Pertanyaan refleksi:
1. Mengapa Mordekhai menolak untuk sujud dan menyembah kepada Haman? Apa yang dapat kita pelajari dari sikapnya?
2. Bagaimana reaksi Haman terhadap penolakan Mordekhai? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi ini?
3. Mengapa Haman ingin memunahkan semua orang Yahudi? Apa yang mendorongnya untuk melakukan hal ini?
4. Bagaimana reaksi raja terhadap proposal Haman? Apa yang dapat kita pelajari dari keputusan raja ini?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana sikap kita sebagai orang Kristen dalam menghadapi tekanan untuk menyembah atau mengikuti hal-hal yang bertentangan dengan iman kita?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Mordekhai dan Haman tentang pentingnya mempertahankan identitas kita sebagai orang percaya?
3. Bagaimana kita dapat menghadapi situasi di mana kita merasa terancam atau dikejar-kejar karena keyakinan kita?
4. Bagaimana kita dapat mempraktikkan kasih dan keadilan dalam menghadapi situasi ketidakadilan seperti yang terjadi dalam kisah Ester?
Hal menarik terkait Kitab Ester pasal 3:
1. Peristiwa dalam pasal ini menunjukkan konflik antara Mordekhai, seorang Yahudi, dan Haman, seorang pejabat tinggi di kerajaan. Ini menggambarkan pertentangan antara kepatuhan kepada Allah dan kepatuhan kepada penguasa manusia.
2. Keputusan Haman untuk memunahkan semua orang Yahudi mencerminkan antisemitisme yang kuat pada waktu itu. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya melawan segala bentuk diskriminasi dan kebencian terhadap kelompok tertentu.
3. Meskipun Mordekhai adalah seorang Yahudi yang taat, dia tetap setia kepada raja dan negara. Ini mengajarkan kita tentang pentingnya hidup sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab di tengah-tengah masyarakat.
4. Keputusan raja untuk mengizinkan pembunuhan orang Yahudi menunjukkan betapa mudahnya penguasa terpengaruh oleh saran yang salah dan kepentingan pribadi. Ini mengingatkan kita akan pentingnya memiliki pemimpin yang bijaksana dan adil.