari Kitab Yosua.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab Yosua pasal 9:

Pertanyaan Refleksi

1. Keputusan Tanpa Doa: Mengapa orang Israel tidak meminta petunjuk Tuhan sebelum membuat perjanjian dengan orang Gibeon? Apa yang bisa kita pelajari dari keputusan mereka untuk tidak berdoa?

2. Kecerdikan dan Penipuan: Apa yang bisa kita pelajari tentang kecerdikan orang Gibeon dalam menggunakan penipuan untuk menyelamatkan diri mereka? Bagaimana hal ini mencerminkan sifat manusia dalam menghadapi situasi sulit?

3. Sumpah dan Tanggung Jawab: Bagaimana perjanjian yang dibuat oleh para pemimpin Israel mencerminkan pentingnya sumpah dan komitmen dalam hubungan kita dengan orang lain? Apa implikasi dari keputusan mereka untuk menghormati sumpah tersebut?

4. Identitas dan Keberanian: Apa yang bisa kita pelajari tentang identitas orang Gibeon yang memilih untuk berbohong demi keselamatan mereka? Apakah tindakan mereka dapat dibenarkan dalam konteks iman dan ketakutan akan Tuhan?

5. Peran Tuhan dalam Sejarah: Bagaimana peristiwa ini menunjukkan bahwa Tuhan tetap berdaulat meskipun ada kesalahan manusia? Apa yang bisa kita ambil dari perspektif ini dalam kehidupan kita sehari-hari?

Pertanyaan Diskusi

1. Strategi Perang: Bagaimana strategi orang Gibeon untuk berpura-pura berasal dari negeri jauh dapat dibandingkan dengan strategi lain yang digunakan dalam peperangan dalam Alkitab? Apa yang membuat strategi ini unik?

2. Dampak Perjanjian: Apa dampak jangka panjang dari perjanjian yang dibuat antara orang Israel dan orang Gibeon? Bagaimana hal ini mempengaruhi hubungan antara kedua kelompok di masa depan?

3. Tindakan Pemimpin: Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dari tindakan para pemimpin Israel yang bersumpah untuk melindungi orang Gibeon? Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip ini dalam kepemimpinan kita sendiri?

4. Konteks Budaya: Bagaimana konteks budaya pada zaman itu mempengaruhi cara orang Gibeon dan orang Israel berinteraksi? Apa yang bisa kita pelajari tentang interaksi antarbudaya dari kisah ini?

5. Tuhan dan Keadilan: Bagaimana kita memahami keadilan Tuhan dalam konteks perjanjian yang dibuat dengan orang Gibeon? Apakah ada pertentangan antara keadilan dan kasih dalam situasi ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan pelajaran dari Kitab Yosua pasal 9!

Dari Kitab Yosua pasal 9, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari:

1. Kewaspadaan dan Kebijaksanaan:

   • Yosua dan orang Israel tidak meminta petunjuk Tuhan sebelum membuat keputusan untuk mengikat perjanjian dengan orang Gibeon. Ini mengingatkan kita untuk selalu mencari bimbingan Tuhan dalam setiap keputusan yang kita ambil, terutama yang penting.

2. Kepentingan Perjanjian:

   • Perjanjian yang diikat oleh Yosua menunjukkan betapa pentingnya komitmen dan integritas. Sekali kita berjanji, kita harus berusaha untuk menepatinya, meskipun situasi berubah.

3. Menghadapi Konsekuensi:

   • Meskipun orang Gibeon menipu, Yosua tetap menghormati perjanjian yang telah dibuat. Ini mengajarkan kita untuk bertanggung jawab atas keputusan kita dan menghadapi konsekuensi dari tindakan kita.

4. Kerendahan Hati dan Pengakuan:

   • Orang Gibeon mengakui ketakutan mereka dan bersedia untuk menjadi hamba. Ini menunjukkan pentingnya kerendahan hati dan pengakuan akan keadaan kita di hadapan Tuhan dan orang lain.

5. Pelayanan kepada Tuhan:

   • Orang Gibeon dijadikan tukang belah kayu dan tukang timba air untuk rumah Tuhan. Ini mengingatkan kita bahwa setiap orang, terlepas dari latar belakangnya, dapat berkontribusi dalam pelayanan kepada Tuhan.

Doa Terkait Pasal Yosua 9:

1. Doa untuk Kebijaksanaan: "Tuhan yang Maha Bijaksana, ajar aku untuk selalu mencari petunjuk-Mu dalam setiap keputusan yang aku ambil. Berikan aku kebijaksanaan untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, dan bimbinglah langkahku agar sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Komitmen: "Ya Tuhan, aku bersyukur atas setiap perjanjian yang telah Engkau berikan dalam hidupku. Bantu aku untuk selalu menepati janji-janji yang telah aku buat, baik kepada-Mu maupun kepada sesama. Berikan aku kekuatan untuk bertanggung jawab atas setiap komitmen yang aku ambil. Amin."

3. Doa untuk Kerendahan Hati: "Tuhan, ajar aku untuk selalu rendah hati dan mengakui ketidakberdayaanku di hadapan-Mu. Bantu aku untuk tidak merasa lebih baik dari orang lain, tetapi untuk melihat setiap orang sebagai ciptaan-Mu yang berharga. Amin."

4. Doa untuk Pelayanan: "Ya Tuhan, aku ingin hidupku menjadi berkat bagi orang lain. Bantu aku untuk menemukan cara-cara di mana aku dapat melayani-Mu dan sesama, seperti orang Gibeon yang bersedia menjadi hamba. Ajar aku untuk melayani dengan sepenuh hati. Amin."

5. Doa untuk Perlindungan dan Bimbingan: "Tuhan, aku memohon perlindungan-Mu atas setiap langkahku. Bimbinglah aku agar tidak terjebak dalam tipu daya dan ajar aku untuk selalu bersandar pada-Mu dalam setiap aspek kehidupanku. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis Pasal 9 dari Kitab Yosua menggunakan model 5W+2H:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang upaya penduduk Gibeon untuk menipu Yosua dan orang Israel agar mengikat perjanjian dengan mereka. Mereka berpura-pura datang dari negeri yang jauh dengan membawa bekal yang tampak buruk untuk meyakinkan orang Israel. Yosua dan pemimpin Israel akhirnya mengikat perjanjian dengan mereka tanpa meminta petunjuk dari Tuhan.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yosua: Pemimpin Israel yang mengikat perjanjian dengan Gibeon.
  • Penduduk Gibeon: Mereka yang berpura-pura datang dari negeri jauh untuk menipu orang Israel.
  • Para pemimpin Israel: Mereka yang bersumpah untuk melindungi Gibeon setelah mengikat perjanjian.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Perkemahan di Gilgal: Tempat di mana Yosua dan orang Israel berada saat menerima Gibeon.
  • Gibeon: Kota tempat tinggal penduduk yang menipu Yosua.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Peristiwa ini terjadi setelah penaklukan Yerikho dan Ai, ketika orang Israel sedang dalam perjalanan untuk menaklukkan tanah Kanaan.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Penduduk Gibeon takut akan kekuatan Tuhan yang menyertai orang Israel dan ingin menyelamatkan diri mereka dari kehancuran. Mereka menggunakan tipu daya untuk menghindari pertempuran.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Penduduk Gibeon menyiapkan bekal yang tampak buruk dan berpura-pura datang dari jauh. Mereka meyakinkan Yosua dan orang Israel untuk mengikat perjanjian. Yosua dan pemimpin Israel tidak meminta petunjuk Tuhan sebelum membuat keputusan.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Dampak:
  • Perjanjian ini mengakibatkan orang Israel terpaksa membiarkan Gibeon hidup dan menjadikan mereka sebagai tukang belah kayu dan tukang timba air untuk umat Israel dan untuk mezbah Tuhan.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi Pasal 9 dari Kitab Yosua, serta konteks dan implikasi dari peristiwa yang terjadi. Semoga ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Alkitab!

Pada pasal 9 Kitab Yosua, raja-raja di sekitar Sungai Yordan, pegunungan, dan pantai Laut Besar bersekutu untuk menyerang Yosua dan orang Israel. Namun, penduduk Gibeon menggunakan tipu daya dengan menyamar sebagai orang yang datang dari negeri yang jauh. Mereka berhasil membuat perjanjian dengan Yosua dan orang Israel tanpa diketahui bahwa mereka sebenarnya adalah tetangga mereka. Setelah mengetahui kebohongan ini, Yosua menjadikan mereka pembelah kayu dan tukang timba air untuk umat Israel dan mazbah TUHAN.

Dalam pasal ini, kita belajar bahwa kita harus berhati-hati dalam mengambil keputusan dan tidak boleh menilai hanya dari penampilan luar. Meskipun orang Israel telah bersumpah untuk tidak membunuh mereka, mereka tetap memperlakukan mereka sebagai hamba dan pekerja. Ini mengingatkan kita untuk tetap setia pada janji-janji kita dan bertindak dengan keadilan dalam segala situasi.

Latar belakang dari pasal ke-9 dalam Kitab Yosua adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan dan memasuki tanah Kanaan. Mereka telah mengalahkan kota-kota Yerikho dan Ai. Bangsa Kanaan, yang mendiami tanah tersebut, mulai merasa takut akan kekuatan Israel dan mencoba mencari cara untuk melawan mereka.

Konteks Budaya:
Bangsa Kanaan pada saat itu memiliki sistem politik yang terdiri dari banyak kota-kota yang diperintah oleh raja-raja mereka sendiri. Mereka juga memiliki agama politeistik yang melibatkan penyembahan berhala dan praktik-praktik keagamaan yang bertentangan dengan iman Israel kepada Allah yang satu.

Konteks Literatur:
Kitab Yosua adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan perjalanan bangsa Israel di bawah pimpinan Yosua untuk menduduki tanah Kanaan yang telah dijanjikan oleh Allah kepada nenek moyang mereka, Abraham.

Konteks Teologis:
Tujuan utama dari Kitab Yosua adalah untuk menunjukkan bagaimana Allah memenuhi janji-Nya kepada bangsa Israel dan memberikan mereka tanah Kanaan. Kitab ini juga mengajarkan pentingnya setia kepada Allah dan konsekuensi dari ketidaksetiaan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, bangsa Gibeon, salah satu kota Kanaan, mendekati bangsa Israel dengan menyamar sebagai orang-orang yang datang dari jauh. Mereka berbohong kepada Yosua dan para pemimpin Israel bahwa mereka ingin membuat perjanjian damai dengan mereka. Yosua dan para pemimpin Israel tidak meminta petunjuk dari Allah dan dengan cerobohnya membuat perjanjian dengan mereka tanpa mengetahui bahwa mereka sebenarnya adalah tetangga mereka yang dekat.

Dalam pasal 9, ketika kebohongan mereka terungkap, bangsa Israel merasa terikat oleh perjanjian yang telah mereka buat. Namun, mereka memutuskan untuk tidak membunuh bangsa Gibeon karena mereka telah bersumpah demi nama Tuhan. Meskipun mereka marah dengan kebohongan tersebut, mereka memutuskan untuk menjadikan bangsa Gibeon sebagai budak dan pekerja paksa.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal ke-9 dalam Kitab Yosua.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Yosua pasal 9:

1. Persekutuan dengan bangsa-bangsa di sekitar (Yosua 9:1-2)
- Raja-raja di sebelah barat Sungai Yordan bergabung untuk menyerang Yosua dan orang-orang Israel.

2. Tipu daya penduduk Gibeon (Yosua 9:3-15)
- Penduduk Gibeon menyamar sebagai orang yang datang dari negeri yang jauh dan meminta perjanjian dengan orang Israel.
- Mereka menggunakan tipu daya dengan membawa bekal yang sudah tua dan rusak.

3. Persahabatan dengan penduduk Gibeon (Yosua 9:16-21)
- Orang Israel mengikat perjanjian dengan penduduk Gibeon tanpa menanyakan keputusan TUHAN.
- Para pemimpin umat bersumpah untuk membiarkan mereka hidup.

4. Keluhan umat Israel terhadap para pemimpin (Yosua 9:22-27)
- Umat Israel mengeluh kepada para pemimpin karena mereka tidak membunuh penduduk Gibeon seperti yang diharapkan.
- Para pemimpin menjelaskan bahwa mereka telah bersumpah demi TUHAN untuk membiarkan mereka hidup.

5. Hukuman terhadap penduduk Gibeon (Yosua 9:23, 27)
- Yosua mengutuk penduduk Gibeon untuk menjadi pembelah kayu dan tukang timba air bagi rumah Allah.

6. Pengabdian penduduk Gibeon kepada umat Israel (Yosua 9:27)
- Penduduk Gibeon menjadi pembelah kayu dan tukang timba air untuk umat Israel dan mazbah TUHAN.

7. Pengaruh peristiwa ini sampai hari ini (Yosua 9:27)
- Peristiwa ini tercatat dalam Kitab Yosua dan menjadi bagian dari sejarah umat Israel.

Referensi: Yosua 9:1-27

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Raja-raja di sebelah barat Sungai Yordan
- Orang Het
- Orang Amori
- Orang Kanaan
- Orang Feris
- Orang Hewi
- Orang Yebus
- Penduduk Gibeon
- Yosua
- Orang-orang Israel
- Para tua-tua dan penduduk negeri Gibeon
- Sihon, Raja Hesybon
- Og, Raja Basan

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Sungai Yordan
- Pegunungan
- Daerah bukit
- Tepi pantai Laut Besar
- Lebanon
- Gilgal
- Mesir
- Yerikho
- Ai
- Asytarot
- Gibeon
- Kefira
- Beerot
- Kiryat-Yearim
- Kota-kota mereka

Kata kunci dalam Kitab Yosua pasal 9 adalah sebagai berikut:

1. Raja-raja: Merujuk kepada para penguasa di sebelah barat Sungai Yordan yang bergabung untuk menyerang Yosua dan orang-orang Israel.
2. Gibeon: Nama kota yang dihuni oleh orang-orang yang menipu Yosua dengan menyamar sebagai orang yang datang dari negeri yang jauh.
3. Tipu daya: Tindakan yang dilakukan oleh penduduk Gibeon dengan menyembunyikan identitas mereka dan membuat kesepakatan dengan Yosua.
4. Perjanjian: Kesepakatan yang diikat antara Yosua dan penduduk Gibeon untuk membiarkan mereka hidup.
5. Sumpah: Para pemimpin umat Israel bersumpah kepada penduduk Gibeon untuk tidak membunuh mereka.
6. Pembelah kayu dan tukang timba air: Tugas yang diberikan kepada penduduk Gibeon setelah mereka diampuni, yaitu menjadi pelayan di rumah Allah dan melayani umat Israel.
7. Kuasa Allah: Yosua memperlakukan penduduk Gibeon sesuai dengan perintah Allah untuk memberikan seluruh negeri kepada umat Israel dan memusnahkan penduduknya.

Ini adalah beberapa kata kunci yang dapat diidentifikasi dalam pasal 9 Kitab Yosua.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan tipu daya yang dilakukan oleh penduduk Gibeon?
2. Bagaimana reaksi orang-orang Israel terhadap perjanjian yang mereka buat dengan penduduk Gibeon?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari kesalahan yang dilakukan oleh orang-orang Israel dalam tidak meminta petunjuk TUHAN sebelum membuat perjanjian dengan penduduk Gibeon?
4. Bagaimana Yosua menangani situasi ini setelah mengetahui bahwa mereka telah ditipu oleh penduduk Gibeon?

Pertanyaan diskusi:
1. Apakah tindakan tipu daya yang dilakukan oleh penduduk Gibeon dapat dibenarkan? Mengapa atau mengapa tidak?
2. Bagaimana pendekatan Yosua dalam menghadapi situasi ini dapat menjadi teladan bagi kita dalam menghadapi situasi yang sulit atau mengecewakan?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari kesalahan orang-orang Israel dalam tidak meminta petunjuk TUHAN sebelum membuat perjanjian dengan penduduk Gibeon?
4. Bagaimana prinsip-prinsip kebijaksanaan dan kepercayaan kepada TUHAN dapat diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari berdasarkan kisah ini?

Hal menarik terkait Kitab Yosua pasal 9:
1. Kisah ini menunjukkan pentingnya kewaspadaan dan kebijaksanaan dalam menghadapi tipu daya dan penipuan.
2. Meskipun orang-orang Israel telah membuat perjanjian dengan penduduk Gibeon, mereka tetap membiarkan mereka hidup sebagai akibat dari sumpah yang telah mereka ikrarkan. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga integritas dan kepercayaan dalam menjalankan janji-janji kita.
3. Kisah ini juga mengingatkan kita akan pentingnya meminta petunjuk dan kehendak TUHAN dalam setiap keputusan yang kita buat, agar kita tidak terjebak dalam situasi yang tidak dikehendaki oleh-Nya.
4. Yosua memilih untuk menghormati perjanjian yang telah dibuat, meskipun mereka telah ditipu. Hal ini menunjukkan integritas dan tanggung jawab sebagai pemimpin yang setia kepada janji-janji yang telah diucapkan.

Dari pasal 9 Kitab Yosua, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kewaspadaan terhadap tipu daya: Pasal ini mengajarkan pentingnya untuk tidak mudah terpengaruh oleh tipu daya dan kebohongan. Orang Gibeon berpura-pura menjadi orang asing yang datang dari negeri yang jauh, tetapi sebenarnya mereka adalah tetangga Israel. Kita perlu bijaksana dalam menghadapi situasi yang mungkin mengelabui kita.

2. Konsultasi dengan Tuhan: Orang Israel tidak meminta petunjuk Tuhan sebelum membuat perjanjian dengan orang Gibeon. Kita perlu belajar untuk selalu mencari kehendak Tuhan dalam setiap keputusan yang kita ambil. Konsultasikan rencana dan keputusan kita dengan Tuhan melalui doa dan membaca Firman-Nya.

3. Setia pada sumpah: Meskipun orang Israel merasa ditipu, mereka tetap setia pada sumpah yang telah mereka buat dengan orang Gibeon. Mereka membiarkan mereka hidup dan memenuhi peran sebagai pembelah kayu dan tukang timba air. Kita perlu belajar untuk setia pada janji dan sumpah yang kita buat, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon hikmat dan kebijaksanaan dalam menghadapi tipu daya dan kebohongan yang mungkin kita hadapi dalam hidup ini.

2. Meminta petunjuk Tuhan dalam setiap keputusan yang kita ambil, agar kita tidak terjebak dalam situasi yang tidak dikehendaki-Nya.

3. Memohon kemampuan untuk setia pada sumpah dan janji yang kita buat, baik kepada Tuhan maupun kepada sesama.

4. Meminta kasih dan pengampunan Tuhan jika kita pernah terjebak dalam tipu daya atau tidak setia pada sumpah yang kita buat.

5. Memohon kekuatan untuk hidup dengan integritas dan kejujuran, sehingga kita dapat menjadi saksi yang baik bagi Tuhan di dunia ini.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan firman Tuhan.

Analisis Yosua 9 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang tipu daya penduduk Gibeon untuk menyelamatkan diri dari serangan bangsa Israel. Mereka berpura-pura datang dari negeri yang jauh dan meminta Yosua untuk mengikat perjanjian damai.

Who (Siapa):

• Yosua: Pemimpin bangsa Israel.
• Penduduk Gibeon: Orang Hewi yang tinggal di dekat bangsa Israel. Mereka menggunakan tipu daya untuk menghindari pemusnahan.
• Para pemimpin umat Israel: Mereka bersumpah kepada penduduk Gibeon tanpa meminta petunjuk Tuhan.

When (Kapan): Setelah Yosua menaklukkan Yerikho dan Ai, berita tentang kekuatan Israel tersebar ke seluruh Kanaan.

Where (Di mana): Peristiwa ini terjadi di Kanaan, khususnya di Gilgal (perkemahan Israel) dan Gibeon.

Why (Mengapa):

• Penduduk Gibeon: Mereka takut akan kekuatan Israel dan ingin menyelamatkan diri dari pemusnahan.
• Yosua dan para pemimpin: Mereka tertipu oleh penampilan dan cerita penduduk Gibeon, dan tidak meminta petunjuk Tuhan sebelum membuat perjanjian.

How (Bagaimana):

• Penduduk Gibeon menggunakan pakaian usang, bekal roti kering, dan kantong anggur robek untuk meyakinkan Yosua bahwa mereka datang dari negeri yang jauh.
• Yosua dan para pemimpin terburu-buru membuat perjanjian tanpa meminta petunjuk Tuhan.
• Setelah menyadari tipu daya tersebut, Yosua menghukum penduduk Gibeon dengan menjadikan mereka pembelah kayu dan tukang timba air untuk rumah Tuhan.

Pelajaran:

• Pentingnya mencari petunjuk Tuhan dalam setiap keputusan, terutama yang penting.
• Kecerdikan dan tipu daya dapat digunakan untuk tujuan baik maupun buruk.
• Tuhan tetap menggenapi janji-Nya meskipun manusia melakukan kesalahan.

Tambahan:

Kisah ini menunjukkan bahwa meskipun Yosua adalah pemimpin yang dipilih Tuhan, ia tetap bisa membuat kesalahan. Hal ini mengingatkan kita bahwa kita semua adalah manusia yang tidak sempurna dan membutuhkan bimbingan Tuhan dalam hidup kita.