Dalam Kisah Para Rasul pasal 19, Paulus tiba di Efesus dan menemukan beberapa murid yang belum menerima Roh Kudus. Setelah menjelaskan bahwa baptisan Yohanes adalah untuk pertobatan dan mengarahkan mereka untuk percaya kepada Yesus, mereka dibaptis dalam nama Yesus. Paulus kemudian menumpangkan tangan kepada mereka, dan mereka menerima Roh Kudus, mulai berbicara dalam bahasa roh dan bernubuat. Selama dua tahun, Paulus mengajar di ruang kuliah Tiranus, dan banyak orang di Asia mendengar firman Tuhan, termasuk mujizat yang dilakukan melalui Paulus.

Namun, muncul konflik ketika Demetrius, seorang tukang perak, menghasut orang-orang untuk melawan Paulus karena ajarannya mengancam bisnis pembuatan patung dewi Artemis. Kerusuhan terjadi di kota, tetapi panitera kota menenangkan kerumunan dan menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa Paulus dan teman-temannya telah merusak kuil Artemis. Ia menyarankan agar masalah diselesaikan melalui jalur hukum yang benar, dan akhirnya kerumunan dibubarkan.

Berikut adalah latar belakang dari Kisah Para Rasul pasal 19, serta konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Kisah Para Rasul Pasal 19

1. Konteks Historis:

   • Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 63 M. Pasal 19 terjadi di Efesus, sebuah kota penting di Asia Kecil (sekarang Turki), yang merupakan pusat perdagangan dan agama, termasuk penyembahan dewi Artemis.
   • Efesus juga dikenal dengan kuil Artemis, yang merupakan salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Kuno.

2. Konteks Budaya:

   • Masyarakat Efesus sangat religius dan terikat pada praktik penyembahan dewa-dewi, terutama Artemis. Ini menciptakan tantangan bagi penginjilan Kristen, karena banyak orang yang terlibat dalam praktik sihir dan penyembahan berhala.
   • Dalam konteks ini, ajaran Paulus dan pengikutnya berhadapan langsung dengan budaya pagan yang kuat.

3. Konteks Literatur:

   • Kisah Para Rasul berfungsi sebagai catatan sejarah perkembangan gereja awal dan penyebaran Injil. Pasal 19 mencakup momen penting di mana banyak orang Efesus berbalik dari praktik sihir dan penyembahan berhala kepada iman Kristen.
   • Lukas menggunakan narasi ini untuk menunjukkan kuasa Allah melalui mujizat yang dilakukan oleh Paulus dan dampak dari penginjilan.

4. Konteks Teologis:

   • Pasal ini menekankan tema kuasa Allah dan otoritas nama Yesus. Melalui mujizat dan pengusiran roh jahat, Lukas menunjukkan bahwa Injil memiliki kekuatan untuk mengubah hidup dan membebaskan orang dari belenggu spiritual.
   • Ini juga menyoroti konflik antara iman Kristen dan praktik pagan, serta konsekuensi dari penolakan terhadap Injil.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 19, dalam pasal 18, kita melihat Paulus berada di Korintus, di mana ia mengajar dan membangun gereja. Ia kemudian pergi ke Efesus, di mana ia bertemu dengan beberapa murid yang hanya mengetahui baptisan Yohanes. Paulus menjelaskan kepada mereka tentang Yesus dan mereka dibaptis dalam nama Yesus. Ini menunjukkan transisi dari baptisan Yohanes ke baptisan Kristen yang lebih lengkap.

Kesimpulan

Kisah Para Rasul pasal 19 menggambarkan misi Paulus di Efesus, tantangan yang dihadapi dalam konteks budaya yang kuat, dan kuasa Allah yang dinyatakan melalui mujizat. Ini adalah bagian penting dari narasi yang menunjukkan pertumbuhan gereja awal dan dampak Injil di tengah masyarakat yang beragam.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 19 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Penerimaan Roh Kudus
  Paulus bertanya kepada murid-murid di Efesus tentang penerimaan Roh Kudus setelah mereka percaya, menunjukkan pentingnya pengalaman spiritual ini dalam kehidupan orang percaya. (Kisah Para Rasul 19:2)

• Baptisan Yohanes vs. Baptisan Yesus
  Paulus menjelaskan bahwa baptisan Yohanes adalah untuk pertobatan dan mengarahkan orang kepada Yesus, yang menunjukkan transisi dari baptisan lama ke baptisan dalam nama Yesus. (Kisah Para Rasul 19:4)

• Mujizat melalui Paulus
  Allah melakukan mujizat yang luar biasa melalui Paulus, termasuk penyembuhan dan pengusiran roh jahat, yang menunjukkan kuasa Allah yang bekerja melalui hamba-Nya. (Kisah Para Rasul 19:11-12)

• Peringatan terhadap Penyihir
  Beberapa tukang jampi Yahudi mencoba menggunakan nama Yesus tanpa pemahaman yang benar, yang berujung pada kegagalan dan menunjukkan bahwa nama Yesus tidak bisa dipakai sembarangan. (Kisah Para Rasul 19:13-16)

• Pertobatan dan Pengakuan Dosa
  Banyak orang yang percaya mengakui perbuatan mereka yang salah dan membakar kitab-kitab sihir mereka, menunjukkan pertobatan yang tulus dan komitmen untuk mengikuti Kristus. (Kisah Para Rasul 19:18-19)

• Konflik dengan Penyembahan Berhala
  Demetrius, seorang tukang perak, menghasut kerusuhan karena khawatir akan kehilangan penghasilan dari penyembahan dewi Artemis, menunjukkan konflik antara iman Kristen dan praktik penyembahan berhala. (Kisah Para Rasul 19:24-27)

• Kekacauan di Efesus
  Kerusuhan yang terjadi di Efesus menggambarkan tantangan yang dihadapi oleh gereja awal dalam menghadapi penolakan dan perlawanan dari masyarakat yang terikat pada tradisi dan kepercayaan lama. (Kisah Para Rasul 19:28-34)

• Pentingnya Ketertiban dalam Sidang
  Panitera kota menekankan pentingnya ketertiban dan prosedur hukum dalam menyelesaikan konflik, yang menunjukkan bahwa kekacauan tidak dapat dibenarkan. (Kisah Para Rasul 19:35-41)

Topik-topik ini mencerminkan dinamika pertumbuhan gereja awal, tantangan yang dihadapi, serta kuasa dan otoritas yang dimiliki oleh nama Yesus.

Nama Orang

• Apolos: Seorang pengkhotbah yang berada di Korintus.
• Paulus: Rasul yang menjelajahi daerah-daerah dan mengajar tentang Yesus.
• Yohanes: Pembaptis yang melakukan baptisan pertobatan.
• Tiranus: Pemilik ruang kuliah tempat Paulus mengajar.
• Skewa: Imam kepala Yahudi yang memiliki tujuh anak yang mencoba mengusir roh jahat.
• Demetrius: Tukang perak yang membuat kuil dewi Artemis dan memimpin protes.
• Gayus: Teman seperjalanan Paulus yang diseret dalam kerusuhan.
• Aristarkhus: Teman seperjalanan Paulus yang juga diseret dalam kerusuhan.
• Aleksander: Seorang Yahudi yang mencoba memberi penjelasan di depan orang banyak.
• Panitera kota: Pejabat yang menenangkan kerumunan.

Nama Lokasi

• Korintus: Kota tempat Apolos berada.
• Efesus: Kota tempat Paulus mengajar dan terjadi kerusuhan.
• Yerusalem: Tujuan perjalanan Paulus selanjutnya.
• Makedonia: Daerah yang akan dikunjungi Paulus.
• Akhaya: Daerah yang akan dikunjungi Paulus.
• Asia: Wilayah yang mendengar firman Tuhan melalui Paulus.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 19:

1. Paulus di Efesus

   • Paulus tiba di Efesus dan menemukan beberapa murid yang belum menerima Roh Kudus.

2. Baptisan Yohanes

   • Murid-murid tersebut dibaptis dengan baptisan Yohanes, yang merupakan baptisan pertobatan.

3. Baptisan dalam Nama Yesus

   • Setelah mendengar tentang Yesus, mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus.

4. Penerimaan Roh Kudus

   • Setelah Paulus menumpangkan tangan, Roh Kudus turun atas mereka, dan mereka mulai berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.

5. Pengajaran di Ruang Kuliah Tiranus

   • Paulus mengajar di ruang kuliah Tiranus selama dua tahun, menyebarkan firman Tuhan kepada semua penduduk Asia.

6. Mujizat oleh Paulus

   • Allah melakukan mujizat melalui Paulus, termasuk penyembuhan orang sakit dan pengusiran roh jahat.

7. Tujuh Anak Skewa

   • Tujuh anak dari imam kepala Yahudi mencoba mengusir roh jahat dengan nama Yesus, tetapi gagal dan dipermalukan.

8. Pengakuan dan Pertobatan

   • Banyak orang yang percaya mengakui perbuatan mereka dan membakar kitab-kitab sihir, menunjukkan pertobatan mereka.

9. Huru-hara di Efesus

   • Demetrius, seorang tukang perak, menghasut orang-orang untuk melawan Paulus karena ancaman terhadap penyembahan dewi Artemis.

10. Pernyataan Panitera Kota

    • Panitera kota menenangkan kerumunan dan menekankan pentingnya hukum dan ketertiban, serta mengingatkan mereka bahwa tidak ada tuduhan yang sah terhadap Paulus dan teman-temannya.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal 19 dari Kisah Para Rasul.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul pasal 19:

Pertanyaan Refleksi

1. Penerimaan Roh Kudus: Apa makna dari penerimaan Roh Kudus bagi Anda secara pribadi? Bagaimana pengalaman Anda dengan Roh Kudus dalam kehidupan sehari-hari?

2. Baptisan: Mengapa penting bagi Paulus untuk membaptis murid-murid yang hanya dibaptis dengan baptisan Yohanes? Apa yang bisa kita pelajari tentang pentingnya baptisan dalam iman Kristen saat ini?

3. Kuasa Nama Yesus: Dalam ayat 13-16, kita melihat bahwa nama Yesus memiliki kuasa yang luar biasa. Apa arti nama Yesus bagi Anda, dan bagaimana Anda melihat kuasa-Nya bekerja dalam hidup Anda?

4. Reaksi Terhadap Injil: Mengapa beberapa orang menolak ajaran Paulus meskipun banyak mujizat yang terjadi? Apa yang bisa kita pelajari tentang penolakan terhadap kebenaran dalam konteks saat ini?

5. Perubahan Hidup: Banyak orang yang terlibat dalam sihir dan praktik jahat mengakui kesalahan mereka dan membakar kitab-kitab sihir mereka. Apa arti pertobatan sejati bagi Anda, dan bagaimana Anda bisa menerapkannya dalam hidup Anda?

Pertanyaan Diskusi

1. Perbandingan Baptisan: Diskusikan perbedaan antara baptisan Yohanes dan baptisan dalam nama Yesus. Apa implikasi teologis dari perbedaan ini?

2. Mujizat dan Iman: Bagaimana mujizat yang dilakukan oleh Paulus mempengaruhi iman orang-orang di Efesus? Apakah Anda percaya bahwa mujizat masih terjadi di zaman sekarang? Mengapa atau mengapa tidak?

3. Konflik Budaya: Apa yang bisa kita pelajari dari reaksi Demetrius dan kerusuhan yang terjadi di Efesus tentang konflik antara iman Kristen dan budaya lokal? Bagaimana kita bisa menghadapi konflik serupa di masyarakat kita saat ini?

4. Peran Pemimpin: Apa yang bisa kita pelajari dari tindakan panitera kota dalam menenangkan kerusuhan? Bagaimana peran pemimpin dalam menjaga ketertiban dan keadilan dalam masyarakat?

5. Penyebaran Injil: Paulus menghabiskan dua tahun di Efesus untuk memberitakan Injil. Apa yang bisa kita pelajari tentang komitmen dan ketekunan dalam memberitakan Injil di zaman modern ini?

Hal-Hal Menarik

• Mujizat Melalui Benda: Perhatikan bagaimana Allah menggunakan saputangan dan kain yang pernah dipakai Paulus untuk menyembuhkan orang sakit. Apa yang ini katakan tentang iman dan kuasa Allah?

• Reaksi Terhadap Kebenaran: Diskusikan bagaimana reaksi orang-orang terhadap kebenaran Injil dapat bervariasi, dari penerimaan hingga penolakan yang keras. Apa yang bisa kita lakukan untuk menjangkau orang-orang yang skeptis?

• Kekuatan Nama Yesus: Renungkan tentang kekuatan nama Yesus dalam konteks kehidupan sehari-hari. Bagaimana kita bisa lebih mengandalkan nama-Nya dalam tantangan yang kita hadapi?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Kitab Kisah Para Rasul pasal 19!

Dari Kisah Para Rasul pasal 19, ada beberapa pelajaran penting yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari:

Pelajaran yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Pentingnya Menerima Roh Kudus:

   • Paulus menanyakan kepada murid-murid di Efesus apakah mereka telah menerima Roh Kudus. Ini menunjukkan bahwa menerima Roh Kudus adalah bagian penting dari iman Kristen. Kita perlu membuka hati dan meminta bimbingan Roh Kudus dalam hidup kita.

2. Baptisan yang Benar:

   • Baptisan Yohanes adalah baptisan pertobatan, tetapi Paulus mengarahkan mereka untuk dibaptis dalam nama Yesus. Ini mengingatkan kita akan pentingnya memahami makna baptisan dan komitmen kita kepada Kristus.

3. Kuasa Nama Yesus:

   • Ketika Paulus melakukan mujizat dan orang-orang sakit disembuhkan melalui saputangan yang dipakai olehnya, ini menunjukkan kuasa nama Yesus. Kita harus percaya bahwa nama Yesus memiliki kuasa untuk menyembuhkan dan membebaskan.

4. Pentingnya Mengajarkan Kebenaran:

   • Paulus mengajar dengan berani di rumah ibadat dan ruang kuliah Tiranus. Ini mengingatkan kita untuk berani menyampaikan kebenaran dan firman Tuhan kepada orang lain, meskipun ada tantangan.

5. Respon Terhadap Penolakan:

   • Ketika ada orang yang menolak ajaran Paulus, ia memisahkan diri dan melanjutkan pelayanannya. Ini mengajarkan kita untuk tidak putus asa ketika menghadapi penolakan, tetapi terus melanjutkan misi kita.

6. Konsekuensi dari Praktik Sihir:

   • Banyak orang yang terlibat dalam sihir mengakui kesalahan mereka dan membakar kitab-kitab sihir mereka. Ini menunjukkan pentingnya pertobatan dan melepaskan diri dari praktik yang tidak sesuai dengan iman kita.

7. Tantangan dan Huru-hara:

   • Ketika ada huru-hara di Efesus, Paulus tetap tenang dan tidak terburu-buru. Ini mengajarkan kita untuk tetap tenang dan bijaksana dalam menghadapi situasi sulit.

Doa Terkait Pasal Tersebut:

1. Doa untuk Menerima Roh Kudus: "Tuhan, aku bersyukur atas karunia Roh Kudus yang Engkau berikan. Bantu aku untuk selalu peka terhadap bimbingan-Mu dan penuhi aku dengan Roh-Mu agar aku dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Kekuatan dalam Mengajar: "Ya Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk menyampaikan kebenaran-Mu kepada orang lain. Bantu aku untuk menjadi saksi yang setia dan berani dalam memberitakan Injil. Amin."

3. Doa untuk Pertobatan: "Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah aku atas segala dosa dan kesalahan yang telah aku lakukan. Bantu aku untuk melepaskan diri dari segala praktik yang tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

4. Doa untuk Menghadapi Tantangan: "Tuhan, ketika aku menghadapi tantangan dan penolakan, berikanlah aku ketenangan dan kebijaksanaan untuk tetap fokus pada misi-Mu. Bantu aku untuk tidak putus asa, tetapi terus melangkah maju. Amin."

5. Doa untuk Kuasa Nama Yesus: "Ya Yesus, aku percaya akan kuasa nama-Mu. Aku memohon agar Engkau menyembuhkan dan membebaskan aku dari segala belenggu yang mengikatku. Dalam nama-Mu, aku berdoa. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam pertumbuhan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 19:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang perjalanan Paulus di Efesus, pertemuannya dengan murid-murid yang belum menerima Roh Kudus, baptisan dalam nama Yesus, mujizat yang dilakukan oleh Paulus, dan huru-hara yang terjadi akibat pengaruh ajaran Paulus terhadap penyembahan dewi Artemis.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Paulus: Penginjil yang mengajarkan tentang Yesus dan melakukan mujizat.
  • Apolos: Penginjil yang berada di Korintus.
  • Demetrius: Tukang perak yang memimpin protes terhadap Paulus.
  • Murid-murid: Sekitar dua belas orang yang dibaptis oleh Paulus.
  • Aleksander: Seorang Yahudi yang mencoba menjelaskan situasi kepada orang banyak.
  • Panitera kota: Yang menenangkan kerumunan dan memberikan penjelasan.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Efesus: Tempat di mana Paulus mengajar dan melakukan mujizat.
  • Ruang kuliah Tiranus: Tempat di mana Paulus berbicara setiap hari.
  • Kuil Artemis: Tempat penyembahan dewi Artemis yang menjadi pusat protes.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Pasal ini menggambarkan peristiwa yang terjadi selama perjalanan Paulus di Efesus, yang berlangsung selama sekitar dua tahun.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Paulus ingin menyebarkan Injil dan meyakinkan orang-orang tentang Kerajaan Allah. Huru-hara terjadi karena ajaran Paulus mengancam bisnis penyembahan dewi Artemis, yang membuat para tukang perak merasa terancam.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Paulus membaptis murid-murid dalam nama Yesus dan menumpangkan tangan kepada mereka sehingga mereka menerima Roh Kudus.
  • Melalui mujizat yang dilakukan Paulus, banyak orang percaya dan mengakui perbuatan mereka yang salah.
  • Huru-hara terjadi ketika Demetrius menghasut orang-orang untuk melawan Paulus, yang menyebabkan kerumunan berkumpul dan berteriak.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah:
  • Sekitar dua belas orang murid yang dibaptis oleh Paulus.
  • Nilai kitab-kitab sihir yang dibakar ditaksir lima puluh ribu uang perak.
  • Kerumunan yang berkumpul di gedung kesenian sangat besar, tetapi tidak ada angka pasti yang disebutkan.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari Kisah Para Rasul pasal 19, serta membantu dalam memahami peristiwa yang terjadi di dalamnya.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 19, Paulus tiba di Efesus dan menemukan beberapa murid yang belum menerima Roh Kudus. Setelah mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus, Roh Kudus turun atas mereka dan mereka mulai berbicara dalam berbagai bahasa. Paulus mengajar dengan berani selama tiga bulan di sinagoge, tetapi ketika beberapa orang menolak percaya, ia meninggalkan mereka dan mengajak para muridnya ke sekolah Tiranus. Selama dua tahun, semua orang di Asia mendengar firman Tuhan dan banyak mukjizat dilakukan melalui tangan Paulus. Namun, ada juga pengusir setan Yahudi yang mencoba menggunakan nama Paulus untuk mengusir roh jahat, tetapi roh jahat itu mengalahkan mereka. Hal ini membuat takut dan memuliakan nama Tuhan Yesus. Banyak orang yang percaya membakar buku-buku sihir mereka dan firman Tuhan terus bertumbuh. Setelah itu, Paulus berencana pergi ke Yerusalem dan Roma, tetapi terjadi kerusuhan di Efesus karena Demetrius, seorang pengrajin perak, khawatir akan kehilangan penghasilan dari pembuatan kuil-kuil perak Dewi Artemis. Orang-orang marah dan menyeret teman seperjalanan Paulus ke gedung kesenian, tetapi Paulus tidak diizinkan masuk. Akhirnya, panitera kota membubarkan kerumunan dan menenangkan orang-orang Efesus.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 19 berisi kisah tentang Paulus di Efesus. Latar belakang historisnya adalah pada abad pertama Masehi, Efesus adalah salah satu kota terbesar di Asia Kecil dan pusat kegiatan perdagangan serta keagamaan. Efesus juga terkenal dengan kuil dewi Artemis.

Dalam konteks budaya, Efesus adalah tempat di mana praktik-praktik pagan dan kepercayaan-kepercayaan mistik sangat kuat. Orang-orang di Efesus terlibat dalam penyembahan berhala dan praktik sihir.

Secara literatur, Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas adalah seorang penulis yang terlatih dan menggunakan gaya narasi yang terperinci dan akurat.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kisah Para Rasul 19:1-10, Paulus tiba di Efesus dan menemukan beberapa orang yang telah dibaptis dengan baptisan Yohanes Pembaptis. Paulus memberitakan Injil kepada mereka dan mereka dibaptis kembali dalam nama Yesus. Paulus juga mengajar di sinagoge selama tiga bulan, tetapi ketika beberapa orang menentangnya, ia pindah ke aula sekolah Tyrannus dan mengajar di sana selama dua tahun.

Dalam ayat-ayat berikutnya, Kisah Para Rasul 19:11-20, Lukas mencatat bagaimana Allah melakukan mujizat-mujizat besar melalui tangan Paulus di Efesus. Banyak orang yang percaya dan berbalik dari praktik-praktik sihir mereka. Namun, ada juga orang-orang yang mencoba menggunakan nama Yesus tanpa memiliki hubungan yang benar dengan-Nya, dan mereka mengalami kegagalan.

Secara teologis, kisah ini menunjukkan kuasa Allah yang bekerja melalui Paulus untuk menyatakan kebenaran Injil dan mengalahkan kekuatan-kekuatan jahat. Ini juga menekankan pentingnya baptisan dalam nama Yesus dan pentingnya memiliki hubungan yang benar dengan Kristus.

Dengan latar belakang ini, kita dapat memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 19 Kisah Para Rasul dengan lebih baik.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 19:

1. Pembaptisan dalam Roh Kudus (ayat 2-6)
- Paulus bertanya kepada murid-murid apakah mereka menerima Roh Kudus setelah mereka percaya (ayat 2)
- Murid-murid mengaku belum pernah mendengar tentang Roh Kudus (ayat 2)
- Paulus membaptis mereka dalam nama Tuhan Yesus dan Roh Kudus turun atas mereka (ayat 5-6)

2. Pelayanan Paulus di Efesus (ayat 8-10)
- Paulus masuk ke sinagoge dan berbicara dengan berani selama tiga bulan (ayat 8)
- Paulus mengajar tentang Kerajaan Allah dan meyakinkan orang-orang (ayat 8)
- Beberapa orang menolak percaya dan mengatakan hal-hal jahat tentang Jalan itu (ayat 9)
- Paulus meninggalkan mereka dan mengajak para murid pergi, sambil bertukar pikiran setiap hari di sekolah Tiranus (ayat 9-10)

3. Mukjizat dan pengusiran setan (ayat 11-20)
- Allah melakukan banyak mukjizat melalui tangan Paulus (ayat 11-12)
- Pengusir setan Yahudi mencoba menggunakan nama Paulus untuk mengusir roh jahat, tetapi roh jahat menolak (ayat 13-16)
- Orang yang kerasukan roh jahat mengalahkan pengusir setan dan mereka melarikan diri (ayat 16)
- Banyak orang menjadi takut dan nama Tuhan Yesus semakin dimuliakan (ayat 17)
- Orang-orang yang percaya membakar buku-buku sihir mereka (ayat 18-20)

4. Kerusuhan di Efesus (ayat 21-41)
- Demetrius, seorang pengrajin perak, mengeluhkan pengaruh Paulus terhadap bisnis pembuatan kuil-kuil perak Dewi Artemis (ayat 24-27)
- Orang-orang Efesus marah dan berteriak-teriak memuliakan Artemis (ayat 28-34)
- Panitera kota menenangkan orang banyak dan mengingatkan mereka tentang pentingnya kuil Dewi Artemis (ayat 35-41)

Orang-orang:
- Apolos: Berada di Korintus.
- Paulus: Melewati daerah pedalaman dan sampai di Efesus.
- Murid-murid: Ditemukan oleh Paulus di Efesus. Mereka belum menerima Roh Kudus dan dibaptis dalam baptisan Yohanes.
- Yohanes: Membaptis dengan baptisan pertobatan.
- Yesus: Diberitakan kepada murid-murid oleh Paulus.
- Tujuh anak laki-laki Skewa: Salah seorang imam besar Yahudi yang mencoba mengusir roh jahat dengan menyebut nama Tuhan Yesus.

Lokasi:
- Korintus: Tempat Apolos berada.
- Efesus: Tempat Paulus tiba dan menemukan beberapa murid. Tempat Paulus berbicara dengan berani selama tiga bulan dan mengajak para murid pergi ke sekolah Tiranus. Tempat terjadinya kerusuhan mengenai Jalan itu.
- Sinagoge: Tempat Paulus masuk dan berbicara dengan berani selama tiga bulan.
- Sekolah Tiranus: Tempat Paulus bertukar pikiran dengan para murid setiap hari selama dua tahun.
- Makedonia: Tempat yang akan dilewati oleh Paulus setelah ia pergi ke Yerusalem.
- Akhaya: Tempat yang akan dilewati oleh Paulus setelah ia pergi ke Yerusalem.
- Roma: Tempat yang ingin dilihat oleh Paulus setelah ia pergi ke Yerusalem.
- Asia: Tempat di mana semua orang yang tinggal di sana mendengar firman Tuhan melalui Paulus. Tempat terjadinya kerusuhan mengenai Jalan itu.
- Gedung kesenian: Tempat di mana orang banyak berkumpul dan terjadi kekacauan.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 19 adalah sebagai berikut:

1. Apolos: Seorang pengajar yang berada di Korintus saat Paulus datang ke Efesus.
2. Paulus: Rasul yang melewati daerah pedalaman dan tiba di Efesus. Ia bertanya kepada beberapa murid apakah mereka menerima Roh Kudus.
3. Roh Kudus: Paulus bertanya kepada murid-murid apakah mereka menerima Roh Kudus setelah mereka percaya. Mereka mengaku belum pernah mendengar tentang Roh Kudus.
4. Baptisan Yohanes: Murid-murid tersebut mengaku bahwa mereka dibaptis dengan baptisan Yohanes.
5. Yesus: Paulus memberitahu murid-murid bahwa Yohanes membaptis dengan baptisan pertobatan dan mengajak mereka untuk percaya kepada Yesus.
6. Sinagoge: Paulus masuk ke sinagoge dan berbicara dengan berani selama tiga bulan, meyakinkan orang-orang tentang Kerajaan Allah.
7. Tiranus: Paulus mengajak para murid pergi dan bertukar pikiran setiap hari di sekolah Tiranus selama dua tahun.
8. Mukjizat: Allah melakukan banyak mukjizat yang luar biasa melalui tangan Paulus, seperti menyembuhkan orang sakit dan mengusir roh jahat.
9. Demetrius: Seorang pengrajin perak yang membuat kuil-kuil perak Dewi Artemis di Efesus.
10. Dewi Artemis: Kuil Dewi Artemis adalah tempat penyembahan yang penting di Efesus. Paulus telah membuat banyak orang berbalik dan mengatakan bahwa allah yang dibuat dengan tangan manusia bukanlah Allah.
11. Kekacauan: Terjadi kerusuhan di Efesus karena orang-orang marah terhadap pengaruh Paulus yang mengancam bisnis pembuatan kuil-kuil perak Dewi Artemis.
12. Aleksander: Seorang Yahudi yang mencoba membela diri di hadapan orang banyak, tetapi tidak berhasil karena orang banyak berteriak memuliakan Dewi Artemis.
13. Panitera kota: Meminta orang-orang Efesus untuk tetap tenang dan tidak bertindak gegabah dalam menghadapi kerusuhan tersebut.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya menerima Roh Kudus setelah percaya kepada Yesus?
2. Bagaimana pengalaman Paulus dengan murid-murid di Efesus menggambarkan pentingnya pemahaman yang benar tentang baptisan?
3. Mengapa Paulus memilih untuk mengajar di sekolah Tiranus selama dua tahun? Apa yang dapat kita pelajari dari pendekatan pengajaran Paulus ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kisah ini menunjukkan kekuatan dan otoritas Yesus dalam mengusir roh jahat?
2. Mengapa pengrajin perak Demetrius dan tukang-tukangnya merasa terancam oleh pengajaran Paulus? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi mereka terhadap pengajaran Paulus?
3. Bagaimana reaksi orang-orang Efesus terhadap kerusuhan ini menggambarkan pentingnya memahami dan menghormati kepercayaan agama orang lain?

Hal menarik terkait Kisah Para Rasul pasal 19:
1. Kisah ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman yang benar tentang baptisan dan penerimaan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
2. Pengalaman Paulus dengan roh jahat yang mengakui Yesus dan Paulus, tetapi tidak mengenal orang lain, menunjukkan bahwa hanya melalui iman yang benar dalam Yesus kita dapat memiliki otoritas atas roh jahat.
3. Reaksi orang-orang Efesus terhadap pengajaran Paulus menggambarkan betapa kuatnya pengaruh kepercayaan agama dan kebiasaan budaya dalam masyarakat pada saat itu.

Dari pasal 19 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya menerima Roh Kudus: Seperti yang terjadi pada murid-murid di Efesus, kita juga perlu memastikan bahwa kita telah menerima Roh Kudus setelah kita percaya kepada Yesus. Roh Kudus memberikan kuasa dan pengarahan dalam hidup kita.

2. Pentingnya baptisan dalam nama Tuhan Yesus: Paulus membaptis murid-murid di Efesus dalam nama Tuhan Yesus. Baptisan adalah tanda publik dari iman kita kepada Yesus dan menjadi bagian dari komunitas gereja.

3. Pentingnya berani berbicara tentang Kerajaan Allah: Paulus berbicara dengan berani di sinagoge selama tiga bulan, meyakinkan orang-orang tentang Kerajaan Allah. Kita juga harus berani berbicara tentang iman kita dan membagikan kabar baik kepada orang lain.

4. Pentingnya menghormati dan memuliakan nama Tuhan Yesus: Ketika nama Tuhan Yesus disebutkan, roh-roh jahat takut dan orang-orang mulai menghormati dan memuliakan nama-Nya. Kita juga harus menghormati dan memuliakan nama Tuhan Yesus dalam segala hal yang kita lakukan.

5. Pentingnya meninggalkan praktik-praktik yang bertentangan dengan iman: Banyak orang yang sebelumnya melakukan sihir membakar buku-buku mereka setelah mereka percaya kepada Yesus. Kita juga harus meninggalkan praktik-praktik yang bertentangan dengan iman kita dan hidup sesuai dengan kehendak Tuhan.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan, kami bersyukur atas pengajaran yang kami dapatkan dari pasal 19 Kitab Kisah Para Rasul. Kami berdoa agar Engkau memberikan kami keberanian untuk menerima Roh Kudus dan hidup dalam kuasa-Nya. Bantu kami untuk hidup dalam baptisan yang benar dan menjadi bagian dari komunitas gereja yang setia. Berikan kami keberanian untuk berbicara tentang Kerajaan-Mu dan membagikan kabar baik kepada orang lain. Bantu kami untuk menghormati dan memuliakan nama Tuhan Yesus dalam segala hal yang kami lakukan. Tolong kami untuk meninggalkan praktik-praktik yang bertentangan dengan iman kami dan hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Terima kasih Tuhan, dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.

Analisis 5W+1H Kisah Para Rasul 19

Who (Siapa):

• Paulus: Tokoh utama dalam pasal ini, seorang rasul yang menyebarkan Injil.
• Apollos: Seorang pengkhotbah Kristen yang fasih dan berpengetahuan luas, disebutkan sedang berada di Korintus.
• Murid-murid di Efesus: Sekelompok orang percaya yang telah dibaptis dalam nama Yohanes, tetapi belum menerima Roh Kudus.

What (Apa):

• Perjalanan Paulus: Paulus melakukan perjalanan misionaris melalui daerah pedalaman dan tiba di Efesus.
• Pertemuan dengan murid-murid: Paulus bertemu dengan beberapa murid di Efesus dan menemukan bahwa mereka belum menerima Roh Kudus.
• Pemberitaan Injil: Paulus mengajarkan tentang Yesus Kristus dan baptisan dalam Roh Kudus.
• Manifestasi Roh Kudus: Banyak orang percaya mengalami baptisan Roh Kudus, disertai tanda-tanda ajaib seperti berbicara dalam bahasa roh dan bernubuat.
• Pertumbuhan Gereja: Gereja di Efesus bertumbuh pesat dan Firman Tuhan tersebar luas.
• Penentangan terhadap Injil: Tukang-tukang perak di Efesus menentang Paulus karena khotbahnya mengancam bisnis mereka yang berkaitan dengan penyembahan Artemis.

When (Kapan):

• Tidak disebutkan secara spesifik, tetapi merupakan bagian dari perjalanan misionaris Paulus yang ketiga.

Where (Di mana):

• Efesus: Sebuah kota besar di Asia Kecil (Turki modern), pusat penyembahan dewi Artemis.

Why (Mengapa):

• Paulus: Untuk memberitakan Injil dan mendirikan gereja di Efesus.
• Murid-murid: Untuk menerima Roh Kudus dan mengalami kepenuhan hidup dalam Kristus.
• Tukang-tukang perak: Untuk melindungi bisnis mereka yang terancam oleh penyebaran Injil.

How (Bagaimana):

• Paulus: Melalui khotbah, pengajaran, dan pelayanan, termasuk penumpangan tangan untuk baptisan Roh Kudus.
• Roh Kudus: Menyatakan kuasa-Nya melalui tanda-tanda ajaib dan karunia rohani.
• Pertumbuhan Gereja: Melalui kesaksian orang percaya dan penyebaran Firman Tuhan.

Kesimpulan:

Kisah Para Rasul 19 menggambarkan kuasa Roh Kudus yang bekerja melalui Paulus untuk membawa kebangunan rohani di Efesus. Pasal ini menunjukkan pentingnya baptisan Roh Kudus bagi orang percaya dan dampak Injil yang transformatif dalam kehidupan individu dan masyarakat.