Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Loh batu diperbaharui

Dua Loh Batu. Visi dan tugas yang baru.

34:1 Loh hukum diperbarui.
34:5 Nama TUHAN diserukan.
34:8 Musa mendesak TUHAN agar pergi bersama mereka.
34:10 TUHAN membuat perjanjian dengan mereka, mengulangi beberapa pokok penting dari loh hukum.
34:28 Musa, setelah 40 hari di gunung, turun dengan membawa loh hukum.
34:29 Wajahnya bersinar, dan menutupinya dengan selubung.

Dua loh batu yang baru (34:1-35)

Allah, Musa, Harun.

Abib, Allah, Amori, Feris, Harun, Het, Hewi, Israel, Kanaan, Mesir, Musa, Paskah, Roti Tidak Beragi, Sinai, TUHAN, Yebus

(12-17). Kita tidak bisa mengharapkan kebaikan janji Allah kecuali kita berjaga-jaga akan perintah-Nya. Nama Allah adalah "Cemburu"

Wajah Musa yang bersinar adalah kehormatan yang besar bagi dia namun tidak bisa dibandingkan dengan kemuliaan yang lebih. Kita membaca tentang Yesus, bahwa bukan hanya wajah-Nya bersinar, namun seluruh tubuh-Nya dan pakaian-Nya berkilauan (Luk 9:29).

Dalam pasal 34 dari Kitab Keluaran, TUHAN memerintahkan Musa untuk memahat dua loh batu yang sama seperti sebelumnya. Musa naik ke Gunung Sinai pada pagi hari dan TUHAN turun dalam awan untuk berbicara dengan Musa. TUHAN menyatakan sifat-Nya yang penuh kasih dan kemurahan hati, dan membuat perjanjian dengan bangsa Israel. TUHAN memerintahkan mereka untuk tidak membuat perjanjian dengan bangsa-bangsa lain, merobohkan mazbah-mazbah berhala, dan merayakan perayaan-perayaan yang telah ditetapkan. Musa menulisi loh-loh batu dengan Sepuluh Perintah dan ketika dia turun dari gunung, kulit wajahnya bercahaya karena dia telah berbicara dengan TUHAN. Musa berbicara kepada bangsa Israel dan memberikan perintah-perintah TUHAN kepada mereka. Setiap kali Musa berbicara dengan TUHAN, dia membuka kerudungnya, dan ketika berbicara dengan bangsa Israel, dia menudungi wajahnya.

Latar belakang dari pasal 34 dari Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah peristiwa penyembahan anak lembu emas oleh bangsa Israel di bawah pimpinan Harun. Allah marah dan mengancam untuk menghancurkan bangsa itu, tetapi Musa berdoa dan memohon belas kasihan Allah. Allah kemudian memberikan perintah kepada Musa untuk membuat loh batu baru dan menuliskan sepuluh perintah-Nya.

Konteks Budaya:
Bangsa Israel saat itu sedang dalam perjalanan mereka keluar dari perbudakan di Mesir menuju tanah yang dijanjikan oleh Allah. Mereka masih belajar untuk hidup sebagai umat pilihan Allah dan mematuhi perintah-perintah-Nya.

Konteks Literatur:
Pasal 34 adalah kelanjutan dari peristiwa di pasal sebelumnya, di mana Musa mendapatkan loh batu pertama yang dituliskan oleh Allah. Namun, ketika Musa turun dari gunung Sinai dan melihat penyembahan anak lembu emas, ia marah dan memecahkan loh batu tersebut. Pasal 34 menceritakan tentang peristiwa Musa yang mendapatkan loh batu yang baru dan perjanjian baru yang Allah buat dengan bangsa Israel.

Konteks Teologis:
Pasal 34 menunjukkan kasih dan belas kasihan Allah yang besar terhadap bangsa Israel, meskipun mereka telah berdosa dengan menyembah berhala. Allah memberikan kesempatan kedua kepada mereka dengan memberikan perintah-perintah-Nya yang baru. Hal ini juga menunjukkan pentingnya taat kepada Allah dan pentingnya mematuhi perintah-perintah-Nya sebagai umat pilihan-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Musa telah memohon kepada Allah untuk menunjukkan belas kasihan-Nya dan mengampuni bangsa Israel. Allah setuju untuk melanjutkan perjanjian-Nya dengan mereka, tetapi juga menegaskan bahwa mereka harus tetap setia dan tidak menyembah berhala. Allah kemudian menyuruh Musa untuk membuat loh batu baru dan menuliskan sepuluh perintah-Nya. Musa melakukan seperti yang diperintahkan dan Allah menuliskan perjanjian-Nya dengan bangsa Israel di atas loh batu tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 34:

1. Perjanjian baru dengan Allah
- Allah memerintahkan Musa untuk memahat dua loh batu yang sama dengan sebelumnya (Keluaran 34:1).
- Allah menulisi loh-loh batu itu dengan kata-kata yang terdapat pada loh-loh batu sebelumnya (Keluaran 34:1).
- Musa naik ke Gunung Sinai dan berdiri di puncak gunung itu sendirian (Keluaran 34:2-4).
- Allah menyerukan nama-Nya dan menyatakan sifat-sifat-Nya kepada Musa (Keluaran 34:5-7).
- Musa menyembah dan memohon pengampunan bagi bangsa Israel (Keluaran 34:8-9).
- Allah mengadakan perjanjian baru dengan bangsa Israel (Keluaran 34:10).

2. Perintah untuk menghancurkan berhala dan berpegang pada Allah
- Allah memerintahkan bangsa Israel untuk merobohkan mazbah-mazbah dan menghancurkan tiang-tiang berhala (Keluaran 34:13-14).
- Bangsa Israel dilarang membuat ilah-ilah tuangan (Keluaran 34:17).
- Allah memerintahkan mereka untuk memelihara perayaan Roti Tidak Beragi (Keluaran 34:18).
- Bangsa Israel dilarang membuat perjanjian dengan penduduk negeri dan menyembah ilah-ilah mereka (Keluaran 34:12-16).

3. Perintah untuk menghormati hari Sabat dan perayaan-perayaan
- Allah memerintahkan bangsa Israel untuk bekerja selama enam hari dan beristirahat pada hari ketujuh (Keluaran 34:21).
- Mereka harus merayakan hari raya Tujuh Minggu dan perayaan Pengumpulan (Keluaran 34:22).
- Setiap laki-laki harus datang ke hadapan TUHAN tiga kali setahun (Keluaran 34:23).
- Bangsa Israel dilarang mempersembahkan darah kurban sembelihan dengan roti yang beragi (Keluaran 34:25).

4. Perintah untuk memberikan persembahan pertama kepada Allah
- Allah memerintahkan bangsa Israel untuk membawa hasil panen pertama yang terbaik ke bait TUHAN (Keluaran 34:26).
- Anak-anak pertama yang membuka kandungan dan semua jantan dari ternak harus dipersembahkan kepada Allah (Keluaran 34:19-20).

5. Musa berbicara dengan Allah dan kulit wajahnya bercahaya
- Musa berbicara dengan Allah selama 40 hari dan 40 malam di Gunung Sinai (Keluaran 34:28).
- Ketika Musa turun dari gunung, kulit wajahnya bercahaya karena dia telah berbicara dengan TUHAN (Keluaran 34:29-30).
- Musa menudungi wajahnya dengan kerudung ketika berbicara dengan bangsa Israel (Keluaran 34:33-35).

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya sebagai contoh dan tidak mencakup seluruh isi pasal 34.

Orang:
- TUHAN
- Musa
- Harun

Lokasi:
- Gunung Sinai
- Mesir

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal 34 adalah sebagai berikut:

1. Loh batu: Dua loh batu yang dipahat oleh Musa sebagai pengganti loh batu sebelumnya yang telah pecah. Loh batu ini akan ditulisi oleh TUHAN dengan kata-kata yang terdapat pada loh batu sebelumnya.

2. Gunung Sinai: Tempat di mana Musa naik untuk bertemu dengan TUHAN dan menerima perintah-perintah-Nya.

3. TUHAN: Nama Allah yang menunjukkan keberadaan-Nya yang kudus dan kuasa-Nya yang besar.

4. Perjanjian: TUHAN berjanji untuk melakukan keajaiban-keajaiban di hadapan bangsa Israel dan mengusir bangsa-bangsa di tanah Kanaan.

5. Ilah lain: Peringatan untuk tidak menyembah ilah-ilah lain selain TUHAN, karena TUHAN adalah Allah yang cemburu.

6. Perayaan: Instruksi untuk merayakan perayaan-perayaan seperti Roti Tidak Beragi, Tujuh Minggu, dan Pengumpulan.

7. Darah kurban: Larangan mempersembahkan darah kurban sembelihan dengan roti yang beragi.

8. Sepuluh Perintah: Musa menulisi loh-loh batu dengan Sepuluh Perintah yang merupakan perjanjian antara TUHAN dan Israel.

9. Kulit wajah bercahaya: Setelah berbicara dengan TUHAN, kulit wajah Musa bercahaya, sehingga orang-orang takut mendekatinya.

10. Kerudung: Musa menudungi wajahnya dengan kerudung setelah berbicara dengan TUHAN, tetapi saat berbicara dengan keturunan Israel, ia membuka kerudungnya sehingga mereka dapat melihat wajahnya yang bercahaya.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi antara Musa dan TUHAN di Gunung Sinai?
2. Mengapa TUHAN menulisi loh-loh batu dengan Sepuluh Perintah yang sama seperti sebelumnya?
3. Mengapa Musa meminta TUHAN untuk berjalan di tengah-tengah bangsa Israel meskipun mereka tegar tengkuk?
4. Apa arti dari perjanjian yang TUHAN adakan dengan bangsa Israel?
5. Mengapa Musa bercahaya setelah berbicara dengan TUHAN di Gunung Sinai?

Pertanyaan Diskusi:
1. Apa yang dapat kita pelajari tentang sifat dan karakter TUHAN dari pernyataan-Nya kepada Musa di Gunung Sinai?
2. Mengapa TUHAN melarang bangsa Israel untuk membuat perjanjian dengan penduduk negeri yang mereka temui?
3. Mengapa TUHAN memerintahkan bangsa Israel untuk merobohkan mazbah-mazbah dan patung-patung berhala?
4. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang terdapat dalam perintah-perintah TUHAN kepada bangsa Israel dalam kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
5. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya berkomunikasi dengan TUHAN melalui contoh Musa yang berbicara dengan-Nya di Gunung Sinai?

Hal Menarik Terkait Keluaran Pasal 34:
1. Musa menghabiskan 40 hari dan 40 malam di Gunung Sinai tanpa makan atau minum. Bagaimana hal ini mungkin terjadi?
2. Kulit wajah Musa bercahaya setelah berbicara dengan TUHAN. Apa arti dari cahaya ini dan mengapa orang Israel takut mendekatinya?
3. Musa menulisi loh-loh batu dengan Sepuluh Perintah. Mengapa Sepuluh Perintah begitu penting dalam agama Kristen?
4. TUHAN menegaskan sifat-Nya yang penuh kasih, murah hati, dan berlimpah dalam kebaikan dan kebenaran. Bagaimana sifat-sifat ini mempengaruhi hubungan kita dengan TUHAN?
5. Perjanjian yang TUHAN adakan dengan bangsa Israel menjanjikan keajaiban-keajaiban yang belum pernah terjadi sebelumnya. Apa arti dari janji ini dan bagaimana hal ini relevan bagi kita sebagai orang percaya saat ini?

Dari pasal 34 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Mengenal karakter Allah: Dalam pasal ini, Allah mengungkapkan karakter-Nya sebagai Allah yang penuh kasih dan murah hati, yang lambat marah dan berlimpah dalam kebaikan dan kebenaran. Kamu dapat belajar untuk mengenal dan mengalami kasih dan kemurahan hati Allah dalam hidupmu.

2. Mengampuni kesalahan dan dosa: Allah menunjukkan kemurahan hati-Nya dengan mengampuni kesalahan, pelanggaran, dan dosa umat-Nya. Kamu dapat belajar untuk meminta pengampunan Allah atas kesalahan dan dosamu, serta belajar untuk mengampuni orang lain seperti Allah mengampuni kita.

3. Menjaga kesucian dan setia kepada Allah: Allah memerintahkan umat-Nya untuk tidak membuat ilah-ilah tuangan dan menjauhi penyembahan berhala. Kamu dapat belajar untuk menjaga kesucian hati dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala dalam hidupmu.

4. Menghormati hari Sabat: Allah memerintahkan umat-Nya untuk beristirahat pada hari Sabat, meskipun pada musim membajak atau musim panen. Kamu dapat belajar untuk menghormati hari Sabat dan mengambil waktu untuk beristirahat dan menghormati hubunganmu dengan Allah.

5. Menghormati perjanjian dengan Allah: Allah mengadakan perjanjian dengan umat-Nya dan meminta mereka untuk taat pada perintah-perintah-Nya. Kamu dapat belajar untuk menghormati perjanjianmu dengan Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya.

Berikut adalah doa yang dapat kamu gunakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa pengampunan: "Ya Allah, aku memohon pengampunan-Mu atas segala kesalahan dan dosaku. Ampunilah aku seperti Engkau mengampuni umat-Mu pada masa lalu. Ajarilah aku untuk mengampuni orang lain seperti Engkau mengampuni aku. Terima kasih karena kasih dan kemurahan hati-Mu yang tak terbatas. Amin."

2. Doa kesucian: "Ya Allah, bantulah aku untuk menjaga kesucian hati dan menjauhi segala bentuk penyembahan berhala. Tunjukkanlah jalan yang benar dan bimbinglah aku untuk hidup setia kepada-Mu. Ajarilah aku untuk mengenal-Mu dengan lebih dalam setiap hari. Amin."

3. Doa penghormatan pada hari Sabat: "Ya Allah, aku bersyukur atas hari Sabat yang Engkau berikan sebagai waktu istirahat dan penghormatan kepada-Mu. Bantulah aku untuk menghormati hari Sabat dengan mengambil waktu untuk beristirahat dan menghormati hubunganku dengan-Mu. Amin."

4. Doa kesetiaan pada perjanjian: "Ya Allah, aku berjanji untuk hidup sesuai dengan perintah-perintah-Mu. Bantulah aku untuk taat pada perjanjian yang Engkau adakan dengan umat-Mu. Ajarilah aku untuk hidup setia dan menghormati hubunganku dengan-Mu. Amin."

Semoga doa-doa ini membantu kamu dalam mengaplikasikan ajaran dari pasal 34 Kitab Keluaran dalam hidupmu.