Dalam 1 Raja-raja pasal 21, Ahab, raja Israel, menginginkan kebun anggur milik Nabot di Yizreel untuk dijadikan kebun sayur. Namun, Nabot menolak untuk menjualnya karena itu adalah milik pusaka nenek moyangnya. Merasa kecewa, Ahab pulang ke istananya dan tidak mau makan. Istrinya, Izebel, kemudian merencanakan untuk membunuh Nabot dengan cara memfitnahnya, sehingga Nabot dihukum mati dengan dilempari batu. Setelah Nabot mati, Ahab mengambil kebun anggur tersebut.

Tuhan kemudian mengutus nabi Elia untuk menegur Ahab atas perbuatannya yang jahat, termasuk pembunuhan dan perampasan milik Nabot. Elia menyampaikan bahwa akibat dari tindakan Ahab dan Izebel, mereka akan menerima hukuman yang berat, termasuk kematian yang tragis. Mendengar firman Tuhan, Ahab merendahkan diri dan berpuasa, sehingga Tuhan memutuskan untuk menunda malapetaka atas dirinya hingga zaman anaknya.

Berikut adalah latar belakang dari pasal 21 Kitab 1 Raja-raja, serta konteks sebelumnya:

Latar Belakang Pasal 21 Kitab 1 Raja-raja

1. Konteks Historis:

   • Kitab 1 Raja-raja ditulis dalam konteks sejarah Israel kuno, setelah masa pemerintahan Raja Daud dan Salomo. Pasal ini menggambarkan pemerintahan Raja Ahab dari Israel, yang dikenal karena ketidaktaatannya kepada Tuhan dan pengaruh istrinya, Izebel.
   • Ahab memerintah sekitar abad ke-9 SM dan merupakan raja yang sering berkonflik dengan nabi-nabi Tuhan, terutama Elia.

2. Konteks Budaya:

   • Pada masa itu, praktik penyembahan berhala sangat umum, dan Ahab serta Izebel memperkenalkan penyembahan Baal di Israel. Ini menciptakan ketegangan antara penyembah Tuhan dan penyembah Baal.
   • Tanah dan kepemilikan sangat penting dalam budaya Israel, dan pengambilan tanah dari orang lain dianggap sebagai tindakan yang sangat serius.

3. Konteks Literatur:

   • Pasal 21 berfokus pada kisah Nabot, yang menolak permintaan Ahab untuk menjual kebun anggurnya. Ini adalah bagian dari narasi yang lebih besar yang menunjukkan ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan.
   • Kisah ini juga berfungsi sebagai pengingat akan konsekuensi dari tindakan yang tidak adil dan pelanggaran terhadap hukum Tuhan.

4. Konteks Teologis:

   • Teologi dalam pasal ini menekankan pentingnya ketaatan kepada hukum Tuhan dan konsekuensi dari ketidaktaatan. Ahab dan Izebel menjadi contoh dari bagaimana penyimpangan dari jalan Tuhan dapat membawa kehancuran.
   • Ini juga menunjukkan bahwa Tuhan memperhatikan keadilan dan integritas, serta akan menghukum ketidakadilan.

Apa yang Terjadi dalam Ayat-Ayat Sebelumnya

Sebelum pasal 21, dalam pasal 20, kita melihat Ahab terlibat dalam peperangan melawan Ben-Hadad, raja Aram. Meskipun Ahab mendapatkan kemenangan, dia juga menunjukkan kelemahan dalam kepemimpinannya dengan membuat perjanjian yang tidak bijaksana. Ini menyiapkan latar belakang untuk tindakan tidak adil yang akan terjadi di pasal 21, di mana Ahab berusaha mendapatkan kebun anggur Nabot dengan cara yang curang.

Dengan memahami konteks ini, pembaca dapat lebih menghargai pesan moral dan teologis yang terkandung dalam pasal 21.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal "21" beserta penjelasan singkat dan referensi ayatnya:

• Keserakahan dan Ketidakadilan
  Ahab menunjukkan keserakahan dengan ingin mengambil kebun anggur Nabot, yang merupakan milik pusaka. Ini mencerminkan ketidakadilan dalam kepemimpinan. (1 Raja-raja 21:1-3)

• Manipulasi dan Intrik
  Izebel, istri Ahab, menggunakan manipulasi untuk mencapai tujuan suaminya dengan merencanakan kematian Nabot. Ini menunjukkan bagaimana kekuasaan dapat disalahgunakan. (1 Raja-raja 21:8-10)

• Saksi Palsu
  Proses hukum yang tidak adil terjadi ketika dua orang dursila memberikan kesaksian palsu terhadap Nabot, yang mengarah pada eksekusi yang tidak berdasar. (1 Raja-raja 21:10-13)

• Konsekuensi Dosa
  Tuhan mengutus Elia untuk menyampaikan hukuman kepada Ahab dan Izebel atas tindakan jahat mereka, menunjukkan bahwa setiap dosa akan ada konsekuensinya. (1 Raja-raja 21:17-24)

• Pertobatan Ahab
  Setelah mendengar firman Tuhan, Ahab merendahkan diri dan bertobat, menunjukkan bahwa meskipun ia telah berbuat jahat, ada kesempatan untuk bertobat. (1 Raja-raja 21:27-29)

• Hukuman Tuhan
  Tuhan menyatakan bahwa hukuman akan datang kepada keluarga Ahab, menegaskan bahwa keadilan Tuhan akan ditegakkan. (1 Raja-raja 21:21-22)

Topik-topik ini menggambarkan tema moral dan spiritual yang penting dalam konteks kepemimpinan, keadilan, dan pertobatan dalam Alkitab.

Nama Orang

• Nabot: Pemilik kebun anggur di Yizreel.
• Ahab: Raja Israel yang tinggal di Samaria.
• Izebel: Istri Ahab yang merencanakan kematian Nabot.
• Elia: Nabi yang menyampaikan firman Tuhan kepada Ahab.
• Tua-tua dan pemuka-pemuka: Orang-orang yang tinggal di kota Nabot dan melaksanakan perintah Izebel.
• Dursila: Dua orang yang menjadi saksi palsu terhadap Nabot.

Nama Lokasi

• Yizreel: Kota tempat kebun anggur Nabot berada dan lokasi kematian Nabot.
• Samaria: Ibu kota kerajaan Israel dan tempat tinggal Ahab.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dari Kitab "1 Raja-raja" pasal "21":

1. Nabot

   • Seorang pemilik kebun anggur di Yizreel yang menolak tawaran Ahab untuk menjual kebunnya.

2. Ahab

   • Raja Israel yang menginginkan kebun anggur Nabot dan merasa kesal ketika Nabot menolak permintaannya.

3. Izebel

   • Istri Ahab yang merencanakan kematian Nabot untuk mendapatkan kebun anggurnya.

4. Kebun Anggur

   • Simbol dari milik pusaka dan warisan yang sangat dihargai dalam konteks budaya Israel.

5. Saksi Dursila

   • Dua orang yang diupah untuk memberikan kesaksian palsu terhadap Nabot, menuduhnya mengutuk Allah dan raja.

6. Pengadilan Palsu

   • Proses yang dilakukan untuk menjustifikasi eksekusi Nabot, menunjukkan penyalahgunaan kekuasaan.

7. Firman TUHAN

   • Pesan dari Tuhan yang disampaikan melalui Elia, mengutuk Ahab dan Izebel atas tindakan jahat mereka.

8. Malapetaka

   • Ancaman hukuman dari Tuhan terhadap Ahab dan keluarganya sebagai akibat dari dosa dan kejahatan yang dilakukan.

9. Pertobatan Ahab

   • Tindakan Ahab yang merendahkan diri dan berpuasa setelah mendengar firman Tuhan, menunjukkan penyesalan.

10. Keluarga Ahab

    • Dikenakan hukuman karena dosa Ahab, termasuk ancaman bahwa anjing akan memakan Izebel dan anggota keluarganya.

Pasal ini menggambarkan tema kejahatan, penyalahgunaan kekuasaan, dan konsekuensi dari tindakan yang melawan kehendak Tuhan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda menggali lebih dalam mengenai 1 Raja-raja pasal 21:

Pertanyaan Refleksi

1. Motivasi Ahab: Apa yang mendorong Ahab untuk menginginkan kebun anggur Nabot? Apakah ada hal lain yang bisa dia lakukan untuk mendapatkan kebun tersebut tanpa harus melakukan tindakan jahat?

2. Respon Nabot: Mengapa Nabot menolak tawaran Ahab meskipun ada kemungkinan untuk mendapatkan kebun anggur yang lebih baik atau uang? Apa yang bisa kita pelajari dari prinsip yang dipegang Nabot tentang milik pusaka dan warisan?

3. Peran Izebel: Bagaimana peran Izebel dalam cerita ini mencerminkan sifat manipulatif dan ambisius? Apa yang bisa kita pelajari tentang pengaruh buruk dalam hubungan?

4. Keadilan Ilahi: Bagaimana Anda melihat keadilan Tuhan dalam tindakan-Nya terhadap Ahab dan Izebel? Apa yang bisa kita ambil dari cara Tuhan menanggapi ketidakadilan dan kejahatan?

5. Pertobatan Ahab: Apa yang membuat Ahab merendahkan diri dan berpuasa setelah mendengar firman Tuhan? Apa arti pertobatan sejati bagi kita hari ini?

Pertanyaan Diskusi

1. Dampak Keputusan: Diskusikan dampak dari keputusan Ahab dan Izebel terhadap masyarakat Israel. Bagaimana tindakan mereka mempengaruhi orang-orang di sekitar mereka?

2. Kepemimpinan yang Baik vs. Buruk: Apa yang membedakan kepemimpinan yang baik dari yang buruk dalam konteks cerita ini? Bagaimana kita bisa menerapkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang baik dalam kehidupan kita sehari-hari?

3. Perbandingan dengan Tokoh Lain: Bandingkan Ahab dengan raja-raja lain yang disebutkan dalam Kitab Raja-raja. Apa yang membuat Ahab berbeda, dan apa pelajaran yang bisa kita ambil dari perbandingan ini?

4. Relevansi untuk Masa Kini: Bagaimana kisah ini relevan dengan isu-isu keadilan sosial dan moral yang kita hadapi saat ini? Apa yang bisa kita lakukan untuk melawan ketidakadilan di sekitar kita?

5. Peran Saksi Palsu: Diskusikan tentang peran saksi palsu dalam cerita ini. Apa yang bisa kita pelajari tentang kebenaran dan integritas dalam konteks kehidupan kita sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam menggali lebih dalam makna dan pelajaran dari 1 Raja-raja pasal 21!

Pasal 21 dari Kitab 1 Raja-raja mengisahkan tentang Nabot yang menolak untuk menjual kebun anggurnya kepada Raja Ahab, dan bagaimana Izebel, istri Ahab, merencanakan kematian Nabot untuk mendapatkan kebun tersebut. Dari kisah ini, ada beberapa pelajaran yang dapat kita ambil dan terapkan dalam hidup kita:

Pelajaran yang Dapat Dipelajari:

1. Nilai Pusaka dan Warisan:

   • Nabot sangat menghargai kebun anggurnya sebagai milik pusaka nenek moyangnya. Ini mengajarkan kita untuk menghargai warisan dan nilai-nilai yang diturunkan dari generasi ke generasi.

2. Integritas dan Keberanian:

   • Nabot menunjukkan integritas dengan menolak tawaran Ahab. Ia berani berdiri pada prinsipnya meskipun harus menghadapi konsekuensi yang fatal. Kita diajarkan untuk berpegang pada prinsip dan nilai-nilai kita, meskipun dalam situasi sulit.

3. Dampak dari Keputusan yang Salah:

   • Ahab dan Izebel mengambil keputusan yang salah dengan merencanakan kematian Nabot. Ini mengingatkan kita bahwa tindakan kita memiliki konsekuensi, dan keputusan yang diambil dengan cara yang tidak benar dapat membawa kerugian besar.

4. Pentingnya Pertobatan:

   • Ketika Ahab mendengar firman Tuhan melalui Elia, ia merendahkan diri dan bertobat. Ini menunjukkan bahwa tidak ada yang terlambat untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan, serta pentingnya sikap rendah hati di hadapan-Nya.

5. Keadilan Tuhan:

   • Tuhan menunjukkan keadilan-Nya dengan memberikan hukuman kepada Ahab dan Izebel. Ini mengingatkan kita bahwa Tuhan melihat segala tindakan kita dan akan menegakkan keadilan pada waktu-Nya.

Doa Terkait Pasal 21:

1. Doa untuk Menghargai Warisan: "Tuhan, ajarilah aku untuk menghargai warisan dan nilai-nilai yang telah diturunkan kepadaku. Bantu aku untuk menjaga dan melestarikan apa yang berharga dalam hidupku, seperti yang dilakukan Nabot."

2. Doa untuk Integritas dan Keberanian: "Ya Tuhan, berikanlah aku keberanian untuk berdiri pada prinsip-prinsip yang benar, meskipun dalam situasi yang sulit. Bantu aku untuk selalu berpegang pada integritas dan tidak tergoda untuk melakukan hal-hal yang salah."

3. Doa untuk Kebijaksanaan dalam Pengambilan Keputusan: "Tuhan, berikanlah aku hikmat dalam setiap keputusan yang aku ambil. Jauhkan aku dari keputusan yang dapat merugikan orang lain dan diri sendiri. Bimbinglah aku untuk selalu memilih jalan yang benar di hadapan-Mu."

4. Doa untuk Pertobatan: "Tuhan, jika aku telah berbuat salah, aku datang kepada-Mu dengan hati yang hancur. Ampunilah aku dan ajarilah aku untuk merendahkan diri di hadapan-Mu, seperti Ahab yang bertobat. Bantu aku untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama."

5. Doa untuk Keadilan: "Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkau adalah Tuhan yang adil. Aku menyerahkan segala ketidakadilan yang aku lihat di dunia ini ke dalam tangan-Mu. Berikanlah keadilan kepada mereka yang tertindas dan tunjukkanlah kasih-Mu kepada semua orang."

Semoga pelajaran dan doa ini dapat membantu Anda dalam perjalanan iman dan kehidupan sehari-hari.

Berikut adalah analisis menggunakan model 5W+2H dari Kitab "1 Raja-raja" pasal 21:

1. What (Apa)

• Isi Pasal: Pasal ini menceritakan tentang Nabot, seorang pemilik kebun anggur di Yizreel, yang menolak permintaan Raja Ahab untuk menjual kebunnya. Izebel, istri Ahab, merencanakan kematian Nabot dengan cara yang licik, dan setelah Nabot dibunuh, Ahab mengambil kebun anggur tersebut. Tuhan kemudian mengutus Elia untuk menyampaikan hukuman kepada Ahab dan Izebel atas tindakan jahat mereka.

2. Who (Siapa)

• Tokoh Utama:
  • Ahab: Raja Israel yang menginginkan kebun anggur Nabot.
  • Nabot: Pemilik kebun anggur yang menolak menjual miliknya.
  • Izebel: Istri Ahab yang merencanakan kematian Nabot.
  • Elia: Nabi yang menyampaikan firman Tuhan kepada Ahab.

3. Where (Di mana)

• Lokasi:
  • Yizreel: Tempat di mana kebun anggur Nabot berada dan tempat kejadian berlangsung.
  • Istana Ahab: Tempat Ahab tinggal dan tempat ia berunding dengan Nabot.

4. When (Kapan)

• Waktu:
  • Kejadian ini terjadi pada masa pemerintahan Ahab sebagai raja Israel, yang merupakan periode ketika Israel mengalami banyak penyimpangan dari ajaran Tuhan.

5. Why (Mengapa)

• Alasan:
  • Ahab menginginkan kebun anggur Nabot untuk dijadikan kebun sayur karena letaknya yang strategis. Nabot menolak karena kebun anggur tersebut adalah milik pusaka nenek moyangnya. Izebel merencanakan kematian Nabot untuk memenuhi keinginan suaminya dan menghapuskan hambatan untuk mendapatkan kebun tersebut.

6. How (Bagaimana)

• Proses:
  • Ahab meminta kebun anggur Nabot, tetapi ditolak. Izebel menulis surat palsu untuk menuduh Nabot mengutuk Tuhan dan raja, yang mengarah pada eksekusi Nabot. Setelah Nabot dibunuh, Ahab mengambil kebun anggur tersebut. Tuhan kemudian mengutus Elia untuk menegur Ahab dan memberitahukan hukuman yang akan datang.

7. How Much (Seberapa besar)

• Dampak:
  • Tindakan Ahab dan Izebel membawa konsekuensi serius, termasuk kutukan dari Tuhan yang akan mengakibatkan kehancuran keluarga Ahab dan kematian mereka yang tidak terhindarkan. Ini menunjukkan betapa seriusnya pelanggaran terhadap hukum Tuhan dan dampak dari tindakan jahat.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam menggali lebih dalam mengenai Kitab "1 Raja-raja" pasal 21!

Dalam pasal 21 dari Kitab 1 Raja-raja, menceritakan tentang Ahab, raja Samaria, yang ingin membeli kebun anggur milik Nabot. Namun, Nabot menolak menjualnya karena kebun itu adalah milik pusaka keluarganya. Ahab menjadi sangat marah dan sedih karena penolakan tersebut. Izebel, istrinya, kemudian merencanakan untuk membunuh Nabot agar Ahab bisa mendapatkan kebun anggur tersebut. Izebel mengirim surat kepada para tua-tua dan pemuka kota untuk menyatakan bahwa Nabot telah mengutuki Allah dan raja, sehingga Nabot dihukum mati dengan dilempari batu. Setelah Nabot mati, Ahab pergi untuk mengambil kebun anggur itu. Namun, TUHAN mengutus nabi Elia untuk menghadapinya dan menyampaikan hukuman atas perbuatannya. Ahab dan keluarganya akan mengalami malapetaka dan dihancurkan. Ahab merendahkan diri di hadapan TUHAN, sehingga hukuman itu ditunda sampai pada zaman anaknya.

Latar belakang dari pasal ke-21 dari Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan raja Ahab di Kerajaan Israel Utara sekitar abad ke-9 SM. Ahab adalah salah satu raja yang paling jahat dalam sejarah Israel, yang melakukan banyak perbuatan jahat dan menyembah berhala.

Konteks Budaya:
Pada saat itu, kepemilikan tanah sangat penting dalam masyarakat Israel. Tanah diwariskan dari generasi ke generasi dan dianggap sebagai milik keluarga. Hukum-hukum Allah juga mengatur tentang kepemilikan tanah dan perlindungan hak-hak warisan.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini mencatat sejarah pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.

Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Kitab 1 Raja-raja mencatat perbuatan jahat Ahab dan istrinya, Izebel. Mereka menyembah berhala dan menindas umat Allah. Pasal 21 mengisahkan tentang peristiwa di mana Ahab menginginkan kebun anggur milik Nabot dan berusaha untuk mengambilnya dengan cara yang tidak adil.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal 21, Kitab 1 Raja-raja mencatat peristiwa-peristiwa lain dalam pemerintahan Ahab, termasuk perang melawan bangsa Aram dan pertemuan dengan nabi Elia. Pasal 20 mencatat kemenangan Ahab dalam perang melawan Aram, tetapi ia tidak menghormati perjanjian damai yang telah dibuat.

Dengan demikian, pasal 21 Kitab 1 Raja-raja mengisahkan tentang keinginan jahat Ahab untuk mengambil kebun anggur milik Nabot dan konsekuensi yang dia alami karena perbuatannya tersebut.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 21:

1. Konflik antara Nabot dan Ahab (1 Raja-raja 21:1-4)
- Nabot memiliki kebun anggur di dekat istana Ahab.
- Ahab ingin membeli kebun anggur tersebut, tetapi Nabot menolak karena itu adalah milik pusaka keluarganya.

2. Pengaruh jahat Izebel (1 Raja-raja 21:5-16)
- Izebel, istri Ahab, merencanakan untuk mendapatkan kebun anggur Nabot dengan cara curang.
- Izebel menulis surat-surat palsu dan memerintahkan orang-orang untuk menuduh Nabot melakukan penghujatan terhadap Allah dan raja.
- Nabot dihukum mati dengan dilempari batu sesuai dengan tuduhan palsu tersebut.

3. Elia menghadap Ahab (1 Raja-raja 21:17-24)
- Allah mengutus nabi Elia untuk menghadap Ahab di kebun anggur Nabot.
- Elia menyampaikan firman Tuhan bahwa Ahab akan menerima hukuman karena perbuatannya dan keluarganya akan dihapuskan.

4. Pertobatan Ahab (1 Raja-raja 21:25-29)
- Ahab merendahkan diri di hadapan Tuhan setelah mendengar firman Elia.
- Allah menunda hukuman atas Ahab selama masa hidupnya, tetapi hukuman akan menimpa keluarganya pada masa depan.

5. Penilaian terhadap Ahab dan Izebel (1 Raja-raja 21:25-26)
- Ahab dianggap sebagai raja yang paling jahat karena menjual dirinya untuk melakukan kejahatan di mata Tuhan.
- Izebel juga dihukum karena perannya dalam mempengaruhi Ahab untuk menyembah berhala dan melakukan perbuatan jahat.

6. Pengajaran tentang keadilan Tuhan (1 Raja-raja 21:27-29)
- Kisah ini menunjukkan bahwa Tuhan adalah Allah yang adil dan menghukum dosa.
- Perbuatan jahat akan mendatangkan konsekuensi yang sesuai, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam keluarga.

7. Pengaruh buruk dari pernikahan campuran (1 Raja-raja 21:25)
- Ahab terpengaruh oleh Izebel, seorang perempuan yang menyembah berhala dan bukan dari keturunan Israel.
- Perkawinan campuran ini membawa pengaruh negatif dalam kehidupan Ahab dan Israel.

8. Pentingnya menjaga warisan keluarga (1 Raja-raja 21:3)
- Nabot menolak menjual kebun anggurnya karena itu adalah milik pusaka keluarganya.
- Ini menunjukkan pentingnya menjaga dan menghormati warisan keluarga yang diberikan oleh Tuhan.

9. Pertobatan dan pengampunan (1 Raja-raja 21:27-29)
- Ahab merendahkan diri di hadapan Tuhan dan Tuhan menunda hukuman atasnya.
- Ini menunjukkan bahwa Tuhan siap mengampuni orang yang bertobat dengan tulus.

10. Konsekuensi dosa (1 Raja-raja 21:29)
- Meskipun Ahab mendapat pengampunan, keluarganya akan mengalami hukuman karena dosa-dosanya.
- Ini menunjukkan bahwa dosa memiliki konsekuensi yang dapat mempengaruhi generasi berikutnya.

Orang-orang:
- Nabot: Pemilik kebun anggur di Yizreel yang menolak menjualnya kepada Ahab.
- Ahab: Raja Samaria yang menginginkan kebun anggur milik Nabot.
- Izebel: Istri Ahab yang menghasutnya untuk mendapatkan kebun anggur Nabot.
- Para tua-tua dan pemuka: Orang-orang yang tinggal di kota yang melakukan perintah Izebel untuk menuduh dan melempari Nabot dengan batu sampai mati.
- Elia: Nabi yang menerima firman TUHAN dan menyampaikannya kepada Ahab.

Lokasi:
- Yizreel: Tempat di mana kebun anggur milik Nabot berada.
- Samaria: Ibu kota Kerajaan Israel di mana istana Ahab berada.
- Kebun anggur Nabot: Kebun anggur yang dimiliki oleh Nabot di Yizreel.
- Kota: Tempat di mana para tua-tua dan pemuka tinggal dan melakukan perintah Izebel untuk melempari Nabot dengan batu sampai mati.
- Tembok luar Yizreel: Tempat di mana anjing-anjing akan memakan Izebel.

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal "21" adalah sebagai berikut:

1. Nabot: Orang Yizreel yang memiliki kebun anggur yang diinginkan oleh Ahab.
2. Ahab: Raja Samaria yang menginginkan kebun anggur milik Nabot.
3. Kebun anggur: Tanah milik Nabot yang diinginkan oleh Ahab.
4. Izebel: Istri Ahab yang menghasutnya untuk mendapatkan kebun anggur Nabot.
5. Surat-surat: Surat yang ditulis oleh Izebel atas nama Ahab untuk memerintahkan pembunuhan Nabot.
6. Tua-tua dan pemuka: Orang-orang yang menerima surat-surat dari Izebel dan melakukan pembunuhan terhadap Nabot.
7. Elia: Nabi yang menerima firman TUHAN untuk menghadap Ahab dan mengutuknya.
8. Anjing-anjing: Binatang yang akan menjilati darah Ahab dan Izebel sebagai hukuman atas perbuatan mereka.
9. Keluarga Ahab: Keluarga Ahab yang akan mengalami malapetaka dan dihapuskan oleh TUHAN.
10. Izebel: Istri Ahab yang akan dimakan oleh anjing-anjing di tembok luar Yizreel.
11. Perbuatan keji: Perbuatan Ahab yang mengikuti berhala-berhala dan menghasut orang lain untuk berbuat dosa.
12. Amori: Bangsa yang melakukan perbuatan berhala dan diusir oleh TUHAN dari hadapan keturunan Israel.
13. Puasa: Seruan untuk berpuasa yang dilakukan oleh Izebel dan para tua-tua.
14. Malapetaka: Hukuman yang akan ditimpakan oleh TUHAN atas perbuatan Ahab dan keluarganya.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Nabot dan kebun anggurnya?
2. Bagaimana sikap Ahab dan Izebel dalam kisah ini mencerminkan keinginan duniawi dan ketidakpatuhan terhadap perintah Allah?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang keadilan dan hukuman Allah dalam kisah ini?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menghindari keserakahan dan keinginan duniawi yang dapat menghalangi kita untuk hidup sesuai dengan kehendak Allah?
2. Bagaimana kita dapat mengembangkan sikap rendah hati dan patuh terhadap perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari?
3. Bagaimana kita dapat memahami konsep keadilan Allah dalam konteks kisah ini dan bagaimana hal itu dapat mempengaruhi cara kita memandang hukuman dan keadilan dalam kehidupan kita?

Hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "21":
1. Kisah ini menunjukkan betapa berbahayanya keserakahan dan keinginan duniawi yang tidak sejalan dengan kehendak Allah.
2. Izebel adalah salah satu tokoh wanita yang sangat berpengaruh dalam Alkitab, dan perannya dalam kisah ini menunjukkan dampak negatif dari pengaruh yang salah.
3. Kisah ini juga menunjukkan bahwa Allah adalah Allah yang adil dan tidak akan membiarkan dosa dan ketidakpatuhan terhadap-Nya tanpa hukuman.
4. Elia sebagai nabi yang setia dan berani berbicara kebenaran kepada raja, menunjukkan pentingnya memiliki suara yang teguh dalam menghadapi ketidakadilan dan ketidakpatuhan terhadap Allah.

Dari pasal 21 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menjaga integritas dan kejujuran: Nabot menolak untuk menjual kebun anggurnya kepada Ahab karena itu adalah milik pusaka nenek moyangnya. Ini mengajarkan kita untuk tetap setia pada nilai-nilai kejujuran dan integritas dalam segala hal yang kita lakukan.

2. Menolak godaan dan keserakahan: Ahab ingin merampas kebun anggur Nabot karena dekat dengan istananya. Namun, Nabot menolak tawaran Ahab karena dia menghargai milik pusakanya. Ini mengingatkan kita untuk menolak godaan dan keserakahan dalam hidup kita, dan untuk menghargai apa yang kita miliki.

3. Menghadapi konsekuensi dosa: Ahab dan Izebel melakukan kejahatan dengan merencanakan pembunuhan Nabot. Mereka akhirnya menghadapi konsekuensi dosa mereka ketika Elia menyampaikan firman Tuhan tentang hukuman yang akan menimpa mereka. Ini mengingatkan kita bahwa setiap perbuatan jahat akan memiliki konsekuensi yang harus kita hadapi.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Maha Kuasa,
Terima kasih atas pengajaran yang Engkau berikan melalui pasal 21 Kitab 1 Raja-raja. Kami berdoa agar Engkau membantu kami menjaga integritas dan kejujuran dalam hidup kami. Bantu kami untuk menolak godaan dan keserakahan yang mungkin menghampiri kami. Berikan kami kekuatan untuk menghadapi konsekuensi dosa kami dan belajar dari kesalahan kami. Kami berdoa agar Engkau memberkati hidup kami dan membimbing kami dalam jalan yang benar. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.

Analisis 5W+1H 1 Raja-raja 21

What (Apa): Pasal ini menceritakan kisah tentang keserakahan Ahab, raja Israel, yang menginginkan kebun anggur milik Nabot, orang Yizreel.

Who (Siapa): Tokoh utama dalam pasal ini adalah:

• Ahab: Raja Israel yang serakah dan menginginkan kebun anggur Nabot.
• Nabot: Pemilik kebun anggur yang menolak menjual tanah warisannya kepada Ahab.
• Izebel: Istri Ahab yang licik dan merencanakan pembunuhan Nabot untuk mendapatkan kebun anggurnya.
• Elia: Nabi Tuhan yang menyampaikan hukuman Tuhan kepada Ahab dan Izebel.

When (Kapan): Pasal ini tidak menyebutkan waktu spesifik, namun terjadi setelah peristiwa-peristiwa sebelumnya dalam kitab 1 Raja-raja.

Where (Dimana): Peristiwa dalam pasal ini terjadi di Yizreel, kota di wilayah Israel, di mana Ahab memiliki istana dan Nabot memiliki kebun anggur.

Why (Mengapa):

• Ahab menginginkan kebun anggur Nabot: Karena letaknya bersebelahan dengan istananya dan Ahab ingin menjadikannya kebun sayur.
• Nabot menolak menjual kebun anggurnya: Karena tanah itu adalah warisan nenek moyangnya dan ia tidak ingin menjualnya.
• Izebel merencanakan pembunuhan Nabot: Untuk memenuhi keinginan suaminya dan mendapatkan kebun anggur tersebut.
• Tuhan menghukum Ahab dan Izebel: Karena mereka melakukan kejahatan dengan membunuh Nabot dan merampas tanahnya.

How (Bagaimana):

• Ahab mencoba membeli kebun anggur Nabot: Ia menawarkan uang atau kebun anggur lain sebagai gantinya, namun Nabot menolak.
• Izebel memfitnah Nabot: Ia mengatur saksi palsu untuk menuduh Nabot menghujat Tuhan dan raja, sehingga Nabot dihukum mati dengan dirajam.
• Ahab mengambil kebun anggur Nabot: Setelah Nabot mati, Ahab mengambil alih kebun anggur tersebut.
• Elia menyampaikan hukuman Tuhan: Tuhan mengutus Elia untuk menyampaikan hukuman kepada Ahab dan Izebel atas kejahatan mereka. Hukuman tersebut berupa kematian bagi Ahab dan keturunannya, serta kematian bagi Izebel dengan cara yang mengerikan.

Kesimpulan:

Pasal 21 dari 1 Raja-raja menunjukkan bahaya keserakahan dan akibat dari ketidakadilan. Ahab dan Izebel, meskipun memiliki kekuasaan, dihukum Tuhan karena tindakan mereka yang jahat. Kisah ini mengingatkan kita bahwa Tuhan membela orang yang tertindas dan menghukum orang yang berbuat jahat.