Teks Tafsiran/Catatan Daftar Ayat
 
Hasil pencarian 1 - 20 dari 24 ayat untuk (62-10) Hanya AND book:62 (0.001 detik)
Pindah ke halaman: 1 2 Selanjutnya
Urutkan berdasar: Relevansi | Kitab
  Boks Temuan
(1.00) (1Yoh 1:2) (full: HIDUP KEKAL. )

Nas : 1Yoh 1:2

Yohanes mendefinisikan hidup kekal yang berkenaan dengan Kristus. Hidup kekal hanya dapat diperoleh melalui iman kepada Kristus dan persekutuan dengan Dia (ayat 1Yoh 1:2,6,7; 2:22-25; 5:20).

(1.00) (1Yoh 2:22) (jerusalem: yang menyangkal) Sukar dipastikan bidaat manakah yang dimaksudkan. Mungkin Kerintus yang ajarannya melebur dalam Gnosis. Gelar "Kristus" di sini bukan hanya terjemahan dari gelar "Mesias". Terungkap di dalamnya iman "Kristen" penuh akan Dia "yang telah datang sebagai manusia" (harafiah: yang telah datang dalam daging), 2Yo 7.
(0.99) (1Yoh 5:2) (full: INILAH TANDANYA. )

Nas : 1Yoh 5:2

Kasih terhadap sesama hanya merupakan kasih Kristen sejati apabila disertai kasih kepada Allah dan ketaatan pada perintah-Nya (bd. 1Yoh 2:3; 1Yoh 3:23; Yoh 15:10;

lihat cat. --> Mat 22:37;

lihat cat. --> Yoh 14:21).

[atau ref. Mat 22:37; Yoh 14:21]

(0.99) (1Yoh 3:20) (jerusalem) Manusia yang mendengar tuduhan hatinya (hati nuraninya), bdk 1Ko 4:4+; Efe 1:18+, insaf bahwa Allah mengetahui segala sesuatu, bdk Yoh 16:30, dan bahwa Allah adalah kasih, 1Yo 3:1; 4:8+. Jadi Allah tahu dengan lebih baik dari pada hati nurani kita dan juga lebih berbelas-kasihan. Hanya diandalkan bahwa orang mengamalkan kasih dan mentaati perintah. Terjemahan lain, 1Yo 3:19-20: Dan di hadapan Allah kita meyakinkan hati kita, jika kita dituduh olehnya, bahwa Allah adalah lebih besar dari pada kita dan bahwa Ia mengetahui segala sesuatu.
(0.98) (1Yoh 2:24) (full: DENGAR DARI MULANYA. )

Nas : 1Yoh 2:24

Orang percaya akan tetap dalam Kristus dan mengalami keselamatan hanya selama mereka tetap tinggal dalam ajaran asli Kristus dan para rasul

(lihat cat. --> Ef 2:20).

[atau ref. Ef 2:20]

Kenyataan ini mengemukakan dua hal:

  1. 1) Meninggalkan Injil kepercayaan PB yang asli adalah fatal secara rohani dan memisahkan orang dari Yesus Kristus (bd. Gal 1:6-8; Gal 5:1-4). Orang percaya harus mengikuti Alkitab dalam teologi mereka dalam arti selalu menganut pengajaran PB.
  2. 2) Sangatlah berbahaya untuk mengejar ajaran atau guru baru yang memberitakan hal-hal baru yang tidak ada dalam kepercayaan Kristen (bd. Yud 1:3). Oleh karena itu, sangat penting untuk mempelajari dan berpegang teguh pada Firman Allah; jiwa dan nasib kekal kita tergantung padanya.
(0.98) (1Yoh 5:14) (full: MEMINTA SESUATU KEPADA-NYA MENURUT KEHENDAK-NYA. )

Nas : 1Yoh 5:14

Dalam doa kita, kita harus tunduk pada Allah dan memohon supaya kehendak-Nya terjadi dalam kehidupan kita (Yoh 14:13). Kita mengetahui kehendak Allah dalam banyak hal karena telah dinyatakan dalam Alkitab. Pada saat lain kehendak-Nya itu hanya dapat diketahui ketika kita sungguh-sungguh mencarinya. Setelah kita mengetahui kehendak-Nya mengenai suatu pokok tertentu, maka kita dapat meminta dengan yakin dan iman. Apabila kita melakukan ini, kita mengetahui bahwa Dia mendengarkan kita dan bahwa maksud-Nya bagi kita akan tercapai

(lihat cat. --> 1Yoh 3:22;

[atau ref. 1Yoh 3:22]

lihat art. BERDOA DENGAN EFEKTIF).

(0.98) (1Yoh 1:5) (sh: Dosa merusak persekutuan (Jum’at, 28 November 2003))
Dosa merusak persekutuan

Persekutuan jemaat berarti juga persekutuan antarjemaat dan persekutuan dengan Allah. Persekutuan dengan Allah berarti persekutuan dalam Terang (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">5), oleh karena itu persekutuan manusia dengan Allah tidak mungkin terjadi dalam kegelapan. Dosa mengakibatkan rusaknya persekutuan dengan Allah dan dengan sesama. Yohanes memaparkan 3 hal yang merusak persekutuan manusia dengan Allah. Ketiganya dimulai dengan frasa ‘jika kita katakan’ (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">6,8,10). Pertama, hidup dalam kegelapan (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">6). Orang menyatakan dirinya memiliki persekutuan dengan Allah, namun hidup dalam dosa, orang demikian memisahkan iman dan perbuatan. Mereka berpendapat bahwa apa yang dipercaya tidak perlu dilakukan di dalam hidup sehari-hari. Kehidupan hari Minggu kelihatan saleh dalam ibadah, tetapi di luar ibadah, hidupnya bergelimang dalam dosa. Kedua, tidak berdosa (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">8). Orang menyatakan dirinya memiliki persekutuan dengan Allah, tetapi merasa tidak perlu mengaku dosa kepada Allah. Allah adalah Terang. Ketika kita menghampiri Terang, maka kegelapan diri kita akan disoroti. Allah tidak hanya menyingkapkan dosa-dosa kita, tetapi juga mengarahkan kita untuk melihat kuasa darah Yesus yang menyucikan segala dosa kita (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7). Akibat serius jika kita menyatakan diri tidak berdosa adalah rusaknya persekutuan dengan sesama (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">7) dan persekutuan dengan Allah (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">10).Ketiga, tidak pernah berbuat dosa (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">10). Merasa bahwa semua perbuatan dosa dianggap bukan dosa. Penyangkalan dosa tidak hanya menipu diri sendiri, tetapi menjadikan Allah sebagai penipu. Allah tidak dapat bersekutu dengan dosa. Salib menjadi tempat di mana Allah menghukum dosa. Penolakan terhadap dosa sama artinya dengan menolak firman Allah yang menyatakan bahwa semua manusia berdosa dan perlu pengampunan dosa oleh darah Yesus.

Renungkan: Kapan kita terakhir sekali menyadari dosa dan mengaku dosa kepada Allah?

(0.98) (1Yoh 3:19) (sh: Keberanian berdoa di hadapan Allah (Sabtu, 6 Desember 2003))
Keberanian berdoa di hadapan Allah

Yohanes telah menegaskan bahwa orang percaya tidak berbuat dosa. Tanda yang tampak dari anak-anak Allah adalah kasih yang mereka lakukan. Namun, pada kenyataannya anak-anak Allah masih sering berbuat dosa. Misalnya, tidak mengasihi saudara seiman dan manusia lainnya seperti Kristus mengasihi manusia. Jika demikian apakah masih layak disebut anak-anak Allah?

Yohanes menasihatkan untuk tidak mendengar suara hati. Allah lebih mengenal kita dari pada kita mengenal diri sendiri (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">20). Oleh karena itu sepatutnyalah kita menyerahkan segalanya bukan kepada penilaian hati melainkan pada belas kasihan Allah. Allah yang menilai bukan suara hati. Betapapun kuat dan hebatnya suara hati menuduh, kita dapat menghampiri Allah yang penuh belas kasihan dan pengampunan. Inilah dasar keberanian kita untuk menghampiri Allah dan memohon pada-Nya (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">21). Di samping itu, kita harus menuruti segala perintah-Nya dan melakukan yang berkenan pada-Nya (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">22). Ini merupakan bukti bahwa kita memiliki relasi dengan Allah yaitu relasi yang dilandasi dan diwarnai dengan dan oleh kasih (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">23). Tetapi perlu kita sadari bahwa kasih hanya muncul jika atau karena percaya pada Yesus. Jadi, hanya yang percaya pada Yesus Kristus dan yang mengasihi sesama sajalah yang disebut orang Kristen. Kasih adalah bukti kelihatan bahwa seseorang percaya pada Yesus.

Ada satu hal lagi yang dikatakan Yohanes yaitu bahwa Allah telah mengaruniakan Roh Kudus kepada kita (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">24). Roh yang diberikan pada kita merupakan jaminan kuat bahwa kita adalah anak-anak Allah. Jadi Yohanes mendorong orang percaya untuk memperdalam relasi dengan Allah sehingga memiliki keberanian yang semakin kuat untuk menghampiri dan meminta apa saja pada Allah dalam doa.

Renungkan: Relasi mendalam dan intim dengan Allah membuahkan doa yang berani meminta apa saja kepada-Nya.

(0.97) (1Yoh 2:1) (sh: Wajib hidup seperti Kristus hidup (Selasa, 5 Desember 2000))
Wajib hidup seperti Kristus hidup

Adalah seorang pemuda yang telah mengalami banyak kepahitan hidup karena perlakuan orang-tuanya yang tidak menghendaki kelahirannya. Pada suatu hari pemuda ini bertobat dan hidup dalam Kristus. Sejak itu ia menyadari bahwa ia harus belajar mengasihi kedua orang-tuanya. Tak mudah baginya untuk mengubah kebencian yang ada dalam hatinya menjadi kasih sejati. Namun kasih Kristus dalam dirinya terus menguatkan dia untuk belajar mengasihi. Delapan tahun berselang, akhirnya kedua orang-tuanya juga menerima Tuhan Yesus dalam hidupnya karena mereka mengalami betapa besar kasih putranya kepada mereka. Hanya kasih Kristus yang mampu mengubah kebencian menjadi kasih.

Kristen wajib hidup seperti Kristus hidup, yakni mencirikan kasih. Mengapa mengasihi saudara sebagai tanda seseorang telah hidup dalam Kristus (10)? Seorang yang hidup dalam Kristus berarti telah mengalami terlebih dahulu kasih Kristus yang mati di salib sebagai wujud kasih-Nya kepada manusia berdosa. Kasih yang telah dialaminya ini akan memampukannya mengasihi orang lain: keluarga, sahabat, teman, dan siapa saja. Mengasihi orang dekat - keluarga - jauh lebih sulit dibandingkan mengasihi orang lain, karena mereka dapat melihat bagaimana kualitas hidup kita sehari-hari. Oleh karena itu mengasihi tidak dapat dipisahkan dengan menaati perintah-Nya. Setiap orang yang mengasihi Allah, baik bapa-bapa, orang muda, dan anak-anak akan melakukan perintah-Nya yang intinya adalah kasih. Tetapi seorang yang tidak mengenal, menerima, dan melakukan kasih adalah seorang yang masih hidup dalam kegelapan dan ia tidak tahu kemana arah hidupnya (11).

Hidup dalam terang tidak berarti terpisah dari dunia, namun tidak mengikuti arus dunia yang akan lenyap (17). Segala yang dari dunia: keinginan daging, keinginan mata, dan keangkuhan hidup harus ditanggalkan, semuanya ini bukan lagi merupakan tujuan hidup karena akan menghambat kasih kita kepada Bapa.

Renungkan: Hanya ada dua pilihan: mengikut dunia atau mengikut Tuhan, tidak ada pilihan lain. Tetap mengikuti dunia akan lenyap bersama dunia yang fana. Tetapi menjadi pengikut Tuhan yang setia, yang hidup seperti Kristus hidup, yang melakukan kehendak Allah, akan hidup selama-lamanya.

(0.97) (1Yoh 3:11) (sh: Dibenci namun mengasihi (Jumat, 8 Desember 2000))
Dibenci namun mengasihi

Seorang kakak yang menyayangi adiknya akan berusaha semaksimal mungkin menyelamatkan jiwa adiknya yang juga menyayanginya, sekalipun harus mengorbankan jiwanya sendiri. Seorang kakak yang telah mengenal Kristus selalu ditentang adiknya yang belum percaya Kristus, tetap membuat sang kakak menyatakan kasih Kristus demi keselamatan jiwa adiknya di dalam Kristus. Inilah perbedaannya, kasih anak-anak Allah adalah kasih yang terpancar karena bersumber kasih sejati Yesus Kristus.

Seorang yang tetap di dalam maut dan tetap menolak Kristus tidak mungkin memiliki kasih sejati, karena ia belum pernah menyadari, menghayati, dan mengalami kasih Kristus. Ia hanya mengasihi selama orang tersebut mengasihinya atau mau mengikuti kehendaknya. Kasihnya hanya merupakan respons dari kebaikan,

perhatian, kemurahan, dan kasih orang lain. Sebaliknya, anak-anak Allah memiliki kasih proaktif, senantiasa memancarkan kasih kepada siapa saja, baik kepada yang akan memberikan respons kasih maupun kepada yang akan memberikan respons kebencian. Baginya objek kasih tidak menentukan apakah dia bisa mengasihi atau tidak, tetapi Subjek yang ada di dalam dirinya, yakni Yesus Kristus. Itulah sebabnya kasih Kristus yang menjadi `motivator' dalam dirinya untuk terus memancarkan kasih kepada siapa saja, termasuk kepada orang-orang yang membenci kita karena belum mengenal Kristus.

Seperti Kristus, kita pun dibenci dunia. Namun karena kasih-Nya, Ia mati bagi dunia, bagi kita yang berdosa. Ia pantas membenci kita karena kita memusuhi-Nya, namun justru Ia mengasihi dan menyelamatkan kita dari dosa. Meneladani Kristus, kita harus mengasihi sesama, mulai dari saudara. Artinya, kita siap dihina, ditolak, dihindari, diasingkan, dianiaya, dll, asalkan mereka percaya kepada Kristus. Tidak cukup dengan perkataan, tetapi wujudkan kasih melalui tindakan nyata dalam kebenaran, sehingga mereka melihat bukti kasih kita secara konkrit. Dengan demikian kita berani tampil di hadapan Allah sebagai pelaku perintah-Nya karena kita hidup dalam kebenaran-Nya.

Renungkan: Tidak mudah mengasihi orang yang membenci dan menolak kita, namun itulah panggilan kita sebagai Kristen di tengah dunia: melaksanakan perintah-Nya, yakni mengasihi saudara sekalipun ia tak akan memberikan respons kasih. Bersediakah Anda?

(0.97) (1Yoh 3:6) (full: BERADA DI DALAM DIA. )

Nas : 1Yoh 3:6

Kata-kata "berada di dalam Dia" dan "lahir dari Allah" (ayat 1Yoh 3:9) adalah ungkapan sepadan. Hanya mereka yang tetap berada di dalam Allah akan tetap lahir dari Allah

(lihat cat. --> Yoh 15:4;

[atau ref. Yoh 15:4]

lihat art. PEMBAHARUAN).

(0.97) (1Yoh 4:1) (sh: Roh Kebenaran dan roh kesesatan (Minggu, 7 Desember 2003))
Roh Kebenaran dan roh kesesatan

Dalam renungan hari ini kita terus diingatkan bahwa di balik dua bentuk kategori manusia terdapat dua bentuk roh. Roh-roh tersebut mempengaruhi manusia.

Pertama, roh kesesatan disebut juga roh antikristus (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Kehadirannya tampak melalui kehadiran nabi-nabi palsu. Mereka giat mengajar kesesatan dan aktif mencari pengikut (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Isi ajaran mereka adalah “Yesus bukan manusia”, karena bagi mereka kemanusiaan Yesus hanya bersifat sementara. Namun, mereka menerima Yesus sebagai Allah. Ajaran demikian tidak berasal dari Roh Kebenaran tapi dari roh kesesatan. Jemaat yang memiliki Roh Allah akan memberi respons positif terhadap perkataan Allah dan memberi memberi respons negatif terhadap perkataan nabi-nabi palsu.

Kedua, Roh Kebenaran. Allah telah mengaruniakan Roh Kebenaran kepada kita sehingga kita yang percaya dan menerima Tuhan Yesus menerima kenyataan bahwa Yesus adalah manusia sejati (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2). Bahkan kemanusiaan-Nya tidak hilang ketika Ia naik ke Surga. Di samping itu kata kerja ‘datang’ memberi indikasi bahwa Yesus tidak berasal dari dunia. Yesus diutus Bapa dari Surga menjadi manusia. Kenyataan ini mengindikasikan bahwa Yesus adalah manusia dan Allah. Roh Allah yang berdiam dalam diri orang percaya menolong membedakan kebenaran dan kesesatan. Sehingga orang percaya mendengar kebenaran dan menolak nabi-nabi palsu.

Renungkan: Orang yang tidak memiliki pengenalan yang benar tentang Kristus mudah sekali menyesatkan dan disesatkan.

(0.97) (1Yoh 1:1) (sh: Beritakan Firman hidup (Minggu, 3 Desember 2000))
Beritakan Firman hidup

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi seseorang bercerita. Ada yang pandai bercerita karena ia memiliki talenta merangkai kata, ada yang bercerita karena pengalaman orang lain yang terlebih dahulu membawa kesan baginya, dan ada pula yang bercerita karena pengalaman pribadinya yang mengesankan. Masing-masing alasan yang melatarbelakangi seseorang bercerita akan membawa dampak yang berbeda.

Pemilihan kata demi kata oleh Yohanes dalam suratnya, menandakan bahwa ia bersaksi melalui pengalaman hidupnya bersama Firman hidup, yakni: telah ada sejak semula, telah kami dengar, telah kami lihat, telah kami saksikan, dan telah kami raba dengan tangan. Semuanya ini berbicara tentang Firman hidup, yang sungguh nyata dan benar-benar memberikan kehidupan. Mengapa Yohanes menegaskan ini berulangkali? Tujuannya adalah supaya orang lain pun mengalami pengalaman yang sama, bersekutu dengan Allah Bapa, Yesus Kristus, saudara seiman, dan memiliki kehidupan kekal. Bukan sekadar hidup secara fisik karena masih bernafas, tetapi pengertian hidup kekal di dalam persekutuan dengan Allah di dalam Yesus Kristus, kini dan selamanya. Pengalaman indah yang dialami Yohanes bukan untuk dirinya semata, tetapi pengalaman indah ini mendorongnya untuk memberitakannya kepada orang lain. Apalagi yang lebih berharga sehingga nilainya dapat ditukar dengan hidup kekal? Hanya orang yang telah mengalaminya yang dapat berkata dengan tegas "tidak ada".

Pengalaman memperoleh anugerah kehidupan kekal membawa sukacita bagi setiap orang yang mengalaminya. Namun kita lebih bersukacita bila melihat saudara, teman, tetangga, dan siapa pun menerima kehidupan kekal karena pemberitaan Firman hidup.

Renungkan: Pengalaman sukacita memperoleh kehidupan kekal akan menjadikan kita peduli terhadap keselamatan jiwa orang lain.

Bacaan untuk Minggu Advent 1

Yesaya 63:16-64:4

1Korintus 1:3-9

Markus 13:32-37

Mazmur 80:1-7

Lagu: Kidung Jemaat 59

(0.97) (1Yoh 1:1) (sh: Persekutuan Kristen (Kamis, 27 November 2003))
Persekutuan Kristen

Melalui teks ini kita melihat dua hal yang erat berkaitan yaitu kesaksian jemaat dan persekutuan jemaat. Tanpa kesaksian jemaat tidak mungkin terjadi persekutuan.Pertama, kesaksian jemaat (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1-3a). “Apa yang ada sejak semula” (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1), inilah yang telah mereka lihat dan yang telah mereka dengar. Kesemuanya ini menunjuk bukan pada ajaran Kristen, melainkan pada seorang pribadi. Dengan perkataan lain, yang diberitakan bukan suatu ajaran agama, melainkan pribadi Yesus. Dialah yang menjadi sumber kehidupan manusia (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1,2). Hidup rohani dan jasmani manusia bersumber dari Yesus. Artinya manusia dapat memiliki hidup jasmani, namun tidak memiliki hidup rohani. Jika manusia percaya pada Yesus melalui kesaksian orang Kristen, maka ia memiliki hidup rohani. Inilah artinya memiliki hidup kekal (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2). Jadi Yesus, Pemberi hidup adalah isi pemberitaan dalam tugas kesaksian Kristen.Kedua, persekutuan jemaat. Orang yang percaya pada Yesus dihimpun dalam suatu persekutuan. Umat yang bersekutu karena Yesus kemudian menyatakan kesatuan persekutuannya melalui kesaksian. Mereka bersaksi tentang Kristus. Tujuan kesaksian adalah persekutuan (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Umat Kristen bukan hanya suatu kumpulan sosial. Umat Kristen bersekutu untuk suatu tugas pelayanan yakni bersaksi. Persekutuan Kristen menjadi nyata melalui kesaksian. Umat Kristen menyaksikan berita yang sama yakni Yesus adalah sumber hidup. Umat yang bersaksi menyatakan bahwa mereka bersekutu dengan Kristus dan umat Kristen lainnya. Kesaksian merupakan bukti persekutuan dengan Kristus dan persekutuan umat yang bersaksi tentang Kristus.Apa akibat kesaksian jemaat? Membawa manusia lainnya ke dalam persekutuan umat. Kesaksian akan menyebabkan munculnya persekutuan.

Renungkan: Apakah persekutuan di mana kita berjemaat tidak terlalu tampak? Menurut Anda apa penyebabnya?

(0.97) (1Yoh 2:1) (sh: Pohon dikenal dari buahnya (Sabtu, 29 November 2003))
Pohon dikenal dari buahnya

Bila seseorang mengklaim bahwa dirinya mengenal Allah, tentu tutur kata dan perilakunya harus sesuai dengan firman Allah (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">3). Akan tetapi bila seseorang mengklaim hal yang sama, tetapi tutur katanya penuh kemesuman dan tipu muslihat, maka orang tersebut tidak hanya mendustai dirinya, tetapi juga mendustai Allah (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">4).

Penjelasan Yohanes mengenai hal ini harus disikapi dengan sangat serius baik oleh jemaat saat itu maupun kita di masa kini. Hal penting yang harus diperhatikan ialah bahwa mengenal Allah bukan soal perasaan religius atau soal meditasi pribadi. Mengenal Allah adalah soal ketaatan pada firman-Nya. Itu berarti setiap orang yang mengklaim diri mengenal Allah harus membuktikan bahwa dalam dirinya terdapat kebenaran dan kasih Allah yang sempurna (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">4,5). Meskipun demikian, manusia tetap manusia berdosa. Akan tetapi, sebagai orang berdosa yang telah berdamai dengan Allah, berdasarkan klaimnya, ia sekarang menghidupkan firman Allah dalam dirinya setiap hari dan di mana saja. Memiliki kasih sempurna berarti hidup sesuai dengan firman Allah dan Tuhan Yesus adalah teladan yang telah mendemonstrasikan kepada kita bahwa hidup yang taat melakukan firman Allah adalah keharusan umat percaya.

Jika kita ingin hidup sempurna, hidupkanlah firman Allah dalam hidup kita. Hiduplah seperti Tuhan Yesus hidup. Inilah yang harus dilakukan orang-orang percaya. Inilah hidup yang mewujudkan kasih sempurna. Jika kita mengklaim percaya pada Yesus tetapi tidak hidup sebagaimana Yesus menjalani kehidupan-Nya, maka kita adalah pendusta. Dusta pada Allah dan pada diri kita sendiri. Orang atau masyarakat di sekitar kita mengetahui bahwa kita mengenal Allah jika kita hidup seperti Kristus hidup. Bukan dari klaim-klaim yang kita katakan orang mengetahui kita mengenal Allah.

Renungkan: Hayatilah Tuhan Yesus melalui dan dalam perkataan dan perbuatan Anda.

(0.97) (1Yoh 2:12) (sh: Cinta dunia atau cinta Allah? (Senin, 1 Desember 2003))
Cinta dunia atau cinta Allah?

Yohanes memberi peringatan kepada orang Kristen tentang adanya ancaman yang dapat merusak persekutuan dengan Allah, yaitu cinta kepada dunia. Yohanes memberi dua alasan. Pertama, bahwa kasih pada dunia tidak berasal dari Allah (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">16). Dunia yang dimaksud bukanlah bumi yang kita huni, juga bukan manusia yang tinggal di bumi. Dunia menurut Yohanes adalah semua hal yang melawan Allah. Kedua, bahwa dunia yang dikasihi manusia tidak bersifat kekal (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">17). Sungguh merupakan kebodohan jika kita mengasihi hal-hal yang tidak kekal. Akan tetapi manusia tidak menyadarinya. Manusia lebih mencintai hal yang kelihatan yang bersifat sementara.

Bagaimana karakteristik cinta dunia? Yohanes menyebutkan tiga ciri khas cinta dunia:

[1] keinginan daging. Perlu dipahami bahwa wajar dan manusiawi jika manusia memiliki keinginan. Masalah timbul jika keinginan bercampur dengan daging membentuk keinginan daging. Istilah daging dalam ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">16 menunjuk pada semua hal yang menentang Allah. Misalnya, keinginan seksual. Keinginan tersebut tidaklah keliru, yang keliru adalah jika perwujudan keinginan tersebut bertentangan dengan kehendak Allah. Keinginan seksual hanya boleh dilakukan dalam koridor perkawinan;

[2] keinginan mata. Misalnya, mata melihat milik orang lain dan menginginkannya. Mata membangkitkan nafsu rakus. Jika nafsu berahi dan nafsu rakus bersatu akan mengarah pada dosa perselingkuhan;

[3] keangkuhan hidup. Hidup adalah karunia Tuhan, tetapi ketika hidup disandingkan dengan keangkuhan ia menjadi dosa. Keangkuhan hidup merupakan pernyataan penolakan kehadiran Allah. Manusia angkuh melihat benda, properti, uang, karir cemerlang yang dimilikinya adalah prestasi bukan berkat Allah. Manusia angkuh merasa tidak perlu bergantung pada Allah dalam hidupnya.

Renungkan: Jika kasih pada Allah sudah mulai dingin, maka ini menjadi tanda bahwa kita sudah mengasihi dunia ini.

(0.97) (1Yoh 5:1) (sh: Tindakan kasih mengalahkan dunia (Rabu, 10 Desember 2003))
Tindakan kasih mengalahkan dunia

Percaya pada Yesus adalah pekerjaan Allah bukan hanya keputusan manusia (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1). Ketika manusia percaya pada Yesus, saat itu ia dilahirkan dari Allah. Kata kerja ‘dilahirkan’ pada ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">1 dipakai dalam bentuk pasif bukan aktif. Di sini terlihat hubungan tak terpisahkan antara tindakan manusia untuk percaya dan karya Allah melahirkannya menjadi anak-anak Allah yang pertama adalah akibat dan tanda dari yang kedua.

Dilahirkan menjadi anak-anak Allah berarti dipersilakan masuk ke dalam relasi kasih. Relasi kasih dengan Allah melalui Yesus inilah yang mendorong kita untuk mengasihi saudara seiman. Bukti seseorang mengasihi Allah adalah mengasihi saudara seiman. Mengasihi saudara seiman berarti mengasihi Allah dan melakukan perintah-perintah-Nya (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">2). Yohanes menghubungkan tiga hal sekaligus yakni mengasihi Allah, melakukan perintah Allah dan mengasihi saudara seiman ketiganya harus ada dalam hidup kita.

Untuk melaksanakan ketiga perintah ini sekaligus, ada langkah-langkah yang harus kita tempuh, perhatikan dan pahami. Pertama, sifat perintah Allah. Perintah Allah tidak berat karena beban yang diberikan kepada kita tidak melebihi kemampuan kita. Kedua, iman kita. Orang percaya mampu melakukan perintah Allah karena ia memiliki iman yang mengalahkan dunia. Memiliki iman berarti memiliki relasi dengan Yesus Anak Allah (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">5).

Tuhan Yesus telah mengalahkan musuh manusia yang paling ditakuti yaitu kematian. Logikanya, jika kematian dapat dikalahkan-Nya apalagi hal-hal lainnya. Seandainya saat ini kita berada dalam berbagai penderitaan, kesusahan dan pergumulan berat, bersyukurlah! Mengapa bersyukur? Karena iman yang kita miliki adalah iman yang mengalahkan dunia.

Renungkan: Saat kita mengasihi saudara seiman menunjukkan bahwa kita memiliki iman yang mengalahkan dunia. Tunjukkanlah bahwa Anda memiliki iman yang mengalahkan dunia.

(0.97) (1Yoh 5:6) (sh: Kesaksian tentang Yesus (Kamis, 11 Desember 2003))
Kesaksian tentang Yesus

Salah satu yang menonjol dalam bagian ini adalah kata “saksi”. Kata tersebut muncul sebanyak 10 kali. Percaya pada Yesus hanya mungkin terjadi karena ada yang bersaksi. Tanpa kesaksian mustahil manusia percaya pada Yesus. Sebagai akibat percaya pada Yesus, mereka memiliki hidup kekal. Inilah yang diuraikan dalam bacaan hari ini berbagai aspek tentang kesaksian.

Pertama, kesaksian air dan darah. Istilah air dan darah menunjuk pada Yesus. Yohanes mengatakan bahwa Yesus datang dalam air dan darah. Air menunjuk pada peristiwa baptisan oleh Yohanes Pembaptis, sedang darah menunjuk pada kematian-Nya di kayu salib. Baptisan merupakan awal pelayanan umum Yesus dan kematian menunjuk pada akhir pelayanan-Nya di dunia. Peristiwa pembaptisan merupakan momen bagi Roh Kudus memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah. Kematian Yesus di kayu salib merupakan saat bagi Allah Bapa memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah.

Kedua, kesaksian Roh Kudus. Roh Kudus memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah. Sejak awal pelayanan Yesus hingga kematian-Nya Roh Kudus bersaksi bahwa Yesus adalah Mesias dan Anak Allah. Kesaksian Roh Kudus dan kesaksian baptisan serta kematian Yesus tidak dapat dilepaskan (ayat Hanya+AND+book%3A62&tab=notes" ver="">8). Menolak salah satu berarti menolak semuanya.

Ketiga, kesaksian manusia. Yohanes sebelumnya telah menyatakan diri sebagai saksi bagi Kristus. Manusia menerima Yesus sebagai Anak Allah melalui kesaksian manusia. Tetapi Yohanes mengingatkan bahwa dibalik semua kesaksian terdapat kesaksian Allah. Keempat, kesaksian Allah. Menerima kesaksian bahwa Yesus adalah Anak Allah berarti menerima kesaksian Allah; dan semua kesaksian mengarah pada satu hal yakni percaya pada Yesus.

Renungkan: Menerima kesaksian berarti menerima hidup kekal. Menolak kesaksian berarti mengalami kebinasaan.

(0.96) (1Yoh 4:1) (full: UJILAH ROH-ROH ITU. )

Nas : 1Yoh 4:1

Alasan untuk menguji setiap roh (yaitu seorang yang digerakkan atau diilhami oleh roh) ialah karena ada "banyak nabi palsu" akan masuk ke dalam gereja

(lihat art. GURU-GURU PALSU).

Kenyataan ini akan berlaku secara khusus apabila toleransi terhadap ajaran yang tidak alkitabiah akan makin meningkat menjelang akhir zaman

(lihat cat. --> Mat 24:11;

lihat cat. --> 1Tim 4:1;

lihat cat. --> 2Tim 4:3-4;

lihat cat. --> 2Tim 4:4;

lihat cat. --> 2Pet 2:2;

lihat cat. --> 2Pet 2:2).

[atau ref. Mat 24:11; 1Tim 4:1; 2Tim 4:3,4; 2Pet 2:1,2]

Orang Kristen diperintahkan untuk menguji semua guru, penulis, pengkhotbah, dan nabi Kristen, dan sebenarnya setiap orang yang menuntut bahwa pekerjaan atau berita yang dibawanya berasal dari Roh Kudus. Orang percaya sama sekali tidak boleh menganggap suatu pelayanan atau pengalaman rohani sebagai berasal dari Allah sekalipun ada yang mengatakan demikian. Lagi pula, tidak ada ajaran yang dapat diterima sebagai benar hanya berdasarkan keberhasilan, mukjizat, atau yang kelihatan seperti pengurapan (Mat 7:22; 1Kor 14:29; 2Tes 2:8-10; 2Yoh 1:7; Wahy 13:4; 16:14; 19:20).

  1. 1) Semua pengajaran harus diperiksa menurut penyataan kebenaran Allah dalam Alkitab

    (lihat cat. --> Gal 1:9).

    [atau ref. Gal 1:9]

  2. 2) Roh dari pengajaran itu haruslah diuji. Adakah ajaran itu memiliki roh dan penekanan yang sama dengan ajaran rasuli PB? Berwaspadalah terhadap ajaran yang orang katakan telah diterima dari Roh Kudus atau malaikat yang tidak dapat didukung oleh penafsiran alkitabiah yang dapat dipercaya.
  3. 3) Kehidupan guru harus diuji dalam hal hubungan mereka dengan dunia yang berdosa (lih. ayat 1Yoh 4:5;

    lihat art. HUBUNGAN ORANG KRISTEN DENGAN DUNIA),

    dan dengan ketuhanan Kristus (ayat 1Yoh 4:2,6;

    lihat cat. --> Rom 10:9;

    [atau ref. Rom 10:9]

    lihat art. KRITERIA UNTUK BAPTISAN DALAM ROH).

(0.96) (1Yoh 5:16) (full: HENDAKLAH IA BERDOA KEPADA ALLAH DAN DIA AKAN MEMBERIKAN HIDUP KEPADANYA. )

Nas : 1Yoh 5:16

Yohanes menunjuk kepada semacam doa yang sesuai dengan kehendak Allah sehingga kita yakin bahwa doa kita akan terjawab (bd. ayat 1Yoh 5:14-15), yaitu doa bagi orang percaya yang lemah rohaninya yang memerlukan dukungan doa umat Allah untuk memberikan hidup dan kasih karunia kepada mereka. Syarat-syarat bagi doa semacam itu adalah sebagai berikut:

  1. 1) Orang yang membutuhkan doa itu haruslah seorang saudara seiman yaitu orang percaya yang telah berbuat dosa dengan tidak sengaja dan dosa itu tidak meliputi suatu pemberontakan yang terencana terhadap kehendak Allah

    (lihat cat. --> Yoh 5:17 berikutnya).

    [atau ref. Yoh 5:17]

    Jadi, mereka belum melakukan dosa sehingga menghasilkan kematian rohani (bd. Rom 8:13); mereka masih memiliki kehidupan rohani tetapi lemah. Mereka sudah bertobat dan ingin bebas dari segala sesuatu yang tidak disenangi oleh Allah, namun memerlukan pertolongan dalam mengalahkan kuasa Iblis dan dosa.
  2. 2) Bagi orang semacam itu gereja harus berdoa agar Allah berkenan memberikan "hidup". "Hidup" di sini berarti pemulihan kekuatan rohani dan kasih karunia Allah

    (lihat art. IMAN DAN KASIH KARUNIA),

    yang terancam oleh dosa (bd. Rom 8:6; 2Kor 3:6; 1Pet 3:7). Allah berjanji untuk menjawab doa itu.
  3. 3) Bagi orang yang pernah percaya dan telah melakukan dosa "yang mendatangkan maut" (yaitu kematian rohani), gereja tidak dapat berdoa dengan keyakinan bahwa Allah akan memberikan hidup dan kasih karunia lagi. Jenis dosa ini meliputi pelanggaran terencana yang disebabkan oleh suatu penolakan yang sengaja untuk tidak taat kepada-Nya

    (lihat art. PERBUATAN-PERBUATAN DOSA DAN BUAH ROH).

    Orang yang sudah mati rohani ini hanya dapat diberikan hidup, jika ia bertobat dan berbalik kepada Allah

    (lihat cat. --> Rom 8:13).

    [atau ref. Rom 8:13]

    Kita harus berdoa supaya Allah akan mengatur kehidupan mereka sedemikian hingga ada kesempatan untuk sekali lagi menerima keselamatan Allah di dalam Kristus.


TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA