Statistik	16 pasal, 433 ayat, 9.447 kata
Penulis	Rasul Paulus (Rom 1:1).
Tema	Kebenaran Allah telah Dinyatakan; Dibenarkan oleh Iman.
Waktu	Sekitar tahun 57
Tempat	Korintus (Rom 15:25-32; Kis 19:21; 20:1-3)
Kata Kunci	Kebenaran.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang membenarkan kita

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini diletakkan di depan ketiga belas suratnya yang lain. Paulus menulis surat ini dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan dengan tradisi gereja Katolik-Roma, jemaat di Roma tidak didirikan oleh Petrus atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang dari Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin juga oleh orang-orang Yahudi yang bertobat pada hari Pentakosta (Kis 2:10). Paulus tidak memandang Roma sebagai wilayah khusus dari rasul lain (Rom 15:20).

Di surat Roma Paulus meyakinkan orang percaya di Roma bahwa dia sudah berkali-kali merencanakan untuk memberitakan Injil kepada mereka, namun hingga saat itu kedatangannya masih dihalangi (Rom 1:13-15; Rom 15:22). Dia menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka sehingga menyatakan rencananya untuk datang dengan segera (Rom 15:23-32).

Ketika menulis surat ini, menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga (bd. Rom 15:25-26; Kis 20:2-3; 1Kor 16:5-6), Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (Rom 16:23; 1Kor 1:14). Sementara menulis surat ini melalui pembantunya Tertius (Rom 16:22), dia sedang merencanakan kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta (Kis 20:16; sekitar musim semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem (Rom 15:25-27). Segera setelah itu, Paulus mengharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk menginjil dan mengunjungi gereja di Roma pada perjalanannya untuk memperoleh bantuan dari mereka bila makin ke barat (Rom 15:24,28).

1. Pendahuluan
   (Rom 1:1-17)
   
2. I. Kebutuhan Mendesak Manusia Akan Kebenaran
   (Rom 1:18-3:20)
   
1. A. Kebutuhan Orang Bukan Yahudi
   (Rom 1:18-32)
   
2. B. Kebutuhan Orang Yahudi
   (Rom 2:1-3:8)
   
3. C. Kebutuhan Semua Orang
   (Rom 3:9-20)
   
3. II. Penyediaan Kebenaran yang Mulia oleh Allah
   (Rom 3:21-5:21)
   
1. A. Pembenaran oleh Iman Diringkaskan
   (Rom 3:21-31)
   
2. B. Pembenaran oleh Iman Digambarkan Dalam Abraham
   (Rom 4:1-25)
   
3. C. Berkat dan Keyakinan yang Menyertai Pembenaran
   (Rom 5:1-11)
   
4. D. Adam dan Kristus Dibandingkan
   (Rom 5:12-21)
   
1. 1. Adam/Dosa/Penjatuhan Hukuman/Kematian
   
2. 2. Kristus/Kasih Karunia/Pembenaran/Hidup
   
4. III.Kebenaran Berkarya Melalui Iman
   (Rom 6:1-8:39)
   
1. A. Kebebasan dari Perbudakan Dosa
   (Rom 6:1-23)
   
1. 1. Mati Bersama Kristus terhadap Dosa
   (Rom 6:1-14)
   
2. 2. Hidup Bersama Kristus sebagai Hamba Kebenaran
   (Rom 6:15-23)
   
2. B. Kebebasan dari Pertentangan di Bawah Hukum Taurat
   (Rom 7:1-25)
   
3. C. Kebebasan Melalui Hukum Roh Kehidupan
   (Rom 8:1-39)
   
5. IV. Kebenaran oleh Iman Berkaitan dengan Israel
   (Rom 9:1-11:36)
   
1. A. Persoalan Penolakan Israel
   (Rom 9:1-10:21)
   
2. B. Kemenangan Rencana Allah
   (Rom 11:1-36)
   
6. V. Penerapan Praktis dari Kebenaran oleh Iman
   (Rom 12:1-15:13)
   
1. A. Orang Percaya dan Penyerahan Diri
   (Rom 12:1-2)
   
2. B. Orang Percaya dan Masyarakat
   (Rom 12:3-21)
   
3. C. Orang Percaya dan Pemerintah
   (Rom 13:1-7)
   
4. D. Orang Percaya dan Hukum Kasih
   (Rom 13:8-15:13)
   
7. Penutup
   (Rom 15:14-16:27)
   

Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanan ke Spanyol. Tujuannya lipat dua.

1. (1) Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran Paulus (mis. Rom 3:8; Rom 6:1-2,15), Paulus merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya selama dua puluh lima tahun.
2. (2) Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi (mis. Rom 2:1-29; Rom 3:1,9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi (mis. Rom 11:11-36).

1. Anugerah.
Kebenaran yang berkali-kali ditanamkan ialah bahwa jika kita dapat menjadi Kristen, Allah yang harus melakukannya. Anugerah Allah itu diberikan dengan cuma-cuma, kita tidak dapat melakukan sendiri. Namun demikian, kita tidak boleh juga menganggap hal itu sepele. Telusurilah tema ini dalam seluruh surat Roma: Rom 1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11: 5-6.

2. Iman.
Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada saat yang sama, tidak berarti kita hanya semata-mata percaya tentang Dia, tetapi menerima firman Allah, menaati-Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini, dan juga bagaimana ia mendefinisikannya. Apakah iman kita cukup besar? 1:5 (lihat 15:18); Rom 1:16-17; 3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17.

3. Pembebasan (atau Pembenaran).
Kata di atas diambil dari istilah yang ada dalam sidang pengadilan. Allah membebaskan - atau 'membenarkan' - pendosa, menyatakannya'benar', oleh karena apa yang telah Yesus lakukan sebagai penggantinya. Lihat bagaimana Paulus mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman: Rom 1:17; 3:21-26; 4:1-25; 5:8-11, 15-21; 10:1-10.

4. Kebersamaan.
Perhatikan apa yang Paulus katakan bahwa kita semua berdosa dan kita diselamatkan bersama-sama. Ia menggunakan gambaran tentang tubuh ketika ia ingin menunjukkan bagaimana kita harus bekerja sama satu dengan yang lain. Walaupun hal-hal yang mengganggu dan memecah belah Kristen pada zaman Paulus berbeda dengan masa kini, apakah ia memberikan pedoman yang dapat kita terapkan saat ini? Khususnya lihat 14:1-15:7.

5. Allah adalah Raja.
Kita mendapat kesan yang jelas bahwa walaupun manusia tidak percaya, Allah tetap mengendalikan dunia, sebagaimana Ia mengatur kehidupan Kristen. Hal ini menjadi jaminan yang sangat berarti bagi mereka yang percaya, walaupun kita tidak dapat mengerti bagaimana Ia melakukannya. Bacalah seluruh pasal 9 dan 10 sekali lagi. Bagaimana keduanya saling mengisi?

Tema Surat Roma diketengahkan dalam Rom 1:16-17, yaitu bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran Allah sebagai jawaban terhadap murka-Nya kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan kebenaran-kebenaran dasar dari Injil. Pertama, Paulus menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran adalah umum (Rom 1:18--3:20). Karena baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa dan karena itu di bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus (Rom 3:21--4:25).

Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman dan setelah mendapatkan keyakinan akan keselamatan kita (pasal 5; Rom 5:1-21), karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam kematian kita bagi dosa dengan Kristus (pasal 6; Rom 6:1-23), pembebasan kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut hukum Taurat (pasal 7; Rom 7:1-26), pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah dan hidup baru kita "melalui Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan (pasal 8; Rom 8:1-39). Allah sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya kendatipun ketidakpercayaan Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan -- sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Rom 12:1--14:23). Paulus mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya pribadi (pasal 15; Rom 15:1-33) dan ucapan salam pribadi yang panjang, nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16; Rom 16:1-27).

Tujuh ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling hebat dalam PB.
2. (2) Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi (mis. Rom 3:1,4-6,9,31).
3. (3) Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam menyampaikan sifat sesungguhnya dari Injil.
4. (4) Paulus menyampaikan "kebenaran Allah" sebagai inti penyataan Injil (Rom 1:16-17): Allah membereskan segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus.
5. (5) Paulus memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama dengan persediaan Allah di dalam Kristus untuk masing-masing aspek:
1. (a) dosa sebagai pelanggaran pribadi (Rom 1:1--5:11), dan
2. (b) prinsip "dosa" (Yun. _he hamartia_), yaitu kecenderungan bawaan yang alami untuk berbuat dosa yang tinggal dalam hati setiap orang sejak kejatuhan Adam (Rom 5:12--8:39).
6. (6) Roma 8 (Rom 8:1-39) adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab mengenai peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
7. (7) Surat Roma berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan Kristus oleh orang Yahudi (terkecuali suatu golongan sisa), dan tentang rencana penebusan Allah yang bermula dari Israel dan akhirnya menuju kembali kepada Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Dibenarkan oleh iman

Kesalahan yang sama dari orang Yahudi maupun bukan Yahudi. Pembenaran oleh iman, bukan hukum Taurat.

3:1 Kelebihan orang Yahudi;
3:3 yang tidak hilang dari mereka;
3:9 hukum Taurat juga menyatakan dosa mereka;
3:20 karena itu tidak ada manusia yang dibenarkan oleh hukum Taurat;
3:28 namun semua orang, tanpa kecuali, dibenarkan hanya oleh iman;
3:31 tetapi hukum Taurat bukan ditiadakan/dibatalkan.

Kelebihan orang Yahudi dan kesetiaan Allah (3:1-8)
Semua manusia adalah orang berdosa (3:9-20)
Manusia dibenarkan karena iman (3:21-31)

Allah, Yesus.

Allah, Kristus, Taurat, Yahudi, Yesus, Yunani

Seluruh dosa mengurangi kemuliaan Allah yang untuknya kita diciptakan - karena itu semua dunia bersalah di hadapan Allah, tidak mampu dengan perbuatan apapun memperoleh penerimaan Allah. Pembenaran di hadapan Allah diselesaikan dengan demikian semata-mata ke dalam anugerah Allah secara cuma-cuma melalui Yesus Kristus kepada semua yang mau menerimanya sebagai pemberian cuma-cuma.

ay. 22. Injil mengeluarkan tidak seorangpun yang tidak memasukkan diri mereka sendiri dengan menolak karya sempurna Yesus Kristus yang ditetapkan. Cap terbaik kebenaran-diri sendiri tidak akan bertahan di hadapan Allah. Kita harus mengenakan kebenaran yang telah Allah tetapkan melalui Anak-Nya. Semua manusia sama diterima oleh Allah melalui Yesus Kristus. Dia hanya punya satu rencana keselamatan.

Dalam pasal 3 Kitab Roma, Paulus membahas tentang keuntungan menjadi orang Yahudi dan pentingnya kesetiaan Allah. Dia menjelaskan bahwa meskipun ada beberapa orang Yahudi yang tidak setia, itu tidak membatalkan kesetiaan Allah. Paulus juga menegaskan bahwa tidak ada yang benar di hadapan Allah, baik orang Yahudi maupun bukan Yahudi, karena semua orang berada di bawah dosa. Namun, kebenaran Allah telah dinyatakan melalui iman kepada Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Paulus menekankan bahwa manusia dibenarkan melalui iman, bukan melalui perbuatan berdasarkan Hukum Taurat. Dia juga menegaskan bahwa Allah adalah Allah bagi semua bangsa, bukan hanya bagi bangsa Yahudi, dan bahwa Hukum Taurat tetap dihormati dan dijunjung tinggi.

Latar belakang dari pasal 3 Kitab Roma adalah sebagai berikut:

1. Konteks Historis: Kitab Roma ditulis oleh Rasul Paulus sekitar tahun 57-58 Masehi. Pada saat itu, Roma adalah ibu kota Kekaisaran Romawi yang merupakan kekuatan politik dan budaya yang dominan di dunia kuno. Gereja di Roma terdiri dari orang-orang Yahudi dan non-Yahudi yang percaya kepada Yesus Kristus.

2. Konteks Budaya: Masyarakat Roma pada waktu itu didominasi oleh budaya Romawi yang kuat. Mereka memiliki sistem hukum yang kompleks, hierarki sosial yang ketat, dan banyak dewa-dewa yang mereka sembah. Orang-orang Kristen di Roma hidup di tengah-tengah budaya ini dan dihadapkan pada tantangan untuk hidup sesuai dengan ajaran Kristus.

3. Konteks Literatur: Kitab Roma adalah salah satu surat Paulus yang ditulis dalam bentuk surat. Surat-surat dalam zaman kuno biasanya ditulis untuk memberikan nasihat, pengajaran, atau dorongan kepada penerima surat. Surat-surat Paulus sering kali berisi pengajaran teologis yang mendalam.

4. Konteks Teologis: Pasal 3 Kitab Roma merupakan bagian dari pengajaran Paulus tentang kebenaran Allah dan keselamatan melalui iman dalam Yesus Kristus. Paulus menjelaskan bahwa semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, berdosa dan membutuhkan keselamatan yang datang melalui iman kepada Yesus Kristus.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus menjelaskan bahwa semua orang, baik Yahudi maupun non-Yahudi, berdosa dan tidak dapat menyelamatkan diri mereka sendiri melalui perbuatan baik atau kepatuhan terhadap hukum Taurat. Paulus juga mengajarkan bahwa keselamatan datang melalui iman kepada Yesus Kristus, bukan melalui perbuatan atau kepatuhan hukum. Ayat-ayat sebelumnya juga menyoroti pentingnya iman Abraham sebagai contoh iman yang benar.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Roma pasal 3:

1. Keuntungan menjadi orang Yahudi dan sunat (Roma 3:1-2)
- Pertanyaan tentang keuntungan menjadi orang Yahudi dan sunat.
- Kepercayaan firman Allah kepada orang Yahudi.

2. Ketidaksetiaan manusia dan kesetiaan Allah (Roma 3:3-4)
- Ketidaksetiaan manusia tidak membatalkan kesetiaan Allah.
- Allah tetap benar meskipun manusia berdusta.
- Kutipan dari Kitab Mazmur 51:6.

3. Kebenaran Allah dan kebenaran manusia (Roma 3:5-8)
- Ketidakbenaran manusia menunjukkan kebenaran Allah.
- Pertanyaan tentang keadilan Allah dalam menghukum.
- Kutipan dari Kitab Mazmur 51:4.

4. Semua orang berdosa (Roma 3:9-18)
- Tidak ada perbedaan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi, semua berada di bawah dosa.
- Kutipan dari Kitab Mazmur 14:1-3 dan 53:1-3.

5. Hukum Taurat dan pengenalan tentang dosa (Roma 3:19-20)
- Hukum Taurat tidak dapat membenarkan manusia di hadapan Allah.
- Hukum Taurat memperkenalkan pengenalan tentang dosa.

6. Kebenaran Allah melalui iman kepada Kristus (Roma 3:21-26)
- Kebenaran Allah telah dinyatakan melalui iman kepada Kristus.
- Semua orang dapat dibenarkan oleh kasih karunia Allah melalui penebusan dalam Yesus Kristus.
- Tujuan dari penebusan adalah untuk menunjukkan kebenaran-Nya dan membenarkan orang yang beriman kepada Yesus.

7. Manusia dibenarkan melalui iman, bukan perbuatan (Roma 3:27-31)
- Manusia dibenarkan melalui iman, terlepas dari perbuatan berdasarkan Hukum Taurat.
- Allah adalah Allah bagi semua orang, baik Yahudi maupun bukan Yahudi.
- Hukum Taurat tetap dihormati melalui iman.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Orang Yahudi
- Allah
- Manusia

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tidak ada lokasi yang secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.

Kata kunci dalam Kitab "Roma" pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Keuntungan: Pasal ini membahas tentang keuntungan menjadi orang Yahudi dan keuntungan dari sunat.
2. Firman Allah: Orang Yahudi dipercayakan firman Allah.
3. Ketidaksetiaan: Pertanyaan apakah ketidaksetiaan sebagian orang Yahudi membatalkan kesetiaan Allah.
4. Kebenaran Allah: Allah adalah benar sekalipun setiap orang adalah pembohong.
5. Murka: Pertanyaan apakah Allah adil untuk menimpakan murka atas kita.
6. Pendosa: Mengapa aku masih dihakimi sebagai seorang pendosa.
7. Kehancuran: Ada keruntuhan dan kehancuran di jalan mereka.
8. Hukum Taurat: Apa pun yang dikatakan oleh Hukum Taurat, diperuntukkan bagi mereka yang berada di bawah Hukum Taurat.
9. Dosa: Tidak ada manusia yang dapat dibenarkan di hadapan Allah dengan melakukan Hukum Taurat karena justru melalui Hukum Taurat itu, pengenalan tentang dosa datang.
10. Kebenaran Allah melalui iman: Kebenaran Allah telah dinyatakan melalui iman kepada Kristus Yesus bagi semua yang percaya.
11. Kasih karunia: Dibenarkan dengan cuma-cuma oleh kasih karunia-Nya melalui penebusan yang ada dalam Yesus Kristus.
12. Hukum iman: Manusia dibenarkan melalui iman, terlepas dari perbuatan-perbuatan berdasarkan Hukum Taurat.
13. Bangsa-bangsa bukan Yahudi: Allah adalah Allah bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi juga.
14. Hukum Taurat: Pasal ini menjunjung tinggi Hukum Taurat.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari pasal ini tentang keuntungan menjadi orang Yahudi atau keuntungan dari sunat?
2. Bagaimana ketidaksetiaan manusia tidak membatalkan kesetiaan Allah?
3. Bagaimana kebenaran Allah dapat terungkap melalui ketidakbenaran manusia?
4. Mengapa Allah dapat menghakimi dunia meskipun manusia berdosa?
5. Bagaimana kebenaran Allah dinyatakan tanpa Hukum Taurat melalui iman kepada Kristus Yesus?

Pertanyaan Diskusi:
1. Apa arti dari pernyataan bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi semuanya ada di bawah dosa?
2. Bagaimana pengenalan tentang dosa datang melalui Hukum Taurat?
3. Mengapa manusia tidak dapat dibenarkan di hadapan Allah dengan melakukan Hukum Taurat?
4. Apa perbedaan antara dibenarkan melalui perbuatan dan dibenarkan melalui iman?
5. Bagaimana kita dapat menjunjung tinggi Hukum Taurat sambil hidup dalam iman kepada Kristus?

Hal Menarik Terkait Kitab Roma Pasal 3:
1. Pasal ini menekankan bahwa semua orang, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, membutuhkan keselamatan melalui iman kepada Kristus Yesus.
2. Pasal ini menjelaskan bahwa Hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan manusia, tetapi digunakan untuk mengungkapkan pengenalan tentang dosa.
3. Pasal ini menunjukkan bahwa Allah adalah Allah bagi semua bangsa, bukan hanya bagi bangsa Yahudi.
4. Pasal ini menekankan bahwa manusia dibenarkan melalui iman, bukan melalui perbuatan berdasarkan Hukum Taurat.
5. Pasal ini mengajarkan bahwa kebenaran Allah dinyatakan melalui kasih karunia-Nya dan penebusan yang ada dalam Yesus Kristus.

Dari pasal 3 Kitab Roma, ada beberapa hal yang bisa kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Keadilan Allah: Pasal ini mengajarkan bahwa Allah adalah benar dan adil, meskipun manusia berdosa. Hal ini mengingatkan kita untuk percaya pada keadilan Allah dan mengandalkan-Nya dalam segala situasi.

2. Kepentingan iman: Pasal ini menekankan bahwa manusia dibenarkan oleh iman, bukan oleh perbuatan-perbuatan berdasarkan Hukum Taurat. Ini mengajarkan pentingnya iman dalam hubungan kita dengan Allah.

3. Kesatuan dalam dosa: Pasal ini mengajarkan bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, semua berada di bawah dosa. Ini mengingatkan kita bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkan diri sendiri melalui perbuatan baik, tetapi kita semua membutuhkan kasih karunia Allah.

4. Kebenaran Allah melalui Yesus Kristus: Pasal ini mengajarkan bahwa kebenaran Allah telah dinyatakan melalui iman kepada Kristus Yesus bagi semua yang percaya. Ini mengingatkan kita bahwa hanya melalui iman kepada Yesus kita dapat dibenarkan dan menerima kasih karunia-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk memahami dan menerima keadilan Allah dalam hidupmu, serta untuk mempercayai bahwa Dia adalah benar dan adil dalam segala hal.

2. Berdoa untuk memperkuat imanmu dan mengandalkan Allah dalam hidupmu sehari-hari, serta untuk memahami bahwa keselamatanmu tidak bergantung pada perbuatanmu, tetapi pada imanmu kepada Yesus Kristus.

3. Berdoa untuk kesadaran akan dosa-dosamu dan perlindungan dari godaan untuk mengandalkan perbuatan baikmu sendiri dalam mencari keselamatan.

4. Berdoa untuk terus tumbuh dalam imanmu kepada Yesus Kristus dan untuk memahami kebenaran Allah yang dinyatakan melalui-Nya.

5. Berdoa untuk kesatuan dan persatuan dalam iman, mengingat bahwa Allah adalah Allah bagi semua bangsa dan bahwa iman kepada-Nya adalah jalan untuk dibenarkan.

6. Berdoa untuk keselamatan dan pengampunan bagi mereka yang belum mengenal Yesus Kristus, agar mereka juga dapat mengalami kebenaran Allah melalui iman.

Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 3 Kitab Roma.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Roma Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Pasal 3 dari Kitab Roma membahas tentang keuntungan menjadi orang Yahudi, ketidaksetiaan manusia, kebenaran Allah, dan pembenaran melalui iman.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Paulus.

3. Where (Dimana):
- Pasal ini ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Roma.

4. When (Kapan):
- Pasal ini ditulis pada masa awal gereja, sekitar tahun 57-58 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk menjelaskan bahwa baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi, semua orang berada di bawah dosa dan membutuhkan pembenaran melalui iman kepada Yesus Kristus.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini menjelaskan bahwa keuntungan menjadi orang Yahudi adalah memiliki firman Allah, tetapi ketidaksetiaan manusia tidak membatalkan kesetiaan Allah.
- Paulus menegaskan bahwa tidak ada yang berbuat baik, dan semua orang berada di bawah dosa.
- Pembenaran tidak dapat dicapai melalui melakukan Hukum Taurat, tetapi melalui iman kepada Yesus Kristus.
- Paulus menjelaskan bahwa Allah adalah Allah bagi semua orang, baik Yahudi maupun bukan Yahudi, dan pembenaran melalui iman tersedia bagi semua orang.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam memahami isi dari Kitab Roma Pasal 3.