Statistik	36 pasal, 822 ayat, 26.074 kata
Penulis	Ezra (?)
Tema	Ibadah, Kebangunan Rohani, dan Pembaharuan Sejati; Mencari dan melayani Tuhan.
Waktu	450-420 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Yerusalem di Yudea, Samaria di Israel), Asiria, Babel
Kata Kunci	Teokrasi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

Karena 1 dan 2 Tawarikh mula merupakan satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Tawarikh dibahas dengan lebih terinci dalam "Pendahuluan 1 Tawarikh" (Lihat "PENDAHULUAN 1TAWARIKH" 08053).

2 Tawarikh meliput kurun sejarah yang sama dengan 1 dan 2 Raja-Raja -- yaitu, pemerintahan Salomo (971-931 SM) dan kerajaan terpecah (930-586 SM). Berbeda dengan 1 dan 2 Raja-Raja, yang merunut sejarah kedua belahan kerajaan itu, 2 Tawarikh hanya berfokus pada nasib Yehuda. Penulis memandang kerajaan Yehuda di selatan sebagai aliran utama dari "sejarah penebusan" Israel karena

1. (1) bait suci di Yerusalem tetap menjadi pusat penyembahan yang benar kepada Allah,
2. (2) raja-raja Yehuda adalah keturunan Daud, dan
3. (3) Yehuda adalah suku yang terkemuka di antara orang-orang Yahudi yang kembali untuk membangun Yerusalem dan bait suci kembali.

2 Tawarikh ditulis dari perspektif seorang imam pada parohan kedua abad ke-5 SM ketika bait suci, keimaman, dan perjanjian Daud kembali menjadi hal yang sangat penting.

1. I. Salomo: Sumbangan-Sumbangan Penting Masa Pemerintahannya
   (2Taw 1:1-9:31)
   
1. A. Penegakan Kepemimpinan Salomo
   (2Taw 1:1-17)
   
2. B. Membangun Bait Suci
   (2Taw 2:1-5:1)
   
3. C. Penahbisan Bait Suci
   (2Taw 5:2-7:22)
   
1. 1. Menempatkan Tabut Perjanjian
   (2Taw 5:2-14)
   
2. 2. Sambutan Penahbisan oleh Salomo
   (2Taw 6:1-11)
   
3. 3. Doa Penahbisan oleh Salomo dan Kemuliaan Allah
   (2Taw 6:12-7:3)
   
4. 4. Korban-korban dan Perayaan Penahbisan
   (2Taw 7:4-11)
   
5. 5. Janji dan Peringatan Allah
   (2Taw 7:12-22)
   
4. D. Kemasyhuran Salomo
   (2Taw 8:1-9:28)
   
1. 1. Keberhasilan, Milik, dan Kebijakan
   (2Taw 8:1-18)
   
2. 2. Pujian Ratu Syeba
   (2Taw 9:1-12)
   
3. 3. Kekayaan Salomo
   (2Taw 9:13-28)
   
5. E. Kematian Salomo
   (2Taw 9:29-31)
   
2. II. Raja-Raja Yehuda dari Rehabeam Sampai Pembuangan
   (2Taw 10:1-36:23)
   
1. A. Perpecahan dan Masa Pemerintahan Rehabeam
   (2Taw 10:1-12:16)
   
2. B. Masa Pemerintahan Abia dan Asa
   (2Taw 13:1-16:14)
   
3. C. Masa Pemerintahan Yosafat
   (2Taw 17:1-20:37)
   
4. D. Masa Pemerintahan Yoram, Ahazia, dan Atalya
   (2Taw 21:1-23:15)
   
5. E. Masa Pemerintahan Yoas
   (2Taw 23:16-24:27)
   
6. F. Masa Pemerintahan Amazia, Uzia, dan Yotam
   (2Taw 25:1-27:9)
   
7. G. Masa Pemerintahan Ahas
   (2Taw 28:1-27)
   
8. H. Masa Pemerintahan dan Pembaharuan Hizkia
   (2Taw 29:1-32:33)
   
9. I. Masa Pemerintahan Manasye dan Amon
   (2Taw 33:1-25)
   
10. J. Masa Pemerintahan dan Pembaharuan Yosia
    (2Taw 34:1-35:27)
    
11. K. Penerus Yosia dan Pembuangan
    (2Taw 36:1-21)
    
12. L. Titah Koresy
    (2Taw 36:22-23)
    

Seperti 1 Tawarikh, 2 Tawarikh ditulis untuk kaum sisa Yahudi yang kembali dan berhadapan dengan kebutuhan mendesak untuk menemukan kembali warisan rohani mereka. Daripada menekankan sisi gelap dari sejarah Israel, kitab ini menekankan kebangunan rohani, pembaharuan, dan kebangkitan kembali iman bagi para buangan yang patah semangat, yang mencari masa depan dan pengharapan penebusan di tanah perjanjian.

1. Kebijaksanaan
Pelajarilah permohonan Salomo, dan perhatikan mengapa Allah berkenan atas permohonan itu dan apa yang kemudian terjadi (2Ta 1:7-17). Apakah kita memasukkan kebijaksanaan dalam doa kita?

2. Rumah Tuhan
Tulislah pelajaran apa saja yang dapat dipelajari dari cara Salomo membangun Rumah Tuhan; hal-hal yang dikatakannya kepada Allah dan apa yang dikatakan Allah kepadanya (2Ta 2:1-7:22).

3. Dukungan rohani
Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman beberapa raja (2Ta 22:3; 24:17-19; 26:5) tentang berkat dan bahaya dari persekutuan dengan orang-orang Kristen yang lebih dewasa?

4. Penderitaan
Penderitaan dapat merupakan pembawa pesan dari Tuhan (2Ta 16:12; 32:24,25; 33:10-13); masalah yang penting ialah bagaimana reaksi kita terhadap penderitaan. Dengan cara apa lagi Allah berbicara pada kita dewasa ini?

5. Perubahan
Kitab ini berisi banyak contoh mengenai raja-raja yang berubah menjadi jahat dan seorang raja yang menjadi baik. Siapakah mereka? Bahaya apa yang diperlihatkan oleh mereka yang tidak setia? Apakah Injil kita mengizinkan adanya perubahan drastis (2Ta 33:1-20)?

6. Pujian
Pelajarilah ajaran yang beguna tentang memuji Allah (2Ta 5:11-14; 6:14-42; 20:15-30). Apa yang dapat dipelajari oleh Gereja dewasa ini mengenai dasar dan isi penyembahan kita?

7. Bimbingan
Kesalahan apa yang terdapat pada cara yang dipakai oleh Ahab dalam mencari bimbingan (2Ta 18:1-34)? Sampai dimana kita membuat kesalahan dalam hal ini?

8. Memberi
Pelajaran penting apa yang diajarkan dalam 2 Tawarikh mengenai memberi (2Ta 24:10; 31:2-21)? Carilah pengajaran serupa dalam Perjanjian Baru.

9. Iman
Tulislah segi apa dalam kehidupan Anda yang memerlukan latihan iman Anda, seperti yang dilakukan oleh Yosafat (2Ta 20:20).

Sejarah dalam 2 Tawarikh terbagi menjadi dua bagian utama.

1. (1) Pasal 1-9 (2Taw 1:1--9:31) menceritakan masa pemerintahan Salomo, yang menjadi masa keemasan Israel dalam damai sejahtera, kuasa, kemakmuran, dan kehormatan. Sekalipun demikian, sesuai dengan tujuan utama seluruh Tawarikh, dua pertiga bagian dari sembilan pasal ini berfokus pada pembangunan dan penahbisan bait suci sebagai pusat penyembahan Israel yang sejati kepada Allah (pasal 2-7; 2Taw 2:1--7:23).
2. (2) Pasal 10-36 (2Taw 10:1--36:23) merupakan kisah yang sangat terpilih perihal para raja Yehuda setelah kematian Salomo dan perpecahan kerajaan itu. Di tengah-tengah kemerosotan rohani dan kemurtadan Yehuda, 2 Tawarikh menonjolkan raja-raja tertentu yang patut dipuji: - Asa (pasal 14-15; 2Taw 14:1--15:19), - Yosafat (pasal 17, 19-20; 2Taw 17:1-19; 2Taw 19:1--20:37), - Yoas (pasal 24; 2Taw 24:1-27), - Hizkia (pasal 29-32; 2Taw 29:1--32:33), dan - Yosia (pasal 34-35; 2Taw 34:1--35:26), yang masing-masing memulaikan dan memimpin masa kebangunan dan pembaharuan rohani.

Sebanyak 70% dari pasal 10-36 (2Taw 10:1--36:23) berfokus pada para raja yang bertanggung jawab atas terjadinya kebangunan dan pembaharuan rohani ini, sedangkan hanya 30% yang membahas para raja yang bertanggung jawab untuk pencemaran dan kehancuran kerajaan. Kitab ini berakhir dengan keputusan Raja Koresy dari Persia yang mengizinkan para buangan Yahudi kembali dan membangun kembali bait suci mereka di Yerusalem (2Taw 36:22-23).

Empat ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Cakupan sejarahnya pada hakikatnya sama dengan kerangka waktu dalam 1 dan 2 Raja-Raja.
2. (2) Fokusnya pada bait suci di Yerusalem sangat mungkin menerangkan mengapa kitab-kitab Tawarikh dimasukkan dalam bagian kitab bukan nubuat dalam PL Ibrani, dan dengan demikian terpisah dari Samuel dan Raja-Raja yang terdapat di bagian nubuat.
3. (3) Kitab ini menampilkan lima kebangunan rohani nasional, termasuk:
1. (a) kisah kebangunan rohani yang menakjubkan dalam PL di bawah pimpinan Hizkia (pasal 29-32; 2Taw 29:1--32:33) dan
2. (b) kebangunan rohani yang menakjubkan di bawah pimpinan Yosia, ketika "Kitab Hukum" ditemukan dan dibacakan di hadapan umum, yang mengakibatkan pembaharuan perjanjian dan perayaan Paskah (pasal 34-35; 2Taw 34:1--35:19).
4. (4) Nasihat kunci kitab ini ialah mencari Tuhan; penulis berkali-kali menekankan pentingnya mencari Tuhan dengan tekun dan dengan segenap hati (mis. 2Taw 1:6-13; 2Taw 6:14; 2Taw 7:14; 2Taw 12:14; 2Taw 15:1-2,12-15; 2Taw 16:9,12; 2Taw 17:4; 2Taw 19:3; 2Taw 20:3-4,20; 2Taw 31:21; 2Taw 32:20-22; 2Taw 34:26-28).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sekalipun kerajaan Daud telah dihancurkan, keturunan Daud tetap hidup dan menemukan penggenapannya di dalam diri Yesus Kristus (lih. silsilah dalam Mat 1:1-17 dan Luk 3:23-38). Bait Suci di Yerualem juga mempunyai makna kenabian yang berkaitan dengan Yesus yang menyatakan, "Di sini ada yang melebihi Bait Allah" (Mat 12:6). Yesus juga membandingkan tubuh-Nya dengan bait suci, "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali" (Yoh 2:19). Akhirnya, di Yerusalem baru, Allah dan Anak Domba akan menggantikan Bait Suci: "Dan aku tidak melihat Bait Suci di dalamnya; sebab Allah, Tuhan Yang Mahakuasa, adalah Bait Sucinya, demikian juga Anak Domba itu" (Wahy 21:22).

Paskah dimaklumkan

Persiapan untuk Paskah dan ibadahnya.

30:1 Hizkia mengumumkan Perayaan Paskah pada bulan kedua bagi orang Yehuda dan Israel.
30:13 Perhimpunan itu, setelah menghancurkan mezbah-mezbah berhala, mengadakan perayaan selama empat belas hari.
30:27 Para imam dan orang Lewi memberkati rakyat.

Hizkia merayakan Paskah (30:1--31:1)

Allah, Hizkia.

Abraham, Allah, Asyer, Asyur, Bersyeba, Dan, Daud, Efraim, Hizkia, Isakhar, Ishak, Israel, Kidron, Lewi, Manasye, Musa, Paskah, Roti Tidak Beragi, Salomo, Taurat, TUHAN, Yehuda, Yerusalem, Zebulon

Dalam setiap pembaharuan, ajaran tentang penebusan harus ditekankan. Kasih setia Allah akan memenuhi kita di dalam kesulitan terberat jika hal itu dirasakan dan diakui dan jika kita menghampiri Dia dengan cara darah-yang dipercikkan.

ay. 15. Kristus Paskah kita yang dikorbankan bagi kita 1 Kor 5:7. Ketika Dia diyakini sebagai Anak Domba Allah yang menghapus dosa, Allah ada dalam posisi memulihkan kita dan memberi kita sukacita keselamatan.

Dalam pasal ke-30 dari Kitab 2 Tawarikh, Hizkia mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda, serta menulis surat kepada Efraim dan Manasye, mengundang mereka untuk merayakan Paskah di Bait Allah di Yerusalem. Meskipun mereka tidak dapat merayakan Paskah pada waktunya, mereka memutuskan untuk merayakannya pada bulan kedua. Para pelari dikirim untuk menyebarkan undangan ini ke seluruh Israel, tetapi mereka ditertawakan dan diolok-olok. Namun, beberapa orang dari Efraim, Manasye, dan Zebulon merendahkan diri dan datang ke Yerusalem. Banyak orang berkumpul di Yerusalem untuk merayakan hari raya Roti Tidak Beragi, dan mereka membersihkan dan menguduskan Bait Allah. Meskipun ada beberapa orang yang tidak menguduskan diri, mereka tetap memakan kurban Paskah. Hizkia berdoa bagi mereka dan TUHAN mendengarkan doanya. Orang-orang Israel merayakan dengan sukacita selama tujuh hari, memuji TUHAN dengan alat musik, dan mempersembahkan kurban pendamaian. Hizkia dan para pemimpin menyumbangkan banyak hewan untuk perayaan ini. Seluruh jemaat bersukacita bersama para imam, orang-orang Lewi, dan orang-orang asing. Ini adalah perayaan yang besar dan belum pernah terjadi sejak zaman Salomo. Para imam Lewi memberkati rakyat dan doa mereka sampai ke tempat tinggal Allah di surga.

Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah, dan berfungsi sebagai catatan sejarah Israel dari zaman raja Daud hingga pembuangan ke Babel.

Pasal 30 dalam Kitab 2 Tawarikh berbicara tentang upacara Paskah yang diadakan oleh raja Hizkia. Hizkia adalah raja Yehuda yang saleh dan berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar. Dalam pasal ini, Hizkia mengundang seluruh umat Israel, baik dari Yehuda maupun dari Israel Utara, untuk merayakan Paskah bersama-sama di Yerusalem.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa pada saat itu, umat Israel telah jauh menyimpang dari penyembahan yang benar dan banyak yang menyembah berhala. Hizkia ingin mengembalikan umat Israel kepada Allah dan menghapuskan penyembahan berhala. Oleh karena itu, ia mengadakan upacara Paskah yang sesuai dengan perintah Allah dalam Taurat.

Dalam konteks budaya, upacara Paskah adalah salah satu perayaan penting bagi umat Israel. Paskah adalah peringatan akan pembebasan bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan merupakan salah satu perayaan yang diatur oleh Allah dalam Taurat.

Dalam konteks literatur, pasal ini merupakan narasi sejarah yang mencatat peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan Hizkia. Kitab 2 Tawarikh secara keseluruhan berfungsi sebagai catatan sejarah Israel dan memberikan gambaran tentang kehidupan dan pemerintahan raja-raja Israel.

Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya penyembahan yang benar dan kesetiaan kepada Allah. Hizkia berusaha untuk mengembalikan umat Israel kepada Allah dan memulihkan hubungan mereka dengan-Nya. Upacara Paskah yang diadakan oleh Hizkia adalah salah satu langkah dalam proses pemulihan ini.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 29, Hizkia telah mengadakan reformasi penyembahan di Yehuda. Ia menghancurkan berhala-berhala dan memulihkan Bait Suci yang telah ditinggalkan dan diperlakukan dengan tidak hormat. Hizkia juga mengumpulkan para imam dan orang Lewi untuk membersihkan dan menguduskan Bait Suci.

Dengan demikian, pasal 30 adalah kelanjutan dari upaya Hizkia untuk mengembalikan umat Israel kepada penyembahan yang benar. Ia mengadakan upacara Paskah yang besar dan mengundang seluruh umat Israel untuk berpartisipasi dalam perayaan ini. Pasal ini menunjukkan kesetiaan Hizkia kepada Allah dan upayanya untuk memulihkan hubungan umat Israel dengan-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 30:

1. Hizkia mengirim pesan untuk merayakan Paskah (ayat 1-5)
- Hizkia mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda untuk merayakan Paskah bagi TUHAN.
- Surat juga dikirim kepada Efraim dan Manasye agar mereka datang ke bait TUHAN di Yerusalem.

2. Keputusan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua (ayat 2-4)
- Para pemimpin dan jemaat di Yerusalem memutuskan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua.
- Para imam belum cukup menguduskan diri dan rakyat belum berkumpul di Yerusalem pada waktu yang ditentukan.

3. Pengumuman untuk merayakan Paskah disiarkan ke seluruh Israel (ayat 5-10)
- Keputusan untuk merayakan Paskah diumumkan ke seluruh Israel, mulai dari Bersyeba sampai Dan.
- Tujuan pengumuman adalah agar orang datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah bagi TUHAN.

4. Respons dan pengejekan terhadap pengumuman (ayat 10-11)
- Beberapa orang mengejek dan menertawakan pengumuman tersebut.
- Namun, beberapa orang dari Asyer, Manasye, dan Zebulon merendahkan diri dan datang ke Yerusalem.

5. Persiapan dan pelaksanaan perayaan Paskah (ayat 15-20)
- Banyak orang berkumpul di Yerusalem untuk merayakan hari raya Roti Tidak Beragi pada bulan kedua.
- Mazbah-mazbah yang ada di Yerusalem dibuang dan kurban Paskah dipersembahkan.

6. Pengudusan diri dan penyembelihan kurban (ayat 21-24)
- Para imam dan orang-orang Lewi menguduskan diri dan membawa kurban bakaran ke bait TUHAN.
- Para imam memercikkan darah yang mereka terima dari orang-orang Lewi.

7. Pengampunan dan kesembuhan yang diberikan oleh TUHAN (ayat 26-27)
- Hizkia berdoa agar TUHAN mengampuni setiap orang yang mencari Allah dengan sepenuh hati.
- TUHAN mendengarkan doa Hizkia dan menyembuhkan bangsa itu.

8. Perayaan yang dilakukan dengan sukacita (ayat 21-27)
- Orang-orang Israel merayakan hari raya Roti Tidak Beragi selama tujuh hari dengan sukacita yang besar.
- Hizkia dan para pemimpin menyumbangkan banyak hewan untuk perayaan tersebut.

9. Kesatuan dan sukacita di antara umat Allah (ayat 25, 28-31)
- Orang-orang Lewi, para imam, dan seluruh jemaat bersukacita bersama-sama.
- Ada sukacita besar di Yerusalem karena peristiwa seperti itu belum pernah terjadi sejak masa Salomo.

10. Pujian dan berkat kepada TUHAN (ayat 21, 29-31)
- Orang-orang Lewi dan para imam memuji TUHAN dengan alat-alat musik yang nyaring.
- Para imam Lewi bangkit dan memberkati rakyat, suara mereka didengar TUHAN.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Hizkia: Raja Yehuda pada saat itu.
- Efraim dan Manasye: Suku-suku Israel yang diundang oleh Hizkia untuk merayakan Paskah di Yerusalem.
- Raja, para pemimpin, dan seluruh jemaat di Yerusalem: Orang-orang yang memutuskan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua dan mengikuti keputusan Hizkia.
- Orang Israel: Orang-orang yang diundang untuk merayakan Paskah di Yerusalem.
- Orang-orang dari Asyer, Manasye, dan Zebulon: Beberapa orang dari suku-suku ini yang merendahkan diri dan datang ke Yerusalem.
- Orang-orang Lewi: Orang-orang yang bertanggung jawab atas penyembelihan kurban-kurban Paskah bagi orang-orang yang tidak kudus.
- Orang-orang Israel yang berada di Yerusalem: Orang-orang Israel yang tinggal di Yerusalem dan merayakan hari raya Roti Tidak Beragi.
- Orang-orang asing: Orang-orang yang berasal dari Israel atau tinggal di Yehuda yang ikut bersukacita dalam perayaan tersebut.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Israel dan Yehuda: Wilayah yang diundang oleh Hizkia untuk merayakan Paskah di Yerusalem.
- Bait TUHAN di Yerusalem: Tempat di Yerusalem di mana Paskah dirayakan.
- Bersyeba sampai Dan: Wilayah yang diundang oleh Hizkia untuk merayakan Paskah di Yerusalem.
- Kota-kota di tanah Efraim dan Manasye, serta Zebulon: Tempat-tempat yang dilalui oleh para pelari yang membawa surat dari Hizkia kepada orang-orang Israel.

Kata kunci dalam Kitab "2 Tawarikh" pasal "30" adalah sebagai berikut:

1. Hizkia: Raja Yehuda yang mengirim pesan dan surat kepada seluruh Israel dan Yehuda untuk merayakan Paskah bagi TUHAN.
2. Paskah: Perayaan yang diadakan di bait TUHAN di Yerusalem.
3. Bait TUHAN: Tempat kudus yang dikuduskan untuk selama-lamanya di Yerusalem.
4. Israel dan Yehuda: Seluruh bangsa Israel dan Yehuda yang diundang untuk merayakan Paskah.
5. Bulan kedua: Paskah tidak dapat dirayakan pada waktunya, sehingga diputuskan untuk merayakannya pada bulan kedua.
6. Para imam: Para imam yang belum cukup menguduskan diri mereka sehingga Paskah tidak dapat dirayakan pada waktunya.
7. Jemaat: Seluruh jemaat di Yerusalem yang memutuskan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua.
8. Pengumuman: Keputusan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua disiarkan ke seluruh Israel.
9. Kembalilah kepada TUHAN: Pesan kepada orang Israel agar kembali kepada TUHAN dan beribadah kepada-Nya.
10. Murka TUHAN: Jika orang Israel kembali kepada TUHAN, murka-Nya yang menyala-nyala akan berbalik darimu.
11. Pelari: Orang-orang yang pergi dari kota ke kota membawa surat dari raja dan para pemimpin.
12. Malu: Para imam dan orang-orang Lewi merasa malu sehingga mereka menguduskan diri dan membawa kurban bakaran ke bait TUHAN.
13. Kurban Paskah: Kurban yang disembelih pada hari keempat belas pada bulan kedua.
14. Taurat Musa: Peraturan yang berlaku bagi para imam dan orang-orang Lewi dalam penyembelihan kurban Paskah.
15. Kesatuan hati: Tangan Allah yang ada di Yehuda memberi mereka kesatuan hati untuk melakukan perintah raja dan para pemimpin.
16. Roti Tidak Beragi: Hari raya yang dirayakan selama tujuh hari dengan sukacita yang besar.
17. Persembahan: Hizkia dan para pemimpin menyumbangkan ekor sapi jantan dan domba kepada jemaat.
18. Sukacita: Sukacita besar di Yerusalem karena peristiwa seperti itu belum pernah terjadi sejak masa Salomo.
19. Doa: Doa para imam Lewi didengar TUHAN dan sampai ke tempat tinggal-Nya yang kudus di surga.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan yang dapat kita ambil dari kisah Hizkia yang mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda untuk merayakan Paskah?
2. Mengapa Hizkia memutuskan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua dan bukan pada waktunya yang seharusnya?
3. Bagaimana reaksi orang-orang dari Efraim, Manasye, dan Zebulon ketika mereka ditertawakan dan diolok-olok oleh orang lain?
4. Mengapa Hizkia berdoa bagi orang-orang yang tidak menahirkan diri dan memakan kurban Paskah, meskipun tidak sesuai dengan aturan?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Hizkia yang menyumbangkan banyak hewan kurban untuk perayaan?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menerapkan pesan Hizkia dalam kehidupan kita sehari-hari? Apakah ada perayaan atau ritual tertentu yang kita lakukan untuk menghormati dan memuliakan Tuhan?
2. Apa arti pentingnya menguduskan diri sebelum beribadah kepada Tuhan? Bagaimana kita dapat menguduskan diri kita sendiri dalam konteks kehidupan modern?
3. Bagaimana kita dapat menanggapi olok-olok dan penolakan dari orang lain ketika kita berusaha hidup sesuai dengan kehendak Tuhan?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Hizkia yang memilih untuk memberkati orang-orang yang tidak mengikuti aturan dengan harapan bahwa Tuhan akan mengampuni mereka?
5. Bagaimana kita dapat menghidupi sukacita dan pujian kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari? Apa yang dapat kita lakukan untuk mempersembahkan kurban pendamaian dan mengucap syukur kepada Tuhan?

Hal menarik terkait Kitab 2 Tawarikh pasal 30:
1. Kisah ini menunjukkan pentingnya pemulihan dan pengudusan diri sebelum beribadah kepada Tuhan.
2. Hizkia mengambil keputusan yang tidak biasa dengan merayakan Paskah pada bulan kedua, menunjukkan fleksibilitas dalam menjalankan perintah Tuhan.
3. Meskipun ada penolakan dan olok-olok, beberapa orang tetap memilih untuk mengikuti panggilan Hizkia dan datang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah.
4. Hizkia menunjukkan kemurahan hati dengan menyumbangkan banyak hewan kurban untuk perayaan, mengajarkan kita tentang pentingnya memberikan dengan sukacita kepada Tuhan.
5. Perayaan Paskah yang dilakukan oleh seluruh jemaat Yehuda dan Israel menghasilkan sukacita besar dan berkat dari Tuhan.

Dari pasal 30 Kitab 2 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya merayakan perayaan agama dengan sungguh-sungguh: Hizkia dan seluruh jemaat di Yerusalem memutuskan untuk merayakan Paskah pada bulan kedua, meskipun mereka tidak dapat melakukannya pada waktunya. Mereka mengambil keputusan yang baik untuk merayakan perayaan ini dengan sungguh-sungguh dan mengundang seluruh Israel untuk bergabung. Kita juga harus menghargai dan merayakan perayaan agama dengan sungguh-sungguh, menghormati tradisi dan mengundang orang lain untuk bergabung.

2. Pentingnya kembali kepada Tuhan: Para pelari yang dikirim oleh Hizkia mengajak orang-orang Israel untuk kembali kepada Tuhan dan meninggalkan cara hidup yang tidak setia. Mereka mengingatkan orang-orang Israel untuk tidak mengulangi kesalahan leluhur mereka dan berbalik kepada Tuhan yang pengasih dan penyayang. Kita juga harus selalu mengingatkan diri kita sendiri dan orang lain untuk kembali kepada Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan.

3. Pentingnya menguduskan diri: Para imam dan orang-orang Lewi merasa malu karena mereka belum menguduskan diri mereka sendiri sebelum merayakan Paskah. Mereka kemudian menguduskan diri dan membawa kurban bakaran ke bait Tuhan. Kita juga harus menguduskan diri kita sendiri sebelum beribadah dan melakukan perayaan agama. Menguduskan diri berarti membersihkan hati dan pikiran kita dari dosa dan mempersiapkan diri kita untuk beribadah dengan tulus.

4. Pentingnya bersukacita dalam ibadah: Setelah merayakan Paskah, seluruh jemaat bersukacita dan memuji Tuhan dengan alat musik yang nyaring. Mereka juga mengadakan perayaan selama tujuh hari lagi dengan penuh sukacita. Kita juga harus bersukacita dalam ibadah kita dan memuji Tuhan dengan sukacita dan kegembiraan.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa untuk mempersembahkan diri kepada Tuhan: "Tuhan, aku ingin mempersembahkan diriku kepada-Mu sepenuhnya. Bantu aku menguduskan diriku dan membersihkan hati dan pikiranku dari dosa. Aku ingin beribadah dengan tulus dan menghormati-Mu dalam segala hal yang aku lakukan."

2. Doa untuk kembali kepada Tuhan: "Tuhan, aku mohon ampunan-Mu karena aku telah menjauh dari-Mu. Bantu aku untuk kembali kepada-Mu dengan sungguh-sungguh dan meninggalkan cara hidup yang tidak setia. Aku ingin hidup sesuai dengan kehendak-Mu dan menghormati tradisi agama yang Engkau berikan."

3. Doa untuk bersukacita dalam ibadah: "Tuhan, aku bersyukur atas kasih dan penyertaan-Mu dalam hidupku. Bantu aku untuk selalu bersukacita dalam ibadah dan memuji-Mu dengan sukacita dan kegembiraan. Jadikan ibadahku sebagai kesempatan untuk mengalami kehadiran-Mu yang nyata."

4. Doa untuk mengundang orang lain untuk bergabung dalam perayaan agama: "Tuhan, aku mohon berkat-Mu agar aku dapat mengundang orang lain untuk bergabung dalam perayaan agama. Bantu aku untuk menjadi teladan yang baik dalam hidupku sehingga orang lain tertarik untuk mengenal-Mu dan merayakan perayaan agama dengan sungguh-sungguh."