Pada Pasal 28 Kitab 1 Samuel, orang Filistin bersiap untuk berperang melawan Israel, dan Raja Saul merasa ketakutan ketika melihat tentara mereka. Dalam keadaan terdesak dan setelah tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan, Saul memutuskan untuk mencari seorang perempuan yang dapat memanggil arwah. Ia menyamar dan pergi ke En-Dor, di mana ia meminta perempuan itu untuk memanggil arwah Samuel.

Ketika Samuel muncul, ia menegur Saul karena telah mengganggu ketenangannya dan mengingatkan bahwa Tuhan telah meninggalkannya dan memberikan kerajaan kepada Daud. Samuel juga meramalkan bahwa Saul dan anak-anaknya akan mati dalam pertempuran melawan Filistin. Saul sangat ketakutan mendengar perkataan Samuel dan kehilangan kekuatannya. Perempuan itu kemudian menyiapkan makanan untuk Saul, yang akhirnya memakannya sebelum pergi pada malam itu.

Berikut adalah penjelasan latar belakang dari 1 Samuel pasal 28:

Latar Belakang Historis

1 Samuel ditulis dalam konteks sejarah Israel yang sedang mengalami transisi dari periode hakim-hakim menuju monarki. Raja Saul adalah raja pertama Israel, tetapi pada pasal ini, dia sudah berada dalam keadaan tertekan dan terasing dari Tuhan karena ketidaktaatannya.

Latar Belakang Budaya

Pada zaman itu, praktik mencari nasihat dari roh atau medium (seperti yang dilakukan oleh Saul) adalah hal yang umum, meskipun dilarang dalam hukum Taurat. Ini mencerminkan ketidakpercayaan Saul kepada Tuhan dan pencariannya akan bimbingan di luar cara yang sah.

Latar Belakang Literatur

Pasal 28 berfokus pada pertemuan Saul dengan seorang medium di Endor, yang menunjukkan keputusasaan Saul. Ini adalah salah satu momen paling dramatis dalam kitab ini, di mana Saul berusaha untuk berkomunikasi dengan roh Samuel, yang telah meninggal.

Latar Belakang Teologis

Teologis, pasal ini menggambarkan konsekuensi dari ketidaktaatan Saul dan bagaimana Tuhan telah meninggalkannya. Ini juga menunjukkan bahwa mencari bimbingan dari sumber yang tidak sah dapat membawa kepada konsekuensi yang serius.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 28, dalam pasal 27, Saul merasa terancam oleh David dan berusaha untuk membunuhnya. Dia juga telah berusaha untuk berkonsultasi dengan Tuhan, tetapi Tuhan tidak menjawabnya. Dalam pasal 28, Saul, dalam keputusasaannya, mencari medium untuk memanggil roh Samuel, yang menunjukkan betapa jauh dia telah jatuh dari jalan yang benar.

Dengan pemahaman ini, pembaca dapat melihat betapa tragisnya keadaan Saul dan bagaimana ketidaktaatannya membawa kepada keputusasaan yang mendalam.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Samuel pasal 28 beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Perang Melawan Filistin
  Saul dan orang Israel menghadapi ancaman dari tentara Filistin, yang menunjukkan situasi genting yang dihadapi Saul. (1 Samuel 28:1)

• Kekhawatiran Saul
  Saul merasa ketakutan ketika melihat tentara Filistin dan tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan, mencerminkan keadaan spiritualnya yang terpuruk. (1 Samuel 28:5-6)

• Panggilan Arwah
  Saul mencari seorang perempuan yang dapat memanggil arwah, menunjukkan keputusasaannya dan pelanggarannya terhadap hukum Tuhan. (1 Samuel 28:7)

• Samuel Muncul
  Samuel muncul dari dunia orang mati, menandakan bahwa meskipun Saul telah berbuat salah, Tuhan masih memberikan pesan melalui Samuel. (1 Samuel 28:14)

• Peringatan dari Samuel
  Samuel mengingatkan Saul tentang konsekuensi dari ketidaktaatannya kepada Tuhan dan bahwa kerajaan telah diambil darinya. (1 Samuel 28:16-18)

• Nubuat tentang Kematian Saul
  Samuel menubuatkan bahwa Saul dan anak-anaknya akan mati pada hari berikutnya, menegaskan keputusan Tuhan terhadap Saul. (1 Samuel 28:19)

• Keadaan Emosional Saul
  Saul jatuh ke tanah karena ketakutan dan kehilangan kekuatan, menggambarkan dampak dari pesan yang diterimanya. (1 Samuel 28:20)

• Perempuan di En-Dor
  Perempuan yang memanggil arwah menunjukkan keberanian dan risiko yang diambilnya untuk membantu Saul, meskipun dalam konteks yang salah. (1 Samuel 28:21-22)

• Makan Sebelum Pergi
  Saul akhirnya makan setelah didesak, menunjukkan bahwa meskipun dalam keadaan tertekan, kebutuhan fisik tetap ada. (1 Samuel 28:25)

Topik-topik ini mencerminkan tema besar tentang ketidaktaatan, pencarian pertolongan, dan konsekuensi dari tindakan yang diambil dalam keadaan putus asa.

Nama Orang

• Akhis: Raja Filistin yang meminta Daud untuk berperang bersamanya.
• Daud: Tokoh utama yang diangkat menjadi pengawal Akhis.
• Samuel: Nabi yang sudah mati dan dipanggil oleh Saul melalui seorang perempuan.
• Saul: Raja Israel yang mencari petunjuk dari Samuel setelah merasa tertekan oleh situasi perang.
• Perempuan di En-Dor: Perempuan yang memiliki kemampuan untuk memanggil arwah.

Nama Lokasi

• Rama: Kota tempat penguburan Samuel.
• Sunem: Lokasi di mana tentara Filistin berkemah.
• Gilboa: Tempat di mana Saul mengumpulkan seluruh orang Israel untuk berkemah.
• En-Dor: Lokasi di mana perempuan yang dapat memanggil arwah tinggal.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Samuel" pasal "28":

1. Perang Filistin

   • Menunjukkan konflik antara orang Filistin dan Israel, yang menjadi latar belakang cerita.

2. Akhis

   • Raja Filistin yang mengajak Daud untuk berperang bersamanya, menunjukkan hubungan antara Daud dan bangsa Filistin.

3. Samuel

   • Nabi yang telah meninggal, keberadaannya menjadi penting dalam konteks pencarian petunjuk oleh Saul.

4. Pemanggil Arwah

   • Praktik yang dilarang oleh Saul, menunjukkan ketidakpastian dan keputusasaan Saul dalam mencari petunjuk.

5. En-Dor

   • Lokasi di mana Saul mencari perempuan yang dapat memanggil arwah, menandakan tindakan yang melanggar hukum Tuhan.

6. Sumpah Saul

   • Saul bersumpah demi Tuhan untuk melindungi perempuan pemanggil arwah, menunjukkan konflik moral dalam tindakannya.

7. Munculnya Samuel

   • Samuel muncul sebagai arwah, menandakan intervensi ilahi dan memberikan pesan penting kepada Saul.

8. Peringatan Samuel

   • Samuel mengingatkan Saul tentang konsekuensi dari ketidaktaatannya kepada Tuhan, menegaskan tema keadilan ilahi.

9. Kekalahan yang Akan Datang

   • Samuel meramalkan kekalahan Saul dan anak-anaknya, menandakan akhir dari pemerintahan Saul.

10. Keputusasaan Saul

    • Reaksi Saul yang ketakutan dan tidak berdaya setelah mendengar pesan Samuel, menunjukkan kondisi mental dan spiritualnya.

11. Makanan dan Pemulihan

    • Perempuan itu menyediakan makanan untuk Saul, simbol dari perhatian dan kasih meskipun dalam situasi yang gelap.

12. Kepatuhan dan Penolakan

    • Saul awalnya menolak untuk makan, tetapi akhirnya mendengarkan permintaan, menunjukkan ketegangan antara kehendak dan kebutuhan.

Kata kunci ini mencerminkan tema utama dan peristiwa penting dalam pasal ini, serta memberikan wawasan tentang karakter dan situasi yang dihadapi oleh Saul.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai 1 Samuel pasal 28:

Pertanyaan Refleksi

1. Keputusan Saul: Apa yang mendorong Saul untuk mencari seorang pemanggil arwah setelah Tuhan tidak menjawabnya? Apa yang bisa kita pelajari dari keputusan Saul ini tentang mencari petunjuk dalam situasi sulit?

2. Kehilangan Hubungan dengan Tuhan: Bagaimana perasaan Anda tentang keadaan spiritual Saul yang terputus dari Tuhan? Apa yang bisa kita lakukan untuk menjaga hubungan kita dengan Tuhan agar tidak terputus?

3. Peran Samuel: Mengapa kehadiran Samuel begitu penting bagi Saul, meskipun Samuel sudah meninggal? Apa yang bisa kita ambil dari hubungan antara guru atau pemimpin spiritual dan pengikutnya?

4. Takut dan Keputusasaan: Bagaimana ketakutan Saul mempengaruhi keputusannya? Dalam situasi apa Anda merasa terjebak dalam ketakutan dan bagaimana Anda menghadapinya?

5. Panggilan Arwah: Apa pandangan Anda tentang praktik memanggil arwah dalam konteks iman Kristen? Bagaimana kita seharusnya memahami dan merespons praktik-praktik yang bertentangan dengan ajaran Alkitab?

Pertanyaan Diskusi

1. Konteks Sejarah: Bagaimana konteks sejarah dan budaya pada zaman Saul mempengaruhi tindakan dan keputusan yang diambilnya? Apa yang bisa kita pelajari tentang tantangan yang dihadapi orang Israel pada waktu itu?

2. Perbandingan dengan Daud: Dalam konteks pasal ini, bagaimana perbandingan antara Saul dan Daud dalam hal ketergantungan mereka kepada Tuhan? Apa yang membedakan kedua tokoh ini dalam cara mereka menghadapi kesulitan?

3. Pengaruh Perempuan dari En-Dor: Apa yang bisa kita pelajari dari karakter perempuan yang memanggil arwah Samuel? Bagaimana sikapnya mencerminkan ketegangan antara ketakutan dan keberanian?

4. Pesan dari Samuel: Apa pesan utama yang disampaikan Samuel kepada Saul? Bagaimana pesan ini relevan bagi kita saat ini dalam menghadapi konsekuensi dari tindakan kita?

5. Kekuatan dan Kelemahan Manusia: Apa yang pasal ini ajarkan tentang kekuatan dan kelemahan manusia dalam menghadapi situasi yang tidak pasti? Bagaimana kita bisa mengandalkan Tuhan dalam kelemahan kita?

Hal-Hal Menarik

• Konteks Pemanggilan Arwah: Pasal ini memberikan wawasan tentang praktik pemanggilan arwah yang dilarang dalam hukum Taurat. Ini bisa menjadi titik diskusi tentang bagaimana kita memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Alkitab dalam konteks modern.

• Peran Rohani: Diskusikan tentang bagaimana peran rohani dalam kehidupan kita sehari-hari. Apa yang bisa kita lakukan untuk lebih peka terhadap suara Tuhan dalam hidup kita?

• Kepemimpinan dan Tanggung Jawab: Apa yang bisa kita pelajari tentang kepemimpinan dari tindakan Saul? Bagaimana tanggung jawab seorang pemimpin dapat mempengaruhi keputusan yang diambil?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam dan merenungkan makna dari 1 Samuel pasal 28!

Pasal 28 dari Kitab 1 Samuel mengandung banyak pelajaran berharga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan, serta doa yang relevan.

Pelajaran dari 1 Samuel 28

1. Pencarian Petunjuk yang Benar:

   • Saul mencari petunjuk dari Tuhan, tetapi ketika Tuhan tidak menjawabnya, ia beralih kepada cara yang tidak benar, yaitu memanggil arwah. Ini mengingatkan kita untuk selalu mencari petunjuk Tuhan dengan cara yang benar, melalui doa dan firman-Nya, bukan melalui praktik yang bertentangan dengan ajaran-Nya.

2. Konsekuensi dari Ketidaktaatan:

   • Samuel mengingatkan Saul bahwa ketidaktaatannya kepada Tuhan mengakibatkan kehilangan kerajaan. Ini mengajarkan kita bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi, dan penting untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan.

3. Ketakutan dan Kelemahan Manusia:

   • Saul sangat ketakutan ketika menghadapi tentara Filistin. Ini menunjukkan bahwa ketakutan adalah bagian dari pengalaman manusia, tetapi kita harus ingat untuk mengandalkan Tuhan dalam situasi yang menakutkan.

4. Pentingnya Pertolongan dan Dukungan:

   • Perempuan di En-Dor menunjukkan kepedulian dengan memberikan makanan kepada Saul. Ini mengingatkan kita akan pentingnya saling mendukung dan membantu satu sama lain dalam masa-masa sulit.

5. Kesadaran akan Keterbatasan Manusia:

   • Saul yang terpuruk dan tidak berdaya menunjukkan bahwa kita semua memiliki batasan. Kita perlu mengakui keterbatasan kita dan mencari kekuatan dari Tuhan.

Doa Terkait 1 Samuel 28

1. Doa untuk Kebijaksanaan: "Tuhan yang Maha Bijaksana, ajarilah aku untuk selalu mencari petunjuk-Mu dalam setiap keputusan yang kuambil. Bimbinglah aku agar tidak beralih kepada cara-cara yang tidak sesuai dengan kehendak-Mu. Amin."

2. Doa untuk Ketaatan: "Ya Tuhan, aku berdoa agar Engkau memberi aku hati yang taat kepada firman-Mu. Bantu aku untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama seperti Saul, tetapi untuk hidup dalam ketaatan kepada-Mu. Amin."

3. Doa untuk Menghadapi Ketakutan: "Tuhan, ketika aku menghadapi ketakutan dan tantangan dalam hidupku, ingatkanlah aku untuk mengandalkan-Mu. Berikanlah aku keberanian dan ketenangan dalam setiap situasi. Amin."

4. Doa untuk Dukungan dalam Kesulitan: "Ya Tuhan, terima kasih untuk orang-orang yang Engkau tempatkan dalam hidupku. Bantu aku untuk menjadi sumber dukungan bagi mereka yang membutuhkan, dan terimalah dukungan yang mereka berikan kepadaku. Amin."

5. Doa untuk Kekuatan dan Pemulihan: "Tuhan, ketika aku merasa lemah dan tidak berdaya, ingatkanlah aku bahwa kekuatan-Mu sempurna dalam kelemahanku. Berikanlah aku kekuatan untuk bangkit dan melanjutkan perjalanan hidupku. Amin."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam memperdalam iman dan menerapkan ajaran Alkitab dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "1 Samuel" pasal 28:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang Saul yang mencari petunjuk dari arwah Samuel setelah Tuhan tidak menjawabnya. Saul mengunjungi seorang perempuan di En-Dor yang dapat memanggil arwah. Samuel muncul dan memberikan pesan kepada Saul mengenai nasibnya dan Israel.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Saul: Raja Israel yang sedang dalam keadaan terdesak.
  • Samuel: Nabi yang telah meninggal, dipanggil kembali oleh Saul.
  • Perempuan di En-Dor: Perempuan yang memiliki kemampuan untuk memanggil arwah.
  • Akhis: Raja Filistin yang meminta Daud untuk berperang bersamanya.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • En-Dor: Tempat di mana Saul menemui perempuan pemanggil arwah.
  • Gilboa: Tempat di mana Saul dan tentara Israel berkemah.
  • Sunem: Tempat di mana tentara Filistin berkemah.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Peristiwa ini terjadi pada masa ketika Saul sudah kehilangan dukungan Tuhan dan Samuel telah meninggal. Tidak ada waktu spesifik yang disebutkan, tetapi situasi ini terjadi menjelang pertempuran besar melawan Filistin.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Saul merasa terdesak dan tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan. Ia mencari cara lain untuk mendapatkan petunjuk mengenai apa yang harus dilakukan dalam menghadapi tentara Filistin.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Saul menyamar dan pergi ke En-Dor untuk menemui perempuan pemanggil arwah. Ia meminta perempuan itu untuk memanggil Samuel. Setelah Samuel muncul, ia memberikan pesan kepada Saul tentang kehancuran yang akan datang.

7. How Much (Seberapa besar)

• Dampak:
  • Perkataan Samuel sangat mengguncang Saul, menyebabkan dia ketakutan dan kehilangan kekuatan. Ini menunjukkan betapa seriusnya situasi yang dihadapi Saul dan dampak dari keputusan yang diambilnya.

Analisis ini memberikan gambaran yang lebih dalam tentang konteks dan isi dari 1 Samuel pasal 28, serta membantu dalam memahami tema dan pelajaran yang dapat diambil dari pasal tersebut.

Pada pasal 28 dari Kitab 1 Samuel, orang Filistin bersiap untuk berperang melawan orang Israel. Akhis, raja Gat, meminta Daud dan pasukannya untuk bergabung dengan mereka. Namun, Daud dan pasukannya sebenarnya telah bersekutu dengan orang Filistin palsu. Sementara itu, Saul, raja Israel, ketakutan menghadapi pasukan Filistin dan mencari bantuan dari seorang perempuan yang dapat memanggil arwah. Perempuan itu memanggil Samuel, yang memberitahu Saul bahwa Allah telah meninggalkannya dan akan menyerahkan kerajaan kepada Daud. Saul sangat ketakutan dan kehilangan kekuatan. Perempuan itu memberinya makanan dan Saul dan pasukannya pergi pada malam itu.

Latar belakang dari pasal ke-28 dari Kitab 1 Samuel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Saul di Israel, sekitar abad ke-11 SM. Pada saat itu, Israel sedang menghadapi ancaman dari bangsa Filistin. Saul adalah raja pertama Israel yang dipilih oleh Tuhan, tetapi karena ketidaksetiaannya, Tuhan telah mencabut berkat-Nya dari Saul dan memilih Daud sebagai penggantinya.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, praktik-praktik ilmu gaib dan penyembahan roh-roh jahat masih umum di kalangan bangsa-bangsa sekitar Israel, termasuk bangsa Filistin. Namun, dalam hukum Taurat, Tuhan melarang umat-Nya untuk berhubungan dengan roh-roh jahat atau melakukan praktik-praktik sihir.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Samuel adalah bagian dari kitab-kitab sejarah dalam Alkitab. Kitab ini menceritakan tentang periode transisi dari masa Hakim-hakim ke masa Kerajaan di Israel. Pasal 28 sendiri berfokus pada peristiwa ketika Saul mencari bantuan dari seorang perempuan yang memiliki roh ramalan untuk menghadapi ancaman Filistin.

Konteks Teologis:
Dalam konteks teologis, pasal ini menunjukkan ketidaksetiaan Saul terhadap Tuhan dan keputusasaannya dalam menghadapi situasi yang sulit. Saul seharusnya mencari petunjuk dan perlindungan dari Tuhan, tetapi ia malah mencari bantuan dari roh ramalan, melanggar hukum Tuhan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Saul telah mencoba mencari petunjuk dari Tuhan melalui mimpi dan nabi-nabi, tetapi Tuhan tidak menjawabnya. Saul merasa terancam oleh pasukan Filistin yang kuat dan tidak memiliki kepastian tentang apa yang harus dilakukannya. Akhirnya, ia memutuskan untuk mencari bantuan dari seorang perempuan yang memiliki roh ramalan, meskipun ia sendiri telah melarang praktik semacam itu di Israel.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal ke-28 dari Kitab 1 Samuel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Samuel pasal 28:

1. Pertempuran antara orang Filistin dan orang Israel (1 Samuel 28:1)
2. Saul mencari petunjuk dari TUHAN tetapi tidak mendapat jawaban (1 Samuel 28:6)
3. Saul meminta perempuan yang ahli memanggil arwah untuk memanggil Samuel (1 Samuel 28:7-8)
4. Perempuan itu melihat Samuel dan mengungkapkan identitas Saul (1 Samuel 28:12-14)
5. Samuel mengungkapkan bahwa Allah telah meninggalkan Saul dan memberikan kerajaan kepada Daud (1 Samuel 28:16-19)
6. Saul jatuh ketakutan dan kehilangan kekuatan (1 Samuel 28:20)
7. Perempuan itu memberi makan Saul dan para pegawainya (1 Samuel 28:22-25)

Catatan: Ini adalah ringkasan singkat dari isi pasal 28 Kitab 1 Samuel. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.

Orang-orang:
- Daud: Daud adalah seorang pemimpin Israel yang ditawari oleh Akhis untuk bergabung dalam pasukan Filistin.
- Akhis: Akhis adalah seorang pemimpin Filistin yang meminta Daud dan orang-orangnya untuk bergabung dalam pasukannya.
- Samuel: Samuel adalah seorang nabi yang telah meninggal dan dikebumikan di Rama. Seluruh orang Israel meratapinya.
- Saul: Saul adalah raja Israel yang menghadapi pasukan Filistin. Dia mencari bantuan dari seorang perempuan yang ahli memanggil arwah.

Lokasi:
- Rama: Rama adalah kota di mana Samuel dikebumikan dan orang Israel meratapinya.
- Sunem: Sunem adalah tempat di mana pasukan Filistin berkemah.
- Gilboa: Gilboa adalah tempat di mana Saul dan seluruh orang Israel berkemah.
- En-Dor: En-Dor adalah tempat di mana perempuan yang ahli memanggil arwah tinggal.

Analisis dan kata kunci dalam Kitab "1 Samuel" pasal "28" adalah sebagai berikut:

1. Orang Filistin: Bangsa yang mengerahkan pasukannya untuk berperang melawan orang Israel.
2. Daud: Dipanggil oleh Akhis untuk maju bersama pasukan Filistin.
3. Akhis: Raja Filistin yang meminta Daud untuk bergabung dengan pasukannya.
4. Samuel: Nabi yang telah meninggal dan dikebumikan oleh orang Israel.
5. Saul: Raja Israel yang mencari petunjuk dari TUHAN melalui perempuan yang ahli memanggil arwah.
6. Perempuan yang ahli memanggil arwah: Dikunjungi oleh Saul untuk meminta petunjuk dari Samuel.
7. Arwah Samuel: Dipanggil oleh perempuan itu dan memberikan pesan kepada Saul.
8. TUHAN: Tidak menjawab Saul melalui mimpi, Urim, atau nabi-nabinya.
9. En-Dor: Tempat tinggal perempuan yang ahli memanggil arwah.
10. Nyawa: Perempuan itu merasa nyawanya terancam karena Saul telah melenyapkan para pemanggil arwah dan dukun.
11. Kerajaan: TUHAN telah mengoyakkan kerajaan dari tangan Saul dan memberikannya kepada Daud.
12. Amalek: Saul tidak menaati TUHAN dan tidak melaksanakan murka-Nya yang menyala-nyala atas Amalek.
13. Daud: Akan menggantikan Saul sebagai raja Israel.
14. Orang Filistin: TUHAN akan menyerahkan pasukan Israel ke dalam tangan mereka.
15. Ketakutan: Saul sangat ketakutan oleh perkataan Samuel.
16. Kekuatan: Saul tidak makan apa-apa sehingga kekuatannya hilang.
17. Roti: Perempuan itu menyajikan roti kepada Saul agar dia memiliki kekuatan untuk perjalanan.
18. Anak sapi: Perempuan itu menyembelih anak sapi untuk dihidangkan kepada Saul dan para pegawainya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Samuel pasal 28:

1. Apa yang terjadi pada pasal ini? Bagaimana peristiwa ini mempengaruhi Saul dan nasibnya?
2. Mengapa Saul memutuskan untuk mencari seorang perempuan yang ahli memanggil arwah? Apakah tindakan ini sesuai dengan kehendak Allah?
3. Bagaimana reaksi perempuan itu ketika dia menyadari bahwa dia sebenarnya memanggil Samuel? Mengapa dia merasa takut?
4. Apa yang dikatakan Samuel kepada Saul ketika dia dipanggil? Mengapa Samuel mengatakan bahwa Allah telah meninggalkan Saul?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya taat kepada Allah dan konsekuensinya jika kita melanggar perintah-Nya?
6. Bagaimana peristiwa ini mencerminkan kelemahan dan ketakutan Saul sebagai seorang pemimpin?
7. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya mencari petunjuk dan bimbingan dari Allah, bukan dari sumber-sumber yang tidak benar seperti dukun atau pemanggil arwah?
8. Bagaimana peristiwa ini berkaitan dengan tema kesetiaan dan ketaatan dalam hubungan kita dengan Allah?
9. Apakah ada prinsip-prinsip moral atau etika yang dapat kita ambil dari kisah ini? Bagaimana prinsip-prinsip ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
10. Bagaimana kisah ini mengarahkan kita untuk mencari dan mengandalkan Allah dalam segala hal, termasuk dalam situasi yang sulit dan putus asa?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan kisah yang terdapat dalam Kitab 1 Samuel pasal 28.

Dari pasal 28 Kitab 1 Samuel, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya ketaatan kepada Tuhan: Saul mengalami kesulitan dan keputusasaan karena dia tidak menaati perintah Tuhan. Kita perlu mengutamakan ketaatan kepada Tuhan dalam segala hal yang kita lakukan.

2. Konsekuensi dari dosa: Saul mengalami konsekuensi dari dosa-dosanya, yaitu kehilangan dukungan dan perlindungan Tuhan. Kita harus menyadari bahwa dosa memiliki konsekuensi yang serius dan dapat memisahkan kita dari Tuhan.

3. Pentingnya meminta petunjuk dari Tuhan: Saul mencoba mencari petunjuk dari arwah Samuel karena dia tidak mendapatkan jawaban dari Tuhan. Namun, kita harus belajar untuk selalu mencari petunjuk dan kehendak Tuhan melalui doa, Firman-Nya, dan nasehat orang-orang yang bijaksana.

4. Pentingnya mengakui kesalahan dan bertobat: Saul mengakui kesalahannya dan mencari petunjuk dari Samuel. Kita juga harus belajar untuk mengakui kesalahan kita, bertobat, dan mencari pengampunan Tuhan.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon kepada Tuhan untuk memberikan kita ketaatan yang tulus dan setia kepada-Nya.

2. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat menghindari dosa dan mengerti konsekuensinya.

3. Memohon kepada Tuhan agar kita selalu mencari petunjuk dan kehendak-Nya dalam hidup kita.

4. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat mengakui kesalahan kita dengan tulus dan bertobat.

5. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat mengerti dan menerima konsekuensi dari dosa-dosa kita.

6. Memohon kepada Tuhan agar kita diberikan kekuatan untuk mengatasi kesulitan dan keputusasaan yang mungkin kita alami akibat dosa-dosa kita.

7. Memohon kepada Tuhan agar kita dapat hidup dalam ketaatan dan kepatuhan kepada-Nya, sehingga kita tidak perlu mencari petunjuk dari sumber-sumber yang tidak benar.

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan dan menghindari dosa-dosa yang dapat memisahkan kita dari-Nya.

Analisis 5W+1H 1 Samuel 28

What (Apa): Pasal ini menceritakan tentang persiapan perang antara orang Filistin dan orang Israel, serta keterlibatan Daud dalam pasukan Filistin.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Orang Filistin: Bangsa yang berperang melawan Israel.
• Akhis: Raja Gat, tempat Daud berlindung.
• Daud: Mantan raja Israel yang bergabung dengan pasukan Filistin.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, namun terjadi selama periode Daud melarikan diri dari Saul.

Where (Dimana): Lokasi spesifik tidak disebutkan, namun kemungkinan besar di wilayah kekuasaan Akhis, Raja Gat.

Why (Mengapa):

• Orang Filistin: Mereka ingin berperang dan menaklukkan Israel.
• Akhis: Ia memerintahkan Daud untuk bergabung dengan pasukannya, mungkin karena percaya pada kemampuan Daud sebagai prajurit dan ingin memanfaatkannya.
• Daud: Ia berada dalam posisi sulit, terjebak antara kesetiaannya kepada Israel dan kewajibannya kepada Akhis yang melindunginya.

How (Bagaimana):

• Persiapan Perang: Orang Filistin mengerahkan pasukannya untuk berperang.
• Perintah Akhis: Akhis memerintahkan Daud untuk bergabung dengan pasukannya.

Tambahan:

• Pasal ini menunjukkan dilema yang dihadapi Daud. Ia harus memilih antara kesetiaannya kepada bangsanya sendiri dan kewajibannya kepada raja yang melindunginya.
• Keputusan Daud untuk bergabung dengan pasukan Filistin memiliki konsekuensi besar bagi dirinya dan Israel.

Kesimpulan:

1 Samuel 28 menggambarkan situasi rumit yang dihadapi Daud dan memperlihatkan bagaimana pilihan-pilihan sulit dapat muncul dalam hidup. Pasal ini juga menunjukkan bahwa kesetiaan dan kewajiban dapat bertentangan, memaksa individu untuk membuat keputusan yang sulit.