Resource > Jurnal Pelita Zaman >  Volume 6 No. 1 Tahun 1991 >  HAKEKAT DAN KRITIK TERHADAP TEOLOGIA KEMAKMURAN (DENGAN EKSPOSISI WAHYU 3:14-20) > 
RANGKUMAN KATA 

Teologia Kemakmuran tidak lepas dari pengaruh dunia yang makin lama makin materialistik dan bermewah-mewahan. Sesuatu yang berasal dari dunia selalu ada negatifnya, ada bahayanya. Dunia modern hari ini seolah-olah begitu subur untuk ditaburi benih-benih Teologia Kemakmuran yang kemudian tumbuh dengan suburnya di mana-mana (lain halnya dengan di RRC, misalnya, yang berlaku di sana ialah Teologia Kayu Salib atau Teologia Penderitaan, dan ternyata gereja dan umat Kristen di sana maju pesat, bukan?). Manusia modern hari ini, sedang dilanda semacam penyakit "Imelda Marcos Syndrome", yang tidak pernah merasa puas dalam usahanya untuk memuaskan diri sendiri.

Filsafat dan gaya hidup Americanisme dimulai dari Amerika lalu menjalar ke seluruh dunia, juga terjadi di antara orang Kristen. Maka timbullah gereja-gereja besar beserta pendeta-pendeta besar dan serba mewah, dan bermunculan pula TV - Evangelist yang juga serba mewah. Tetapi sayang sekali ada beberapa di antara mereka yang jatuh dalam berbagai macam dosa. Hal ini mengingatkan kita akan firman Tuhan: "Siapa mempercayakan diri kepada kekayaannya akan jatuh" (Amsal 11:28). "Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka" (I Timotius 6:10). Suatu krisis besar masa kini ialah bukannya gereja menggarami dunia, melainkan dunia mempengaruhi gereja. Maka kita semua mempunyai kewajiban untuk berfungsi sebagai terang dan garam dunia. Minimal kita harus hati-hati, waspada dan mawas diri. Janganlah kita seolah-olah anti Teologia Kemakmuran atau tidak menganut ajaran Teologia Kemakmuran, tetapi secara diam-diam dan dalam kenyataan kehidupan kita telah bergaya hidup mewah ala Teologia Kemakmuran.

Kami tidak menyangkal bahwa Alkitab memberikan banyak janji berkat Tuhan yang bersifat material jasmaniah, demi kesejahteraan kehidupan manusia. Tetapi janji janji Allah itu bukannya tanpa syarat dan dapat diklaim begitu saja tanpa menghiraukan faktor-faktor lainnya. Kita sendiri perlu bekerja keras, jujur dan setia dalam pekerjaan kita. Sebagai orang Kristen yang dewasa kita tidak boleh bersifat begitu naive atau simple-minded, yang hanya tahu mengklaim saja, tanpa mempertimbangkan kepentingan orang lain, kebaikan yang sejati dan kehendak Tuhan. Paulus mengatakan: "Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna" (I Korintus 6:12). Motivasi yang benar dan kemuliaan Allah haruslah menjadi yang utama. Inilah ciri kedewasaan orang Kristen. Dan bagaimanapun juga berkat Tuhan yang bersifat rohani itulah yang utama dan yang pertama dan yang kekal. Itulah sebabnya Yesus menasihati jemaat di Laodikia agar mereka membeli emas yang telah dimurnikan dengan api (Wahyu 3:18).

Jangan lupa pula bahwa kita masih hidup di dunia, kita tidak sempurna, di mana hukum alam masih berlaku dalam kehidupan kita, dan hukum alam pada akhirnya tidak lain adalah hukum Allah, yang perlu kita patuhi. Sukses dan kemakmuran yang sejati adalah masih future sifatnya. Inilah salah satu aspek eskatologis yang perlu kita hayati dan camkan baik-baik sebagai seorang yang beriman. Rasul Yohanes berkata: "Sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila Kristus menyatakan diriNya, kita akan menjadi sama seperti Dia..." (I Yohanes 3:2). "Aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru... Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.... Dan Allah akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan atau ratap tangis atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu" (Wahyu 21:2,4). Dengan ayat-ayat firman Allah yang bersifat eskatologis seperti ini, agaknya kata "Happiness Now" dan "live Fully Now and Create A Heaven on Earth" tidaklah realistis dan tidak dapat dibenarkan.

Janganlah kita lupa akan ucapan Tuhan Yesus yang terakhir terhadap murid-muridNya ketika mereka semua masih bersama-sama: "semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia" (Yohanes 16:33). Setelah Yesus mengucapkan kalimat yang indah dan penuh kemenangan itu, Ia berdoa, lalu ditangkap dan diadili dan akhirnya disalib. Kita semua tahu Amanat Agung Tuhan Yesus sebagai pesan yang terakhir kepada murid-muridNya, yaitu pesanNya mengenai misi. Kita jangan lupa akan pesan Tuhan Yesus yang terakhir ini, yaitu mengenai kehidupan orang Kristen di dunia yang fana ini. Apa makna penting dari pesan Tuhan Yesus itu? Selama kita hidup di dunia, kita tidak dapat luput dari berbagai macam kesulitan, problema ru;nah tangga, sakit penyakit (termasuk sakit tua), kemiskinan dan mungkin aniaya. Dunia bukan sorga, dunia bukan rumah kita yang kekal, tetapi Yesus mengatakan agar kita kuat di dalam hati, sebab Ia telah mengalahkan dunia. Dengan demikian, kita akan memperoleh damai sejahtera di dalam Dia. Leon Morris mengatakan: "We all must live in the world and must have tribulation. But we may also live in Christ and thus have peace."147



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA