Dalam Lukas 11, Yesus mengajarkan murid-murid-Nya tentang doa, memberikan contoh Doa Bapa Kami dan menekankan pentingnya ketekunan dalam berdoa. Ia menggunakan perumpamaan tentang seorang sahabat yang meminta roti di tengah malam untuk menunjukkan bahwa Allah akan menjawab permohonan kita, terutama dalam memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta. Yesus juga mengusir setan dari seorang yang bisu, tetapi beberapa orang menuduh-Nya menggunakan kuasa Beelzebul. Ia menjelaskan bahwa kerajaan yang terpecah tidak dapat bertahan dan menegaskan bahwa kuasa-Nya berasal dari Allah.

Selanjutnya, Yesus mengkritik orang-orang Farisi dan ahli Taurat karena fokus pada ritual luar tanpa memperhatikan keadilan dan kasih. Ia memperingatkan mereka tentang konsekuensi dari tindakan mereka yang menolak para nabi dan menuntut darah para nabi yang telah dibunuh. Yesus menekankan bahwa yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan dan memelihara firman Allah, bukan hanya mereka yang memiliki hubungan fisik dengan-Nya. Akhirnya, para ahli Taurat dan Farisi berusaha menjebak Yesus dengan pertanyaan-pertanyaan untuk menangkap-Nya.

Berikut adalah latar belakang dari Lukas 11 dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Lukas 11

1. Konteks Historis:

   • Kitab Lukas ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan rekan Paulus, sekitar tahun 70-90 M. Lukas menulis untuk orang-orang non-Yahudi, menjelaskan kehidupan dan ajaran Yesus dengan cara yang dapat dipahami oleh mereka.
   • Pada masa itu, masyarakat Yahudi berada di bawah kekuasaan Romawi, dan ada ketegangan antara tradisi Yahudi dan pengaruh budaya Helenistik.

2. Konteks Budaya:

   • Dalam budaya Yahudi, doa dan praktik keagamaan sangat penting. Ada banyak tradisi dan ritual yang diikuti oleh orang Yahudi, termasuk cara berdoa.
   • Yesus mengajarkan cara berdoa yang lebih intim dan pribadi, berbeda dari praktik formal yang umum.

3. Konteks Literatur:

   • Lukas 11 berisi ajaran Yesus yang berfokus pada doa, termasuk Doa Bapa Kami (Lukas 11:2-4). Ini menunjukkan pentingnya komunikasi langsung dengan Allah.
   • Lukas sering menekankan belas kasih dan penerimaan, yang terlihat dalam ajaran Yesus di pasal ini.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi Lukas menekankan bahwa Yesus adalah Juruselamat bagi semua orang, bukan hanya bagi orang Yahudi. Dalam Lukas 11, Yesus mengajarkan bahwa Allah mendengarkan doa semua orang yang datang kepada-Nya dengan iman.
   • Pasal ini juga menyoroti pentingnya iman dan ketekunan dalam berdoa.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum Lukas 11, di Lukas 10, Yesus mengutus 72 murid-Nya untuk memberitakan Injil dan melakukan mujizat. Mereka kembali dengan sukacita, melaporkan keberhasilan mereka. Yesus kemudian mengajarkan tentang pentingnya kerendahan hati dan menerima anak-anak sebagai contoh iman yang sejati (Lukas 10:21-24).

Setelah itu, seorang ahli Taurat bertanya kepada Yesus tentang cara memperoleh hidup yang kekal, yang mengarah pada perumpamaan tentang Orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37). Ini menunjukkan bahwa kasih kepada sesama adalah inti dari ajaran Yesus.

Dengan memahami konteks ini, pembaca dapat lebih menghargai ajaran Yesus dalam Lukas 11, terutama mengenai doa dan hubungan yang intim dengan Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 11 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Pengajaran tentang Doa
  Yesus mengajarkan murid-murid-Nya bagaimana berdoa dengan memberikan contoh Doa Bapa Kami, menekankan pentingnya hubungan dengan Allah dan pengampunan.
  (Lukas 11:1-4)

• Ketekunan dalam Doa
  Yesus menggunakan perumpamaan tentang seorang sahabat yang meminta roti di tengah malam untuk menunjukkan pentingnya ketekunan dalam berdoa dan keyakinan bahwa Allah akan menjawab permohonan kita.
  (Lukas 11:5-10)

• Pemberian yang Baik dari Allah
  Yesus menjelaskan bahwa Allah, sebagai Bapa yang baik, akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta, menunjukkan kasih dan perhatian-Nya kepada umat-Nya.
  (Lukas 11:11-13)

• Pengusiran Setan
  Yesus mengusir setan dari seorang yang bisu, yang menunjukkan kuasa-Nya atas roh jahat dan menegaskan bahwa Kerajaan Allah telah datang.
  (Lukas 11:14-20)

• Tanda Yunus
  Yesus menyatakan bahwa generasi yang jahat ini akan menerima tanda Yunus, menekankan pentingnya pertobatan dan pengakuan akan kebenaran.
  (Lukas 11:29-32)

• Pentingnya Mendengarkan Firman Allah
  Yesus menekankan bahwa berbahagia adalah mereka yang mendengarkan dan memelihara firman Allah, bukan hanya yang memiliki hubungan fisik dengan-Nya.
  (Lukas 11:27-28)

• Peringatan terhadap Farisi dan Ahli Taurat
  Yesus mengkritik orang-orang Farisi dan ahli Taurat karena fokus pada ritual luar tanpa memperhatikan keadilan dan kasih, serta menekankan bahwa mereka menghalangi orang lain untuk mengenal Allah.
  (Lukas 11:37-52)

• Konflik dengan Pemimpin Agama
  Pasal ini menggambarkan ketegangan antara Yesus dan pemimpin agama, yang berusaha menjebak-Nya dengan pertanyaan-pertanyaan sulit, menunjukkan penolakan mereka terhadap ajaran-Nya.
  (Lukas 11:53-54)

Setiap topik ini mencerminkan ajaran dan tindakan Yesus yang relevan bagi kehidupan iman dan hubungan dengan Allah.

Nama Orang

• Yesus: Tokoh utama dalam pasal ini, yang mengajarkan tentang doa dan mengusir setan.
• Yohanes: Seorang nabi yang mengajarkan doa kepada murid-muridnya.
• Beelzebul: Nama yang digunakan untuk merujuk kepada penghulu setan.
• Iblis: Dikenal sebagai musuh Allah, yang berusaha menggoda manusia.
• Ratu dari Selatan: Tokoh yang akan bangkit pada waktu penghakiman.
• Salomo: Raja yang dikenal bijaksana, disebut dalam konteks hikmat.
• Yunus: Nabi yang menjadi tanda bagi orang-orang Niniwe.
• Farisi: Kelompok agama yang mengundang Yesus untuk makan.
• Ahli-ahli Taurat: Kelompok yang menginterpretasikan hukum Taurat dan merasa dihina oleh Yesus.

Nama Lokasi

• Niniwe: Kota yang dikenal karena pertobatan penduduknya setelah mendengar pemberitaan Yunus.
• Rumah Farisi: Tempat di mana Yesus diundang untuk makan.
• Rumah Allah: Tempat suci yang disebut dalam konteks pengorbanan dan darah nabi-nabi.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab Lukas pasal 11:

1. Doa

   • Yesus mengajarkan murid-murid-Nya cara berdoa, menekankan pentingnya hubungan dengan Bapa dan permohonan untuk kebutuhan sehari-hari.

2. Kerajaan Allah

   • Yesus menyatakan bahwa Kerajaan Allah sudah datang, menunjukkan kuasa-Nya dalam mengusir setan dan mengubah hidup orang.

3. Permintaan dan Pemberian

   • Menggambarkan sifat Bapa yang baik, yang akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta, menunjukkan pentingnya iman dan ketekunan dalam doa.

4. Pengusiran Setan

   • Yesus mengusir setan dari orang bisu, menegaskan kuasa-Nya atas roh jahat dan menanggapi tuduhan bahwa Ia menggunakan kuasa Beelzebul.

5. Pentingnya Kesatuan

   • Menyatakan bahwa kerajaan yang terpecah tidak dapat bertahan, menekankan pentingnya kesatuan dalam iman dan tindakan.

6. Perumpamaan tentang Roh Jahat

   • Menggambarkan bahaya kembali ke keadaan lama setelah dibebaskan dari roh jahat, menunjukkan perlunya pengisian dengan hal-hal baik.

7. Berbahagia

   • Yesus menekankan bahwa yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan dan memelihara firman Allah, bukan hanya hubungan fisik dengan-Nya.

8. Tanda Yunus

   • Menyatakan bahwa generasi yang jahat akan menerima tanda Yunus, menunjukkan perlunya pertobatan dan pengakuan akan Yesus.

9. Pelita

   • Menggunakan pelita sebagai metafora untuk mata dan tubuh, menekankan pentingnya memiliki pandangan yang benar untuk hidup yang terang.

10. Kritik terhadap Farisi dan Ahli Taurat

    • Yesus mengkritik sikap hipokrit mereka yang lebih mementingkan tradisi daripada keadilan dan kasih, serta menyoroti beban yang mereka letakkan pada orang lain.

11. Pembangunan Makam Nabi

    • Menunjukkan bahwa mereka yang membangun makam nabi-nabi mengakui kesalahan nenek moyang mereka yang membunuh nabi, menekankan sikap penolakan terhadap kebenaran.

12. Kunci Pengetahuan

    • Ahli Taurat diingatkan bahwa mereka menghalangi orang lain untuk mengenal kebenaran, menunjukkan tanggung jawab mereka dalam menyampaikan pengetahuan Allah.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dalam Lukas pasal 11, yaitu pengajaran Yesus tentang doa, kuasa-Nya, dan kritik terhadap kepemimpinan agama yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Lukas pasal 11:

Pertanyaan Refleksi

1. Doa yang Diajarkan Yesus: Apa makna dari doa yang diajarkan Yesus kepada murid-murid-Nya? Bagaimana Anda menerapkan elemen-elemen doa tersebut dalam kehidupan sehari-hari Anda?

2. Sikap Berdoa: Dalam konteks ayat 9-10, Yesus mengajak kita untuk meminta, mencari, dan mengetuk. Apa yang Anda rasakan tentang sikap Anda dalam berdoa? Apakah Anda merasa cukup berani untuk meminta kepada Tuhan?

3. Kuasa Yesus: Bagaimana Anda memahami pernyataan Yesus tentang mengusir setan dan kuasa yang Ia miliki? Apa yang hal ini ajarkan tentang identitas dan otoritas-Nya?

4. Perbandingan dengan Farisi: Dalam ayat 37-54, Yesus mengkritik orang Farisi dan ahli Taurat. Apa yang bisa kita pelajari dari sikap mereka? Apakah ada kecenderungan dalam diri kita untuk menjadi seperti mereka?

5. Tanda Yunus: Mengapa Yesus menyebutkan tanda Yunus sebagai satu-satunya tanda yang akan diberikan kepada angkatan itu? Apa relevansinya bagi kita saat ini?

Pertanyaan Diskusi

1. Peran Doa dalam Kehidupan Kristen: Bagaimana Anda melihat peran doa dalam kehidupan seorang Kristen? Apakah ada pengalaman pribadi yang bisa Anda bagikan tentang kekuatan doa?

2. Menghadapi Pencobaan: Dalam ayat 4, Yesus mengajarkan agar kita meminta agar tidak dibawa ke dalam pencobaan. Bagaimana Anda menghadapi pencobaan dalam hidup Anda? Apa yang bisa Anda lakukan untuk tetap kuat dalam iman?

3. Kepentingan Kebersihan Hati: Yesus menekankan pentingnya kebersihan hati dibandingkan dengan kebersihan fisik. Bagaimana kita bisa menjaga hati kita tetap bersih di tengah dunia yang penuh dengan godaan?

4. Tanda dan Kepercayaan: Mengapa banyak orang pada zaman Yesus meminta tanda? Apa yang bisa kita pelajari tentang iman dan kepercayaan dari sikap mereka?

5. Peran Roh Kudus: Dalam ayat 13, Yesus menyatakan bahwa Bapa akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta. Apa arti Roh Kudus dalam kehidupan Anda? Bagaimana Anda merasakan kehadiran-Nya dalam hidup sehari-hari?

Hal-Hal Menarik

• Perbandingan dengan Matius: Bandingkan pengajaran Yesus tentang doa dalam Lukas 11 dengan yang terdapat dalam Matius 6. Apa perbedaan dan persamaannya?

• Konteks Sejarah: Diskusikan konteks sosial dan religius pada zaman Yesus yang mungkin mempengaruhi cara orang Farisi dan ahli Taurat berinteraksi dengan-Nya.

• Simbolisme Pelita: Apa makna simbolis dari pelita dalam konteks ayat 33-36? Bagaimana kita bisa menjadi "pelita" bagi orang lain di sekitar kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan memahami Lukas pasal 11 dengan lebih baik!

Dari Lukas pasal 11, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa poin penting beserta aplikasi praktisnya:

Pelajaran dan Aplikasi

1. Pentingnya Doa:

   • Ayat: Yesus mengajarkan murid-murid-Nya bagaimana berdoa (Lukas 11:2-4).
   • Aplikasi: Luangkan waktu setiap hari untuk berdoa. Gunakan model doa yang diajarkan Yesus sebagai panduan. Mulailah dengan memuliakan nama Tuhan, meminta agar Kerajaan-Nya datang, dan mengandalkan-Nya untuk kebutuhan sehari-hari.

2. Ketekunan dalam Doa:

   • Ayat: Perumpamaan tentang sahabat yang meminta roti di tengah malam (Lukas 11:5-8).
   • Aplikasi: Jangan ragu untuk terus berdoa meskipun tidak langsung mendapatkan jawaban. Ketekunan dalam doa menunjukkan iman kita kepada Tuhan.

3. Kebaikan Allah:

   • Ayat: Allah yang baik akan memberikan yang terbaik kepada anak-anak-Nya (Lukas 11:11-13).
   • Aplikasi: Percayalah bahwa Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita. Ketika kita meminta, kita harus percaya bahwa Dia tahu apa yang kita butuhkan.

4. Kuasa Yesus atas Iblis:

   • Ayat: Yesus mengusir setan dan menjelaskan bahwa kerajaan yang terpecah tidak dapat bertahan (Lukas 11:14-23).
   • Aplikasi: Sadari bahwa Yesus memiliki kuasa atas segala sesuatu, termasuk kuasa jahat. Kita harus bersandar pada-Nya dalam menghadapi tantangan dan godaan.

5. Pentingnya Mendengarkan Firman Tuhan:

   • Ayat: Berbahagialah mereka yang mendengarkan dan memelihara firman Allah (Lukas 11:28).
   • Aplikasi: Luangkan waktu untuk membaca dan merenungkan firman Tuhan. Jadikan firman-Nya sebagai pedoman hidup.

6. Hati yang Bersih:

   • Ayat: Yesus menegur orang Farisi tentang kebersihan hati (Lukas 11:39-41).
   • Aplikasi: Fokuslah pada kebersihan hati dan motivasi kita dalam beribadah. Jangan hanya memperhatikan penampilan luar, tetapi juga perhatikan sikap hati kita.

7. Tanggung Jawab dalam Mengajarkan:

   • Ayat: Yesus mengingatkan ahli Taurat tentang beban yang mereka letakkan pada orang lain (Lukas 11:46).
   • Aplikasi: Sebagai orang percaya, kita harus bertanggung jawab dalam mengajarkan kebenaran dan tidak membebani orang lain dengan aturan yang tidak sesuai dengan kasih Allah.

Doa Terkait Lukas Pasal 11

1. Doa untuk Ketekunan dalam Doa: "Tuhan, ajar aku untuk selalu berdoa dan tidak berputus asa. Berikan aku ketekunan dalam mencari-Mu dan percaya bahwa Engkau mendengar setiap doaku. Amin."

2. Doa untuk Memahami Kebaikan Allah: "Bapa di sorga, terima kasih atas kasih dan kebaikan-Mu. Ajar aku untuk selalu mengandalkan-Mu dalam setiap aspek hidupku dan percaya bahwa Engkau memberikan yang terbaik. Amin."

3. Doa untuk Kebersihan Hati: "Tuhan, bersihkanlah hatiku dari segala kejahatan dan motivasi yang tidak murni. Bantu aku untuk hidup dalam kebenaran dan kasih-Mu. Amin."

4. Doa untuk Mendengarkan Firman Tuhan: "Ya Tuhan, berikan aku hati yang peka untuk mendengarkan firman-Mu. Ajar aku untuk memelihara dan menerapkan ajaran-Mu dalam hidupku. Amin."

5. Doa untuk Menghadapi Godaan: "Tuhan, ketika aku menghadapi godaan dan tantangan, ingatkan aku akan kuasa-Mu yang lebih besar. Bantu aku untuk tetap setia dan tidak terpecah belah. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan hubungan dengan Tuhan.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab Lukas pasal 11:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini mencakup pengajaran Yesus tentang doa, perumpamaan tentang ketekunan dalam meminta, pengusiran setan, dan kritik terhadap orang Farisi dan ahli Taurat. Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami, menjelaskan pentingnya meminta dengan iman, dan menanggapi tuduhan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yesus: Mengajarkan dan melakukan mukjizat.
  • Murid-murid Yesus: Meminta ajaran tentang doa.
  • Orang Farisi dan ahli Taurat: Menjadi sasaran kritik Yesus.
  • Orang banyak: Menyaksikan mukjizat dan mendengarkan pengajaran Yesus.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Yesus berdoa di suatu tempat (tidak disebutkan secara spesifik).
  • Peristiwa-peristiwa terjadi di rumah orang Farisi dan di tempat umum di mana orang banyak berkumpul.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Tidak ada penunjukan waktu yang spesifik, tetapi peristiwa-peristiwa ini terjadi selama pelayanan Yesus di bumi, kemungkinan di tengah perjalanan-Nya menuju Yerusalem.

5. Why (Mengapa)

• Tujuan:
  • Yesus mengajarkan pentingnya doa dan hubungan dengan Allah.
  • Menunjukkan kuasa-Nya atas roh jahat untuk membuktikan bahwa Kerajaan Allah telah datang.
  • Mengkritik sikap hipokrit orang Farisi dan ahli Taurat yang mengutamakan tradisi daripada keadilan dan kasih.

6. How (Bagaimana)

• Metode Pengajaran:
  • Melalui perumpamaan (seperti perumpamaan tentang sahabat yang meminta roti).
  • Dengan menjawab pertanyaan dan tuduhan secara langsung.
  • Menggunakan contoh konkret untuk menunjukkan kebenaran spiritual.

7. How Much (Seberapa Banyak)

• Pentingnya:
  • Pasal ini menunjukkan betapa pentingnya doa dalam kehidupan seorang percaya dan bagaimana Allah selalu siap mendengarkan permohonan kita.
  • Menekankan bahwa hubungan yang benar dengan Allah lebih penting daripada ritual atau tradisi.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam tentang Kitab Lukas pasal 11!

Pasal 11 dari Kitab Lukas berisi beberapa pengajaran dan peristiwa yang terjadi saat Yesus sedang berdoa. Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang doa, mengusir setan dari seorang laki-laki bisu, dan menjawab tuduhan bahwa Ia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul. Yesus juga mengkritik orang-orang Farisi dan ahli Taurat karena mereka hanya peduli dengan penampilan luar, tetapi hati mereka penuh dengan keserakahan dan kejahatan. Yesus menegaskan pentingnya hati yang bersih dan mengingatkan mereka bahwa mereka harus membagikan apa yang ada di dalam diri mereka sebagai sedekah. Pasal ini juga mencatat bahwa Yesus mengutuk orang-orang Farisi dan ahli Taurat karena mereka membangun makam untuk nabi-nabi yang dibunuh oleh nenek moyang mereka, tetapi mereka sendiri tidak mau mengakui perbuatan nenek moyang mereka. Pasal ini berakhir dengan catatan bahwa ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mulai memusuhi Yesus dan berkomplot untuk menangkap-Nya dengan perkataan yang diucapkan-Nya.

Latar belakang dari pasal ke-11 dalam Kitab Lukas adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab Lukas ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Kitab ini ditulis sekitar tahun 80-90 Masehi, setelah Yesus naik ke surga. Lukas menulis kitab ini untuk memberikan laporan yang akurat tentang kehidupan, pelayanan, dan ajaran Yesus kepada orang-orang Kristen pada waktu itu.

Konteks Budaya:
Pada saat itu, masyarakat Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi. Mereka mengalami penindasan dan kehidupan yang sulit. Banyak orang Yahudi yang mencari pembebasan politik dan harapan akan Mesias yang akan datang untuk menyelamatkan mereka.

Konteks Literatur:
Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil-injil ini berisi catatan tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus. Injil Lukas khususnya menekankan kasih Allah kepada semua orang, termasuk orang-orang yang dianggap rendah oleh masyarakat pada saat itu.

Konteks Teologis:
Injil Lukas menunjukkan Yesus sebagai Mesias yang dijanjikan dalam Alkitab Ibrani. Lukas juga menekankan pentingnya doa, iman, dan kerendahan hati dalam hubungan dengan Allah. Pasal 11 berbicara tentang pentingnya doa dan kepercayaan kepada Allah.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang doa. Ia memberikan contoh doa yang dikenal sebagai "Doa Bapa Kami" atau "Doa Tuhan". Yesus juga mengajarkan tentang pentingnya ketekunan dalam berdoa dan keyakinan bahwa Allah akan menjawab doa-doa kita.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal ke-11 dalam Kitab Lukas. Semoga ini membantu Anda memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal ini.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 11:

1. Ajaran Doa (Lukas 11:1-4)
- Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya cara berdoa yang benar.
- Ayat referensi: Lukas 11:1-4

2. Perumpamaan Teman yang Meminta Roti (Lukas 11:5-8)
- Yesus mengajarkan tentang ketekunan dalam berdoa dan kepercayaan bahwa Allah akan menjawab doa kita.
- Ayat referensi: Lukas 11:5-8

3. Yesus Mengusir Setan dan Kritik Terhadap Kuasa-Nya (Lukas 11:14-23)
- Yesus mengusir setan dari seorang laki-laki yang bisu dan menanggapi kritik bahwa Ia menggunakan kuasa setan.
- Ayat referensi: Lukas 11:14-23

4. Perumpamaan Roh Najis yang Kembali (Lukas 11:24-26)
- Yesus mengajarkan tentang pentingnya menjaga hati dan menghindari dosa agar tidak terjadi keadaan yang lebih buruk.
- Ayat referensi: Lukas 11:24-26

5. Berbahagia Mendengarkan Firman Allah (Lukas 11:27-28)
- Seorang perempuan memberkati Maria, ibu Yesus, tetapi Yesus mengatakan bahwa yang berbahagia adalah mereka yang mendengarkan dan menaatkan firman Allah.
- Ayat referensi: Lukas 11:27-28

6. Tuntutan Tanda dan Peringatan terhadap Generasi yang Jahat (Lukas 11:29-32)
- Yesus menegur generasi yang menuntut tanda dan memberikan peringatan tentang hukuman yang akan datang.
- Ayat referensi: Lukas 11:29-32

7. Terang dan Kegelapan (Lukas 11:33-36)
- Yesus mengajarkan tentang pentingnya memiliki hati yang terang dan menjauhi kegelapan.
- Ayat referensi: Lukas 11:33-36

8. Yesus Menegur Orang Farisi dan Ahli Taurat (Lukas 11:37-54)
- Yesus menegur orang Farisi dan ahli Taurat karena mereka fokus pada hal-hal yang tidak penting dan mengabaikan keadilan dan kasih Allah.
- Ayat referensi: Lukas 11:37-54

9. Persekusi terhadap Yesus (Lukas 11:53-54)
- Ahli Taurat dan orang Farisi mulai memusuhi Yesus dan berkomplot untuk menangkap-Nya.
- Ayat referensi: Lukas 11:53-54

Orang-orang:
- Yesus
- Murid-murid Yesus
- Yohanes Pembaptis
- Teman dari salah satu murid Yesus
- Ayah yang memberikan pemberian yang baik kepada anak-anaknya
- Perempuan yang berseru kepada Yesus
- Farisi
- Ahli Taurat

Lokasi:
- Tempat di mana Yesus berdoa
- Rumah teman dari salah satu murid Yesus
- Tempat-tempat yang kering yang dilalui oleh roh najis
- Rumah yang telah ditinggalkan oleh roh najis
- Tempat makan yang diundang oleh seorang Farisi
- Sinagoge
- Pasar
- Makam para nabi yang dibangun oleh orang-orang Farisi
- Mazbah dan Bait Allah

Kata kunci dalam Kitab Lukas pasal 11 adalah sebagai berikut:

1. Berdoa - Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang cara berdoa dan pentingnya berdoa kepada Bapa surgawi.
2. Teman yang meminjam roti - Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang teman yang meminjam roti pada tengah malam, mengajarkan tentang ketekunan dalam berdoa.
3. Mengusir setan - Yesus mengusir setan dari seorang laki-laki yang bisu, menunjukkan kuasa-Nya sebagai Anak Manusia.
4. Tanda dari surga - Beberapa orang meminta Yesus menunjukkan tanda dari surga, tetapi Yesus menegaskan bahwa kerajaan yang terpecah-pecah tidak akan bertahan.
5. Roh najis yang kembali - Yesus mengajarkan tentang bahaya jika roh najis keluar dari seseorang dan kembali dengan tujuh roh yang lebih jahat.
6. Berbahagialah orang yang mendengarkan firman Allah - Yesus memberikan pengajaran tentang pentingnya mendengarkan dan menaatkan firman Allah.
7. Orang-orang Farisi yang mencela - Yesus menegur orang-orang Farisi karena mereka hanya peduli dengan penampilan luar, tetapi hati mereka penuh dengan keserakahan dan kejahatan.
8. Ahli Taurat yang membangun makam nabi-nabi - Yesus mengecam ahli Taurat karena mereka membangun makam untuk nabi-nabi yang dibunuh oleh nenek moyang mereka, tetapi mereka sendiri tidak mau mengakui perbuatan nenek moyang mereka.
9. Yesus diperlawanan oleh ahli Taurat dan orang-orang Farisi - Setelah Yesus mengucapkan hal-hal ini, ahli Taurat dan orang-orang Farisi mulai memusuhi dan menekan-Nya dengan pertanyaan-pertanyaan.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Lukas pasal 11:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari doa yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya?
2. Mengapa Yesus menggunakan perumpamaan tentang seorang teman yang meminta roti tengah malam? Apa pesan yang ingin disampaikan oleh Yesus melalui perumpamaan ini?
3. Bagaimana kita dapat menghubungkan pengusiran setan oleh Yesus dengan pernyataan-Nya tentang kerajaan yang terpecah-pecah?
4. Mengapa Yesus menekankan pentingnya mendengarkan firman Allah dan menaatinya?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan Yesus tentang terang dan kegelapan dalam diri kita?
6. Mengapa Yesus menegur orang Farisi tentang kebersihan luar dan kejahatan dalam diri mereka?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan Yesus tentang membangun makam untuk nabi-nabi yang dibunuh oleh nenek moyang mereka?
8. Bagaimana sikap dan tindakan orang-orang Farisi dan ahli Taurat mencerminkan ketidaktaatan terhadap firman Allah?
9. Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi orang-orang Farisi dan ahli Taurat terhadap Yesus setelah Dia mengucapkan perkataan-perkataan-Nya?

Hal-hal menarik terkait Kitab Lukas pasal 11:
1. Doa yang diajarkan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya memberikan panduan yang jelas tentang bagaimana kita harus berdoa dan memohon kepada Allah.
2. Perumpamaan tentang seorang teman yang meminta roti tengah malam mengajarkan kita tentang ketekunan dalam berdoa dan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkan permohonan kita.
3. Yesus menekankan pentingnya mendengarkan dan menaatkan firman Allah sebagai tanda kebahagiaan.
4. Yesus menegur orang Farisi dan ahli Taurat karena mereka lebih peduli dengan penampilan luar daripada kebersihan hati dan niat yang benar.
5. Yesus mengungkapkan kecaman-Nya terhadap orang-orang Farisi dan ahli Taurat karena mereka membangun makam untuk nabi-nabi yang dibunuh oleh nenek moyang mereka, tetapi mereka sendiri tidak menghargai dan mengikuti ajaran nabi-nabi tersebut.
6. Reaksi orang-orang Farisi dan ahli Taurat terhadap perkataan-perkataan Yesus menunjukkan ketidaktaatan mereka terhadap firman Allah dan ketidakmampuan mereka untuk menerima kebenaran yang Dia sampaikan.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Lukas pasal 11. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

Dari pasal 11 Kitab Lukas, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya berdoa: Yesus mengajarkan kepada murid-murid-Nya tentang pentingnya berdoa dan memberikan contoh doa yang dikenal sebagai Doa Bapa Kami. Kita juga diajarkan untuk memohon kepada Allah, mencari-Nya, dan mengetuk pintu-Nya. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bergantung pada Allah dalam segala hal dan menghadap-Nya dengan penuh keyakinan.

2. Ketekunan dalam berdoa: Yesus memberikan perumpamaan tentang seorang teman yang terus memohon kepada temannya untuk mendapatkan roti. Ini mengajarkan kita untuk tetap tekun dan gigih dalam berdoa, karena Allah akan mendengarkan dan menjawab doa kita.

3. Pentingnya memilih pihak yang benar: Yesus mengingatkan kita untuk memilih pihak Allah dan berada di pihak-Nya. Kita harus menghindari perpecahan dan perselisihan dalam hidup kita, dan bersatu dengan Allah dan Firman-Nya.

4. Pentingnya menjaga hati dan pikiran kita: Yesus mengingatkan kita untuk menjaga hati dan pikiran kita agar terang dan tidak dipenuhi dengan kegelapan. Kita harus berhati-hati dengan apa yang kita biarkan masuk ke dalam pikiran dan hati kita, karena hal itu akan mempengaruhi hidup kita secara keseluruhan.

Berikut adalah beberapa doa yang terkait dengan pasal 11 Kitab Lukas:

1. Doa untuk memohon kepada Allah:
Ya Bapa surgawi, dikuduskanlah nama-Mu. Datanglah kerajaan-Mu. Berikanlah kepada kami makanan yang secukupnya setiap hari, dan ampunilah dosa-dosa kami sebab kami sendiri juga mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami. Dan, janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.

2. Doa untuk ketekunan dalam berdoa:
Ya Tuhan, ajarkanlah kami untuk tetap gigih dan tekun dalam berdoa. Berikanlah kami kekuatan dan keyakinan untuk terus memohon kepada-Mu, menyerahkan segala kebutuhan dan kekhawatiran kami kepada-Mu. Kami percaya bahwa Engkau adalah Allah yang mendengar dan menjawab doa kami.

3. Doa untuk menjaga hati dan pikiran kita:
Ya Tuhan, bantulah kami untuk menjaga hati dan pikiran kami agar terang dan tidak dipenuhi dengan kegelapan. Bersihkanlah kami dari segala kejahatan dan keserakahan, dan isi kami dengan kasih dan kebenaran-Mu. Bimbinglah kami untuk selalu memilih pihak-Mu dan hidup dalam persatuan dengan-Mu.

4. Doa untuk memohon hikmat dan pengertian:
Ya Tuhan, berikanlah kami hikmat dan pengertian untuk memahami Firman-Mu dan mengaplikasikannya dalam hidup kami. Bantulah kami untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan menghindari segala bentuk perpecahan dan perselisihan. Jadikanlah kami alat-Mu yang setia untuk menyebarkan kasih dan kebenaran-Mu di dunia ini.

Semoga doa-doa ini dapat membantu kita untuk hidup sesuai dengan ajaran dan nilai-nilai yang diajarkan dalam pasal 11 Kitab Lukas.

Analisis Lukas 11 (5W+1H)

What (Apa): Pasal 11 dari Kitab Lukas berisi berbagai ajaran dan peristiwa dalam pelayanan Yesus, termasuk:

• Doa Bapa Kami
• Perumpamaan tentang teman yang gigih
• Perumpamaan tentang ayah yang baik
• Pengusiran setan dan perdebatan tentang kuasa Yesus
• Perumpamaan tentang roh jahat yang kembali
• Pernyataan tentang generasi yang jahat dan tanda Yunus
• Perumpamaan tentang pelita
• Teguran terhadap orang Farisi dan ahli Taurat

Who (Siapa): Tokoh-tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Yesus: Tokoh sentral yang mengajar, menyembuhkan, dan berdebat dengan para pemimpin agama.
• Murid-murid Yesus: Mereka meminta Yesus untuk mengajarkan mereka berdoa.
• Orang Farisi dan ahli Taurat: Mereka mempertanyakan otoritas Yesus dan mengkritik tindakan-Nya.
• Orang banyak: Mereka menyaksikan mukjizat dan ajaran Yesus.

When (Kapan): Pasal ini tidak memberikan informasi waktu yang spesifik, tetapi merupakan bagian dari pelayanan publik Yesus sebelum penyaliban-Nya.

Where (Di mana): Lokasi peristiwa dalam pasal ini tidak disebutkan secara spesifik, tetapi kemungkinan besar terjadi di berbagai tempat di Galilea dan Yudea.

Why (Mengapa): Tujuan dari pasal ini adalah untuk:

• Mengajarkan tentang doa dan pentingnya ketekunan.
• Menunjukkan kuasa dan otoritas Yesus atas roh-roh jahat.
• Mengungkapkan kemunafikan dan kesalahan orang Farisi dan ahli Taurat.
• Mempersiapkan para pengikut Yesus untuk menghadapi penolakan dan penganiayaan.

How (Bagaimana):

• Yesus mengajar melalui perumpamaan, mukjizat, dan perdebatan.
• Ia menantang para pemimpin agama dan mengungkapkan kebenaran tentang Kerajaan Allah.
• Ia menunjukkan kasih dan belas kasihan kepada orang-orang yang membutuhkan.

Kesimpulan: Lukas 11 memberikan gambaran yang jelas tentang pelayanan Yesus dan pesan-pesan penting yang Ia sampaikan. Pasal ini menantang kita untuk memeriksa hati kita, memprioritaskan doa, dan hidup sesuai dengan kebenaran Allah.