Pada tahun ketujuh, Yoyada, imam besar, mengadakan persekutuan dengan para kepala pasukan untuk mengangkat anak raja Yoas sebagai raja Israel. Mereka mengumpulkan orang-orang Lewi dan kepala puak dari seluruh Yehuda di Yerusalem, mengikat perjanjian untuk melindungi raja, dan mengatur tugas mereka di rumah Tuhan. Yoyada menobatkan Yoas, mengenakan mahkota dan memberikan hukum Allah kepadanya, sementara rakyat bersukacita dan berseru, "Hiduplah raja!"

Atalya, yang mendengar sorak-sorai rakyat, datang ke rumah Tuhan dan melihat raja. Ia mengoyakkan pakaiannya dan berteriak "Khianat!" Namun, Yoyada memerintahkan agar Atalya ditangkap dan dibunuh di luar rumah Tuhan. Setelah itu, Yoyada memimpin rakyat untuk merobohkan rumah Baal dan mengembalikan ibadah yang benar kepada Tuhan. Yoas diangkat ke takhta kerajaan, dan seluruh rakyat bersukacita, membawa kedamaian bagi kota setelah kematian Atalya.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari pasal 23 Kitab 2 Tawarikh:

Latar Belakang Pasal 23 Kitab 2 Tawarikh

1. Konteks Historis

Pasal 23 dari Kitab 2 Tawarikh mencatat peristiwa penting dalam sejarah kerajaan Yehuda, khususnya mengenai pemerintahan Raja Yoyada dan pengangkatan Raja Yoas. Setelah kematian ratu Atalia, yang merupakan penguasa yang jahat dan telah membunuh banyak keturunan raja, Yoyada, seorang imam, mengambil tindakan untuk mengembalikan keturunan raja yang sah ke tahta.

2. Konteks Budaya

Budaya pada masa itu sangat dipengaruhi oleh praktik penyembahan kepada Tuhan dan penyembahan berhala. Atalia, sebagai ratu, mewakili penyembahan berhala, sedangkan Yoyada berusaha mengembalikan penyembahan kepada Tuhan yang benar. Ini mencerminkan konflik antara iman kepada Tuhan dan pengaruh budaya asing.

3. Konteks Literatur

Kitab 2 Tawarikh ditulis dengan tujuan untuk memberikan catatan sejarah yang menekankan pentingnya penyembahan kepada Tuhan dan ketaatan terhadap hukum-Nya. Penulis Tawarikh berfokus pada aspek positif dari pemerintahan raja-raja yang setia kepada Tuhan dan mengabaikan aspek negatif dari raja-raja yang tidak setia.

4. Konteks Teologis

Teologis, pasal ini menunjukkan tema pemulihan dan keadilan. Tuhan berjanji untuk menjaga keturunan Daud, dan melalui tindakan Yoyada, janji ini ditegakkan. Ini juga menekankan pentingnya pemimpin yang setia kepada Tuhan dalam memimpin umat-Nya.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 23, dalam pasal 22, kita melihat bagaimana Atalia mengambil alih kekuasaan setelah kematian suaminya, Raja Yoram. Dia berusaha membunuh semua keturunan raja untuk memastikan kekuasaannya. Namun, Yoas, salah satu keturunan raja, diselamatkan oleh Yosheba, saudara perempuannya, dan dibawa ke tempat persembunyian. Ini menjadi latar belakang penting untuk tindakan Yoyada dalam pasal 23, di mana dia merencanakan untuk mengembalikan Yoas ke tahta.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat melihat bagaimana pasal 23 berfungsi sebagai titik balik dalam sejarah Yehuda, menandai kembalinya pemerintahan yang sah dan penyembahan yang benar kepada Tuhan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh pasal 23 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Persekutuan untuk Memulihkan Raja
  Yoyada, imam besar, mengadakan persekutuan dengan para kepala pasukan untuk mengembalikan raja yang sah, yaitu anak raja Yoas, ke atas takhta. Ini menunjukkan pentingnya kerjasama dalam mencapai tujuan bersama. (2 Tawarikh 23:1-3)

• Peran Orang Lewi dan Imam
  Orang Lewi dan imam memiliki peran penting dalam menjaga kesucian rumah Tuhan dan melindungi raja. Mereka diatur untuk menjaga pintu dan melindungi raja dari ancaman. (2 Tawarikh 23:4-7)

• Penobatan Raja Yoas
  Penobatan Yoas sebagai raja dilakukan dengan upacara yang sesuai dengan hukum Tuhan, menegaskan pentingnya pengakuan dan pengurapan dalam penetapan raja. (2 Tawarikh 23:11-12)

• Reaksi Atalya
  Atalya, yang merupakan ratu dan penguasa yang tidak sah, menunjukkan reaksi negatif terhadap penobatan Yoas, menandakan konflik antara yang benar dan yang salah. (2 Tawarikh 23:13)

• Penghancuran Penyembahan Berhala
  Setelah penobatan Yoas, rakyat merobohkan rumah Baal dan menghancurkan patung-patungnya, menunjukkan komitmen untuk kembali kepada penyembahan yang benar kepada Tuhan. (2 Tawarikh 23:17)

• Penataan Pelayanan di Rumah Tuhan
  Yoyada mengatur kembali pelayanan di rumah Tuhan, termasuk penempatan imam dan orang Lewi untuk mempersembahkan korban, menekankan pentingnya ibadah yang teratur dan sesuai dengan hukum Tuhan. (2 Tawarikh 23:18-19)

• Kedamaian dan Kesejahteraan Rakyat
  Setelah Atalya dibunuh dan Yoas diangkat sebagai raja, rakyat bersukacita dan kota menjadi aman, menunjukkan bahwa pemerintahan yang benar membawa kedamaian bagi masyarakat. (2 Tawarikh 23:21)

Topik-topik ini mencerminkan tema besar tentang pemulihan, kepemimpinan yang sah, dan ketaatan kepada Tuhan dalam konteks sejarah Israel.

Nama Orang

• Yoyada: Imam yang memberanikan diri dan memimpin persekutuan untuk menobatkan raja.
• Azarya bin Yeroham: Salah satu kepala pasukan seratus yang bersekutu dengan Yoyada.
• Ismael bin Yohanan: Salah satu kepala pasukan seratus yang bersekutu dengan Yoyada.
• Azarya bin Obed: Salah satu kepala pasukan seratus yang bersekutu dengan Yoyada.
• Maaseya bin Adaya: Salah satu kepala pasukan seratus yang bersekutu dengan Yoyada.
• Elisafat bin Zikhri: Salah satu kepala pasukan seratus yang bersekutu dengan Yoyada.
• Anak raja: Raja yang dinyatakan untuk memerintah sesuai dengan firman Tuhan.
• Atalya: Ratu yang menentang penobatan raja dan akhirnya dibunuh.
• Matan: Imam Baal yang dibunuh oleh rakyat setelah Baal dihancurkan.

Nama Lokasi

• Yehuda: Wilayah tempat orang-orang Lewi dan kepala puak Israel dikumpulkan.
• Yerusalem: Kota di mana seluruh jemaah mengikat perjanjian dengan raja.
• Rumah Allah: Tempat di mana perjanjian diikat dan raja dinyatakan.
• Istana raja: Tempat di mana raja didudukkan setelah penobatan.
• Pintu gerbang Dasar: Salah satu lokasi yang disebutkan untuk penempatan penjaga.
• Rumah Baal: Tempat yang dihancurkan oleh rakyat setelah penobatan raja.
• Pintu gerbang Kuda: Lokasi di mana Atalya dibunuh.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "2 Tawarikh" pasal "23":

1. Yoyada

   • Seorang imam yang berperan penting dalam mengembalikan pemerintahan yang sah di Yehuda dengan menobatkan anak raja.

2. Perjanjian

   • Kesepakatan antara Yoyada, rakyat, dan raja untuk mengikuti Tuhan dan menegakkan hukum-Nya.

3. Anak Raja

   • Merujuk kepada Yoas, yang diangkat menjadi raja sebagai pemenuhan janji Tuhan kepada keturunan Daud.

4. Orang-orang Lewi

   • Mereka bertugas menjaga keamanan dan melindungi raja, menunjukkan peran penting mereka dalam ibadah dan pemerintahan.

5. Atalya

   • Ratu yang berusaha merebut kekuasaan, tetapi akhirnya dibunuh karena pengkhianatannya.

6. Pujian dan Sukacita

   • Rakyat bersukacita dan memuji Tuhan saat anak raja dinyatakan sebagai raja, menunjukkan kebangkitan harapan.

7. Penghancuran Baal

   • Tindakan rakyat untuk merobohkan tempat ibadah Baal sebagai simbol pemulihan ibadah yang benar kepada Tuhan.

8. Imam dan Korban

   • Penegasan kembali peran imam dalam mempersembahkan korban bakaran sesuai dengan hukum Tuhan.

9. Keamanan Kota

   • Setelah penobatan raja dan kematian Atalya, kota menjadi aman, menandakan stabilitas politik.

10. Taurat Musa

    • Pentingnya mengikuti hukum Tuhan sebagai pedoman hidup dan ibadah bagi umat Israel.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dari pasal tersebut, yaitu pemulihan pemerintahan yang sah, ibadah yang benar, dan penegakan hukum Tuhan di tengah masyarakat.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai Kitab 2 Tawarikh pasal 23:

Pertanyaan Refleksi

1. Peran Yoyada: Apa yang dapat kita pelajari dari keberanian Yoyada dalam mengambil tindakan untuk melindungi anak raja dan mengembalikan pemerintahan yang sah? Bagaimana kita dapat menerapkan keberanian ini dalam hidup kita sehari-hari?

2. Perjanjian dengan Tuhan: Dalam pasal ini, rakyat mengikat perjanjian dengan Tuhan. Apa arti perjanjian ini bagi kita sebagai orang Kristen saat ini? Bagaimana kita dapat memperbarui komitmen kita kepada Tuhan?

3. Pentingnya Ibadah: Mengapa Yoyada menekankan pentingnya menjaga kesucian rumah Tuhan dan peraturan yang ada? Apa relevansinya bagi kita dalam konteks ibadah dan kehidupan gereja saat ini?

4. Sikap Rakyat: Bagaimana reaksi rakyat terhadap penobatan raja baru mencerminkan sikap mereka terhadap Tuhan dan pemimpin yang sah? Apa yang bisa kita pelajari tentang sikap kita terhadap pemimpin rohani dan pemerintahan kita?

5. Konsekuensi dari Kejahatan: Apa yang bisa kita ambil dari nasib Atalya? Bagaimana hal ini mengingatkan kita akan konsekuensi dari tindakan yang bertentangan dengan kehendak Tuhan?

Pertanyaan Diskusi

1. Kepemimpinan yang Sah: Apa yang membuat kepemimpinan Joash (anak raja) dianggap sah di mata Tuhan dan rakyat? Bagaimana kita dapat mengenali pemimpin yang sesuai dengan kehendak Tuhan dalam konteks gereja dan masyarakat saat ini?

2. Peran Orang Lewi: Dalam pasal ini, orang Lewi memiliki peran penting dalam menjaga rumah Tuhan dan melindungi raja. Apa peran kita sebagai anggota gereja dalam menjaga kesucian dan integritas komunitas kita?

3. Penghancuran Baal: Mengapa tindakan penghancuran rumah Baal dianggap penting dalam konteks pemulihan ibadah kepada Tuhan? Apa yang bisa kita lakukan untuk "menghancurkan" hal-hal yang tidak sesuai dengan iman kita dalam kehidupan kita sehari-hari?

4. Sukacita Rakyat: Rakyat bersukacita setelah penobatan raja baru. Apa yang membawa sukacita dalam hidup kita sebagai orang Kristen? Bagaimana kita dapat berbagi sukacita ini dengan orang lain?

5. Perlindungan Tuhan: Dalam konteks perlindungan yang diberikan kepada raja dan rumah Tuhan, bagaimana kita memahami perlindungan Tuhan dalam hidup kita? Apa yang bisa kita lakukan untuk lebih merasakan kehadiran dan perlindungan-Nya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan aplikasi dari Kitab 2 Tawarikh pasal 23!

Pasal 23 dari Kitab 2 Tawarikh menggambarkan momen penting dalam sejarah Israel, di mana Yoyada, seorang imam, berperan dalam mengembalikan pemerintahan yang sah kepada anak raja, serta menghapuskan penyembahan berhala. Berikut adalah beberapa pelajaran yang bisa kita ambil dan terapkan dalam hidup kita, serta doa yang relevan.

Pelajaran yang Bisa Dipelajari dan Diterapkan:

1. Kepemimpinan yang Berani:

   • Yoyada menunjukkan keberanian dalam mengambil tindakan untuk melindungi anak raja dan mengembalikan pemerintahan yang sah. Kita juga dipanggil untuk berani berdiri dalam kebenaran dan melakukan hal yang benar, meskipun itu mungkin sulit.

2. Pentingnya Persekutuan dan Kerjasama:

   • Yoyada mengumpulkan para kepala pasukan dan orang-orang Lewi untuk bekerja sama dalam misi yang sama. Dalam hidup kita, penting untuk membangun komunitas dan bekerja sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan yang baik.

3. Menghormati dan Mematuhi Peraturan Tuhan:

   • Yoyada menekankan pentingnya mematuhi peraturan Tuhan dan menjaga kesucian rumah Tuhan. Kita juga harus menghormati dan mengikuti prinsip-prinsip Tuhan dalam hidup kita sehari-hari.

4. Pentingnya Penyembahan yang Benar:

   • Setelah menghapuskan penyembahan berhala, rakyat kembali menyembah Tuhan dengan benar. Ini mengingatkan kita untuk selalu memeriksa dan memastikan bahwa penyembahan kita kepada Tuhan adalah tulus dan sesuai dengan kehendak-Nya.

5. Perjanjian dengan Tuhan:

   • Yoyada mengikat perjanjian antara rakyat dan Tuhan. Kita juga perlu mengingat komitmen kita kepada Tuhan dan hidup sesuai dengan perjanjian yang telah kita buat dengan-Nya.

Doa Terkait Pasal 2 Tawarikh 23:

1. Doa untuk Keberanian: "Tuhan yang Maha Kuasa, berikanlah aku keberanian seperti Yoyada untuk berdiri dalam kebenaran dan melakukan apa yang benar di hadapan-Mu. Bantu aku untuk tidak takut menghadapi tantangan dalam hidupku. Amin."

2. Doa untuk Persatuan: "Ya Tuhan, ajar kami untuk bekerja sama dalam komunitas kami. Bantu kami untuk saling mendukung dan bersatu dalam misi untuk memuliakan nama-Mu. Amin."

3. Doa untuk Ketaatan: "Tuhan, kami berdoa agar Engkau memberi kami hati yang taat untuk mengikuti peraturan-Mu. Bantu kami untuk hidup sesuai dengan firman-Mu dan menjaga kesucian hidup kami. Amin."

4. Doa untuk Penyembahan yang Benar: "Ya Tuhan, kami ingin menyembah-Mu dengan tulus. Ajar kami untuk menjauh dari segala bentuk penyembahan berhala dan fokus hanya kepada-Mu. Amin."

5. Doa untuk Perjanjian dengan Tuhan: "Tuhan, kami mengingat perjanjian kami dengan-Mu. Bantu kami untuk setia dan hidup sesuai dengan komitmen yang telah kami buat. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "2 Tawarikh" pasal 23:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang pengangkatan Yoas sebagai raja Israel setelah Yoyada, imam besar, mengadakan persekutuan dengan para pemimpin dan orang-orang Lewi untuk menggulingkan Atalya. Mereka mengikat perjanjian dengan Tuhan dan merobohkan rumah Baal.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Yoyada: Imam besar yang memimpin persekutuan.
  • Yoas: Anak raja yang diangkat menjadi raja.
  • Atalya: Ratu yang digulingkan.
  • Para kepala pasukan seratus: Azarya, Ismael, Maaseya, dan Elisafat.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Yerusalem: Tempat di mana persekutuan diadakan dan Yoas diangkat sebagai raja.
  • Rumah Tuhan: Tempat di mana perjanjian diikat dan upacara pengangkatan dilakukan.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Tahun ketujuh pemerintahan Yoyada: Menandakan waktu ketika Yoyada memberanikan diri untuk bertindak melawan Atalya dan mengangkat Yoas.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Untuk mengembalikan pemerintahan yang sah kepada keturunan Daud dan mengakhiri pemerintahan Atalya yang dianggap tidak sah dan jahat. Yoyada ingin memulihkan ibadah yang benar kepada Tuhan.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Yoyada mengumpulkan para pemimpin dan orang-orang Lewi, mengatur tugas mereka untuk melindungi raja, dan mengadakan upacara pengangkatan. Mereka juga merobohkan rumah Baal dan mengatur ibadah di rumah Tuhan.

7. How Much (Seberapa banyak)

• Jumlah:
  • Tidak ada angka spesifik yang disebutkan, tetapi banyak orang Lewi dan rakyat yang terlibat dalam persekutuan dan perayaan pengangkatan raja.

Analisis ini memberikan gambaran yang jelas tentang isi dan konteks dari 2 Tawarikh pasal 23, serta membantu dalam memahami peristiwa penting dalam sejarah Israel. Semoga ini bermanfaat untuk studi Alkitab Anda!

Pada pasal 23 dari Kitab 2 Tawarikh, Yoyada, imam besar, membuat perjanjian dengan para pemimpin pasukan seratus dan orang-orang Lewi untuk mengangkat anak raja sebagai raja yang baru. Mereka mengumpulkan orang-orang Lewi dari seluruh Yehuda dan membuat perjanjian dengan raja di bait Allah. Yoyada mengatur penjagaan pintu-pintu Bait Allah dan mengatur agar rakyat menaati peraturan TUHAN. Mereka mengurapi anak raja sebagai raja, dan Atalya, ibu raja yang jahat, dibunuh. Setelah itu, mereka merobohkan kuil Baal dan mempersembahkan kurban kepada TUHAN dengan sukacita. Yoyada juga menempatkan penjaga di pintu gerbang Bait Allah dan membawa raja turun dari Bait Allah untuk duduk di takhta kerajaan. Kota itu menjadi aman setelah Atalya dibunuh.

Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini merupakan catatan sejarah Israel yang meliputi periode pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Pasal 23 dari Kitab 2 Tawarikh berfokus pada pemerintahan raja Yosafat di Kerajaan Yehuda. Yosafat adalah salah satu raja yang saleh dan taat kepada Tuhan. Pasal ini mengisahkan tentang langkah-langkah yang diambil oleh Yosafat untuk memperbaiki kehidupan rohani bangsa Israel.

Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, terdapat catatan mengenai pemerintahan raja-raja sebelum Yosafat, termasuk raja Asa yang merupakan ayah Yosafat. Asa adalah raja yang juga taat kepada Tuhan dan melakukan reformasi agama di Kerajaan Yehuda.

Dalam pasal 23, Yosafat mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki kehidupan rohani bangsa Israel. Ia mengirim para imam, Lewi, dan kepala keluarga untuk mengajar hukum Taurat kepada rakyat. Yosafat juga membentuk pengadilan agama untuk menyelesaikan perselisihan dan memperkuat keadilan di antara rakyat.

Selain itu, Yosafat juga mengambil tindakan untuk membersihkan Bait Allah dari pengaruh agama-agama asing dan mengembalikan ibadah yang benar kepada Tuhan. Ia menghancurkan berhala-berhala dan menegakkan kembali perintah-perintah Tuhan.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya memelihara hubungan yang benar dengan Tuhan dan mengikuti hukum-hukum-Nya. Yosafat dianggap sebagai raja yang saleh karena ia berusaha untuk memimpin bangsa Israel kembali kepada Tuhan.

Dalam konteks historis, pasal ini memberikan gambaran tentang upaya Yosafat untuk memperbaiki kehidupan rohani bangsa Israel dan mengembalikan mereka kepada Tuhan. Hal ini juga mencerminkan perjuangan yang dihadapi oleh bangsa Israel dalam mempertahankan iman mereka dan melawan pengaruh agama-agama asing.

Dalam konteks budaya, pasal ini menunjukkan pentingnya hukum Taurat dalam kehidupan masyarakat Israel. Yosafat mengutamakan pengajaran hukum Taurat kepada rakyat sebagai upaya untuk memperbaiki kehidupan rohani mereka.

Dengan demikian, pasal 23 dari Kitab 2 Tawarikh memberikan gambaran tentang upaya Yosafat untuk memperbaiki kehidupan rohani bangsa Israel dan mengembalikan mereka kepada Tuhan. Pasal ini juga menekankan pentingnya memelihara hubungan yang benar dengan Tuhan dan mengikuti hukum-hukum-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Tawarikh Pasal 23:

1. Perjanjian dengan para pemimpin pasukan seratus (2 Tawarikh 23:1-3)
- Yoyada membuat perjanjian dengan para pemimpin pasukan seratus untuk mendukung anak raja yang akan memerintah sesuai dengan janji TUHAN.

2. Penjagaan pintu Bait Allah (2 Tawarikh 23:4-7)
- Yoyada memerintahkan agar sepertiga dari mereka yang bertugas pada hari Sabat, baik imam maupun orang Lewi, menjadi penjaga pintu Bait Allah.
- Orang-orang Lewi harus mengelilingi raja dengan senjata di tangan dan siapa pun yang memasuki Bait Allah harus dibunuh.

3. Pengurapan anak raja (2 Tawarikh 23:11-13)
- Anak raja dibawa keluar, diurapi, dan diangkat sebagai raja.
- Rakyat berseru, "Hidup Raja!"

4. Penangkapan dan pembunuhan Atalya (2 Tawarikh 23:14-15)
- Atalya, ibu raja yang jahat, ditangkap dan dibunuh di luar Bait Allah.
- Yoyada membuat perjanjian dengan rakyat dan raja bahwa mereka akan menjadi umat TUHAN.

5. Penghancuran kuil Baal (2 Tawarikh 23:16-17)
- Rakyat pergi ke kuil Baal, merobohkannya, memecahkan mazbah-mazbah dan patung-patungnya, serta membunuh imam Baal.

6. Penugasan imam-imam Lewi (2 Tawarikh 23:18-20)
- Yoyada menyerahkan jabatan atas Bait Allah kepada imam-imam Lewi yang telah ditetapkan oleh Daud.
- Mereka harus mempersembahkan kurban bakaran kepada TUHAN dengan sukacita dan nyanyian.

7. Penobatan raja di atas takhta (2 Tawarikh 23:20-21)
- Raja duduk di atas takhta kerajaan dan seluruh rakyat bersukacita.
- Kota menjadi aman setelah Atalya dibunuh.

Referensi: Kitab 2 Tawarikh pasal 23.

Orang-orang:
- Yoyada: Imam yang membuat perjanjian dengan para pemimpin pasukan seratus dan memimpin upacara pengurapan raja baru.
- Azarya: Pemimpin pasukan seratus.
- Ismael: Pemimpin pasukan seratus.
- Maaseya: Pemimpin pasukan seratus.
- Elisafat: Pemimpin pasukan seratus.
- Anak-anak Daud: Anak-anak raja Daud yang akan memerintah seperti yang ditetapkan oleh TUHAN.
- Atalya: Perempuan yang mencoba merebut takhta kerajaan dan akhirnya dibunuh.

Lokasi:
- Yehuda: Daerah di mana orang-orang Lewi dikumpulkan.
- Yerusalem: Kota di mana perjanjian dengan raja dibuat dan di mana upacara pengurapan raja baru dilakukan.
- Bait Allah: Tempat di mana perjanjian dengan raja dibuat dan di mana upacara pengurapan raja baru dilakukan.
- Pintu Gerbang Dasar: Salah satu pintu gerbang di sekitar Bait Allah.
- Mazbah: Tempat di mana kurban-kurban dipersembahkan kepada TUHAN.
- Kuil Baal: Tempat penyembahan berhala Baal yang dirobohkan oleh rakyat.
- Pintu Gerbang Kuda: Salah satu pintu gerbang di sekitar istana raja.

Kata kunci dalam Kitab "2 Tawarikh" pasal 23 adalah sebagai berikut:

1. Yoyada: Imam yang membuat perjanjian dengan para pemimpin pasukan seratus dan memimpin pengurapan anak raja.
2. Perjanjian: Yoyada membuat perjanjian dengan para pemimpin pasukan seratus, umat, dan raja di bait Allah.
3. Raja: Anak raja yang diurapi dan diangkat menjadi raja oleh umat.
4. Bait Allah: Tempat di mana perjanjian dibuat dan anak raja diurapi.
5. Imamat: Yoyada menempatkan imam-imam Lewi untuk mempersembahkan kurban bakaran kepada TUHAN.
6. Baal: Kuil Baal dirobohkan oleh umat dan imam Baal dibunuh.
7. Penjaga: Penjaga-penjaga ditempatkan di pintu gerbang bait TUHAN untuk mencegah orang yang najis masuk.
8. Atalya: Perempuan yang dibunuh karena pengkhianatan.
9. Sukacita: Seluruh rakyat bersukacita setelah Atalya dibunuh dan kota menjadi aman.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya mempertahankan kebenaran dan kekudusan dalam pelayanan kepada Tuhan?
2. Bagaimana peran Yoyada sebagai imam dalam memimpin umat Allah untuk kembali kepada perjanjian dengan Tuhan?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari tindakan Atalya yang jahat dan akibat yang dia alami sebagai akibat dari pengkhianatan dan penyembahan berhala?
4. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang terungkap dalam kisah ini dalam kehidupan kita sebagai orang percaya?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa Yoyada memilih untuk membuat perjanjian dengan para pemimpin pasukan seratus dan orang-orang Lewi? Apa arti dan implikasi dari perjanjian ini?
2. Mengapa Yoyada mengatur penjagaan pintu dan pengawalan raja dengan senjata? Apa pesan yang ingin disampaikan melalui tindakan ini?
3. Mengapa Yoyada mengurapi anak raja sebagai raja baru? Apa arti dan pentingnya urapan ini dalam konteks kerajaan Allah?
4. Bagaimana reaksi rakyat terhadap perubahan kepemimpinan ini? Apa yang dapat kita pelajari dari respons mereka?

Hal-hal menarik terkait Kitab 2 Tawarikh pasal 23:
1. Pasal ini mengisahkan tentang pengangkatan Yoas sebagai raja Yehuda yang baru, menggantikan Atalya yang jahat.
2. Yoyada, imam yang setia, memainkan peran penting dalam memimpin perubahan ini dan memulihkan pelayanan yang benar kepada Tuhan.
3. Kisah ini menunjukkan pentingnya mempertahankan kebenaran dan kekudusan dalam pelayanan kepada Tuhan, serta konsekuensi dari penyembahan berhala.
4. Perjanjian yang dibuat oleh Yoyada dengan para pemimpin pasukan seratus dan orang-orang Lewi menegaskan kembali komitmen mereka kepada Tuhan.
5. Kisah ini juga menyoroti pentingnya pengawalan dan perlindungan terhadap pemimpin yang benar, serta peran imam-imam Lewi dalam pelayanan di Bait Allah.
6. Respons rakyat yang bersukacita dan penghancuran kuil Baal menunjukkan pemulihan spiritual yang terjadi di antara umat Allah.

Dari pasal 23 Kitab 2 Tawarikh, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kepemimpinan yang berani: Yoyada adalah seorang imam yang berani dan tegas dalam mengambil tindakan untuk memulihkan pemerintahan yang benar di Yehuda. Kita dapat belajar untuk menjadi pemimpin yang berani dan tegas dalam menghadapi tantangan dan memperjuangkan kebenaran.

2. Perjanjian dengan Tuhan: Seluruh umat membuat perjanjian dengan raja di bait Allah. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya menjalin hubungan yang erat dengan Tuhan dan hidup sesuai dengan perintah-Nya.

3. Ketaatan terhadap peraturan Tuhan: Yoyada mengatur agar hanya para imam dan orang-orang Lewi yang melayani yang boleh memasuki bait Allah. Ini mengajarkan kita untuk hidup dalam ketaatan terhadap peraturan Tuhan dan menghormati tempat kudus-Nya.

4. Perlindungan terhadap raja: Orang-orang Lewi mengelilingi raja dengan senjata di tangan mereka, untuk melindunginya dari ancaman. Ini mengajarkan kita untuk melindungi dan mendukung pemimpin yang baik dan adil.

5. Penghancuran kuil Baal: Setelah memulihkan pemerintahan yang benar, seluruh rakyat pergi ke kuil Baal dan merobohkannya. Ini mengajarkan kita untuk menolak penyembahan berhala dan mengutamakan penyembahan kepada Tuhan yang benar.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas contoh kepemimpinan yang berani dari Yoyada. Bantu kami menjadi pemimpin yang berani dan tegas dalam menghadapi tantangan hidup. Bimbing kami untuk menjalin hubungan yang erat dengan-Mu dan hidup dalam ketaatan terhadap peraturan-Mu.

Bantu kami melindungi dan mendukung pemimpin yang baik dan adil. Berikan kami keberanian untuk menentang kejahatan dan memperjuangkan kebenaran. Tolong jauhkan kami dari penyembahan berhala dan bantu kami mengutamakan penyembahan kepada-Mu yang benar.

Terima kasih atas kasih dan kemurahan-Mu yang tak terbatas. Amin.

Analisis 2 Tawarikh 23 (5W+1H)

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang rencana dan pelaksanaan kudeta yang dipimpin oleh Imam Yoyada untuk menggulingkan Atalya, ratu yang jahat, dan mengangkat Yoas, pewaris sah takhta, sebagai raja Yehuda.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Yoyada: Imam Besar yang memimpin kudeta.
• Yoas: Pewaris sah takhta, cucu Atalya, yang disembunyikan selama 6 tahun.
• Atalya: Ratu yang jahat, putri Ahab dan Izebel, yang merebut takhta dengan membunuh keturunan raja.
• Para pemimpin pasukan seratus: Azarya bin Yeroham, Ismael bin Yohanan, Azarya bin Obed, Maaseya bin Adaya, dan Elisafat bin Zikhri. Mereka membantu Yoyada dalam kudeta.

When (Kapan): Peristiwa ini terjadi pada tahun ketujuh pemerintahan Atalya, yang berarti Yoas berusia tujuh tahun.

Where (Dimana): Peristiwa ini terjadi di Yerusalem, khususnya di Bait Allah.

Why (Mengapa): Yoyada melakukan kudeta karena Atalya adalah penguasa yang jahat dan tidak sah. Ia ingin mengembalikan takhta kepada pewaris sah, Yoas, dan memulihkan penyembahan kepada Tuhan yang benar di Yehuda.

How (Bagaimana): Yoyada merencanakan kudeta dengan cermat. Ia mengumpulkan para pemimpin pasukan seratus, membagi mereka menjadi tiga kelompok, dan mempersenjatai mereka dengan senjata dari Bait Allah. Ia juga menunjukkan Yoas kepada rakyat dan mengurapinya sebagai raja. Ketika Atalya mendengar keributan, ia datang ke Bait Allah dan dibunuh oleh pasukan Yoyada.

Kesimpulan: 2 Tawarikh 23 menunjukkan bagaimana Tuhan menggunakan orang-orang yang setia seperti Yoyada untuk menggulingkan kejahatan dan memulihkan kebenaran. Pasal ini juga menekankan pentingnya kepemimpinan yang saleh dan kesetiaan kepada Tuhan.