Raja Ahas menjadi raja Yehuda pada usia dua puluh tahun dan memerintah selama enam belas tahun. Ia tidak mengikuti jalan yang benar di hadapan Tuhan, melainkan meniru perilaku raja-raja Israel, termasuk mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dan menyembah berhala. Akibat perbuatannya, Tuhan menyerahkan Yehuda ke tangan raja Aram dan Israel, yang menyebabkan banyak kematian dan penawanan. Namun, seorang nabi bernama Oded memperingatkan tentara Israel untuk tidak memperbudak tawanan dari Yehuda, dan mereka akhirnya membebaskan tawanan tersebut.

Di tengah kesulitan, Ahas mencari bantuan dari raja Asyur, tetapi bukannya mendapatkan pertolongan, ia malah semakin tertekan. Ia merampas barang-barang dari rumah Tuhan dan mempersembahkan korban kepada dewa-dewa Damsyik, yang justru membawa kehancuran bagi dirinya dan Israel. Ahas juga menghancurkan peralatan rumah Tuhan dan menutup pintunya, serta mendirikan mezbah-mezbah untuk berhala di seluruh Yehuda. Setelah kematiannya, Ahas tidak dimakamkan di pekuburan raja-raja Israel, dan anaknya, Hizkia, menggantikannya sebagai raja.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari Pasal 28 Kitab 2 Tawarikh dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologis, serta ringkasan dari ayat-ayat sebelumnya.

Latar Belakang Pasal 28 Kitab 2 Tawarikh

1. Konteks Historis:

   • Pasal 28 mencatat pemerintahan Raja Ahaz, raja Yehuda, yang memerintah sekitar tahun 735-715 SM. Ahaz dikenal sebagai raja yang jahat, yang menyimpang dari jalan Tuhan dan terlibat dalam praktik penyembahan berhala.
   • Pada masa ini, Yehuda berada dalam situasi politik yang sulit, terancam oleh kerajaan Israel (Utara) dan Aram (Siria). Ahaz berusaha mencari bantuan dari Asyur, yang menunjukkan ketidakpercayaan kepada Tuhan.

2. Konteks Budaya:

   • Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan berhala dari bangsa-bangsa sekitar. Ahaz mengadopsi beberapa praktik pagan, termasuk mempersembahkan anaknya sebagai korban, yang sangat dilarang dalam hukum Taurat.
   • Ada juga pengaruh dari kekuatan politik yang lebih besar, seperti Asyur, yang mempengaruhi keputusan Ahaz untuk beraliansi dengan mereka.

3. Konteks Literatur:

   • Kitab 2 Tawarikh ditulis dengan tujuan untuk mengingatkan umat Israel tentang pentingnya kesetiaan kepada Tuhan dan hukum-Nya. Penulis kitab ini berfokus pada aspek positif dari pemerintahan raja-raja yang setia kepada Tuhan, dan sebaliknya, mengkritik raja-raja yang menyimpang seperti Ahaz.
   • Pasal ini juga berfungsi sebagai peringatan akan konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi dalam pasal ini menekankan pentingnya ketaatan kepada Tuhan dan konsekuensi dari penyimpangan. Ahaz mengalami kekalahan dan penderitaan sebagai akibat dari ketidakpercayaannya kepada Tuhan.
   • Ada juga tema pengharapan, di mana meskipun Ahaz berbuat jahat, Tuhan tetap berusaha untuk memanggil umat-Nya kembali kepada-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 28, dalam pasal 27, kita melihat pemerintahan Raja Yotam, yang merupakan raja yang lebih baik dan setia kepada Tuhan. Yotam memperkuat Yehuda dan berusaha untuk mengikuti jalan Tuhan. Namun, setelah kematiannya, Ahaz mengambil alih dan segera menyimpang dari jalan yang benar.

Dalam pasal 28, kita melihat bagaimana Ahaz melakukan tindakan yang sangat merugikan, termasuk mengorbankan anaknya dan meminta bantuan dari Asyur, yang membawa kepada kekalahan dan penderitaan bagi Yehuda.

Kesimpulan

Pasal 28 dari Kitab 2 Tawarikh menggambarkan dampak dari ketidaktaatan kepada Tuhan melalui pemerintahan Raja Ahaz. Latar belakang historis, budaya, dan teologis memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang konteks di mana peristiwa ini terjadi, serta peringatan bagi umat untuk tetap setia kepada Tuhan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 28 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Kepemimpinan Raja Ahas
  Ahas menjadi raja pada usia muda dan memerintah dengan cara yang tidak benar di mata Tuhan, mengikuti jejak raja-raja Israel yang jahat. (2 Tawarikh 28:1-2)

• Penyembahan Berhala
  Ahas terlibat dalam praktik penyembahan berhala, termasuk membakar anak-anak sebagai korban, yang merupakan tindakan keji di hadapan Tuhan. (2 Tawarikh 28:3)

• Kekalahan dan Penawanan
  Ahas mengalami kekalahan besar di tangan raja-raja Aram dan Israel, yang menyebabkan banyak orang Yehuda ditawan. (2 Tawarikh 28:5-6)

• Nabi Oded
  Nabi Oded memperingatkan tentara Israel tentang konsekuensi dari tindakan mereka terhadap orang Yehuda dan mendorong mereka untuk mengembalikan tawanan. (2 Tawarikh 28:9-10)

• Kepedulian Terhadap Tawanan
  Pemimpin Efraim menunjukkan belas kasihan dengan merawat tawanan yang mereka ambil dan mengembalikan mereka ke rumah mereka. (2 Tawarikh 28:15)

• Serangan dari Musuh
  Ahas menghadapi serangan dari berbagai musuh, termasuk Edom dan Filistin, yang memperburuk keadaan Yehuda. (2 Tawarikh 28:17-18)

• Ketidaksetiaan Ahas kepada Tuhan
  Dalam keadaan terdesak, Ahas malah beralih kepada dewa-dewa asing untuk mendapatkan bantuan, menunjukkan ketidaksetiaannya kepada Tuhan. (2 Tawarikh 28:23)

• Penghancuran Rumah Tuhan
  Ahas menghancurkan perabotan rumah Tuhan dan menutup pintu rumah Tuhan, serta mendirikan mezbah-mezbah untuk penyembahan berhala. (2 Tawarikh 28:24-25)

• Akhir Hidup Ahas
  Ahas meninggal dan tidak dimakamkan di pekuburan raja-raja Israel, menandakan penilaian negatif terhadap pemerintahannya. (2 Tawarikh 28:27)

• Penerus Ahas, Hizkia
  Hizkia, anak Ahas, menjadi raja setelah kematian ayahnya, yang diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi Yehuda. (2 Tawarikh 28:27)

Nama Orang

• Ahas: Raja Yehuda yang tidak melakukan apa yang benar di mata Tuhan.
• Daud: Bapa leluhur Ahas, raja yang dianggap benar di mata Tuhan.
• Pekah bin Remalya: Raja Israel yang menewaskan banyak orang Yehuda.
• Zikhri: Pahlawan dari Efraim yang membunuh Maaseya, anak raja.
• Maaseya: Anak raja Ahas yang dibunuh.
• Azrikam: Kepala istana yang dibunuh oleh Zikhri.
• Elkana: Orang kedua di bawah raja yang dibunuh.
• Oded: Nabi Tuhan yang memperingatkan tentara Israel.
• Azarya bin Yohanan: Salah satu pemimpin bani Efraim yang menentang penawanan.
• Berekhya bin Mesilemot: Pemimpin bani Efraim yang menentang penawanan.
• Yehizkia bin Salum: Pemimpin bani Efraim yang menentang penawanan.
• Amasa bin Hadlai: Pemimpin bani Efraim yang menentang penawanan.
• Tilgat-Pilneser: Raja negeri Asyur yang datang kepada Ahas.

Nama Lokasi

• Yerusalem: Ibu kota Yehuda, tempat pemerintahan Ahas.
• Lebak Ben-Hinom: Tempat di mana Ahas membakar anak-anak sebagai korban.
• Damsyik: Kota di mana banyak orang Yehuda ditawan.
• Yehuda: Wilayah yang dipimpin oleh Ahas.
• Samaria: Kota tempat orang Israel membawa tawanan dan rampasan.
• Yerikho: Kota tempat tawanan dibawa setelah dibebaskan.
• Daerah Bukit: Wilayah di Yehuda yang diserang oleh orang Filistin.
• Tanah Negeb: Wilayah di Yehuda yang juga diserang oleh orang Filistin.
• Bet-Semes: Salah satu kota yang direbut oleh orang Filistin.
• Ayalon: Salah satu kota yang direbut oleh orang Filistin.
• Gederot: Salah satu kota yang direbut oleh orang Filistin.
• Sokho: Salah satu kota yang direbut oleh orang Filistin.
• Timna: Salah satu kota yang direbut oleh orang Filistin.
• Gomzo: Salah satu kota yang direbut oleh orang Filistin.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "2 Tawarikh" pasal "28":

1. Ahas

   • Raja Yehuda yang tidak melakukan yang benar di mata Tuhan, mengikuti kebiasaan raja-raja Israel.

2. Patung-patung Baal

   • Ahas membuat patung-patung untuk penyembahan Baal, menunjukkan penyimpangan dari iman yang benar.

3. Korban Anak

   • Ahas membakar anak-anaknya sebagai korban, mencerminkan praktik keji yang ditentang Tuhan.

4. Tangan Raja Aram

   • Tuhan menyerahkan Ahas ke dalam tangan raja Aram sebagai hukuman atas ketidaktaatannya.

5. Kekalahan di Yehuda

   • Ahas mengalami kekalahan besar, di mana 120.000 orang Yehuda tewas dalam satu hari.

6. Oded, Nabi Tuhan

   • Nabi yang memperingatkan tentara Israel agar tidak memperbudak tawanan Yehuda, menekankan pentingnya belas kasih.

7. Pemimpin Efraim

   • Beberapa pemimpin Efraim menolak untuk membawa tawanan, menunjukkan kesadaran akan dosa kolektif.

8. Kembalikan Tawanan

   • Tindakan pemimpin Efraim untuk mengembalikan tawanan sebagai bentuk pertobatan dan belas kasih.

9. Bantuan Raja Asyur

   • Ahas meminta bantuan dari raja Asyur, tetapi itu tidak membawa keuntungan, malah memperburuk keadaan.

10. Kebiadaban dan Penyembahan Berhala

    • Ahas membiarkan kebiadaban dan menyembah allah Damsyik, yang menyebabkan keruntuhan spiritual dan moral.

11. Penutupan Rumah Tuhan

    • Ahas menutup pintu rumah Tuhan dan menghancurkan perkakasnya, menandakan penolakan terhadap ibadah yang benar.

12. Hizkia

    • Anak Ahas yang menjadi raja setelahnya, diharapkan membawa perubahan positif bagi Yehuda.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal ini, yaitu ketidaktaatan Ahas, konsekuensi dari penyembahan berhala, dan panggilan untuk pertobatan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Tawarikh pasal 28:

Pertanyaan Refleksi

1. Kepemimpinan Ahas: Apa yang dapat kita pelajari dari kepemimpinan Raja Ahas yang tidak setia kepada Tuhan? Bagaimana hal ini berpengaruh terhadap rakyatnya?
2. Penyembahan Berhala: Mengapa Ahas memilih untuk menyembah allah-allah Damsyik setelah mengalami kekalahan? Apa yang bisa kita ambil sebagai pelajaran tentang ketergantungan kita kepada Tuhan dalam masa sulit?
3. Dampak Dosa: Bagaimana tindakan Ahas yang menyimpang dari jalan Tuhan berdampak pada bangsa Yehuda? Apa relevansinya dengan kehidupan kita saat ini?
4. Peran Nabi Oded: Apa makna dari intervensi nabi Oded dalam konteks pasal ini? Bagaimana kita bisa menjadi suara yang menegur dalam situasi yang tidak benar di sekitar kita?
5. Kepedulian Terhadap Sesama: Apa yang bisa kita pelajari dari tindakan pemimpin Efraim yang memilih untuk membebaskan tawanan dan merawat mereka? Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip ini dalam kehidupan sehari-hari?

Pertanyaan Diskusi

1. Kekalahan dan Pembelajaran: Dalam konteks kekalahan yang dialami Yehuda, bagaimana kita bisa memahami bahwa Tuhan kadang membiarkan kita mengalami kesulitan untuk mendidik kita?
2. Perbandingan dengan Pemimpin Lain: Bandingkan Ahas dengan raja-raja lain dalam Kitab Tawarikh. Apa yang membedakan Ahas dari raja-raja yang setia kepada Tuhan?
3. Tindakan Ahas: Mengapa Anda pikir Ahas merasa perlu untuk merampas barang-barang dari rumah Tuhan dan menyerahkannya kepada raja Asyur? Apa yang bisa kita pelajari tentang cara kita menggunakan sumber daya yang Tuhan berikan kepada kita?
4. Kepatuhan dan Berkat: Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip bahwa ketaatan kepada Tuhan membawa berkat, sedangkan ketidaktaatan membawa malapetaka, dalam kehidupan kita sehari-hari?
5. Relevansi Sejarah: Mengapa penting bagi kita untuk mempelajari sejarah bangsa Israel dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam konteks kehidupan Kristen modern?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari Kitab 2 Tawarikh pasal 28!

Pasal 28 dari Kitab 2 Tawarikh menggambarkan kehidupan Raja Ahas, yang merupakan contoh dari kegagalan spiritual dan moral. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita, serta beberapa doa yang relevan.

Pelajaran yang Bisa Dipelajari

1. Pentingnya Memilih Jalan yang Benar:

   • Ahas tidak mengikuti jalan yang benar di mata Tuhan, melainkan meniru kebiasaan raja-raja Israel yang jahat. Ini mengingatkan kita untuk selalu memilih jalan yang benar dan sesuai dengan ajaran Tuhan, meskipun banyak pengaruh negatif di sekitar kita.

2. Dampak dari Keputusan yang Salah:

   • Keputusan Ahas untuk menyembah dewa-dewa asing dan melakukan praktik-praktik keji membawa kehancuran bagi Yehuda. Ini menunjukkan bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi, baik bagi diri kita sendiri maupun bagi orang lain.

3. Pentingnya Pertobatan:

   • Meskipun Ahas mengalami banyak kesulitan, ia tidak berbalik kepada Tuhan. Ini mengajarkan kita bahwa dalam masa sulit, kita harus mencari Tuhan dan bertobat, bukan menjauh dari-Nya.

4. Kepedulian Terhadap Sesama:

   • Ketika tentara Israel menawan orang-orang Yehuda, ada nabi yang mengingatkan mereka untuk tidak memperlakukan saudara-saudara mereka dengan kejam. Ini mengingatkan kita untuk selalu menunjukkan kasih dan kepedulian kepada sesama, terutama dalam situasi sulit.

5. Kekuatan Doa dan Pengharapan kepada Tuhan:

   • Ahas, dalam keadaan terdesak, malah mencari bantuan dari raja Asyur dan dewa-dewa asing. Ini mengingatkan kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap situasi, bukan mencari solusi dari sumber yang tidak benar.

Doa Terkait Pasal 2 Tawarikh 28

1. Doa untuk Kebijaksanaan: "Tuhan, berikanlah aku kebijaksanaan untuk memilih jalan yang benar dalam hidupku. Bantu aku untuk tidak terpengaruh oleh hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Pertobatan: "Ya Tuhan, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah segala kesalahanku dan bimbinglah aku untuk kembali kepada-Mu. Aku ingin hidup sesuai dengan firman-Mu. Amin."

3. Doa untuk Kasih kepada Sesama: "Tuhan, ajar aku untuk selalu peduli kepada sesama, terutama mereka yang sedang menderita. Berikan aku hati yang penuh kasih dan pengertian. Amin."

4. Doa untuk Mengandalkan Tuhan: "Tuhan, dalam setiap tantangan yang aku hadapi, ajar aku untuk selalu mengandalkan-Mu. Jangan biarkan aku mencari solusi di tempat yang salah, tetapi tuntunlah aku untuk selalu berdoa dan berharap kepada-Mu. Amin."

5. Doa untuk Perlindungan dan Pemulihan: "Ya Tuhan, aku berdoa agar Engkau melindungi aku dan keluargaku dari segala pengaruh jahat. Pulihkan hati kami dan dekatkan kami kepada-Mu. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "2 Tawarikh" pasal 28:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang pemerintahan Raja Ahas, yang melakukan perbuatan jahat di mata Tuhan, termasuk penyembahan berhala dan pengorbanan anak. Ia mengalami kekalahan dari raja-raja Aram dan Israel, serta ditawan oleh mereka. Meskipun mengalami kesulitan, Ahas tetap berpaling kepada allah-allah asing dan merusak rumah Tuhan.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Ahas: Raja Yehuda yang berumur 20 tahun saat mulai memerintah.
  • Pekah bin Remalya: Raja Israel yang mengalahkan Yehuda.
  • Oded: Nabi Tuhan yang memperingatkan tentara Israel.
  • Pemimpin Bani Efraim: Azarya, Berekhya, Yehizkia, dan Amasa yang menentang tindakan membawa tawanan.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Yerusalem: Ibu kota Yehuda dan tempat pemerintahan Ahas.
  • Damsyik: Kota tempat tawanan dibawa.
  • Samaria: Kota di mana tentara Israel membawa rampasan.
  • Yerikho: Tempat di mana tawanan yang diselamatkan dibawa.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Ahas mulai memerintah pada usia 20 tahun dan memerintah selama 16 tahun. Peristiwa-peristiwa dalam pasal ini terjadi selama masa pemerintahannya, ketika Yehuda mengalami serangan dari berbagai bangsa.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Ahas melakukan kejahatan di mata Tuhan dengan menyembah berhala dan melakukan pengorbanan anak, yang menyebabkan Tuhan menyerahkan Yehuda ke dalam tangan musuh. Kesalahan ini berakar dari ketidaksetiaan Ahas kepada Tuhan dan pengaruh buruk dari praktik-praktik bangsa lain.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Ahas berusaha mendapatkan bantuan dari raja Asyur, tetapi tindakannya justru memperburuk keadaan. Ia merusak rumah Tuhan dan membuat mezbah-mezbah untuk allah asing. Meskipun mengalami kekalahan, ia tidak bertobat, melainkan semakin menjauh dari Tuhan.

7. How Much (Seberapa besar)

• Dampak:
  • Ahas menyebabkan banyak kematian di Yehuda, dengan 120.000 orang tewas dalam satu hari. Ia juga membawa kehancuran spiritual dan fisik bagi bangsa Yehuda, yang berujung pada penawanan dan kerugian besar.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari 2 Tawarikh pasal 28, serta pelajaran yang dapat diambil dari tindakan Raja Ahas.

Pada pasal 28 dari Kitab 2 Tawarikh, menceritakan tentang pemerintahan Raja Ahas di Yerusalem. Ahas tidak hidup menurut kehendak TUHAN dan melakukan banyak kekejian seperti membuat patung-patung tuangan untuk para Baal, membakar anak-anaknya dalam api, dan mempersembahkan kurban di tempat-tempat yang tidak semestinya. Akibatnya, TUHAN menyerahkan dia ke tangan raja Aram dan raja Israel yang menaklukkan Yehuda dan membunuh banyak orang. Namun, ada seorang nabi TUHAN bernama Oded yang menegur para tentara Israel dan meminta mereka untuk mengembalikan para tawanan yang mereka ambil. Beberapa pemimpin dari keturunan Efraim mendengarkan nasehat Oded dan membebaskan para tawanan. Setelah itu, orang-orang Israel kembali ke Samaria. Raja Ahas juga mengalami kekalahan dari bangsa Edom dan orang Filistin. Meskipun dia mencoba meminta bantuan dari raja Asyur, tetapi hal itu tidak membantunya. Ahas semakin bertindak tidak setia kepada TUHAN dan menyembah ilah-ilah lain. Akhirnya, Ahas meninggal dan digantikan oleh anaknya, Hizkia.

Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah, dan berfungsi sebagai catatan sejarah Israel dari zaman raja Daud hingga pembuangan ke Babel dan pemulihan kembali ke tanah Israel.

Pasal 28 dari Kitab 2 Tawarikh terutama berfokus pada pemerintahan raja Ahas, salah satu raja Yehuda. Latar belakang historisnya adalah periode setelah kerajaan Israel terbagi menjadi dua, yaitu kerajaan Israel di utara dan kerajaan Yehuda di selatan. Raja Ahas adalah raja Yehuda yang tidak setia kepada Tuhan dan melakukan penyembahan berhala.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 27, kitab ini mencatat pemerintahan raja Yotam, ayah Ahas, yang dikenal sebagai seorang raja yang setia kepada Tuhan. Namun, setelah Yotam meninggal, Ahas naik tahta dan memulai pemerintahannya yang jahat. Ia melakukan penyembahan berhala, mengorbankan anak-anaknya dalam api, dan mengabaikan perintah-perintah Tuhan.

Dalam pasal 28, kitab ini melanjutkan dengan menceritakan bagaimana Ahas mengalami kekalahan dalam pertempuran melawan Israel dan Suriah. Tuhan menghukum Ahas karena ketidaksetiaannya dan membiarkan musuh-musuhnya menaklukkan Yehuda. Pasal ini juga mencatat bagaimana Ahas mencari bantuan dari raja Asyur, tetapi justru semakin memperburuk keadaan.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya setia kepada Tuhan dan konsekuensi yang akan terjadi jika seseorang meninggalkan perintah-perintah-Nya. Pasal ini juga mengingatkan pembaca akan pentingnya memilih pemimpin yang setia kepada Tuhan dan menghindari penyembahan berhala.

Demikianlah latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 28 Kitab 2 Tawarikh, serta apa yang terjadi dalam ayat-ayat sebelumnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 28:

1. Kehidupan dan pemerintahan Raja Ahas (ayat 1-4)
- Ahas menjadi raja pada usia 20 tahun dan memerintah selama 16 tahun.
- Dia tidak hidup menurut kehendak TUHAN dan melakukan kekejian seperti bangsa-bangsa yang telah diusir oleh TUHAN.
- Ahas membuat patung-patung tuangan untuk para Baal dan membakar anak-anaknya dalam api.

2. Hukuman dan penyerahan Ahas kepada raja Aram dan raja Israel (ayat 5-8)
- TUHAN menyerahkan Ahas ke tangan raja Aram, yang menawan banyak orang dari Yehuda.
- Raja Israel juga menyerang Yehuda dan membunuh banyak orang, termasuk anak raja dan kepala istana.

3. Nabi Oded dan teguran terhadap orang Israel (ayat 9-11)
- Nabi Oded menegur orang Israel yang berniat menaklukkan Yehuda dan Yerusalem.
- Dia mengingatkan mereka bahwa mereka sendiri telah berdosa terhadap TUHAN dan meminta mereka untuk mengembalikan para tawanan yang mereka ambil.

4. Pemimpin Efraim yang menentang pengambilan tawanan (ayat 12-15)
- Beberapa pemimpin dari keturunan Efraim menentang pengambilan tawanan dan barang rampasan.
- Mereka menyadari bahwa tindakan ini akan membuat mereka bersalah terhadap TUHAN dan menambah dosa mereka.

5. Pengembalian tawanan dan pembagian rampasan (ayat 16-19)
- Para pemimpin mengizinkan para tawanan kembali dan membagikan pakaian, makanan, dan minuman kepada mereka.
- Mereka juga memberikan perawatan kepada orang-orang yang lemah.

6. Kekalahan dan penyerangan terhadap Yehuda (ayat 20-21)
- Raja Ahas meminta bantuan kepada raja Asyur karena serangan dari Edom dan Filistin.
- Namun, TUHAN merendahkan Yehuda karena Ahas dan raja Asyur menjadi musuh mereka.

7. Kebangkitan Ahas yang semakin tidak setia kepada TUHAN (ayat 22-25)
- Ahas semakin bertindak tidak setia kepada TUHAN dan mempersembahkan kurban kepada ilah orang Damsyik.
- Dia menghancurkan peralatan bait Allah dan membuat mazbah-mazbah untuk ilah-ilah lain.

8. Akhir hidup Ahas dan penerusnya, Hizkia (ayat 26-27)
- Ahas meninggal dan dikuburkan di Yerusalem, tetapi tidak di pekuburan raja-raja Israel.
- Hizkia, anak Ahas, menjadi raja sebagai penggantinya.

Orang-orang:
- Ahas: Raja Yerusalem yang tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN.
- Daud: Nenek moyang Ahas, yang hidup mengikuti kehendak TUHAN.
- Baal: Dewa yang disembah oleh Ahas, yang membuat patung-patung tuangan untuknya.
- Pekah: Anak Remalya, yang menewaskan 120.000 orang di Yehuda dalam sehari.
- Zikhri: Pahlawan dari Efraim, yang membunuh Maaseya, Azrikam, dan Elkana.
- Oded: Nabi TUHAN yang menegur orang-orang Israel yang membawa tawanan dan rampasan dari Yehuda.
- Azarya: Pemimpin dari keturunan Efraim.
- Berekhya: Pemimpin dari keturunan Efraim.
- Yehizkia: Pemimpin dari keturunan Efraim.
- Amasai: Pemimpin dari keturunan Efraim.
- Tiglat-Pileser: Raja Asyur yang datang dan memusuhinya.

Lokasi:
- Yerusalem: Kota di mana Ahas memerintah sebagai raja.
- Lembah Ben-Hinom: Tempat di mana Ahas membakar dupa dan membakar anak-anaknya dalam api.
- Damsyik: Kota di mana orang-orang Aram membawa tawanan dari Yehuda.
- Samaria: Kota di mana Oded bertemu dengan para tentara yang pulang dari perang.
- Yerikho: Kota di mana para tawanan dibawa dan diberi pakaian serta makanan.
- Bet-Semes: Kota yang direbut oleh orang-orang Filistin.
- Ayalon: Kota yang direbut oleh orang-orang Filistin.
- Gederot: Kota yang direbut oleh orang-orang Filistin.
- Sokho: Kota yang direbut oleh orang-orang Filistin.
- Timna: Kota yang direbut oleh orang-orang Filistin.
- Gomzo: Kota yang direbut oleh orang-orang Filistin.

Kata kunci dalam Kitab "2 Tawarikh" pasal 28 adalah sebagai berikut:

1. Ahas: Raja yang tidak melakukan apa yang benar di mata TUHAN dan hidup mengikuti jejak raja-raja Israel.
2. Baal: Ahas membuat patung-patung tuangan untuk para Baal.
3. Lembah Ben-Hinom: Tempat di mana Ahas membakar dupa dan membakar anak-anaknya dalam api, mengikuti kekejian bangsa-bangsa yang telah TUHAN usir dari hadapan orang Israel.
4. Raja Aram: TUHAN menyerahkan Ahas ke tangan raja Aram, yang mengalahkannya dan menawan banyak orang darinya.
5. Raja Israel: Ahas juga diserahkan ke tangan raja Israel, yang menewaskan banyak orang di Yehuda dalam sehari.
6. Oded: Seorang nabi TUHAN yang menegur orang-orang Israel yang menawan saudara-saudara mereka, dan meminta mereka untuk mengembalikan para tawanan.
7. Utusan: Raja Ahas mengirim utusan kepada raja Asyur untuk meminta bantuan.
8. Raja Asyur: Tiglat-Pileser, raja Asyur, datang dan memusuhinya.
9. Ilah: Ahas mempersembahkan kurban kepada ilah orang Damsyik dan membuat mazbah-mazbah bagi ilah lain, yang membangkitkan murka TUHAN.
10. Hizkia: Anak Ahas yang menjadi raja sebagai penggantinya.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kehidupan Raja Ahas? Bagaimana perbandingannya dengan Daud, nenek moyangnya?
2. Mengapa Ahas melakukan perbuatan yang jahat di mata TUHAN? Apa yang mendorongnya untuk menyembah ilah-ilah lain?
3. Bagaimana reaksi Allah terhadap perbuatan Ahas? Apa hukuman yang diberikan kepada Ahas dan bangsa Israel?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap dan tindakan nabi Oded dalam cerita ini?
5. Bagaimana Allah menunjukkan belas kasih-Nya kepada bangsa Israel meskipun mereka berdosa?

Pertanyaan diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya setia kepada TUHAN dan menghindari penyembahan kepada ilah-ilah lain?
2. Bagaimana pengaruh seorang pemimpin terhadap bangsanya? Apa yang dapat kita pelajari dari kepemimpinan Ahas yang buruk?
3. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa dan mengikuti jejak Ahas? Apa yang harus kita lakukan untuk tetap setia kepada TUHAN?
4. Bagaimana kita dapat menunjukkan belas kasih dan kasih karunia kepada mereka yang berdosa dan membutuhkan pertobatan?
5. Bagaimana cerita ini menggambarkan keadilan dan murka Allah? Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter Allah dari kisah ini?

Hal menarik terkait Kitab 2 Tawarikh pasal 28:
1. Pasal ini menggambarkan kejatuhan dan hukuman yang diterima oleh Raja Ahas dan bangsa Israel karena penyembahan kepada ilah-ilah lain.
2. Kisah ini menyoroti pentingnya setia kepada TUHAN dan konsekuensi yang akan terjadi jika kita meninggalkan-Nya.
3. Nabi Oded muncul sebagai suara yang menegur dan mengingatkan bangsa Israel akan dosa mereka, menunjukkan pentingnya peran nabi dalam mengingatkan umat Allah.
4. Meskipun bangsa Israel berdosa, Allah masih menunjukkan belas kasih-Nya dengan mengutus nabi dan memberikan kesempatan bagi pertobatan.
5. Kisah ini juga menunjukkan betapa pentingnya kepemimpinan yang baik dan setia kepada TUHAN, karena tindakan seorang pemimpin dapat mempengaruhi seluruh bangsa.

Dari pasal 28 Kitab 2 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya hidup sesuai dengan kehendak Allah: Ahas tidak hidup sesuai dengan kehendak Allah dan mengikuti jejak raja-raja Israel yang jahat. Kita perlu hidup dengan mengutamakan kehendak Allah dalam segala hal.

2. Bahaya menyembah ilah-ilah palsu: Ahas membuat patung-patung tuangan untuk para Baal dan mempersembahkan kurban kepada ilah orang Damsyik. Hal ini membangkitkan murka TUHAN dan membawa malapetaka bagi dirinya dan seluruh Israel. Kita harus menjauhi penyembahan kepada ilah-ilah palsu dan tetap setia kepada Allah.

3. Pentingnya pertobatan dan pengampunan: Meskipun Ahas melakukan banyak dosa, ketika nabi TUHAN, Oded, menegurnya, dia dan orang-orang Israel bertaubat dan mengembalikan para tawanan serta barang rampasan. Kita juga perlu selalu siap untuk bertaubat dan memohon pengampunan Allah ketika kita melakukan kesalahan.

4. Konsekuensi dari hidup tidak setia kepada Allah: Ahas mengalami kekalahan dan penderitaan karena hidupnya yang tidak setia kepada Allah. Kita harus menyadari bahwa hidup tidak setia kepada Allah akan membawa konsekuensi yang buruk.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon pengampunan atas dosa-dosa kita dan kesetiaan dalam hidup kita kepada Allah.

2. Memohon pertolongan Allah untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan menjauhi segala bentuk penyembahan kepada ilah-ilah palsu.

3. Memohon kekuatan untuk bertobat dan mengembalikan segala yang kita ambil secara tidak benar.

4. Memohon agar kita dapat menghindari konsekuensi buruk dari hidup tidak setia kepada Allah.

5. Memohon hikmat dan pengertian untuk mempelajari dan menerapkan pelajaran dari pasal ini dalam kehidupan sehari-hari.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan firman Allah.

Analisis 2 Tawarikh 28 (5W+1H)

Who (Siapa): Pasal ini berfokus pada Raja Ahas, raja Yehuda.

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang pemerintahan Ahas yang jahat dan penuh dosa di mata Tuhan. Ia tidak mengikuti jalan Daud, nenek moyangnya, dan malah mengikuti praktik-praktik keagamaan bangsa-bangsa lain, termasuk penyembahan berhala dan pengorbanan anak.

When (Kapan): Ahas menjadi raja pada usia 20 tahun dan memerintah selama 16 tahun. Periode ini terjadi setelah zaman Uzia dan sebelum zaman Hizkia.

Where (Di mana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di Yehuda, khususnya di Yerusalem, ibu kota kerajaan.

Why (Mengapa): Ahas memilih untuk tidak mengikuti jalan Tuhan, malah mengikuti jalan bangsa-bangsa lain yang dipandang najis oleh Tuhan. Hal ini mengakibatkan penderitaan bagi Yehuda, termasuk kekalahan militer dan penindasan oleh bangsa-bangsa lain.

How (Bagaimana): Ahas melakukan kejahatan dengan:

• Menyembah berhala: Ia membangun altar-altar untuk dewa-dewa lain dan mempersembahkan korban kepada mereka.
• Mengorbankan anak: Ia mengikuti praktik bangsa-bangsa lain dengan mengorbankan anak-anaknya sendiri kepada dewa-dewa palsu.
• Menutup Bait Suci: Ia menutup pintu Bait Suci dan menghentikan ibadah kepada Tuhan.
• Membuat perjanjian dengan raja Asyur: Ia meminta bantuan raja Asyur untuk melawan musuh-musuhnya, meskipun hal ini bertentangan dengan kehendak Tuhan.

Akibat dari tindakan Ahas, Yehuda mengalami kekalahan dan penindasan dari bangsa-bangsa lain. Banyak orang Yehuda ditawan dan harta benda mereka dijarah. Ahas sendiri meninggal dalam kehinaan dan tidak dimakamkan di makam raja-raja.

Kesimpulan: Pasal 28 dari 2 Tawarikh memberikan pelajaran penting tentang konsekuensi dari ketidaktaatan kepada Tuhan. Ahas, meskipun seorang raja, memilih untuk mengikuti jalannya sendiri dan mengabaikan perintah Tuhan. Akibatnya, ia dan seluruh Yehuda mengalami penderitaan dan kehancuran.