Kitab 2 Samuel adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Pasal
1 dari Kitab ini berisi tentang kematian Saul dan Yonatan, putra Saul, serta tanggapan Daud terhadap berita tersebut.
Latar belakang penulis Kitab 2 Samuel tidak secara eksplisit disebutkan dalam teks. Namun, tradisi Yahudi dan Kristen meyakini bahwa naskah ini ditulis oleh nabi Samuel atau oleh para pengikutnya. Penulis ini mungkin menggunakan sumber-sumber sejarah dan lisan yang tersedia pada saat itu.
Konteks historis pasal ini terjadi setelah kematian Saul, raja pertama Israel. Daud, yang sebelumnya telah diurapi oleh Samuel sebagai raja yang akan datang, menerima berita tentang kematian Saul dan Yonatan dari seorang pengungsi Amalek. Daud merespons dengan kesedihan yang mendalam dan mengutuk orang yang memberitahukannya.
Dalam konteks budaya, pasal ini mencerminkan nilai-nilai kehormatan, kesetiaan, dan penghormatan terhadap pemimpin. Daud menunjukkan kesedihan yang tulus atas kematian Saul dan Yonatan, meskipun Saul sebelumnya telah mencoba membunuhnya. Ini menunjukkan pentingnya hubungan keluarga dan persahabatan dalam budaya Israel pada waktu itu.
Secara literatur, pasal ini ditulis dalam bentuk puisi elegi yang mengungkapkan kesedihan dan kehilangan. Daud menyanyikan sebuah nyanyian duka yang kemudian dikenal sebagai "Nyanyian Panah" untuk mengenang Saul dan Yonatan.
Secara teologis, pasal ini menyoroti karakter Daud sebagai seorang pemimpin yang penuh kasih dan pengampunan. Meskipun Saul telah menjadi musuhnya, Daud tetap menghormati dan menghargai posisi Saul sebagai raja yang diurapi oleh Tuhan. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Daud adalah pilihan Tuhan untuk menjadi raja berikutnya.
Dengan latar belakang ini, pembaca dapat memahami konteks historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal
1 Kitab 2 Samuel dengan lebih baik.